Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN PEMBENTUKAN CEKUNGAN PADA PASSIVE

CONTINENTAL MARGIN DAN ACTIVE CONTINENTAL MARGIN

Suatu daerah dapat disebut sebagai zona active continental margin


apabila batas lempeng berhimpit dengan batas kontinen. Sedangkan suatu daerah
dapat disebut sebagai zona passive continental margin apabila batas lempeng
tidak berhimpit dengan batas kontinen. Batas lempeng dapat berupa batas
lempeng konvergen yang meliputi subduksi dan kolisi, batas lempeng sesar geser,
dan batas lempeng divergen.
Karena pada zona active continental margin berhubungan dengan batas
lempeng maka biasanya zona active continental margin juga ditunjukkan dengan
pola penyebaran seismisitas, sedangkan pada zona passive continental margin
tidak ditunjukkan dengan pola penyebaran seismisitas (lihat gambar 1).

Gambar 1. Peta seismisitas dari bumi yang menunjukkan kedalaman gempa.


(www.eas.slu.edu/People/Students/Martinelli/ES101/Ch7_new.htm)

Penyebara zona active continental margin dan zona passive continental


margin di bumi dapat dilihat dari peta seismisitas bumi (gambar 1). Daerah-
daerah di bumi yang dapat digolongkan menjadi zona active continental margin
yaitu di sepanjang urat Samudera Pasifik yang berhubungan dengan Selandia
Baru, kepulauan Karmandec, Tonga, Samoa, Fiji, Solomon, Papua Nugini utara,
Filipina, Formosa, Ryukyu, Jepang, Kurile, Kamchatka Timur, Aleutians, Alaska
dan pantai-pantai barat dari Amerika Utara, Tengah dan Selatan. Zona active
continental margin yang lain melalui Italia, Balkan, Turki, Asia Tengah, Iran,
Afganistan, Romirs, Himalaya, Tibet dan Cina Barat. Daerah – daerah di bumi
yang dapat digolongkan menjadi zona passive continental margin adalah di
sebelah barat benua Amerika, timur benua Afrika, utara benua Antartika.
Pembentukan cekungan yang ada di active continental margin ditandai
dengan adanya kerak samudara yang tersubduksi dibawah kerak benua ataupun
subduksi lempeng samudra dibawah lempeng samudra yang lain. Secara umum
dapat dibedakan menjadi 3 mekanisme pembentukan cekungan yaitu :
1. Peripheral foreland basin
Berkembang pada litosfer bagian benua pada tumbukan antara benua dengan
benua
2. Retro-arc foreland basin
Berkembang pada litosfer bagian benua namun terjadi pada subduksi kerak
samudra atau subduksi tipe B. terletak dibelakang busur magmatik relatif
terhadap batas subduksi.
3. Ocean trenches
Berkembang pada litosfer bagian samodra pada tumbukan benua dengan
samodra atau samodra dengan samodra.
Terdapat pula pembagian cekungan komponen busur konvergen yang
berkaitan dengan penunjaman kerak samodra yaitu outer rise, palung, subduction
complex, forearc basin, magmatic arc, backarc.
Pembentukan cekungan dibagian passive continental margin merupakan
bentukan yang terjadi karena proses lanjut dari fase ekstensional rift basin.
Cekungan yang terbentuk pada passive continental margin berasosiasi dengan
pergerakan divergen dan strike-slip transform. Pada saat kerak saling menjauh
terjadi penipisan pada kerak samudra dan terjadilah retakan.
Terdapat 3 macam tipe cekungan passive continental margin yaitu :
1. Non volcanic continental margin
Block faulting dengan sedikit asosiasi dari aktifitas volkanik
2. Volcanic passive continental margin
Batas antara kerak samodra dan kerak benua dikarakteristikkan oleh dip
gunung api yang kearah laut.
3. Rift-transform margin
Ekstensi dengan komponen strike-slip yang dominan
Evolusi dari passive continental margin dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu lower
syn-rift, transition dan post-rift phase. Lower syn-rift mempunyai material deposit
yang dominan berasal dari batupasir lingkungan fluvial benua dan batulempung
lingkungan transisi. Transition phase ditandai dengan fasies lingkungan laut
seperti batuan evaporit dan batulempung kaya material organik. Sag phase
ditandai dengan adanya sekuen tebal dari sedimen prograding yang terbentuk dari
pantai menuju cekungan laut dalam bisa terdiri dari klastik ataupun karbonat.
Batas antara syn-rift dan sag phase ditandai dengan adanya ketidakselarasan.

Anda mungkin juga menyukai