REVISI :
Prosedur Penambangan BERLAKU TMT :
HALAMAN :
INTRUKSI KERJA
PENAMBANGAN
IKA FUNGSI: NOMOR :
REVISI :
Prosedur Penambangan BERLAKU TMT :
HALAMAN :2–9
1. Tujuan
- Memberikan panduan Standar Operasional Penambangan.
- Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2. Sasaran
Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan sehinga kegiatan penambang dapat
mencapai hasil sesuai yang direncanakan (SR, Kuantitas dan Kwalitas Aspal, productivity).
b. Rencana Volume produksi (Cadangan Aspal, Aspal yang harus di produksi, volume OB,
rencana SR)
c. Parameter Penambangan (Penyebaran Endapan Aspal, Lebar Lantai Pit, Kriteria dan Kualitas
Aspal yang wajib tambang)
d. Rambu-rambu/bendera/tanda batas atau petunjuk dari bagian survey. Standar Opertasional
Penggalian Batuan Dasar/OB adalah sebagai berikut:
Pelajari daJn pastikan bahwa batas-batas atau tanda batas boundary pit dan panduan
Crop line telah terpasang secara memadai (sesuai dengan ketentuan dan rencana
perusahaan).
Penggalian OB pada saat pembukaan Pit Baru, harus dimulai dari batas panduan
endapan Aspal sampai batas pit yang telah ditentukan.
a) Apabila telah ditemukan endapan Aspal pastikan bahwa telah dilakukan
pemasangan tanda Batas (pita Crop Line Asphal)
b) Apabila terdapat penyimpangan actual crop aspal dari rencana, sesegera mungkin
melakukan komunikasi dengan bagian pengawas, survey dan mine plan perusahaan
atas perubahan tersebut.
IKA FUNGSI: NOMOR :
REVISI : 00
Prosedur Penambangan BERLAKU TMT :
HALAMAN :4–9
c) Untuk menjaga kualitas aspal (mencegah air dan longsor) dibelakang crop line harus
disiapkan area untuk rencana pembuatan parit sepanjang cropline (kurang lebih 1
meter kebelakang dari batas cropline)
Setiap penggalian OB harus bertujuan untuk expose aspal
Penggalian OB tidak boleh Langsung mengenai permukaan aspal, harus disisakan OB
nya sekitar 5 sampai dengan 10 cm)
Kegiatan penggalian OB harus sesuai dengan :
a.) Rencana arah Kegiatan penggalian.
b.) Rencana Blok Kegiatan penambangan.
Dimensi Lereng (slope) baik high wall maupun sidewall yang akan dibentuk selama
penggalian harus sesuai dengan ketentuan mine design antara lain: tinggi jenjang, lebar
bench, kemiringan lereng baik sebagai lereng tunggal (single slope) maupun lereng
keseluruhan (overal pit slope). Untuk itu perlu diperhatikan:
a.) Sebelum melakukan kegiatan pembentukan slope apakah Papan Panduan Slope
sudah terpasang sesuai yang direncanakan dan penggalian dilakukan mengikuti
panduan tersebut. Penggalian OB tidak boleh menyimpang dari Panduan untuk
mencegah terjadinya Slope menjadi bunting (Under cut),
b.) Pada setiap bench yang terbentuk pastikan bahwa Pita Informasi Elevasi telah
terpasang secara memadai sesuai dengan ketentuan perusahaan. (Lihat ketentuan
SOP Rambu- rambu Tambang).
Kegiatan penggalian OB harus dilakukan sesuai dengan Elevasi Final Pit sebagaimana
yang direncanakan,
Jumlah dan jenis unit/alat yang tersedia cukup memadai sesuai dengan rencana Setting
Alat yang telah disepakati dan aman untuk melakukan penggalian OB. Operator harus
memilki keahlian untuk mengoperasikan unit yang tersedia dan memilki kemampuan
melakukan pekerjaan penggalian OB.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka kegiatan Aspal Cleaning/Aspalt Getting harus
dilaksanakan dengan benar, yaitu sebagai berikut :
1. Aspal yang terexpose harus segera di cleaning dan di getting untuk selanjutnya di hauling
menuju stockpile / stockroom
2. Permukaan aspal harus bersih dari kotoran-kotoran terutama sisa-sisa tanah atau batuan
penutup .
3. Kegiatan Cleaning aspal sudah dilakukan dengan benar dalam arti :
- Menggunakan unit excavator dengan bucket yang dilengkapi dengan Cutting edge
(bukan teeth) pada ujungnya. Pastikan bahwa: ujung cutting edge melingkupi seluruh
permukaan bucket ( rata dan tidak ada yang terbelah atau gumpil).
- Operator excavator harus mempunyai keahlian khusus untuk Cleaning aspal.
4. Permukaan aspal yang sudah dibersihkan tidak terkotori lagi dan sudah diberi tanda
pembatas antara aspal yg sudah dibersihkan dengan yang belum.
5. Sebelum aspal getting dilakukan harus diteliti dan diperiksa secara seksama lokasi aspal
yang akan di tambang, antara lain :
- Pastikan bahwa permukaan aspal yang akan di getting sudah benar-benar bersih bebas
dari pengotor (sisa-sisa tanah atau batuan penutup)
- Memberi alas (hamparan) dengan parting (bekas cleaning-an) pada bagian
kemungkinan aspal jatuh ke tanah pada saat aspal getting dilakukan.
- Tidak ada aliran air masuk areal aspal yang sudah dicleaning. Aliran air berpotensi
untuk membawa lumpur. Jika perlu buat parit kecil disekeliling areal aspal yang
bersih.
IKA FUNGSI: NOMOR :
REVISI : 00
Prosedur Penambangan BERLAKU TMT :
HALAMAN :7–9
6. Pada prinsipnya Parting yang terdapat didalam lapisan aspal harus dibuang/
dibersihkan dari permukaan aspal :
c.) Apabila karena kondisi tertentu dimana lapisan parting yang ada tidak
dimungkinkan untuk dibersihkan secara keseluruhan atau apabila pembersihan
parting terlalu banyak mengorbankan aspal yang hilang (misalnya karena
struktur aspal dan partingnya), maka batas maksimal parting yang ditolerir
untuk tidak dibuang adalah maksimal setebal 10 cm. Apabila kondisi tersebut
terjadi sebelum dilakukan Aspal Getting, sesegera mungkin laporkan kepada
pengawas untuk dimintakan persetujuan mengenai hal tersebut.
7. Peralatan yang digunakan untuk aspal getting tersedia secara memadai dan dalam
kondisi benar-benar baik(breaker, bucket).
8. Pastikan area aspal yang sudah selesai / habis tertambang telah diberi tanda/pita
Mine Out.
IKA FUNGSI: NOMOR :
REVISI : 00
Prosedur Penambangan BERLAKU TMT :
HALAMAN :8–9
4. Hauling Aspal
KETENTUAN PEMBERLAKUAN