Fungsi utama jalan angkut dalam usaha pertambangan adalah untuk menunjang
kelancaran operasional tambang terutama dalam kegiatan pengangkutan. Ada
beberapa geometri yang harus di perhatikan dan dipenuhi untuk menunjang
kelancaran dalam operasi pengangkutan pada PT. Indolime Jaya antara lain :
1. Lebar jalan angkut pada jalan lurus
Penentuan lebar jalan angkut minimum untuk jalan lurus didasarkan pada Rule of
Thumb yang di kemukakan Aasho Manual Rural High-way Design adalah :
Lmin = n . Wt + ( n + 1 )( 0,5 . Wt )
2m 1m
7m
Dimana :
Lmin = Lebar jalan angkut minimum (m)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut (m)
Bila lebar kendaraan (Wt) = 2 m, jumlah jalur (n) = 1 jalur (2 lajur) . Maka :
Lmin = 2 x 2+(2+1)(0.5 x 2)
=7m
Dimana :
W = Lebar jalan angkut pada tikungan ( m )
n = Jumlah jalur
U = Jarak jejak roda kendaraan ( m )
Fa = Lebar juntai depan ( m )
Fb = Lebar juntai belakang ( m )
Z = Jarak sisi luar alat angkut ke tepi jalan ( m )
Diketahui :
n=2 fa = 1 x sin 30° = 0.5
U=2 m fb = 1 x sin 30° =0.5
Maka :
9m
W = 2(2+0.5+0.5+1.5)
=2(4.5) = 9 m
3. Kemiringan Jalan
Kemiringan jalan angkut berhubungan baik dalam pengereman maupun dalam
tanjakan kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh angkut
(truk) berkisar 10%-15% atau 6°-8,50°, akan tetapi untuk jalan naik maupun turun
pada bukit lebih aman kemiringan jalan maksimum 8%(4,50°).
Kemiringan jalan yang kami rencanakan pada daerah penambangan PT. Indolime
Jaya adalah berkisar antara 0%-3%.