21D11121202
PENDAHULUAN
PRINSIP DASAR PERTAMBANGAN
PURWANTO
NIRMANA FIQRA QAIDAHIYANI
KONTRAK KULIAH
Pertemuan 16x
■ Tatap muka/Tugas/Kuis 60%
■ Ujian 40%
Referensi
1. Tatiya, R.R., 2013, Surface and Underground Excavation, 2nd Edition, Methods,
Techniques and Equipment, CRC Press, London
2. Hartman, H.L., and Mtmansky, J.M., 2007, Introductory Mining Engineering, 2nd
Edition, Wiley India
PENDAHULUAN
memahami kondisi geologi dan faktor menentukan tambang
bawah tanah
Mineral
Batuan
Evaluasi cadangan mineral
Penentuan metode tambang bawah tanah
Geologist
■ Batuan adalah material yang tersusun oleh satu atau lebih mineral dan bahan
organik yang terbentuk secara alami membentuk kulit bumi.
FORMATION PROCESS AND
CLASSIFICATION
■ Rocks are aggregates of any combination of minerals (e.g. Quartz, Calcite, Galena),
elements (e.g. Sulfur, Gold), solid organic material (e.g. Coal), and/or other rocks.
+ : Hadir
- : Tidak hadir
SIKLUS BATUAN
PENTINGNYA MINERAL
Figure 1.6 (a): Excavation of
mineral during ancient times
using primitive tools but they
basic versions of modern tools.
(b): A phenomenal growth and
development in mining and
excavation systems with regard
to methods, techniques and
equipment during this modern
era.
Modern equipment – boring and
heading machines capable of
creating excavations in any
direction without aid of
explosives shown.
Figure 1.7 (a): Mining the outcropping or shallow seated
deposits by the application of a surface mining method (open
pit mining in this case) followed by underground mining
beyond the break-even depth. Illustration is typical example of
iron mining in Sweden. (b): Mining and processing to obtain
final product
PERKEMBANGAN
PERTAMBANGAN
EKSKAVASI DAN KLASIFIKASI
https://www.google.com/search?q=tambang+terbuka+AMAN&tbm=isch&ved=2ahUKEwjXye6_9 https://www.google.com/search?q=tambang+terbuka+grasberg&source=lnms&tbm
_j0AhXXi9gFHSLNCKQQ2- =isch&sa=X&ved=2ahUKEwjMqca-
cCegQIABAA&oq=tambang+terbuka+AMAN&gs_lcp=CgNpbWcQAzoGCAAQCBAeOgQIABATOgYIAB 9_j0AhX24nMBHbq7AbIQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1280&bih=601&dpr=1.5#imgrc=
AeEBM6CAgAEAUQHhATUOWfAliTsQJgwrUCaAJwAHgAgAFJiAG0BpIBAjEzmAEAoAEBqgELZ3dzLXd 3zJTxap7g9ukVM
pei1pbWfAAQE&sclient=img&ei=xObDYdfXHdeX4t4PopqjoAo&bih=601&biw=1280#imgrc=NiFj1
gSXtfzlnM
KEBIJAKAN
■ Undang-Undang No.41 tahun1999 tentang Kehutanan Pasal 38 Ayat
(4) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan
dengan pola pertambangan terbuka.
■ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011
Tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung Untuk Penambangan
Bawah Tanah
– Pasal 2 (1) Di dalam kawasan hutan lindung dapat dilakukan
kegiatan penambangan dengan metode penambangan bawah
tanah.
– Pasal 10 Pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan lindung
dilarang melakukan kegiatan penambangan bawah tanah yang
mengakibatkan:
a. terjadinya amblesan (subsidence) permukaan tanah; atau
b. berubahnya fungsi pokok hutan lindung secara permanen
BAGAN ALIR PENAMBANGAN
TUJUAN PENAMBANGAN
■ TAMBANG TERBUKA
■ TAMBANG BAWAH TANAH
Pilihan antara Tambang Terbuka dan Tambang Bawah
Tanah
Break Even Stripping Ratio
■ BESR yaitu Perbandingan antara keuntungan kotor
dengan ongkos pembuangan overburden (OB)
Striping Ratio adalah perbandingan jumlah tanah kupasan penutup yang harus dibuang untuk
menghasilkan cadangan yang akan diambil.
Gambar Penampang Penambangan
Pada Tambang Terbuka
TAMBANG TERBUKA
Metode Penambangan yang kegiatannya dilakukan pada tempat terbuka
(Langsung berhubungan dengan udara luar)
KEUNTUNGAN TAMBANG TERBUKA
■ Buat ringkasan pengertian mineral dan batuan, serta faktor yang menentukan
metode tambang bawah tanah
■ Satukan file referensi dan digabungkan dalam satu file