Oleh :
Antonio Da Costa
11.2013.1.90042
Oleh :
Antonio Da Costa
11.2013.1.90042
I.
JUDUL
KAJIAN TEKNIS
II.
LATAR BELAKANG
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana
infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang
berfungsi sebagai penghubung lokasi - lokasi penting, antara lain lokasi tambang
dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan
karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang
secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak
pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau
beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh
peralatan mekanis.
III.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengkaji mengenai
perhitungan geometri kondisi jalan angkut tambang untuk jalur lurus dan tikungan
(belokan), perencanaan perkerasan jalan, dan perencanaan jarak aman pada jalan
tambang.
IV.
V.
VI.
LANDASAN TEORI
Fungsi utama jalan angkut secara umum adalah untuk menunjang kelancaran
operasi penambangan terutama dalam kegiatan pengangkutan. Medan berat yang
mungkin terdapat di sepanjang rute jalan tambang harus diatasi dengan mengubah
rancangan jalan untuk meningkatkan aspek manfaat dan keselamatan kerja. Hal hal
yang harus diperhatikan dalam membuat jalan tambang yaitu :
6.1
atau lebih pada jalur lurus, di tepi kiri dan tepi kanan jalan harus ditambah dengan
setengah lebar alat angkut.
Gambar 6.1
Lebar Jalan Angkut Pada Jalur Lurus
Untuk menghitung lebar jalan angkut pada jalur lurus dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut :
= Jumlah jalur
Wt
Jumlah jalur
Rumus
1
2
3
4
1 + (2 x 1/2)
2 + (3 x 1/2)
3 + (4 x 1/2)
4 + (5 x 1/2)
2,00
3,50
5,00
6,50
6.2.1
angkut yaitu lebar tonjolan kendaraan bagian depan dan bagian belakang pada
saat membelok. Lebar jalan angkut pada belokan selalu lebih besar dari pada lebar
jalan lurus. Untuk jalur ganda maka lebar minimum pada belokan didasarkan
atas:
o
o
o
o
Gambar 6.2
Lebar Jalan Angkut Pada Belokan
Untuk menghitung lebar jalan angkut pada belokan dapat menggunakan
rumus sebagai berikut :
W =2 ( U + FA+ FB+ Z )+ C
Z=
U + FA+ FB
2
Keterangan :
6.3.1
Fa
Fb
berikut:
w
sin
Di mana :
R = jari - jari belokan jalan angkut
W = jarak poros roda depan dan belakang
= sudut penyimpangan roda depan,
Namun, rumus di atas merupakan perhitungan matematis untuk mendapatkan
lengkungan belokan jalan tanpa mempertimbangkan faktor-faktor kecepatan alat
angkut, gesekan roda bandengan permukaan jalan dan super elevasi. Bila
dipertimbangkan, maka rumusnya menjadi:
R
V
127 (e+ f )
Superelevasi
Pada jalan yang membelok, badan jalan dimiringkan ke arah titik pusat
belokan yang disebut superelevasi. Superelevasi berhubungan erat dengan jari-jari
belokan, kecepatan kendaraan dan perubahan kecepatan. Super elevasi dicapai
secara bertahap dari kemiringan normal pada bagian jalan yang lurus sampai
kekemiringan penuh (super elevasi) pada bagian jalan yang lengkung.
6.4.1 Kemiringan jalan
h
100
x
Keterangan :
6.5.1
Cross Slope
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan
Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan ada 3 jenis, yaitu:
1. Perkerasan lentur (flexible pavement)
6.3
aspek
keselamatan
sepanjang
jalan
angkut
meliputi
VII.
No
Kegiatan
.
1
Orientasi Lapangan
Pengumpulan
data
data
4
5
6
7
Desember
Minggu ke
1
2
3
4
VIII. PENUTUP
Demikianlah proposal usulan kegiatan Tugas Akhir yang akan dilaksanakan di PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Semoga usulan kegiatan
ini mendapat sambutan yang baik dari pihak perusahaan. Dengan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki, maka Penulis amat mengharapkan bantuan/dukungan
moril maupun materil dari pihak perusahaan untuk melancarkan Tugas Akhir ini.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam pemecahan
masalah yang terjadi di lapangan.
Atas perhatian dan kerjasama dari Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Antonio Da Costa
11.2013.1.90042
Studi Literatur
4.2
Observasi Lapangan
4.3
Pengambilan Data
4.3.1 Data Primer
4.3.2 Data Sekunder
4.4
Pengolahan Data
4.5
4.2
Jalan angkut
4.2.1 Jalan angkut pada jalur lurus
4.2.2 Kemiringan jalan angkut
4.2.3 Belokan jalan angkut
4.2.4 Permukaan jalan angkut
4.3
4.4
2.1
BAB VI PEMBAHASAN
5.1
5.2
Perhitungan Rimpull
5.3
5.4
5.5
5.6
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Setelah Perbaikan gometri jalan angkut
tambang
Kesimpulan
6.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Data Primer
Data Sekunder
Pembahasan :
Simulasi waktu edar alat muat
Simulasi waktu edar alat angkut per
grade
Simulasi produktvitas alat angkut per
grade
Hasil Analsis
Kesimpulan
Peta Topografi
Spesifikasi Alat Gali
MuatDanAlat Angkut
Data efisiensi kerja
Jenis dan Keadaan Material
Jarak Angkut dan Kondisi
Wesley LD, Ir, Mekanika Tanah, Cetakan IV, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta, 1977.