Anda di halaman 1dari 11

BAB III

1. METODE PELAKSANAAN GALIAN


PONDASI

2.
2.1 PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan Galian Pondasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Pelaksanaan galian pondasi sebuah proyek konstruksi
tergantung pada jenis tanah galian dan jenis pondasi yang digunakan dalam
bangunan sipil. Ada minimal 3 jenis galian yang harus diketahui yaitu :
 Galian Pondasi Sederhana
 Galian Tanah Untuk Basement
 Galian Dan Urugan Daerah Yang Luas (Cut & Fill)

Hal ini berarti bahwa:


 Proyek harus memiliki metode pelaksanaan Galian Pondasi yang handal
dalam arti effisien dan efektif
 Pelaksana Jasa konstruksi harus memiliki standar Metode Pelaksanaan
Galian Pondasi

2.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat menerapkan
penyusunan metode pelaksanaan galian pondasi yang tepat, efektif dan efisien
pada bangunan teknik sipil.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  1


Metode Pelaksanaan Pengukuran

2.3 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat :
 mengetahui dasar-dasar Pelaksanaan galian pondasi
 menyusun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan metode pelaksanaan
galian pondasi
 Menyusun rencana pekerjaan apa saja yang harus dilakukan sebelum
pekerjaan galian pondasi dilaksanakan.
 Membuat resume terhadap item pekerjaan galian pondasi beserta
kelengkapannya.

2.4 URAIAN MATERI

2.4.1 Galian Pondasi Sederhana


Pondasi sederhana yang paling banyak digunakan adalah pondasi
pasangan batu kali.
Persiapan
Cek/pelajari shop drawing:
Lebar galian bagian atas.
Lebar galian bagian bawah.
Peil dasar galian. Kemungkinan ada beberapa macam ukuran pondasi,
sehingga peil dasar galian juga berbeda beda.
Cek volume galian (dari time schedule).
Cek waktu pelaksanaannya
Kapan dimulai.
Kapan harus selesai.
Jumlah durasi.
Kebutuhan tenaga per hari.
Target volume galian per hari.
Tuliskan data data rencana tersebut pada flipchart setiap hari.
Cek kesiapan lokasi penggalian:
Bebas dari barang/bahan yang bisa mengganggu
Bebas dari genangan air.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  2


Metode Pelaksanaan Pengukuran

Tempat penimbunan hasil galian.


Bebas dari jaringan Instalasi M/E antara lain jaringan listrik, air, gas dan
lain-lain. Kalau jaringan tersebut masih diperlukan, beri tanda
khusus dan jelas agar penggalian di daerah itu sangat berhati hati.
Cek kesiapan serta jumlah tenaga kerja.
Apabila jumlah tenaga kurang dari rencana, besar kemungkinan target
volume tidak tercapai, maka:
Hari-hari berikutnya harus menambah tenaga untuk mengeiar
kekurangan target volume tersebut.
atau jam kerja dari tenaga kerja yang ada harus ditambah (selama
masih memungkinkan).
Cek kesiapan sarana kerja:
jalan kerja
alat-alat gali dan alat pengangkut.
Apabila permukaan air tanah cukup tinggi, buat sumuran dangkal dan
air dipompa keluar.
Penggalian dimusim hujan :
Sediakan pompa air secukupnya
Buat saluran-saluran sementara di dalam galian.
Bila perlu buat tanggul dari tanah di sekeliling daerah penggalian agar
air dari luar tidak masuk kedalam galian.
Cara pelaksanaan.
a. Tarik benang dari bouwplank ke bouwplank pada as-as galian.
b. Pancangkan patok-patok as sementara dari dulken pada pertemuan
benang dan buat tanda peil setinggi peil referensi
c. Berdasar patok tersebut ukurkan kekiri dan kekanan batas-batas luar
galian dan tandai dengan kapur sepanjang tepi galian.
d. Ukur jarak antara permukaan tanah sampai ke peil referensi sepanjang
galian bersama dengan mandor gali/tukang gali. Hitung volume galian
sebelum mulai digali.
e. Penggalian dilaksanakan jalur per jalur, dimulai dari pondasi yang paling
besar/dalam, pada batas galian garis kapur kedalam.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  3


