3
PELAPORAN HASIL
EKSPLORASI
Hasil eksplorasi meliputi data dan informasi yang dihasilkan oleh
program eksplorasi mineral yang mungkin berguna bagi investor tetapi
tidak merupakan bagian yanng menentukan bagi sumber daya mineral
atau cadangan bijih. Laporan publik hasil eksplorasi harus berisikan
informasi yang cukup agar dapat dianggap dan diteima sesuai standar
penilaian mereka.
Laporan Hasil eksplorasi harus mencantumkan :
Kepemilikan mineral dan lahan
Eksplorasi yang telah dilakukan pihak lain
Geologi : Tipe Deposit, Mineralisasi, kondisi geologi
Informasi Lubang Bor : contohnya Easting-Northing, elevasi,
kedalaman, dll
Metode Pengumpulan Data :
Hubungan antara lebar mineralisasi dan panjang pengeboran
Gambar pendukung : Peta, Section
Data eksplorasi lain yang dirasa perlu
PELAPORAN SUMBER DAYA(RESOURCE) MINERAL
'Sumber Daya Mineral' adalah keterdapatan konsentrasi bahan
padat yang punya nilai ekonomi dengan kuantitas yang
memadai untuk diekstraksi secara ekonomis.
Lokasi, kuantitas, kelas (atau kualitas), kontinuitas dan
karakteristik geologi lainnya dari suatu Sumber Daya Mineral
diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan dari bukti geologi,
termasuk sampling. Sumber Daya Mineral yang dibagi, dalam
rangka meningkatkan keyakinan geologi, dalam
Inferred(Tereka), Indicated(Terindikasi) dan Measured
(Terukur).
PELAPORAN SUMBER DAYA(RESOURCE) MINERAL
a. Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources)
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan
mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat keyakinan yang rendah dari
bukti geologi dan sampel yang terbatas jumlahnya, sehingga belum bisa
melihat kontinuitas dan kualitas bahan galian. Tidak Bisa di konversi ke
Cadangan. Dalam Pelaporan harus mencantumkan
• Jarak sampling dan jumlahnya
• Jarak maksimum sumberdaya yang diekstrapolasi, dari titik sampel
• Persentase sumberdaya yang didapat dari ekstrapolasi
• Dasar penentuan jarak ekstrapolasi
• Diagram yang menggambarkan persentasi Sumber daya
PELAPORAN SUMBER
DAYA(RESOURCE) MINERAL
b. Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral
Resources)
bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk,
karakteristik, kadar, dan kandungan mineral dapat diperkirakan
dengan tingkat keyakinan yang wajar atau sedang. Melalui
pertimbangan Faktor Pengubah bisa menjadi Cadangan Terkira
(Probable Reserve). Bukti geologi didapat dari eksplorasi detail.
Informasi yang ada cukup untuk mengasumsikan kemenerusan
endapan.
PELAPORAN SUMBER
DAYA(RESOURCE) MINERAL
c. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources)
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas,
bentuk fisik, karakteristik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat
diperkirakan dengan tingkat keyakinan yang tinggi. Hal ini
didasarkan pada eksplorasi rinci ,sampling,singkapan, parit, dan
lubang bor. Lokasi berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi
kontinuitas geologi dan kadar.
Dapat dikonversi menjadi Probable Ore Reserve dan Proved Ore
Reserve. Tergantung Kepastian Faktor pengubah
PELAPORAN MENGENAI CADANGAN BIJIH
• Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya
Mineral Terukur dan Terindikasi yang dapat ditambang
dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi diluting material
dan kerugian yang mungkin terjadi ketika material
tersebut ditambang. Ditetapkan saat pra studi
kelayakan atau studi kelayakan dengan
mempertimbangkan Faktor mengubah. Cadangan bijih
diklasifikasikan berdasarkan tingkat keyakinan menjadi
cadangan bijih mungkin ( probable ore reserves) dan
cadangan bijih terbukti (proved ore reserves)
a. cadangan bijih mungkin ( probable ore reserves)
Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya
Mineral Terindikasi (Indicated Ore Reserves). Atau Sumber Daya
Terukur. Tingkat keyakinan dalam Faktor pengubahnya lebih rendah
dari Cadangan bijih terbukti, tetapi sudah cukup untuk dijadikan
dasar keputusan pengembangan deposit
b. cadangan bijih terbukti (proved ore reserves)
Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya
Mineral Terukur (Measured Ore Reserves).Tingkat keyakinan pada
faktor pengubah lebih tinggi dibandingkan Probable Ore Reserves.
Secara sederhana, cadangan (reserve) merupakan bagian dari
sumberdaya (resource) yang dapat ditambang dan ditentukan
dengan batasan modifying factors
• Mining &
Geotechnical
• Metallurgical
Resource • Economic Reserve
• Marketing
• Legal
• Environmental
• Social & Government
• Sumberdaya batubara hipotetik (hypothetical coal resource): Jumlah batubara di daerah penyelidikan
atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap survei tinjau.
• Sumberdaya batubara tereka (inferred coal resource): Jumlah batubara di daerah penyelidikan atau
bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap prospeksi.
• Sumberdaya batubara terindikasi (indicated coal resource): Jumlah batubara di daerah penyelidikan
atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
• Sumberdaya batubara terukur (measured coal resource): Jumlah batubara di daerah penyelidikan
atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
• Cadangan batubara terkira (probable coal reserve): Sumberdaya batubara terindikasi dan sebagian
sumberdaya batubara terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah
terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak.
