Anda di halaman 1dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA AREA BEKAS TAMBANG


Tujuan : Untuk memberikan petunjuk tahapan pengelolaan lingkungan pada area bekas
tambang
Ruang Lingkup : Semua lokasi dalam wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di PT X yang telah
selesai dilakukan pengambilan bahan galian tambang yang berdampak pada
kelestarian lingkungan.
Definisi :
Wewenang dan Tanggung
Prosedur
Jawab
Tahap Pematangan Lahan Area Bekas Tambang
1. Gunakan alat pelindung diri (helm, kaca mata, sarung tangan, Crew Environment &
sepatu dan rompi) Operator Excavator, Dozer,
2. Siapkan peralatan; Dump Truck
a. Excavator
b. Dump Truck untuk membawa material timbunan
c. Dozer untuk meratakan metrial timbunan
d. HT/alat komunikasi antara crew environment dan operator
e. Meteran untuk mengukur kedalaman
f. Teodolit untuk menghitung lereng
g. Kapur untuk menstabilkan pH tanah
3. Lakukan tahapan dengan urutan kerja sebagai berikut;
a. Menghitung kemiringan awal void atau lubang bekas tambang
menggunakan Theodolit dan mengukur kedalamanya
menggunakan meteran;
b. Material buangan dibawa ke area bekas tambang menggunakan
dump truck, kemudian material buangan tersebut di letakan
pada area bekas tambang;
c. Ratakan material bekas tambang tersebut dengan menggunkan
dozer sampai pada kemiringan yang sudah di tentukan;
d. Material sub soil dibawa kearea penimbunan bekas tambang
menggunakan dump truck kemudian diletakan kembali;
e. Ratakan material sub soil dengan menggunkan dozer secara
perlahan sampai pada kedalman 50 cm dan kemiringan yang
sudah di tentukan;
f. Selanjutnya material top soil dibawa menggunakan dump truck
dan kemudian diletakan di areal bekas tambang;
g. Ratakan material Top soil dengan menggunkan dozer secara
perlahan sampai pada kedalman 50 cm dan kemiringan yang
sudah di tentukan;
h. Mengukur kembali kemiringan lahan sesuai dengan batas yang
di tentukan,
i. Pada area-area berpotensi sebagai tempat berkumpulnya aliran
air (Run off) di buat laju penahan erosi dengan menggunakan
sistem selokan agar tanah top soil tidak larut terbawa air,
j. Tambahan : apabila void atau lubang bekas tambang yang
akan di tutup merupakan area pertambangan terakhir maka
tanah top soil yang sudah berkurang bisa menggunkan sistem
pot dengan ukuran kedalaman minimal 15 cm.
k. Memberikan kapur pada area lahan yang sudah di tutup top soil
secara merata.
Tahap Revegetasi
1. Gunakan alat pelindung diri (helm, kaca mata, sarung tangan, Crew Environment
sepatu dan rompi)
2. Siapkan peralatan;
a. Cangkul untuk melubangi tanah
b. HT/alat komunikasi antara crew environment dan operator
c. Alat penyiram air
d. Tanaman Sengon, tanaman cover crop dan tanaman papaya
e. Meteran untuk mengukur jarak tanaman
f. Pupuk/kompos
3. Lakukan tahapan dengan urutan kerja sebagai berikut;
a. Menghitung luasan area lahan matang untuk dilakukan
revegetasi;
b. Meteran untuk Manentukan jarak penanaman menggunkan
sistem baris dengan jarak 1m pada setiap 4 sisinya untuk
tanaman jenis pioneer yaitu sengon. Setelah itu tentukan
berapa banyak tanaman sengon yang di butuhkan;
c. Setelah itu lakukan penentuan titik tengah pada persimpangan
sisi tanaman pioneer untuk ditanam pohon pepaya;
d. Lakukan penanaman dengan menggunakan bantuan cangkul
dan setelah itu diberi pupuk dan lakukan penyiraman;
e. Lakukan berulang pada tanaman sengon, dan papaya pada
seluruh area;
f. Lakukan penanaman jenis tanaman crop cover sebagai tujuan
menahan laju erosi;
g. Lakukan pemantauan setiap hari pada masa kritis tumbuh dan
pastikan tumbuh;
h. Tambahan : pada area tambang terakhir gunakan revegetasi
dengan menggunakan sistem pot dengan kedalaman minimal
15cm .

Anda mungkin juga menyukai