Anda di halaman 1dari 6

ESTIMASI SUMBERDAYA MENGGUNAKAN

METODE CROSS SECTION


PADA LOKASI PENGEMBANGAN WIUP CV. MEGA MAKMUR

Jessica Jocunda1)., Budhi Purwoko2)., Fitriana Meilasari2)


jessica.jocunda@gmail.com

ABSTRAK
CV. Mega Makmur merupakan salah satu perusahaan pertambangan batu yang terletak di
Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
Wilayah izin usaha pertambangan yang menjadi lokasi penelitian yaitu seluas 11,4 Hektar. Sistem
penambangan yang diterapkan perusahaan merupakan tambang terbuka (surface mining) dengan
menggunakan metode quarry. Tahapan kegiatan penambangan dimulai dari kegiatan
pembersihan lahan dari semak belukar dan pepohonan (land clearing), pengupasan lapisan tanah
penutup (overburden removal), pembongkaran batuan melalui peledakan (blasting), pemuatan
dan pengangkutan ke alat penghancur (crushing plant). Tujuan penelitian ini yaitu untuk
menghitung sumberdaya batuan yang ada di CV. Mega Makmur, serta volume overburden yang
menutupi batuan tersebut.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu dengan menggunakan
metode sayatan penampang (cross section). Dengan adanya sayatan penampang pada peta
kontur, informasi volume tanah penutup dan batuan yang ingin diketahui akan lebih mudah.
Tahapan penelitian ini dimulai dengan studi pustaka, pengumpulan data primer, pengolahan data,
perhitungan sumberdaya, kesimpulan dan saran.
Hasil penelitian adalah besar volume sumberdaya batu yang terdapat di CV. Mega
Makmur, yaitu sebesar 8.391.763,03 BCM. Sementara volume overburden yang menutupi batuan
tersebut yaitu sebesar 366.138,873 BCM. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan yaitu
segera meningkatkan volume sumberdaya menjadi volume cadangan melalui proses perencanaan
tambang.

Kata-kata kunci: Kabupaten Mempawah, sumberdaya, overburden, cross section.

1. LATAR BELAKANG 2. TUJUAN PENELITIAN


CV. Mega Makmur merupakan Adapun tujuan yang ingin dicapai
suatu perusahaan yang bergerak dalam melalui penelitian ini adalah:
bidang pertambangan batuan sejak tahun a. Mengetahui potensi sumberdaya
2011. Lokasi penelitian yaitu di CV. batuan di lokasi pengembangan
Mega Makmur yang terletak di Desa WIUP CV. Mega Makmur.
Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, b. Mengetahui volume overburden
Kabupaten Mempawah. CV. Mega dan volume batuan di lokasi
Makmur melakuan pengajuan daerah pengembangan WIUP CV. Mega
lokasi wilayah izin usaha pertambangan Makmur.
(WIUP) dengan tujuan melakukan
penambangan di lokasi tersebut. Estimasi 3. METODE PENELITIAN
sumberdaya diperlukan agar dapat Tahapan-tahapan penelitian
mengetahui besar potensi sumberdaya diuraikan sebagaimana berikut:
pada lokasi yang akan dikerjakan. a. Studi Pustaka
Penulis telah meninjau berbagai
sumber pustaka dan referensi yang dapat
membantu dalam penyelesaian penulisan
tugas akhir ini, contohnya jurnal, artikel

