C H E CK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
10 bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dari galian 11 11 11
sesuai dgn kemiringan rencana saluran
MUL
AI
Survey shop
drawing
Mobilisasi Alat
Ya
Penggalian
Excavator &
Rock Drill
Breaker
Ya
Finishing
SELESAI
Tahapan Pelaksanaan:
4. Penghamparan Timbunan
5. Pemadatan Timbunan
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja
dengan mengacu kepada quality plan, 1 1 1 1
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan
dan metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
Briefing dan koordinasi untuk
memastikan rencana kerja dan metode 3 3 3
3
kerja dimengerti dan dilaksanakan di
lapangan
a
7 Dump Truck mengambil material dari
stock pile material timbunan yang sudah
di uji material oleh direksi pekerjaan
7
CHECK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu
10 dan bandingkan parameter lainnya
dgn parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana 10 10 10
c. Check kepadatan dengan sand
cone hingga memenuhi 95% max
dry density
ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk
12 sesuai dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan
(No. 11) menunjukkan mutu produk di
bawah standar, bisa di lakukan langkah 12 12 12
langkah sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa
perbaikan melalui konsesi
- Ditolak
d c
Pelaksanaan Pekerjaan
MUL
AI
Penyiapan lokasi
Dan pemasangan
patok
Pengaturan
penempatan
Material
timbunan
Penghamparan
material
Timbunan
perlayer
Ya
Pemadatan material
Timbunan per layer dan
Pengaturan elevasi padat
Ya
Layer
selanjutnya
4. Penghamparan Material.
Penghamparan material dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader,
dimana perlu diperhatidan dilakukan sebagai berikut:
• Timbunan ditempatkan dipermukaan yang telah disiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi
tebal lapisan yang disyaratkan. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu
lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama
tebalnya.
• Tanah timbunan diangkut langsung dari lokasi sumber bahan atau dari
Stock Pile ke lokasi/permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca
cerah dan disebarkan.
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja
dengan mengacu kepada quality plan, 1 1 1 1
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan
dan metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
3 Briefing dan koordinasi untuk
memastikan rencana kerja dan metode 3 3 3
kerja dimengerti dan dilaksanakan di
lapangan
a
7 Dump Truck mengambil material dari
stock pile material timbunan yang sudah
di uji material oleh direksi pekerjaan
7
CHECK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu
10 dan bandingkan parameter lainnya
dgn parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana 10 10 10 10
c. Check kepadatan dengan sand
cone hingga memenuhi 95% max
dry density
ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk
12 sesuai dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan
(No. 11) menunjukkan mutu produk di
bawah standar, bisa di lakukan langkah 12 12 12
langkah sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa
perbaikan melalui konsesi
- Ditolak
d c
Penyiapan lokasi
Dan pemasangan
patok
Pengaturan
penempatan
Material
timbunan
Penghamparan
material
Timbunan
perlayer
Ya
Pemadatan material
Timbunan per layer dan
Pengaturan elevasi padat
Ya
Layer
selanjutnya
2. Material
Material harus kerikil pecah, batu, timbunan batu atau pasir alam atau
campuran yang baik dari kombinasi material-material ini. Gradasi atau bukan
bergradasi menerus, Ketentuan gradasi dari material ini adalah sebagai
berikut :
• Ukuran maksimum 10 cm
• Lolos ayakan 4,75 mm 25% to 90%
• Lolos ayakan 0,075 mm 0% to 10%
• Indeks Plastisitas maks. 10.
3. Pelaksanaan
a. Urugan material berbutir harus ditempatkan sebagai lapisan tidak lebih
dari 15 cm, dan dipadatkan sampai kepadatan 95 % dari kepadatan kering
maksimum menurut ketentuan AASHTO T 180.
d. Bila ada material dari zona pengaruh yang harus dipindahkan akibat dari
metoda kerja Kontraktor, maka Kontraktor harus menggantinya dengan
urugan material berbutir atas biaya sendiri. Bila ada Pasal dari Spesifikasi
ini yang memerintahkan penggalian pada zona pengaruh, maka
pengurugan galian harus dengan material berbutir.
