Anda di halaman 1dari 31

METODA PERHITUNGAN

CADANGAN (TA3113)

MATERI – 04
KONSEP DASAR DALAM
PERHITUNGAN CADANGAN
PENDEFINISAN KADAR
dan KONVERSI SATUAN
 Pernyataan Kadar
 Pernyataan Kuantitas (tonnase)
 Pernyataan Luasan (area)
KADAR (Grade)
 Kadar : menyatakan kuantitas suatu
mineral/logam per unit volume atau berat.
 Satuan : kg/m3, gr/ton, % berat (% wt) untuk
kualitas (logam, abu, volatile, dll).
 Dalam kasus diamond (intan) dinyatakan
dalam karat (carats) per 100 ton, dimana 1
karat = 0.2 gr.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 3


Kuantitas - Tonase
Satuan kuantitas ~ tonnase.

 1 short ton (st) = 2000 lbs = 0.9072 metric tons.


 1 long ton (lt) = 2240 lbs = 1.01605 metric tons.
 1 metric ton (mt atau tonne) = 2204.61 lbs
= 1000 kilograms
= 1.1023 short tons
= 0.9842 long tons

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 4


Kuantitas – Troy weight

Untuk emas, perak atau platinum biasanya dijual dalam


satuan troy ounce (tr oz).

 1 tr oz = 31.1035 grams
= 480 grains
= 20 pennyweights (dwt)
= 1.09714 oz avoird

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 5


Kuantitas – U.S. Standart

Untuk emas, perak atau platinum biasanya dijual dalam


satuan troy ounce (tr oz).

 1 oz avoird = 28.3495 grams


= 437.5 grains

 1 lb avoird = 16 ounces
= 453.59 grams
= 14.5833 tr oz.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 6


Luasan (area)

Untuk menyatakan suatu luasan daerah..


Sangat umum dinyatakan dalam Hektar (Ha)
atau Meter Persegi.

1 Hektar (Ha) = 10.000 meter persegi,


= 11.959,9 square yards.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 7


KONSEP-KONSEP DASAR
 Bijih, Dilusi, Density
 Losses, Stipping Ratio, Cut Off Grade
 Variabel Teregional
 Grid Density
1. BIJIH
• Mineral berharga yang dicari dan dapat
diekstrak secara menguntungkan.
• Sedangkan menurut Kamus Pertambangan
Umum (PPPTM, 1997) bijih diartikan sebagai
mineral :
– Mineral yang mengandung satu logam berharga
atau lebih dan dapat diolah serta diambil
logamnya secara menguntungkan sesuai dengan
kondisi teknologi dan ekonomi pada waktu
kegiatan penambangan tersebut dilakukan.
TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 9
2. DILUSI
• Pengertian Dilusi :
– Pencampuran dari material bukan bijih (waste) ke dalam
material bijih sehingga cenderung menaikkan tonase dan
dapat menurunkan kadar rata-rata.
– Tidak hanya terjadi pada tahap eksplorasi saja melainkan
terjadi hingga proses pengolahan mineral.
• Jenis Dilusi :
– Dilusi Internal : material kadar rendah terletak di dalam
material kadar tinggi.
– Dilusi Eksternal :material kadar rendah terpisah dengan
material kadar tinggi.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 10


2. DILUSI
• Dilusi internal
– Dilusi internal geometri  material kadar rendah
mempunyai batas yang jelas dengan material kadar
tinggi.
– Dilusi internal inheren  material kadar rendah tidak
mempunyai batas yang jelas dengan kadar tinggi (terjadi
karena resolusi blok yang rendah)
• Dilusi eksternal
– Dilusi eksternal terjadi karena reruntuhan dinding,
– Kesulitan teknis mengambil batas bijih dalam open pit
atau kurang hati-hati dalam pemisahan batas bijih dan
waste.
– Dapat juga terjadi dalam hal membuka stope dimana
lebar bijih kurang dari lebar minimum penambangan.
TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 11
2. DILUSI

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 12


3. Densitas (Density)
• Densitas didefinisikan sebagai massa per unit volume.
• Salah satu karakteristik fisik batuan dan bijih yang
dipergunakan untuk konversi ukuran dari volume menjadi
tonase.
– Densitas efektif merupakan massa per unit volume pada material
tanpa porositas atau material solid.
– Densitas relatif (specific gravity)  berat material ekivalen dengan
berat air dengan volume sama
– Densitas ruah (bulk density)  densitas yang memperhatikan
porositas (non solid).
• Mineralogi  Spesific Gravity
• Pertambangan (bijih & waste)  Bulk Density

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 13


3. Densitas (Density)
• Pengaruh Mineralogi
– Bagian tengah sulfida masif : 10% (vol) sfalerit
(SG = 4,0), 45% (vol) pirrhotit (SG = 4,6), dan 45%
(vol) pirit (SG = 5,1). Asumsi non porous. Bulk
Density = ?
– Bagian pinggir sulfida masif : 60% (vol) argilik
(SG = 2,7), 30% (vol) pirit, 4% (vol) sfalerit, dan
6% (vol) galena (SG = 7,6). Asumsi non porous.
Bulk Density = ?

