2.
2.1 PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan Galian Pondasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Pelaksanaan galian pondasi sebuah proyek konstruksi
tergantung pada jenis tanah galian dan jenis pondasi yang digunakan dalam
bangunan sipil. Ada minimal 3 jenis galian yang harus diketahui yaitu :
Galian Pondasi Sederhana
Galian Tanah Untuk Basement
Galian Dan Urugan Daerah Yang Luas (Cut & Fill)
a. Penggalian dimulai dari bagian yang paling jauh dari pintu keluar/masuk
proyek dan berakhir ditempat yang paling dekat atau sesuai gambar
rencana.
b. Hasil tanah galian dari excavator langsung masuk kedalam truk untuk
diangkut. Truk berikutnya harus sudah siap dibelakang truk yang sedang
loading, agar sedemikian truk pertama keluar, truk kedua langsung
dapat diisi, dan seterusnya.
c. Catat waktu yang dibutuhkan untuk :
cyclus penggalian dan pengisian truk oleh excavator.
cyclus perjalanan setiap truk pengangkut tanah dan tanda tangan
d. Setiap sore/sesudah pekerjaan berhenti
hitung hasil/volume galian hari itu
masukkan data-data realisasi galian kedalaai flipchart
bandingkan data-data realisasi dengan rencana, bila ada penyimpangan
cari sebab sebabnya
buat rencana perbaikan/penyempurnaan dan usulkan ke atasan
3. Hal hal yang perlu diperhatikan
Penggalian tanah dengan alat besar biasanya tidak dapat persis pada
peil jadi, sehingga untuk perataan dan penyempurnaan harus
dilaksanakan dengan orang.
Cek selalu kedalaman galian. Jangan sampai terlalu dalam tetapi_jangan
kurang.
Cek keadaan tanah disekeliling daerah yang sudah digali, apakah ada
kelainan yang dapat membahayakan seperti turap menjadi miring
kedalam galian atau permukaan tanahnya retak-retak dan lain lain.
Cek apakah sistim dewatering berjalan lancar dan tidak ada hambatan di
saluran pembuangan.
Sewa alat relatif sangat mahal. Maka hindarkan alat dalam keadaan
idle/tidak kerja :
lokasi yang akan digali harus siap dan bebas dari hambatan
jalan kerja/jalan darurat harus sering diperiksa. Kerusakan kerusakan
harus segera diperbaiki.
2.2 GALIAN DAN URUGAN DAERAH YANG LUAS (CUT & FILL)
1. Persiapan.
a. Buat gambar denah lokasi. Pengukuran peil pada jarak setiap 10 m
diseluruh lokasi, dan masukkan data tersebut kedalam gambar. Pada
tempat-tempat yang diukur peilnya sekaligus ditanamkan patok-patok
untuk pedoman penggalian & pengurugan nantinya.
b. Berdasarkan ketentuan tentang rencana peil jadi dan hasil pengukuran,
buat garis didalam gambar yang merupakan batas antara daerah cut &
fill. Beri tanda yang jelas daerah yang akan digali dan daerah yang akan
diurug.
c. Hitung volume galian dan volume urugan.
Bila volume galian > volume urugan :
tanah yang harus dikeluarkan diambil dari daerah yang paling
jauh dari lokasi pengurugan (efisiensi)
kendaraan pengangkut tanah tidak boleh melewati daerah
pengurugan
Bila volume galian < volume urugan
daerah yang harus diurug dengan tanah dari luar, terdekat
dengan pintu masuk proyek
d. Beri tanda,yang jelas daerah yang tanahnya harus dikeluarkan atau
yang harus diurug dengan tanah dari luar.
e. Pelajari rencana kerja/cara pelaksanaan:
jenis dan jumlah alat yang dipergunakan
sistim pemindahan tanah, apakah langsung didorong dari tempat galian
ketempat urugan atau memerlukan alat pengangkut/truk
pemindahan tanah dari lokasi galian kelokasi urugan (dari daerah mana
ke daerah mana)
f. Pelajari spesifikasi:
syarat stripping / ketebalan
kebersihan lokasi
syarat-syarat tanah dari luar
cara dan syarat pemadatan
test tanah dan lain-lain
g. Isi rencana diflipchart dengan data2 dari skedul:
kapan harus mulai
kapan harus selesai
jumlah alat2 besar
target volume setiap hari
2. Pelaksanaan.
a. Stripping setebal 20 cm atau sesuai spek.
b. Buat tanda peil pada patok2 yang telah dipasang. Untuk daerah galian
setinggi peil rencana dan untuk daerah galian dibuat dengan ketinggian
tertentu. Selanjutnya didaerah urugan, patok2 ditaiiibah dengan tanda2
batas lapis lapis pengurugan setiap 20 cm dari peil referensi kebawah.
c. Cek keadaan tanah di daerah urugan apakah cukup keras atau masih
harus diperbaiki.
d. Penggalian dimulai dari daerah yang akan dipakai untuk mengurug
daerah yang paling dalam (peil paling rendah).
e. Pengurugan dimulai pada daerah dengan peil paling rendah,
dilaksanakan selapis demi selapis dengan ketebalan masingmasing
maksimum 20 cm dan dipadatkan sesuai dengan ketentuan dalam spek.
f. Tanah disekitar patok daerah galian ditinggalkan tidak terganggu untuk
pengecekan kedalaman galian. Kedalaman penggalian harus selalu dicek
agar tidak lewat.
g. Setiap sore hitung/catat hasil realisasi dan masukkan ke dalam flipchart
dan bandingkan.
h. Bila ada penyimpangan pelajari dan cari sebab sebabnya. Buat alternatif
perbaikan/penyempurnaan.
3. Pengurugan
2.5 RANGKUMAN
TUGAS KELOMPOK
2. JELASKAN METODE
PELAKSANAAN 3 JENIS GALIAN
PONDASI TERSEBUT DIATAS
LENGKAP DENGAN GAMBAR, FOTO
DAN KETERANGAN DENGAN
LENGKAP
Nama kelompok:
1. Dena Mu’iza
2. Akbar Triandinar
3. Ardinal Agustiyan
4. Olym Marya
5. M. Miftahis
6. Novan Adi
7. Reyhan Dhavy
8. Zahro Mufida