Anda di halaman 1dari 42

METODA PERHITUNGAN

CADANGAN (TA3113)

MATERI – 03
KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP
HOMOGENITAS
Aspek Geologi dan Homogenitas

Aspek geologi utama :


Sebaran (pemetaan geologi),
Model 3D (geometri endapan),
Model genetik endapan,
Karakteristik mineralogi.

Kombinasi empat aspek geologi tersebut (sebaran, geometri,


model genetik serta karakteristik mineralogi) akan
menggambarkan kontinuitas (homogenitas)

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 2


INFORMASI GEOLOGI - #1
Beberapa informasi geologi :
• Jenis dan komposisi batuan  proses mineralisasi dan tipe
endapan.
• Patahan (sesar)  dapat mengganggu susunan litologi 
umur patahan sangat penting untuk dapat melakukan
interpretasi kemenerusan endapan mineral.
• Lipatan  dapat membuat geometri endapan menjadi lebih
kompleks.
• Kerapatan dan arah rekahan/urat  dapat mengontrol
tatanan spasial mineralisasi.
• Urutan fase mineralisasi (paragenesa)  dapat
berpengaruh pada tingkat kompleksitas endapan.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 3


Sebaran Urat dan Patahan

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 4


Kerapatan dan Bentuk
Mineralisasi

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 5


Hubungan Sesar dengan Penaksiran

Domain-1 Domain-1 dan Domain-2


dibatasi oleh keberadaan
sesar

Titik “X” hanya akan


dipengaruhi oleh
Domain-1 saja.

Sehingga data-data pada


Domain-2 tidak bisa
digunakan untuk
melakukan penaksiran
titik “X”

Domain-2

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 6


Intensitas dan Mineralisasi
Kerapatan rekahan (struktur)

Mineralisasi
Dominasi arah struktur

Non Mineralisasi

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 7


Pemahaman Paragenesa
JA 6 (Bench 330) JA 2 (Bench 330)

D veinlet

A family
vein

B vein
A veinlets

1.5 cm

JA 5 (Bench 330)

B vein

C veinlet

1.5 cm

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 8


Fungsi Struktur Lipatan
Pemahaman struktur lipatan untuk interpretasi kontinuitas
dan konsistensi lapisan batubara

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 9


9
Fakta dan Interpretasi
• Fakta : merupakan data dasar dalam pemodelan.
• Interpretasi : dibutuhkan untuk membangun
model 3D dari fakta-fakta yang ada.
– Interpolasi : menghubungkan unsur-unsur geologi
diantara titik-titik data (fakta).
– Ekstrapolasi : meneruskan unsur-unsur geologi ke arah
luar dari titik informasi (fakta).
• Fakta dan hasil interpretasi diplot dalam sebuah
peta atau penampang dengan skala yang
representatif.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 10


FAKTA DAN KORELASI DALAM
PEMODELAN GEOMETRI ENDAPAN

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 11


Model dan Geometri Endapan
Model dan geometri endapan,
•Korelasi lubang bor,
•Identifikasi struktur geologi,
•Tingkat kompleksitas geologi endapan.
KORELASI LUBANG BOR
KD-28 ; KD-36 ; KD-14 ; KD-27 ; KD-29 ; KD-30 ; KD-12

160 KD-12

140
KD-30
120 KD-29
KD-27

100
KD-28
KD-36
KD-14
?
80

60

40

ncuran)
20 ?
Zona Sesar (ha ?
0
? ?
-20
?
-40 Skala Vertikal : Horizontal = 1 : 1

(Seam A2) (Seam B) (Seam C) ? (Diperkirakan)

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 12


12
KESALAHAN UMUM PEMODELAN
GEOMETRI ENDAPAN
Kesalahan utama pada
umumnya disebabkan
oleh kekurangan data.
Interpretasi dalam
pemodelan umumnya
didasarkan pada
korelasi (interpolasi
dan ekstrapolasi) data-
data yang tersedia.