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 14


3. Densitas (Density)
• Voids  SG = 0
• Bulk Density bijih Pb-Zn-
Ag = 378,4/100 = 3,78 g/cc
• Spesifik Gravity bijih (jika
porositas dianggap 0) =
378,4/(100-8,3) = 4,13 g/cc
• Perbedaan Spesifik Gravity
terhadap Bulk Density 
8%  hasil hit-cad dengan
menggunakan SG harus
dikoreksi (dikurangi 8%).

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 15


3. Densitas (Density)
• Volume BCM  volume insitu  bank cubic meter.
• Volume LCM  volume loose  loose cubic meter.
• BCM  volume bijih atau overburden yang akan
digali.
• LCM  volume disposal, stockpile (ROM),
stockyard
• BD insitu ≠ BD loose.
• Batupasir umumnya 1 LCM = 1,3 BCM.
• Konversi BCM ke LCM dilakukan dengan tes
penambangan.
TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 16
4. LOSSES
• Jika tanpa koreksi losses akan terdapat perbedaan
hasil penambangan dengan hit-cad karena ada:
– Geological losses : salah interpretasi tubuh bijih  dalam
konsep hit-cad dipakai konsep pesimis.
• Faktor keamanan  dijumlahkan sebagai OB
– Mining losses  keterbatasan alat presisi batas bijih,
terbawa oleh penyaliran, terbang sebagai debu, jatuh
selama hauling.
– Processing/metallurgical losses  proses peremukan,
penyaringan dapat terbawa air atau angin, atau hilang
karena efisiensi alat.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 17


4. LOSSES
Kategori Kondisi Data (Timing) Perkiraan Error

Saat Development :
Mineralisasi/bijih tersingkap dan telah dilakukan sampling dengan 0 – 10 %
volume & intensitas yang cukup melalui pemboran detil
Measured ↔ Proven
Pada Program Pemboran Detil :
Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi pada semua tempat 5 – 20 %
telah diidentifikasikan dengan pemboran
Class – I :
Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi regular – menerus
20 – 40 %
telah diidentifikasikan dengan pemboran, namun dengan jarak yang
relatif masih jauh
Indicated ↔ Probable
Class – II :
Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi irregular – fluktuatif
40 – 70 %
telah diidentifikasikan dengan pemboran, namun dengan jarak yang
relatif masih jauh
Mineralisasi diinterpretasikan berdasarkan sifat kemenerusan dari
Inferred ↔ Possible 70 – 100 %
titik-titik yang telah diketahui, pemboran masih acak.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 18


4. LOSSES
• Perusahaan tambang A memiliki kontrak
penjualan 1000 ton logam tembaga per-tahun.
– Kadar rata-rata 1% Cu.
– Mining Losses : 10 %.
– Recovery dari proses pengolahan : 75%.
– SG material adalah 2,5.
• Berapa total volume material (ore) yang
harus dikirim ke proses pengolahan per-
tahun ?
TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 19
5. STRIPPING RATIO
• Stripping ratio atau nisbah kupas adalah
perbandingan antara jumlah material yang harus
dikupas (sebagian besar adalah overburden) untuk
mendapatkan satu satuan bijih.
– Untuk bijih umumnya diartikan sebagai jumlah tonase
material yang harus dipindahkan untuk mendapatkan
satu ton bijih.
– Untuk batubara umumnya diartikan sebagai volume
material yang harus dikupas untuk mendapatkan satu
ton batubara.
• Dalam perhitungan cadangan terdapat pengaruh
geological losses dan mining losses terhadap
stripping ratio

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 20


5. STRIPPING RATIO
• Berdasarkan hasil perhitungan pada suatu pit rencana
penambangan, luasan bidang lapisan batubara adalah
200.000 m2. Ketebalan rata-rata lapisan batubara tersebut
adalah 5 meter. SG batubara = 1,3.
– Berapa jumlah cadangan insitu (tonase) batubara di pit tersebut.
– Jika dalam perhitungan cadangan insitu tersebut diperoleh Stripping
Ratio sebesar 10:1, berapa volume waste (overburden) nya ?
– Berdasarkan pertimbangan teknis, diperkirakan total losses
penambangan sebesar 5%, maka tentukan jumlah cadangan
tertambang.
– Jika batubara tersebut harus dicuci untuk mendapatkan batubara
bersih (clean coal), maka batubara dari hasil penambangan dikirim
ke Washing Plant dengan Recovery sebesar 90%. Berapa jumlah
(tonase) batubara tercuci (batubara bersih) yang diperoleh ?

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 21


6. CUT OFF GRADE
• Cut off grade (cog) adalah kadar batas secara
keekonomian.
• cog digunakan untuk membedakan blok-blok bijih
dengan blok-blok waste dalam perhitungan
cadangan.
• Perubahan harga logam akan mempengaruhi cog
 menyebabkan perubahan jumlah cadangan.
• cog merepresentasikan batas ekonomis untuk
membuat deliniasi zona kadar mineral atau logam
yang potensial untuk ditambang.
TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 22
6. CUT OFF GRADE
• Volume (tonase) yang ditentukan berdasarkan
suatu nilai cog tertentu dapat berubah sejalan
dengan perubahan-perubahan nilai cog yang
digunakan.
– Jika cog dinaikkan, maka tonase akan turun tetapi kadar
rata-rata menjadi meningkat (naik).
– Stripping ratio juga akan naik dengan peningkatan cut
off grade.
– Secara umum, sering diterapkan suatu interval cog
(kisaran harga cog) untuk memudahkan optimasi dalam
membuat skenario penambangan.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 23


6. CUT OFF GRADE
• Konsep cog juga berhubungan dengan konektivitas
blok-blok penambangan yang diklasifikasikan
sebagai bijih pada tahap produksi.
– Apabila cog naik maka volume bijih akan turun dan akan
membuat blok kadar rendah semakin besar, disamping
itu blok-blok bijih akan terpisahkan.
– Blok bijih akan semakin turun dan terpencil dengan
semakin naiknya cog.
– Blok bijih yang semakin terpisah tersebut juga akan
mempengaruhi sistem penambangan menjadi selective
mining.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 24


6. CUT OFF GRADE

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 25


6. CUT OFF GRADE
• Cog merupakan nilai yang diperoleh dari banyak
faktor yang kompleks.
• Secara sederhana, cog didasarkan kepada konsep
operating costs (per ton) sehingga dapat diperoleh
dengan formula yang disederhanakan (John, 1985;
dalam Sinclair & Blackwell, 2005).
– Operating cost per ton milled (OC) = FC + (SR + 1) x MC
• FC = Fixed costs per ton milled.
• SR = Strip Ratio
• MC = Mining cost per ton milled.
– Gc = OC/p :
• Gc = cog untuk operasional (% logam).
• p = harga logam per satuan kadar.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 26


7. VARIABEL TERREGIONAL
• Variabel terregional adalah variabel yang terdistribusi
dalam ruang yang mempunyai struktur teratur.
• Sifat-sifat terstruktur disebut regionalisasi dan dicirikan
bahwa sampel-sampel yang dekat lebih mempunyai nilai
yang mirip daripada sampel-sampel yang terletak lebih
berjauhan.
• Umumnya variabel-variabel yang berhubungan dengan
endapan mineral adalah variabel yang teregional misalnya
tebal urat, kadar, kerapatan rekahan, dll.
• Variabel terregional seperti kadar juga mempunyai
hubungan erat dengan support sampel.
• Efek smoothing (menurunkan variabilitas) terhadap suatu
nilai, atau disebut juga regularisasi, umumnya disertai
dengan meningkatkan support.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 27


7. VARIABEL TERREGIONAL

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 28


TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 29
TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 30
8. GRID DENSITY
• Derajad kerapatan (jarak) interval antar titik observasi di
dalam eksplorasi disebut dengan Grid Density.
• Peningkatan grid density ini perlu dilakukan untuk
antisipasi adanya struktur dan perbedaan keadaan
mineralisasi.
• Peningkatan tahapan eksplorasi, maka grid density juga
akan bertambah besar.
• Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan dan
ketelitian semakin baik.
• Jika grid density rendah, berarti interval/jarak antara titik
observasi besar, berarti mineralisasi bersifat homogen.
• Jika grid density tinggi, berarti interval/jarak antara titik
observasi kecil, berarti mineralisasi bersifat non-homogen.

TA3113-MPC-KONSEP DASAR PERHITUNGAN CADANGAN 31

Anda mungkin juga menyukai