1. Alumni Prodi Teknik Pertambangan FT. UNTAN


2. Dosen Prodi Teknik Pertambangan FT. UNTAN
ilmiah, buku, peraturan perundang-  Setelah berhasil memunculkan
undangan, data Badan Pusat Statistik, dan raster, maka langkah selanjutnya
skripsi terdahulu. adalah memunculkan garis kontur.
Hal ini dapat dilakukan dengan
b. Pengumpulan Data memanfaatkan pilihan Contour
Kegiatan yang telah dilakukan saat yang ada pada ArcToolbox.
di lapangan adalah dimulai dari:
 Dilakukannya survei lapangan d. Pembuatan Sayatan Melintang
terlebih dahulu. Dilakukan guna (Cross Section)
mengetahui kondisi medan yang Sumberdaya dapat dihitung dengan
ditempuh pada saat pelaksanaan menggunakan metode cross section
pengambilan data primer. sehingga dapat diketahui luas penampang
 Selanjutnya pengambilan data yang menjadi dasar perhitungan untuk
koordinat dan elevasi volume sumberdaya. Pembuatan sayatan
menggunakan total station GTS- melintang dilakukan di software Autocad
255 yang dibantu dengan GPS 2007. Beberapa hal yang harus
Garmin dan koordinat titik ikat diperhatikan adalah :
Bench Mark (BM) yaitu koordinat  Pembuatan garis sayatan harus
WIUP, serta beberapa titik berdasarkan peta topografi yang
pengambilan data tebal overburden telah diperoleh pada langkah
dan pengamatan langsung di sebelumnya
lapangan.  Garis sayatan mengikuti pola titik
pengambilan data ketebalan
c. Pengolahan Data overburden
Tahapan pembuatan peta topografi  Garis sayatan dibuat memotong
sebagai berikut : tegak lurus garis kontur.
 Data kasar dari lapangan terlebih
dahulu dirapikan dalam aplikasi e. Perhitungan Luas Penampang
pengolah angka Microsoft Excel. Apabila dihitung menggunakan
 Setelah itu, data koordinat dan cara manual, metode menghitung luas
elevasi tersebut dimasukkan ke penampang yang dapat digunakan adalah
dalam aplikasi ArcGis 10.1 dengan metode grid. Gambar penampang
menggunakan sistem koordinat dipindahkan ke kertas millimeter block
UTM. dengan skala tertentu, kemudian
 Setelah titik tersebut ditampilkan, menghitung jumlah kotak yang berada di
maka langkah selanjutnya adalah dalam area yang akan dihitung. Berikut
membuat raster. Raster merupakan ini adalah rumus menghitung luas :
gambar yang terbentuk dari titik -
titik atau piksel. L = (Jumlah kotak x Luas 1 kotak dalam
 Raster ini dapat dibuat dengan cm²) x (Penyebut Skala)²
memanfaatkan pilihan Topo to
Raster dari ArcToolbox.

2
Setelah luas overburden dan
batuan masing-masing penampang
diketahui, maka volume sumberdaya
dapat dihitung. Perhitungan telah
dilakukan di aplikasi pengolah angka
Microsoft Excel. Rumus menghitung
volume sumberdaya adalah :

Gambar 1. Lokasi penelitian

Dalam tahap analisis volume


overburden dan sumberdaya batu ini,
terbagi menjadi tiga tahapan yaitu mulai
Akan tetapi apabila ditemukan dari mengetahui ketebalan overburden
kondisi < 0,5 , maka rumus yang berdasarkan data pengambilan titik tebal
digunakan adalah sebagai berikut : OB. Dilanjutkan dengan menyayat
(Sulistyana, 2015) seluruh daerah penelitian dengan garis
yang dapat merepresentasi informasi
penampang, dan diakhiri dengan
menghitung volume overburden dan
sumberdaya batu.
4. HASIL PENELITIAN
Jarak pengambilan data titik tebal
Kondisi pada daerah penelitian
overburden tidak ditentukan, akan tetapi
memiliki topografi yang curam. Ada
masih tetap dalam rentang kurang lebih
pekerjaan pemetaan yang dilakukan di
20-40 m. Apabila diambil jarak yang
lahan yang agak cenderung datar, akan
terlalu jauh, dikhawatirkan ketelitian
tetapi ada pula yang sangat curam.
akan berkurang. Jarak antartitik tebal
Jika ditinjau dari geologi lokal
overburden ini nantinya akan dijadikan
lokasi penelitian, maka dapat diketahui
panduan untuk dilakukan sayatan
bahwa jenis batuan di lokasi penelitian
penampang.
diidentifikasi sebagai batuan beku granit.
Jarak antar sayatan bervariasi
Tekstur batuan kasar dan keras, selain itu
dengan panjang masing-masing yang
warna batuan juga cenderung abu-abu
berbeda mengikuti jarak antar titik
terang..
pengambilan tebal overburden. Pada
Berdasarkan pengamatan beberapa
lokasi penelitian dibuat sebanyak 22
singkapan, geologi batuan di lokasi
sayatan dengan harapan cukup rinci
penelitian lebih cenderung diidentifikasi
sampai potensi batu seluruhnya dapat
sebagai jenis batuan beku granit. Tekstur
tercover.
batuan berbentuk kristalin, kasar dan
Seluruh penampang sayatan
keras, selain itu warna batuan juga
memiliki elevasi dasar (base elevation)
cenderung abu-abu terang.
3
sebesar 51 meter. Angka tersebut diambil Tabel 1. Volume overburden
Luas Penampang Jarak Antar Penampang Volume
karena merupakan elevasi terendah yang Penampang
(m2) (m) (m3)
dapat ditemukan di dalam lokasi WIUP. A-A' 21540.8383
19.35 422319.9159
B-B' 22109.799
Maka dari itu, seluruh perhitungan B-B' 22109.799
volume sumberdaya melalui sayatan C-C' 25419.0188
26.43 628093.3272