Kasus Korelasi

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 13


KESALAHAN UMUM PEMODELAN
GEOMETRI ENDAPAN

• Ketidak-akuratan terhadap data sebenarnya, misalnya


kesalahan penentuan lokasi bor, kesalahan asumsi
kemenerusan, dll.
• Kesalahan sampling dan analitik, misalnya ketidakpastian
batas bijih karena tidak presisinya penaksiran kadar.
• Kesalahan karena variasi alamiah, misalnya batas bijih
yang tidak rata dan berkelok-kelok.
• Kesalahan dalam entri data, misalnya kesalahan
memasukkan informasi dalam database.
• Kesalahan komputer, misalnya ketidakpastian yang
berhubungan dengan fleksibelitas software karena kasus
yang khusus.
TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 14
BATAS BIJIH DAN WASTE
MERUPAKAN FUNGSI
DARI SKALA

• Beberapa variasi model batas


antara bijih dan waste.
• Dari kiri ke kanan batas bijih
berubah menjadi semakin
gradasi, sedangkan dari atas ke
bawah batas bijih berubah dari
bidang sederhana menjadi
lebih kompleks (tidak teratur).
• Kedua fenomena tersebut
(tajam/gradasi dan
sederhana/tidak teratur)
merupakan fungsi skala.
• Batas bijih semakin kompleks
apabila besaran “d” semakin
tebal relatif terhadap tebal

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 15


KARAKTERISTIK ENDAPAN

Berdasarkan bentuk, morfologi, dan


genesa dan implikasinya untuk
pemodelan sumberdaya
Endapan berbentuk urat (vein)
Karakteristik Konsekuensi
♦ Komponen mineral tidak Metoda sampling
tersebar merata pada badan
urat
♦ Mineral bijih dapat berupa Volume sampling
kristal-kristal yang kasar
♦ Lebar/dimensi urat yang Rentan dilusi
sempit
♦ Perbedaan kadar pada urat & Pola & metoda sampling/data
batuan samping sangat
bervariasi
♦ Ketebalan sangat berfluktuasi Grid density

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 17


Endapan berbentuk urat (vein)

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 18


Endapan berbentuk urat (vein)

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 19


Endapan Stratiform
Karakteristik Konsekuensi

♦ Relatif tebal & tersebar luas


Grid density
♦ Arah kecenderungan kadar relatif
(kerapatan data),
seragam tetapi dapat berubah secara
gradual
Exploration
♦ Pada tipe sedimentary hosted pattern (pola
kemungkinan terdapat perubahan eksplorasi),
ukuran, kekerasan, dan nugget effect
Interval sampling

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 20


Endapan Stratiform

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 21


Endapan Porfiri
Karakteristik Konsekuensi
♦ Dimensi besar Metoda sampling  pemboran
♦ Kadar rendah & erratic Volume & densitas sampling
♦ Variasi zona mineralisasi banyak Metoda & pola sampling
(disseminated, stockwork,
veinlets, dan vein)
♦ Kemungkinan mempunyai zona Metoda & pola sampling
pelindian, supergen, hipogen
♦ Mineralisasi dengan kadar Orientasi data
hipogen sering terkonsentrasi
dalam bentuk tertentu

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 22


Endapan Porfiri

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 23


Endapan Porfiri

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 24


Endapan Sedimen
Karakteristik Konsekuensi

♦ Kontak dengan batuan samping


tegas
♦ Fluktuasi perubahan kadar
gradual
Sampling (interval),
♦ Rentan dengan kemungkinan Design/pola data dapat
sisipan/parting bervariasi

♦ Variasi ketebalan gradual 


anomali-anomali (washout,
struktur geologi)

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 25


Endapan Sedimen

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 26


Endapan Sedimen

Parting

Parting

Parting

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 27


Endapan
Sedimen

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 28


KONTINUITAS
(HOMOGENITAS)
Dalam hubungannya dengan
karakteristik umum endapan serta
kecenderungan homogenitas
KONTINUITAS
KONTINUITAS GEOLOGI KONTINUITAS NILAI
• Bentuk fisik geometri • Distribusi spasial ukuran
secara spasial dan atau kondisi fisik endapan
fenomenanya. seperti kualitas, ketebalan
• Primer: urat, shear fracture dalam zona kontinuitas
yang termineralisasi, geologi.
perlapisan yang • Besaran yang ditentukan
termineralisasi adalah hubungan secara
• Sekunder: perlipatan atau spasial, arah homogenitas
pergeseran badan endapan (trend/kecenderungan).
mineral

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 30


KONTINUITAS GEOLOGI
• Kontinuitas geologi adalah keterdapatan geometri atau
fisik dari gejala geologi yang mengontrol lokalisasi dan
disposisi mineralisasi.
• Gejala geologi tersebut dapat berupa tatanan litologi atau
struktur baik secara primer maupun sekunder, dan
umumnya merupakan hasil proses kompleks dari
beberapa fase.
• Kontinuitas geologi merupakan gejala geometri dan
merupakan fungsi dari skala, kontinuitas yang semakin
naik dalam zona mineralisasi dapat dipadankan dengan
tekstur bijih dari semi masif hingga masif dan juga
semakin besarnya butiran mineralisasi.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 31