Tahapan Pelaksanaan:
1. Pekerjaan dimulai dengan melakukan pengukuran untuk
menentukan elevasi dasar badan jalan dan batasan pekerjaan.
2. Dilanjutkan dengan pembentukan badan jalan menggunakan motor
grader/bulldoser.
3. Setelah selesai pembentukan badan jalan, dilakukan pemadatan
menggunakan Vibro Roller.
Untuk mencapai kepadatan optimum tanah yang disyaratkan, selama
pemadatan tanah disiram air secukupnya menggunakan Water Tanker
o Uraian:
Pembersihan dan pengupasan lahan terdiri dari pembersihan semua pohon
dengan diameter <15 cm, pohon-pohon yang tumbang, halangan-halangan,
semak-semak, tumbuh- tumbuhan lainnya, sampah, dan semua bahan yang
tidak dikehendaki, dan harus termasuk pembongkaran tunggul, akar dan
pembuangan semua ceceran bahan yang diakibatkan oleh pembersihan dan
pengupasan
Pemotongan pohon yang dipilih harus terdiri dari pemotongan semua pohon
yang ditunjukkan dalam Gambar atau ditetap- kan oleh Direksi Pekerjaan dng
diameter≥ 15 cm yg diukur 1 meter diatas permukaan tanah. Pekerjaan ini
termasuk tidak hanya penyingkiran dan pembuangan sampai dapat diterima
oleh Direksi Pekerjaan atas setiap pohon tetapi juga tunggul dan akar-akarnya.
Staking Out
Staking out di lapangan untuk menentukan:
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat)
2. Patok Centre Line.
3. Patok Batas Lapis pondasi aggregate Kelas A
Penghamparan Material.
Pengujian
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja dengan 1 1 1 1
mengacu kepada quality plan, meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
3 Briefing dan koordinasi untuk memastikan
rencana kerja dan metode kerja dimengerti 3 3 3
dan dilaksanakan di lapangan
13 CHECK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan 13 13 13
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana
c. Check kepadatan dengan sand cone
hingga memenuhi spek
14
Lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja proses kerja dan bandingkan
dengan rencana kerja yang telah dibuat,
meliputi :
- Time movement, untuk menghitung
kapasitas, produktivitas, efektifitas 14 14 14
dan efisiensi sistem dan metode
kerja yang digunakan
- Evaluasi volume pekerjaan
- Evaluasi metode kerja
- Evaluasi sumber daya
- Evaluasi program kerja
15 ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk sesuai
dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan
(No. 13) menunjukkan mutu produk di
bawah standar, bisa di lakukan langkah
15 15 15
langkah sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa perbaikan
Supplier
Pemeriksaan Properties
Agregat
Cek gradasi No
dan CBR
lab
Ya
Blending Aggr A
dgn Blending
Equipment Base Camp
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Site/Lokasi Proyek
Pengiriman
Persiapan Lapangan
Material
Base A
Pengaturan
Material
Base A
Penghamparan
material Base A per
layer
Tidak
Cek tebal
gembur
Ya
Pemadatan
material
Base A
Tidak
Cek tebal &
Repair
tes kepadatan
lapangan
Ya
Pekerjaan Selanjutnya
Langkah kerja:
a) Sebelum Lapis Agregat Kelas S di datangkan ke lokasi pekerjaan maka perlu
diselesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan sebelum pekerjaan ini,
seperti: Overlay telah selesai dilaksanakan. Bahan-bahan untuk Agregat
Kelas S sebelum di campur untuk digunakan dilapangan perlu dilaksanakan
percobaan campuran di base camp terlebih dahulu disertai dengan bukti
tertulis dari hasil percobaan tersebut agar material di lapangan bisa langsung
diterima.
b) Material didatangkan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.
Material yang didatangkan adalah material hasil campuran berdasarkan hasil
percobaan yang telah diterima oleh direksi pekerjaan.
c) Setelah material datang dilapangan, hampar material dengan menggunakan
Motor Grader dengan ketebalan sesuai dengan keadaan dilapangan dan
dengan lebar sesuai dengan rencana. Selama Motor Grader bekerja,
beberapa tenaga merapihkan hasil hamparan.
d) Setelah selesai penggelaran, siram agregat dengan water tank truck dan
dipadatkan dengan vibratory roller.
e) Setelah pekerjaan ini selesai, maka dapat dilaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
Material yang digunakan pada lapis pondasi agregat adalah Agregat kelas S
digunakan sebagai lapis sebagai bahu jalan.
Material dicampur dan dibuat dengan peralatan Continous Mixing Plant dengan
sistem ukuran berat guna menjamin kebenaran porsi setiap bahan yang
digunakan. Dimana bahan yang digunakan adalah Agregat, semen dan Air
dengan komposisi sesuai JMF.
4. Motor Grader meratakan CTB tersebut sesuai dengan Elevasi dan Sloove
(kemiringan badan jalan).
6. Setelah Elevasi dan sloove tercapai sesuai gambar rencana. Maka mulai
dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller
Tahapan Pelaksanaan:
1. Pembuatan Job Mix Formula (JMF) sebagai dasar acuan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Pekerjaan dimulai dengan melakukan pengukuran untuk batas-
batas serta elevasi kelandaian jalan agar terbentuk crown jalan
sesuai dengan desain.
3. Hasil pengukuran dituangkan dalam gambar dan diajukan ke
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan (request).
4. Sebelum penghamparan Hotmix dilakukan penyemprotan Tack
Coat dan Prime Coat.
5. Material penyusun AC Base Mod, AC BC Mod dan AC WC Mod
dicampur di dalam Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan kapasitas
produksi yang cukup.
Setelah material aspal tercampur merata, campuran aspal diangkut
ke lokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck tertutup terpal
rangkap 2 untuk menghindari kehilangan panas (penurunan suhu)
pada waktu pengangkutan dan menunggu dituang ke dalam paver
atau finisher.
Di lokasi pekerjaan, campuran aspal dihampar menggunakan
asphalt finisher dan diukur suhu dengan termometer.
Tebal dari hamparan gembur sesuai dengan desain dan trial paving
yang disepakati, sehingga bila dipadatkan tebal, kelandaian, elevasi
serta bentuk penampang melintangnya sesuai dengan rencana.
Pemadatan pertama menggunakan Tandem Roller kemudian
Pneumatic Tire Roller dan finishing dengan Tandem Roller dengan
passing yang disepakati sesuai dengan trial paving.
Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan:
- Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi
dengan baik.
- Melakukan trial.
- Melakukan uji coba untuk meyakinkan hasil penyemprotan (pelaburan),
sesuai dengan persyaratan Spesifikasi.
Pelaksanaan:
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran disingkirkan
terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau
semprotan angin (air compressor) atau kombinasi kedua-duanya, jika belum
bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu baja.
- Penyemprotan dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak
menganggu lalu lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah tanpa
merusak hasil pekerjaan.
- Pembersihan dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan
disemprot. Jika ada tonjolan benda asing atau lainnya harus segera
disingkirkan dari permukaan dengan memakai penggaruk baja atau cara
lainnya yang disetujui pengawas.
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprot
harus diukur dan ditandai.
- Permukaan yang akan disemprot harus benar-benar kering.
- Asphalt sprayer harus mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di muka
daerah yang disemprot dengan demikian kecepatan jelajahnya tepat sesuai
ketentuan bila batang semprot mencapai lembaran kertas, dan kecepatan ini
harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir dari pemakaian bahan
pengikat dan sisa prime coat dalam tangki tidak boleh kurang dari 10 % dari
kapasitas tangki.
- Ketentuan jumlah penyemprotan prime coat dan komposisi material yang
dipergunakan harus mengikuti Spesifikasi.
Ketentuan lainnya:
Selama lapis resap pengikat belum ditutup dengan lapis perkerasan
diatasnya, maka petugas yang terkait harus melarang lalu lintas melewatinya
Metode Pelaksanaan |88
ketentuan bila batang semprot mencapai lembaran kertas dan kecepatan ini
harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir dari pemakaian bahan
pengikat
- Penyemprotan segera dihentikan jika ternyata ada ketidaksempurnaan
peralatan semprot pada saat beroperasi dan penyemprotan ulangan sama
sekali tak diperkenankan sebelum diadakan pekerjaan perbaikan alat
Ketentuan Lainnya:
Selama lapis pengikat belum ditutup dengan lapis perkerasan diatasnya,
maka petugas-petugas yang terkait harus melarang lalu lintas melewatinya
serta melindungi kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi
Persiapan:
- Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi
dengan baik. Melakukan uji coba untuk meyakinkan hasil penyemprotan
(pelaburan), sesuai dengan kebutuhan Spesifikasi.
- Melakukan trial.
- Perlengkapan alat tersebut harus meliputi sebuah tachometer (pengukur
kecepatan putaran), meteran tekanan, satu tongkat celup yang sudah
dikalibrasi, sebuah thermometer untuk mengukur temperatur isi tangki,
dan peralatan untuk mengukur kecepatan pada kecepatan lambat
Pelaksanaan:
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran disingkirkan
terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau
semprotan angin (air compressor) atau kombinasi kedua-duanya, jika
belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu baja.
- Penyemprotan dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak
menganggu lalu lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah tanpa
merusak hasil pekerjaan
- Pembersihan dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan
disemprot, jika ada tonjolan benda asing atau lainnya harus disingkirkan
dari permukaan dengan memakai penggaruk baja atau cara lainnya yang
disetujui Direksi
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprot
harus diukur dan ditandai
- Permukaan yang akan disemprot benar-benar harus kering dan bersih
- Asphalt sprayer mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di muka daerah
yang disemprot dengan demikian kecepatan jelajahnya tepat sesuai
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SURV. GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja 11 11 11 11
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja, sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO 33 33 33
3 Briefing dan koordinasi untuk memastikan
rencana kerja dan metode kerja dimengerti
dan dilaksanakan di lapangan
9 Permasangan pelapisan
- Permukaan yang akan disemprot diukur & 8
ditandai
- Penyemprotan harus merata di selururh
permukaan
- Check pemakaian aspal pada setiap
semprotan lari dengan meteran tongkat
celup
- Pemasangan tack coat dan prime coat
dilakukan sesaat sebelum penghamparan
Hotmix
- Pada daerah perbatasan permukaan yang
akan disemprot diberi overlapping
- Lapisan ini dipelihara dari lalu lintas atau
kerusakan lain sebelum pekerjaan
pelapisan lataston lapis Aus
CHECK
11 a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan 10101 10101 10101 10101
bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana
c. Check pemakaian aspal pada setiap
semprotan lari dengan meteran tongkat
celup
11111 11111 11111
12 Lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja proses kerja dan bandingkan dengan
rencana kerja yang telah dibuat, meliputi :
- Time movement, untuk menghitung
kapasitas, produktivitas, efektifitas dan
efisiensi sistem dan metode kerja yang
digunakan
bbb c
- Evaluasi volume pekerjaan
- Evaluasi metode kerja
- Evaluasi sumber daya
- Evaluasi program kerja
bbb
13 ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk sesuai
dengan prosedur pengendalian
12121 12121 12121
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan (No.
11) menunjukkan mutu produk di bawah
standar, bisa dilakukan langkah langkah cdc
sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa perbaikan
melalui konsesi
- Ditolak
ASPA
L
Pemeriksaan
Properties
Aspal
Produksi
Base Camp
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi Proyek
Pengiriman
Tack Coat
Emulsi
Pembersihan Area
Kerja
Paper Test
0,15 - Tidak
0,35
ltr/m
2
Ya
Penghampa
ran Tack
Coat
Cek
kerataan
dan koef
penyemprot
an2
✓ Kerataan Hamparan :
o Penggunaan penggaruk (rake) tidak dilakukan kecuali sangat diperlukan
o Memasukkan kembali campuran yang telah mengalami segregasi dan
tercecer di luar lajur hamparan tidak di perbolehkan karena justru akan
menimbulkan keadaan tekstur permukaan yang kasar (segregasi)
o Operator mesin penghampar akan bekerja dengan baik mengikuti garis
pedoman, tidak maka dapat diharapkan tidak diperlukannya pekerjaan
hand raking di belakang mesin tersebut
✓ Kemiringan melintang :
o Kemiringan melintang dapat dilakukan dengan mengatur screed
sedemikian rupa sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki dalam
desain
A. Pemeriksaan Peralatan
o Mesin Penghampar (asphalt finisher) meliputi :
• Kebersihan alat
• Berfungsi atau tidak berfungsinya setiap bagian penting
• Pemeliharaan dilakukan juga pada saat menghentikan suatu operasi
o Alat penggilas
Alat penggilas roda besi (tandem roller), meliputi pemeriksaan:
• Permukaan roda besi
• Keausan atau goresan-goresan
• Scapeers
• Sistim transmisi, rem kemudi
o Alat Pendukung :
- Pompa dan pemanas aspal (bila diperlukan)
- Dump truck, meliputi pemeriksaan :
Bak pengangkut
Harus bersih, rata, halus
✓ Sambungan Melintang :
o Sambungan melintang ini terjadi antara lajur yang telah dipadatkan pada
hari operasi sebelumnya dan lajur hamparan baru
o Untuk memperoleh hasil yang baik maka diharuskan menggunakan balok
sepanjang lebar melintang dari lajur hamparan dengan tebal yang
diletakan diatas lapisan lama sama dengan tebal yang diinginkan untuk
lapis aspal beton yang baru, kemudian digelar material disebelah balok
tadi yang berfungsi sebagai oprit bagi penggilas
o Penggunaaan balok ini dilakukan pada akhir dari operasi hari berikutnya
akan diperoleh permukaan joint dari lajur yang telah dipadatkan yang
terbentuk vertical dan rata setelah balok tersebut diangkat
o Kemudian penghamparan baru dimulai dari akhir permukaan yang rata
tersebut
1. Persiapan material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan Hotmix terlebih dahulu dilakukan
pengujian properties masing-masing material dan kombinasinya. Dari hasil
pengujian ini akan dijadikan dasar untuk komposisi campuran Hotmix yang
akan digunakan sesuai dengan persyaratan.
Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material yaitu dari
Design Mix Formula (DMF). Trial mix dilaksanakan untuk mengadakan Trial
Compaction.
Dimana dari Trial Compaction akan didapat gambaran mengenai
pelaksanaan yang sebenarnya yaitu berupa:
• jenis alat pemadat dan kapasitasnya
• suhu hotmix pada saat pengamparan dan pemadatan
• Tebal gembur pada saat pemadatan
• jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material
Penghamparan Hotmix
Hotmix dari Asphalt Mixing Plan (AMP) diangkut dengan dump truck ke
lokasi pekerjaan. Pada saat pengangkutan temperatur Hotmix dijaga
dengan jalan menutupinya dengan terpal. Penghamparan Hotmix
dilakukan dengan cara menuangkan Hotmix dari dump truck ke asphalt
finisher, selanjutnya asphalt finisher tersebut melakukan penggelaran
Hot Mix.
Pemadatan Hotmix
1. Patok referensi elevasi Hotmix, centre line, batas-batas Hotmix dan patok
kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi
3. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan
menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang
rendah sejajar as jalan menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan
dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju
ke bagian yang tinggi.
5. Pada waktu pemadatan roda Tandem Roller dibasahi (dilap) dengan air
sabun/minyak solar secukupnya.
Sambungan
a. Sambungan memanjang maupun melintang pada lapisan yang berurutan
harus diatur sedemikian rupa agar sambungan pada lapis satu tidak
terletak segaris yang lainnya. Sambungan memanjang harus diatur
sedemikian rupa agar sambungan pada lapisan teratas berada di pemisah
jalur atau pemisah lajur lalu lintas.
b. Campuran aspal tidak boleh dihampar di samping campuran aspal yang
telah dipadatkan sebelumnya kecuali bilamana tepinya telah tegak lurus.
Sapuan aspal sebagai lapis perekat untuk melekatkan permukaan lama
dan baru harus diberikan sesaat sebelum campuran aspal dihampar di
sebelah campuran aspal yang telah digilas sebelumnya.