penampang akan berdasar pada elevasi C-C' 25419.0188


26.32 673400.1728
D-D' 25751.2071
terendah dan dibatasi oleh cakupan luas D-D' 25751.2071
31.43 962372.8415
WIUP. E-E' 35487.9174
E-E' 35487.9174
22.91 807079.7493
F-F' 34968.6299
F-F' 34968.6299
26.07 889325.5594
G-G' 33257.3432
G-G' 33257.3432
16.85 530205.4506
H-H' 29675.0545
H-H' 29675.0545
32.73 985066.2004
I-I' 30518.4194
I-I' 30518.4194
26.76 795194.337
J-J' 28913.1454
K-K' 2403.9904
43.27 70205.9601
L-L' 841.0274
M-M' 6200.6957 34.89 216653.8285
N-N' 6218.555
N-N' 6218.555
25.64 216758.4626
Gambar 2. Area WIUP O-O' 10689.2814
O-O' 10689.2814
22.37 410426.08
P-P' 5177.9874
P-P' 5177.9874
Setelah sayatan penampang Q-Q' 5584.748
26.06 140238.4423

diperoleh, maka volume overburden dan Q-Q'


R-R'
5584.748
5481.7201
23.91 132299.6261

sumberdaya batu dapat dihitung dalam R-R' 5481.7201


27.66 150761.9378
S-S' 5419.36
aplikasi pengolah angka Microsoft Excel. S-S' 5419.36
25.45 138777.4439
T-T' 5486.5295
Berikut ini adalah volume sumberdaya T-T' 5486.5295
24.57 107797.9585
batu di daerah penelitian U-U'
U-U'
3288.2331
3288.2331
38.29 114785.7314
V-V' 2707.3653
Jumlah Volume Sumberdaya 8391763.03

= Menggunakan rumus frustum


1+ 2+ 1 ∙ 2
=
3
karena 1 < 0,5 2

Sementara itu, di bawah ini adalah


volume overburden di daerah penelitian.

4
Tabel 2. Volumen overburden penelitian b. Volume lapisan penutup
Luas Penampang Jarak Antar Penampang Volume
Penampang
(m2) (m) (m3) (overburden) pada daerah
A-A'
B-B'
788.7807
796.1981
19.35 15334.66989 penelitian dengan menggunakan
B-B' 796.1981
26.43 23263.50628 metode cross section yaitu sebesar
C-C' 964.1883
C-C' 964.1883
26.32 27825.67903
366.138,873 BCM.
D-D' 1150.225
D-D' 1150.225
31.43 37678.72402
E-E' 1247.403 5.2. Saran
E-E' 1247.403
F-F' 1153.1649
22.91 27498.50529
Adapun saran yang dapat diberikan
F-F' 1153.1649
G-G' 1580.9078
26.07 35638.63764 untuk penelitian ini adalah :
G-G'
H-H'
1580.9078
617.4635
16.85 42591.84827 a. Pada saat pemetaan topografi
H-H' 617.4635
32.73 76614.45548
menggunakan total station
I-I' 1412.0848
I-I' 1412.0848 dijumpai kesulitan antara lain
26.76 32740.04382
J-J'
K-K'
1034.8542
88.2812
medan yang terlalu curam dan
43.27 3464.544524
L-L' 71.8549 dipenuhi dengan hutan serta semak
M-M' 177.8968
N-N' 179.0189
34.89 6226.394387 belukar. Kegiatan pemetaan
N-N'
O-O'
179.0189
337.9757
25.64 6627.870772 menjadi lebih lama dan tidak
O-O' 337.9757
22.37 5951.289075 efektif. Maka dari itu, dapat
P-P' 194.102
P-P' 194.102
26.06 5279.930602
disarankan agar diusahakan
Q-Q' 211.1114
Q-Q' 211.1114
dilakukan pembersihan lahan dan
23.91 5145.605348
R-R' 219.3031 pengkondisian jalan akses
R-R' 219.3031
S-S' 113.3721
27.66 4600.898016
seadanya terlebih dahulu agar
S-S' 113.3721
T-T' 113.8533
25.45 2891.443215 mempermudah aksesibilitas saat
T-T'
U-U'
101.5695
113.3721
24.57 2640.557556 pemetaan berlangsung.
U-U' 113.8533
38.29 4124.269506
b. Volume sumberdaya batuan sangat
V-V' 101.5695
Jumlah Volume Overburden 366138.873 potensial. Sebaiknya perusahaan
segera menyusun kajian ekonomi,
Jadi, total hasil estimasi volume lingkungan dan teknis
sumberdaya batuan sebesar 8.391.763,03 penambangan melalui kegiatan
BCM dan volume overburden sebesar perencanaan tambang sehingga
366.138,873 BCM. Dapat diketahui dapat meningkatkan perhitungan
bahwa sumberdaya batuan di lokasi sumberdaya menjadi cadangan.
penelitian sangat potensial untuk
dilakukan proses pertambangan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN Daftar Pustaka