KONTINUITAS GEOLOGI

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 32


KONTINUITAS NILAI

• Kontinuitas nilai adalah ukuran karakteristik


spasial kadar, kelimpahan mineral, ketebalan
urat, atau nilai kualitas sejenis yang lain.
• Kadar mempunyai kontinuitas dalam jarak
tertentu apabila menunjukkan kemiripan
nilai kadar.
• Homogenitas nilai kadar berkaitan dengan
proporsi atau kadar endapan.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 33


KONSEP HOMOGENITAS

KONTINUITAS
• Kontinuitas Geometri
• Kontinuitas Nilai

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 34


KONSEP HOMOGENITAS vs METODA
PERHITUNGAN CADANGAN

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 35


Endapan Type A
Merupakan endapan bijih yang mempunyai
koefisien variasi yang rendah.
Kategori endapan bijih ini dibagi dalam dua type

• Type 1, yaitu endapan bijih dengan bentuk


geometri yang sederhana dan distribusi kadar yang
sederhana.
• Type 2, yaitu endapan bijih dengan bentuk
geometri yang sederhana dan distribusi kadar yang
kompleks.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 36


Endapan Type A
• Cadangan in-situ umumnya sama dengan cadangan recoverable
(dengan batas dilusi minor) untuk unsur-unsur utamanya.
• Metoda perhitungan cadangan endapan bijih dengan cara
geostatiska dan klasik menghasilkan hasil yang sama untuk kadar
rata-rata secara keseluruhan.
• Evaluasi lokal atas unsur-unsur minor mempunyai akurasi yang
terbatas, hal ini dikarenakan faktor pola pemboran.
• Geologi struktur dapat menimbulkan problem.
• Penentuan kadar pada umumnya tidak mengalami kesulitan.
• Untuk endapan bijih Type 2 dalam kategori (A), untuk perkiraan-
perkiraan lokal tampaknya lebih cocok menggunakan metoda
geostatistika.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 37


Endapan Type A
• Endapan batubara : Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi,
unsur-unsur minornya sulit dievaluasi, dilusi internal dan dilusi tepi
seringkali menimbulkan problem.
• Endapan Bijih besi : Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi,
unsur-unsur minornya sulit dievaluasi, kontak geologi yang
komplek dapat menimbulkan problem yang sulit.
• Endapan Bauksit : umumnya mudah dievaluasi, problem yang
seringkali timbul adalah dalam penyelidikan profil basalt dan
hubungannya dengan silika reaktif (hal ini merupakan problem
kontrol penambangan)
• Nikel laterit : model endapannya mudah dievaluasi, unsur-unsur
pengotor sulit diselidiki, adanya profil ultramafik menimbulkan
problem.
• Tembaga Stratabound : mudah dievaluasi, sederhana dalam
memperkirakan kadarnya, problem yang timbul adalah dalam
kontak-kontak geologi, namun dalam hal ini pada umumnya tidak
begitu mengganggu, karena dilusi per ton adalah rendah.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 38


Endapan Type B

Yaitu endapan bijih dengan bentuk


geometri kompleks dan distribusi kadar
sederhana.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 39


Endapan Type B
Untuk endapan bijih :
• Kadarnya mungkin seragam.
• Faktor geometri mungkin sangat menentukan.
• Dilusi batas tepi dapat sangat tinggi.
• Interpretasi geologi merupakan faktor vital.
• Kadar yang lebih tinggi biasanya ditambang (tetapi
tidak sampai batas-batas yang digunakan dalam
tambang emas).

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 40


Endapan Type C

Yaitu endapan bijih dengan bentuk


geometri kompleks dan distribusi kadar
kompleks.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 41


Endapan Type C
Untuk endapan bijih :
• Bentuk geometrinya sangat kompleks
• Dilusi batas tepi mungkin sangat tinggi.
• Dilusi internal adakalanya sangat tinggi juga.
• Interpretasi geologi dan pengambilan contoh
merupakan faktor menentukan dalam
pengambilan endapan bijih.
• Asumsi-asumsi subjektif sangat penting.
• Perkiraan lokal biasanya merupakan problem
yang disebabkan faktor pola pemboran.

TA3113-MPC-KONTROL GEOLOGI DAN KONSEP HOMOGENITAS 42

Anda mungkin juga menyukai