Metode Pelaksanaan Pengukuran

Hal hal yang perlu diperhatikan


 Alat-alat yang dipergunakan harus sesuai dengan jenis tanahnya,
misalnya:
tanah keras atau tanah berbatu dengan linggis, belincong atau pahat
dan palu besar
tanah biasa dengan cangkul, belincong dan lain-lain.
tanah lembek/pasir dengan skop, cangkul dan lain lain.
tanah yang lembek sekali (lumpur) dengan ember atau pompa lumpur.
 Penempatan tanah hasil galian tidak boleh merusak bouwplank maupun
patok-patok peil serta tidak menyebabkan kelongsoran pada galian
akibat beban timbunan tersebut. Tebing galian juga tidak boleh longsor
bila diinjak sewaktu orang bekerja.
 Cek rencana kemiringan galian di shopdrawing dan cek keadaan tanah
di lapangan apakah sesuai.
Tanah keras, lempung padat dan 1ain-lain, kemiringan antara 60-90;
tanah pasir antara 40-60 dan lumpur kurang dari 40.
Penggalian tanah lembek/lumpur dengan sudut kemiringan kurang dari
40 sebaiknya dipasang turap dan kalau letak galian dekat dengan
bangunan lain, penurapan menjadi keharusan.
 Kalau kedalaman galian lebih rendah dari muka air tanah sediakan alat-
alat untuk mengeringkan air (sistim dewatering).
 Kalau penggalian lebih dalam dari seharusnya, maka untuk
mengembalikan peil dasar galian, pada beberapa kontrak harus
dilaksanakan dengan beton.
 Kalau sewaktu penggalian dijumpai batang pohon dengan akar-akarnya
harus dibuang sampai bersih, sebab bila akar-akar tersebut membusuk,
tanah akan ambles/turun.
 Hitung sekalian keperluan tanah untuk urugan kembali agar sisa tanah
dapat langsung diangkut ke tempat yang memerlukan atau dikeluarkan
dari lokasi. Demikian juga tanah yang kotor/tidak dapat dipergunakan
untuk urugan kembali harus langsung dibuang.

2.1 GALIAN TANAH UNTUK BASEMENT.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  4


Metode Pelaksanaan Pengukuran

Umumnya dilaksanakan dengan alat-alat excavator, antara lain backhoe,


front loader dan 1ain-lain. dan sebagai alat pengangkut adalah truk.
1. Persiapan.
Seperti halnya galian sederhana ditambah:
a. Tentukan dan gali bar urutan penggalian.
b. Tentukan tempat penimbunan tanah hasil galian. Apabila lokasi
proyek tidak dapat menampung, sebagian hasil galian harus dikeluarkan
dari areal proyek.
c. Rencanakan jalan kerja untuk keluar masuk alat-alat besar usahakan
agar jalan masuk berbeda dengan jalan keluar, untuk memperlancar
cyclus dan mempersingkat waktu perialanan alat-alat yang
dipergunakan. Bila perlu jalan kerja tersebut diberi
perkerasan/perkuatan khusus.
d. Persiapkan ijin untuk truk yang mengangkut tanah keluar proyek dari
Instansi yang berwenang (DLLAJR).
e. Sediakan tempat pencuci khusus untuk truk yang akan keluar proyek.
Kendaraan yang mengangkut tanah keluar proyek harus bersih,
terutama pada musim penghujan atau tanah yang akan dikeluarkan
berupa lumpur serta truk-truk tersebut akan melewati jalan besar/jalan
protokol.
f. Persiapkan formulir-formulir untuk:
data hari-hari hujan
nencatat jam kerja alat-alat excavator
urat jalan truk-truk yang akan keluar proyek
norner truk, jam keluar/masuk dan ditanda tangani oleh pelaksana
pengawas galian tanah
g. Buat sistim Dewatering.
Galian untuk basement mempunyai kedalaman kira-kira 5- 6 m dan
biasanya berada dibawah permukaan air tanah. Jadi dewatering harus
diadakan sebelum pekerjaan galian dimulai.
h. Pasang turap sementara atau galian dibuat miring sesuai shop
drawing.
2. Cara pelaksanaan.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  5


Metode Pelaksanaan Pengukuran

a. Penggalian dimulai dari bagian yang paling jauh dari pintu keluar/masuk
proyek dan berakhir ditempat yang paling dekat atau sesuai gambar
rencana.
b. Hasil tanah galian dari excavator langsung masuk kedalam truk untuk
diangkut. Truk berikutnya harus sudah siap dibelakang truk yang sedang
loading, agar sedemikian truk pertama keluar, truk kedua langsung
dapat diisi, dan seterusnya.
c. Catat waktu yang dibutuhkan untuk :
cyclus penggalian dan pengisian truk oleh excavator.
cyclus perjalanan setiap truk pengangkut tanah dan tanda tangan
d. Setiap sore/sesudah pekerjaan berhenti
hitung hasil/volume galian hari itu
masukkan data-data realisasi galian kedalaai flipchart
bandingkan data-data realisasi dengan rencana, bila ada penyimpangan
cari sebab sebabnya
buat rencana perbaikan/penyempurnaan dan usulkan ke atasan
3. Hal hal yang perlu diperhatikan
 Penggalian tanah dengan alat besar biasanya tidak dapat persis pada
peil jadi, sehingga untuk perataan dan penyempurnaan harus
dilaksanakan dengan orang.
 Cek selalu kedalaman galian. Jangan sampai terlalu dalam tetapi_jangan
kurang.
 Cek keadaan tanah disekeliling daerah yang sudah digali, apakah ada
kelainan yang dapat membahayakan seperti turap menjadi miring
kedalam galian atau permukaan tanahnya retak-retak dan lain lain.
 Cek apakah sistim dewatering berjalan lancar dan tidak ada hambatan di
saluran pembuangan.
 Sewa alat relatif sangat mahal. Maka hindarkan alat dalam keadaan
idle/tidak kerja :
lokasi yang akan digali harus siap dan bebas dari hambatan
jalan kerja/jalan darurat harus sering diperiksa. Kerusakan kerusakan
harus segera diperbaiki.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  6


Metode Pelaksanaan Pengukuran

 Sering terjadi truk-truk yang akan keluar proyek dibersihkan secara


sembarangan, sehingga jalan yang dilewati menjadi kotor. Maka harus
ditekankan kepada subkontraktor galian tanah, apabila jalan menjadi
kotor oleh truk-truk mereka, mereka harus membersihkan jalan tersebut
setiap hari.

2.2 GALIAN DAN URUGAN DAERAH YANG LUAS (CUT & FILL)
1. Persiapan.
a. Buat gambar denah lokasi. Pengukuran peil pada jarak setiap 10 m
diseluruh lokasi, dan masukkan data tersebut kedalam gambar. Pada
tempat-tempat yang diukur peilnya sekaligus ditanamkan patok-patok
untuk pedoman penggalian & pengurugan nantinya.
b. Berdasarkan ketentuan tentang rencana peil jadi dan hasil pengukuran,
buat garis didalam gambar yang merupakan batas antara daerah cut &
fill. Beri tanda yang jelas daerah yang akan digali dan daerah yang akan
diurug.
c. Hitung volume galian dan volume urugan.
Bila volume galian > volume urugan :
 tanah yang harus dikeluarkan diambil dari daerah yang paling
jauh dari lokasi pengurugan (efisiensi)
 kendaraan pengangkut tanah tidak boleh melewati daerah
pengurugan
Bila volume galian < volume urugan
 daerah yang harus diurug dengan tanah dari luar, terdekat
dengan pintu masuk proyek
d. Beri tanda,yang jelas daerah yang tanahnya harus dikeluarkan atau
yang harus diurug dengan tanah dari luar.
e. Pelajari rencana kerja/cara pelaksanaan:
jenis dan jumlah alat yang dipergunakan
sistim pemindahan tanah, apakah langsung didorong dari tempat galian
ketempat urugan atau memerlukan alat pengangkut/truk
pemindahan tanah dari lokasi galian kelokasi urugan (dari daerah mana
ke daerah mana)

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  7


Metode Pelaksanaan Pengukuran

f. Pelajari spesifikasi:
syarat stripping / ketebalan
kebersihan lokasi
syarat-syarat tanah dari luar
cara dan syarat pemadatan
test tanah dan lain-lain
g. Isi rencana diflipchart dengan data2 dari skedul:
kapan harus mulai
kapan harus selesai
jumlah alat2 besar
target volume setiap hari
2. Pelaksanaan.
a. Stripping setebal 20 cm atau sesuai spek.
b. Buat tanda peil pada patok2 yang telah dipasang. Untuk daerah galian
setinggi peil rencana dan untuk daerah galian dibuat dengan ketinggian
tertentu. Selanjutnya didaerah urugan, patok2 ditaiiibah dengan tanda2
batas lapis lapis pengurugan setiap 20 cm dari peil referensi kebawah.
c. Cek keadaan tanah di daerah urugan apakah cukup keras atau masih
harus diperbaiki.
d. Penggalian dimulai dari daerah yang akan dipakai untuk mengurug
daerah yang paling dalam (peil paling rendah).
e. Pengurugan dimulai pada daerah dengan peil paling rendah,
dilaksanakan selapis demi selapis dengan ketebalan masingmasing
maksimum 20 cm dan dipadatkan sesuai dengan ketentuan dalam spek.
f. Tanah disekitar patok daerah galian ditinggalkan tidak terganggu untuk
pengecekan kedalaman galian. Kedalaman penggalian harus selalu dicek
agar tidak lewat.
g. Setiap sore hitung/catat hasil realisasi dan masukkan ke dalam flipchart
dan bandingkan.
h. Bila ada penyimpangan pelajari dan cari sebab sebabnya. Buat alternatif
perbaikan/penyempurnaan.
3. Pengurugan

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  8


Metode Pelaksanaan Pengukuran

Sebelum mulai dengan pengurugan, tanah asli harus diperiksa dilaboratorium


untuk mengetahui :
 kepadatan tanah asli (= 100%) yang akan dipakai sebagal patokan
kepadatan tanah urugan, misalnya 95%
 kadar air yang optimum untuk mencapai kepadatan yang ditentukan
dahulu spesifikasi teknik

4. Hal-hal yang harus diperhatikan :


 Pengukuran dan perhitungan volume galian/urugan harus bersama
dengan subkon nya agar tidak ada protes, dibelakang hari.
Lokasi kerja alat-alat besar harus selalu tersedia agar tidak terjadi idle.

2.5 RANGKUMAN

Pekerjaan pengukuran yang harus dilakukan harus melaksanakan Uitzet


(Membuat As dan Peil-Peil Bangunan) dengan memasang Bouwplank pada lokasi
tempat bangunan yang akan dikerjakan. Hasil pengukuran yang akurat akan
menghasilkan bangunan yang presisi sesuai dengan gambar bestek dan harus
disetujui pihak Direksi/Pemberi Pekerjaan atau yang mewakili yang diberi
wewenang untuk memutuskan pekerjaan .

2.6 DAFTAR PUSTAKA


1) Imam Soeharto, Manajemen Proyek, Jakarta
2) H. Bachtiar Ibrahim, Rencana dan Estimate Real of Cost, Bumi Aksara,
Jakarta, 1993.

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  9


Metode Pelaksanaan Pengukuran

TUGAS KELOMPOK

Ada minimal 3 jenis galian yang harus


diketahui yaitu :
 Galian Pondasi Sederhana
 Galian Tanah Untuk Basement
 Galian Dan Urugan Daerah Yang Luas (Cut &
Fill)

1. Buatlah PPT semua materi secara


lengkap dan jelas!

2. JELASKAN METODE
PELAKSANAAN 3 JENIS GALIAN
PONDASI TERSEBUT DIATAS
LENGKAP DENGAN GAMBAR, FOTO
DAN KETERANGAN DENGAN
LENGKAP

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  10


Metode Pelaksanaan Pengukuran

Nama kelompok:
1. Dena Mu’iza
2. Akbar Triandinar
3. Ardinal Agustiyan
4. Olym Marya
5. M. Miftahis
6. Novan Adi
7. Reyhan Dhavy
8. Zahro Mufida

Program Studi D3 Teknik Sipil Universitas Jember  11

Anda mungkin juga menyukai