• Cadangan batubara terbukti (proved coal reserve): Sumberdaya batubara terukur yang berdasarkan
kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan
secara layak.
12
13
14
PERHITUNGAN SUMBERDAYA
Data Singkapan Data Lubang
(x y z) Bor ( x y z )
Rekapitulasi
dan
Tabulasi Data
Klasifikasi Sumberdaya
Poligon Pengaruh
Lubang (titik) Bor
Batas KP Struktur Geologi
Batasan Alamiah Batas Cropline
Sumberdaya
Batubara
15
16
Contoh NR-08
NK-06
NK-10
NK-13
Perhitungan NK-20
NK-03
3.02 m
Sumberdaya
NK-21
3.15 m 2.90 m
NK-05 NK-04
2.85 m 2.90 m
NK-19
2.80 m
NK-09 NK-02
NK-01
2.95 m 2.65 m
NK-18
2.75 m
NK-17
2.70 m
NK-12
NK-15 2.75 m
2.80 m
NK-14
2.70 m
SK-05
2.90 m
SK-11
2.60 m
SK-04
3.10 m
SK-09 SK-02
2.70 m 2.60 m
100
0 200 500 meter
SK-10 SK-03
Measured Resources
2.70 m 2.85 m
Indicated Resources
17
Prosedur Penentuan Pit Potensial
LOKASI
PIT
POTENSIAL
18
Penentuan jumlah cadangan tertambang
dengan metoda penampang
LOKASI
PIT POTENSIAL
Sebaran Garis
Penampang
Data Geoteknik
(Geometri Lereng) Penampang
Perhitungan
Rancangan Awal Cadangan Optimasi
Penambangan Cadangan
Faktor Losses
Jumlah Cadangan
Tertambang
Open Pit
19
0000 m 1000 m 2000 m
NK-09 NK-02
NK-01
NK-18
NK-15
S. KAMPAR
NK-14
SK-05 S. KAMPAR
SK-11
2000 m
SK-09 SK-02
1000 m
SK-10 SK-03
Jalan Propinsi
SK-08 SK-06
0000 m
SK-13
20
0000 m 1000 m 2000 m
U U
NK-19 NK-19
NK-01 NK-01
NK-18 NK-18
PIT-2 NK-17
PIT-2 NK-17
NK-12 NK-12
NK-15 NK-15
S. KAMPAR S. KAMPAR
NK-14 NK-14
PIT-3A
PIT-3 SK-07 SK-01 SK-12 SK-07 SK-01 SK-12
SK-04 SK-04
-B -B
m m
Sea Sea
Jalan Propinsi Jalan Propinsi
KETERANGAN PIT-3A KETERANGAN
SK-08 SK-06 SK-08 SK-06
-D
-D
p
p
C
C
Cropline Seam Cropline Seam
-Du
-Du
m-
m-
m
m
a
a
Se
Se
Sea
Sea
Seam
Seam
SK-06 SK-06
SK-13 Titik Bor SK-13 Titik Bor
-D
-D
Seam
Seam
21
Orebody Modeling
TAHAP PENGERJAAN :
Drillhole Coding (Legend of Lithological Layers)
String Correlation
Wireframe Modeling
Block Modeling
Drillhole
Korelasi Lapisan
Timah Aluvial
Orebody Modeling
Lateritic Nickel
Domain 2
Domain 1
Domain 3
Orebody Modeling
Analisa Statistik
20 20
15 15
10 10
5 5
kadar kadar
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6
Scatter Plot
STATISTIC
area
Tabulasi Sumberdaya/Resources
B A
Production & A
B Reconciliation
Mining
Metallurgical
Perancangan Legal Modifying
Pit/Mining/Stope Environ. factor
Economic
Limit Marketing
Tabulasi Cadangan/Reserves
Penjadwalan
Tahap
Time & Value
(NPV) & Pentahapan Production Rate Mining Strategy
Tambang
Long Term
Planning
Short Term
Planning
Mining Method
Pembagian Metode Penambangan
Secara garis besar metode penambangan dapat dibagi menjadi 3 kelompok
utama beserta 1 tambahan (Sulistyanto, B.,2008), yaitu :
1. Tambang terbuka (surface mining):
Aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan
permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan
udara luar.
2. Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining):
Aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan
tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar
3. Tambang bawah air (underwater mining):
Kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah permukaan air atau endapan
mineral berharganya terletak dibawah permukaan air
4. Insitu/Novel Mining (metode tambahan): Tambang ditempat
CF = Concretion Factor
Land Clearing
WBx (WMT) X 100 %
=
CBx (WMT)
Top Soil
Stripping
Overburden
Removal
Soil Crude Bauxite
Spreading (CBx)
Ore Getting
Back Shipment /
Washed Bauxite
filling Cbx Ore Feeding to
(WBx) Ore
Washing PLANT
MINED To Residue
OUT AREA Residual Slurry Sedimentation
Pond
UNDERGROUND – CONVENTIONAL SHRINKAGE STOPING
(contoh metode tambang bawah tanah)
Unbroken Ore
Access Drift
Pillar
Pillar
50 m
BROKEN ORE
Pillar
Pillar
Pillar