Beberapa faktor penunjang dalam mengoperasikan alat angkut adalah kondisi dimensi
jalan yang meliputi lebar, panjang, besar tikungan maupun kemiringan dari pada jalan angkut
serta konstruksi jalan yang digunakan.
Gambar 3
Jari-jari Tikungan (Hustrulid, 2013)
Keterangan :
R1 = Jari-jari roda depan sisi luar
R2 = Jari-jari roda belakang sisi dalam
R3 = Jari-jari tengah as depan
a = sudut penyimpangan stir roda
MRW (Minimum Road Width) = R1 – R2 (Tambahkan 0,5- 0,7 untuk safety)
Penentuan besarnya jari-jari tikungan menggunakan persamaan sebagai berikut:
V2
R=
127 (e+ f )
Keterangan :
V = Kecepatan truk (km/jam).
e = superelevasi,(m/m)
f = koefisien gesek melintang unukt kecepatan <80km/jam = -0,00065.V+0,192
Dengan adanya kecepatan (velocity) pada saat alat angkut berbelok, timbul gaya yang
mendorong kendaraan keluar dari jalur jalannya. Gaya dorong tersebut adalah gaya sentrifugal.
Dengan adanya kecepatan dan jari-jari tikungan, gaya sentrifugal akan seimbang atau melebihi
ketahanan gaya . Pada sebuah kasus, alat angkut tergelincir kesamping jalan. Untuk membantu
alat angkut agar tetap berjalan pada tikungan sering dilakukan penimbunan. Penimbunan ini
dilakukan untuk membuat perbedaan ketinggian antara sisi jalan yang biasa dinamakan
superelevasi.
3. Superelevasi
Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk oleh batas antara
tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan kemiringan (Gambar 4). Tujuan
dibuat superelevasi pada daerah tikungan jalan angkut yaitu untuk menghindari atau mencegah
kendaraan tergelincir keluar jalan atau terguling. Superelevasi berguna untuk mengimbangi gaya
sentrifugal (gaya mendorong keluar) sewaktu kendaraan melintasi tikungan, dan menambah
kecepatan.
Gambar 4
Superelevasi (Thompson R.J., 2013)
Besarnya angka superelevasi yang direkomendasikan sebagai fungsi dari perbandingan
jari-jari tikungan dan kecepatan alat angkut dapat dilihat pada Tabel 1. Rekomendasi tersebut
dapat digunakan sebagai masukan kecepatan aman yang diberikan pada perbandingan jari-jari
tikungan dan kecepatan alat angkut.
Tabel 1
Angka Superelevasi yang Direkomendasikan (Kaufman & Ault, 1977)
Pada Tabel 1 terdapat angka superelevasi yang sama untuk kecepatan dan jari-jari yang
berbeda. Hal ini disebabkan oleh nilai koefisien gesek yang berbeda untuk kombinasi kecepatan
dan jari-jari tikungan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa untuk melintasi tikungan dengan
jari-jari tikungan dan kecepatan yang berbeda, maka gaya sentrifugal yang dialami oleh alat
angkut juga akan berbeda.
Tujuan utama dalam konstruksi perkerasan jalan angkut adalah membangun dasar jalan
yang memungkinkan, dimana dalam pengangkutan muatan, pemindahan beban pada poros roda
yang diteruskan melalui lapisan pondasi tidak melampaui daya dukung tanah dasar.