Ruang lingkup:
1. Penyiapan material untuk campuran (AC-Base Mod)
2. Penyiapan lokasi penghamparan (AC-Base Mod)
3. Penghamparan dan pemadatan sesuai dengan ketebalan dan elevasi yang diminta
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SURV. GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja 1 1 1 1
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
ba
15 Pemadatan : 15 15
- Pemadatan awal (break down rolling)
dilakukan dg tandem roller setelah
penghamparan pertama pada suhu yang
disyaratkan
Pengechekan elevasi dilakukan segera
setelah break down rolling dan kesalahan b
yang terjadi segera diperbaiki
- Pemadatan sekunder (intermediate Rolling)
dilakukan dengan Pneumatic Tyre Roller
setelah penghamparan pada suhu mencapai
yang disyaratkan
- Pemadatan akhir (Finish Rolling) dilakukan
dengan tandem roller setelah penghamparan
pada suhu yang disyaratkan dan dilakuakan
sampai bekas bekas roda pemadat hilang
- Banyaknya lintasan pada saat
pemadatan sesuai dg hasil dari trial
compaction
- Pemadatan dilakukan dari bagian luar
menuju ke as jalan (pada jalan lurus) atau
dari bagian rendah ke bagian yang lebih
tinggi (pada daerah super elevasi)
- Lintasan yang berurutan harus saling
menutupi dg paling sedikit setengah dari
lebar roda
- Alat pemadat tidak boleh berbelok arah
secara tiba tiba shg menyebabkan
terdorongnya campuran
- Untuk mencegah pelekatan campuran aspal
ke roda pemadat, roda-roda pemadat dapat
dibasahi dengan air secara menerus, namun
tidak boleh berlebihan
- Lapisan yang terkena tumpahan minyak
harus di bongkar dan diganti
- Tepi- tepi perkerasan yang telah selesai
dikerjakan harus dipotong dengan rapi
C H E CK
16 a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
bandingkan parameter lainnya dgn 16 16 16 16
parameter pada QC Table
b.Check elevasi dan kemiringan dan kerataan
pasangan dan bandingkan dengan rencana
c. Check Ketebalan sesuai shop drawing c
d.Check kepadatan minimal 98% kepadatan
lab
a
17 Lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja proses kerja dan bandingkan dengan
rencana kerja yang telah dibuat, meliputi : 17 17 17
- Time movement, untuk menghitung
kapasitas, produktivitas, efektifitas dan
efisiensi sistem dan metode kerja yang
digunakan
- Evaluasi volume pekerjaan
- Evaluasi metode kerja
- Evaluasi sumber daya
- Evaluasi program kerja c
ACTION
18 Lakukan tindakan perbaikan produk sesuai
dengan prosedur pengendalian 18 18 18
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan (No.
16) menunjukkan mutu produk di bawah
standar, bisa di lakukan langkah langkah
sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa perbaikan
melalui konsesi
- Ditolak
19
Lakukan tindakan perbaikan kinerja proses
19 bila kinerja proses tidak memenuhi sasaran
mutu, durasi, kesela - matan dan kesehatan
kerja meliputi :
- Sistem, tahapan, urutan dan metode kerja di
QP
- Updating QP sesuai dengan
kebutuhan proyek dan hasil evaluasi
no. 16 dan no. 17
20
Proses kembali ke butir no 1 untuk
20
memastikan QP di - laksanakan proses demi
proses sampai pekerjaan Selsai sesuai
dengan rencana dan spesifikasi teknis yang
ada
AC-Base
Mod
Pemeriksaan Properties Aspal Pemeriksaan Properties
Agregat
Trial AMP
Trial Mix
Ya
Produk
si Base Camp
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi Proyek
Pengiriman
Persiapan Lapangan
Material Hot Mix AC
– Base Mod
Ya
Penghampar
an AC-Base
Mod
Tidak
Ukur elevasi
gembur
Ya
Pemadatan AC – Base
Mod
Tidak
Cek Reject
Kepadatan
Ya
Tidak
Ukur
elevasi
padat
Ya
Test Core
Drill
Ya
SELES Reject
Metode Pelaksanaan |106
AI
METODE KERJA
Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod)
Ruang lingkup:
1. Penyiapan material untuk campuran (AC-BC Mod)
2. Penyiapan lokasi penghamparan (AC-BC Mod)
3. Penghamparan dan pemadatan sesuai dengan ketebalan dan elevasi yang diminta
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SURV. GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja 1 1 1 1
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
15 Pemadatan : 15 15
- Pemadatan awal (break down rolling)
dilakukan dg tandem roller setelah
penghamparan pertama pada suhu yang
disyaratkan
Pengechekan elevasi dilakukan segera
setelah break down rolling dan kesalahan b
yang terjadi segera diper baiki
- Pemadatan sekunder (intermediate Rolling)
dilakukan dengan Pneumatic Tyre Roller
setelah penghamparan pada suhu
mencapai yang disyaratkan
- Pemadatan akhir (Finish Rolling) dilakukan
dengan tandem roller setelah
penghamparan pada suhu yang disyaratkan
dan dilakukan sampai bekas bekas roda
pemadat hilang
- Banyaknya lintasan pada saat
pemadatan sesuai dg hasil dari trial
compaction
- Pemadatan dilakukan dari bagian luar
menuju ke as jalan (pada jalan lurus) atau
dari bagian rendah ke bagian yang lebih
tinggi (pada daerah super elevasi)
- Lintasan yang berurutan harus saling
menutupi dg paling sedikit setengah dari
lebar roda
- Alat pemadat tidak boleh berbelok arah
secara tiba tiba shg menyebabkan
terdorongnya campuran
- Untuk mencegah pelekatan campuran
aspal ke roda pemadat, roda-roda pemadat
dapat dibasahi dengan air secara menerus,
namun tidak boleh berlebihan
- Lapisan yang terkena tumpahan minyak
harus di bongkar dan diganti
- Tepi- tepi perkerasan yang telah selesai
dikerjakan harus dipotong dengan rapi
C H E CK 16 16 16 16
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
16
bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b.Check elevasi dan kemiringan dan c
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana
19
Lakukan tindakan perbaikan kinerja proses
19 bila kinerja proses tidak memenuhi sasaran
mutu, durasi, kesela - matan dan kesehatan
kerja meliputi :
- Sistem, tahapan, urutan dan metode kerja
di QP
- Updating QP sesuai dengan
kebutuhan proyek dan hasil
evaluasi no. 16 dan no. 17
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja dengan 1 1 1 1
mengacu kepada quality plan, meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO 3 3 3
Briefing dan koordinasi untuk memastikan
3 rencana kerja dan metode kerja dimengerti
dan dilaksanakan di lapangan
4 4 4 4
4 Mengajukan Request for Work/Inspection
dan me - mastikan request disetujui oleh
pemberi tugas 5 5 5 5
Penentuan lokasi, elevasi dan kemiringan di
5
lapangan sehingga air diharapkan dapat
mengalir dengan lancar 6 6
Lokasi yang akan dihampar ditandai, baik
6 batas batas dan elevasinya serta disemprot
dengan Tack coat (lihat metode kerja Tack 7
Coat)
AC-BC
Mod
Pemeriksaan Properties Aspal Pemeriksaan Properties
Agregat
Trial AMP
Trial Mix
Ya
Produk
si Base Camp
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi Proyek
Pengiriman
Persiapan Lapangan
Material Hot Mix
AC - BC Mod
Ya
Penghampar
an AC-BC
Mod
Tidak
Ukur elevasi
gembur
Ya
Pemadatan AC - BC Mod
Tidak
Cek Reject
Kepadatan
Ya
Tidak
Ukur
elevasi
padat
Ya
Test Core
Drill
Ya Reject
SELESA Metode Pelaksanaan |111
I
NO KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
GS ADKON SM PEL. SURV. GA KET
Pemadatan :
12
- Pemadatan awal (break down rolling)
dilakukan dg tandem roller setelah b
penghamparan pertama pada suhu yang
disyaratkan Pengechekan elevasi dilakukan
segera setelah break down rolling dan
kesalahan yang terjadi segera diper - baiki
- Pemadatan sekunder (intermediate Rolling)
dilakukan dengan Pneumatic Tyre Roller
setelah penghamparan pada suhu
mencapai yang disyaratkan
- Pemadatan akhir (Finish Rolling) dilakukan
dengan tandem roller setelah
penghamparan pada suhu yang disyaratkan a
dan dilakuakan sampai bekas bekas roda
pemadat hilang
- Mesin gilas breakdown rolling harus
beroperasi dengan roda penggerak berada
didaerah mesin penghampar