5.1. Kesimpulan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Adapun kesimpulan yang dapat Pontianak. 2017. Kabupaten
diperoleh melalui penelitian ini adalah : Mempawah dalam Angka.
a. Volume potensi sumberdaya Mempawah: CV. Anugrah
batuan pada daerah penelitian yaitu Makmur.
sebesar 8.391.763,03 BCM.
5
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. Leba, A, F. 2011. Penaksiran
2002. Penyusunan Neraca Sumberdaya Batubara Dengan
Sumber Daya - Bagian 4: Sumber Metode Cross Section di PT.
Daya Mineral Spasial. Satria Mayangkara Sejahtera,
Amandemen I SNI 19-6728-4- Tanjung Telang, Lahat Sumatera
2002 ICS 73.028. Jakarta: BSN. Selatan (Skripsi). Yogyakarta:
Jurusan Teknik Pertambangan
Chappell, B.W. dan White, A.J.R. 1974. Fakultas Teknologi Mineral
Two Contrasting Granite Types. Universitas Pembangunan
Pacific Geology, 8, 173-174. Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Erihartanti, Siregar, S.S., Sota, I. 2015. Mahendra, F.H.M. 2015. “Kajian


“Estimasi Sumberdaya Batubara Kandungan Mineral Aksesori
Berdasarkan Data Well Logging pada Batuan Granitik”. Karya
Dengan Metode Cross Section di Referat. Yogyakarta: Fakultas
PT. Telen Orbit Prima Desa Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Buhut Kab. Kapuas Kalimantan
Tengah”. Jurnal Fisika FLUX. Pokja AMS Kabupaten Mempawah.
Vol. 12 No. 2, Agustus 2015 (118- 2015. Dokumen Perencanaan
127). Banjarbaru: Program Studi Sanitasi Strategi Sanitasi
Fisika FMIPA Universitas Kabupaten Mempawah.
Lambung Mangkurat. Mempawah.

Gobel, A.P., dan Rikumahu, M.V. 2016. Purnomo, H. dan Sumarjono, E. 2016.
“Neraca Sumberdaya dan “Geologi Dan Estimasi Sumber
Cadangan Mineral di Provinsi Daya Nikel Laterit Menggunakan
Jawa Tengah Dalam Rangka Metode Ordinary Kriging di Blok
Peningkatan Penerimaan Pajak R, Kabupaten Konawe – Sulawesi
dan Investasi”. Prosiding Seminar Tenggara”. Prosiding Seminar
Nasional XI Rekayasa Teknologi Nasional ReTII. Yogyakarta:
Industri dan Informasi 2016. Jurusan Teknik Pertambangan,
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi Teknologi
Teknologi Nasional Yogyakarta. Nasional.

Idrus, A., Titisari, A.D., Warmada, I.W.,


Setijadji, L.D. 2007. Eksplorasi
Sumberdaya Mineral.
Yogyakarta: Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai