OLEH:
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuan adalah kumpulan dari satu atau lebih mineral, yang merupakan
bagian dari kerak bumi. Terdapat tiga jenis batuan yang utama yaitu, batuan
beku (igneous rock), terbentuk dari hasil pendinginan dan kristalisasi magma
di dalam bumi atau di permukaan bumi, batuan sedimen (sedimentary rock),
terbentuk dari sedimen hasil rombakan batuan yang telah ada, oleh akumulasi
dari material organik, atau hasil penguapan dari larutan, dan batuan metamorfik
(metamorphic rock), merupakan hasil perubahan dalam keadaan padat dari
batuan yang telah ada menjadi batuan yang mempunyai komposisi dan tekstur
yang berbeda, sebagai akibat perubahan panas, tekanan, kegiatan kimiawi atau
perpaduan ketiganya.
Pada kegiatan penambangan, penggalian merupakan kegiatan yang
utama. Penggalian dilakukan terhadap massa batuan yang memiliki struktur
geologi yang kompleks di dalamnya. Metode pemberaian (pemecahan) pada
batuan adalah pemboran dan peledakan. Tujuan dari pemberaian batuan adalah
melepas ataupun membongkar batuan dari batuan induknya agar
mempermudah dan mempercepat proses pemuatan.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalan ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui karakteristik massa batuan.
2) Mengetahui faktor yang menentukan proses pemecahan batuan.
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi dalam pembelajaran yang dapat menambah pengetahuan tentang
teori pemecahan batuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Konsistensi Material
Batas cair merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan kembang-susut tanah. Batas kadar air yang
mengakibatkan perubahan kondisi dan bentuk tanah dikenal sebagai batas-
batas atterberg. Ada beberapa poin yang masuk dalam uji batas-batas
Atterberg yaitu pengujian batas cair, pengujian batas plastis dan pengujian
indeks plastisitas.
a) Batas cair (Liquid Limit), adalah kadar air di mana untuk nilai-nilai di
atasnya tanah akan bersifat sebagai cairan kental (campuran tanah-air
tanpa kuat geser yang dapat diukur) dan dinyatakan dalam persen (%).
b) Batas plastis (Plastic Limit), kadar air di mana untuk nilai-nilai di
bawahnya tanah tidak lagi bersifat sebagai bahan plastis, Plastic limit
dinyatakan juga dalam persen (%).
c) Indeks plastisitas (Plasticity Index), merupakan rentang kadar air di
mana tanah berada dalam kondisi plastis, antara batas plastis dan batas
cair (titik Q) dan tanah berada cair, antara batas agak padat-plastis (titik
R), yang disebut dengan indeks plastisitas (plasticity index), PI,
dirumuskan :
PI = LL – PL
Keterangan :
PI = Plasticity Index
LL = Liquid Limit
PL = Plastic Limit
Quartz 7
Topaz 8
Korundum 9
Diamond 10
Skala Mohs
2) Kekuatan
A. Kesimpulan
1) Karakteristik massa batuan terbagi menjadi dua yaitu bobot isi batuan dan
konsistensi material. Dalam kegiatan pemboran dan peledakan,
karakteristik massa batuan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya
dengan fragmentasi batuan yaitu kekerasan batuan, elastisitas batuan,
abrasivitas batuan, dan kecepatan perambatan gelombang pada batuan,
serta kuat tekan dan kuat tarik batuan yang akan diledakkan. Batas cair
merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan kembang-susut tanah.
2) Faktor yang menentukan dalam proses pemecahan batuan yaitu kekerasan
dan kekuatan batuan. Kekerasan adalah tahanan dari suatu bidang
permukaan terhadap abrasi. Kekerasan dipakai untuk mengukur sifat-sifat
teknis dari batuan dan dapat juga dipakai untuk menyatakan berapa
besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan kerusakan pada
batuan. Kekuatan merupakan sifat mekanik batuan yang sangat
berpengaruh terhadap proses pemecahan batuan. Kekuatan mekanik suatu
batuan adalah suatu sifat dari kekuatan terhadap gaya luar, baik kekuatan
static maupun dinamik.
3) Proses pecahnya batuan akibat dari peledakan dibagi dalam tiga tingkatan
yaitu dynamic loading, quasi-static loading, dan release of loading.
B. Saran
Mekanisme pemecahan batuan dengan metode peledakan
menggunakan metode yang cukup berbahaya karena menggunakan bahan
peledak dengan tingkat eksplosifitas yang cukup besar. Oleh karena itu, dalam
penerapannya diharapkan agar aspek keselamatan menjadi perhatian yang
utama.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Yudho Galih Dwi dkk. 2019. Kajian Fragmentasi Pemberaian Batuan
Quarry Andesit di Bukit Tapuan PT. XYZ. Surabaya : Institut Teknologi
Adhi Tama Surabaya.
Sundari, woro. 2019. Evaluasi Pola Peledakan ditinjau dari pada Karakteristik
Massa Batuan Wilayah Iup Pt. Rpp Contractor Indonesia Job Site
Jembayan Desa Buana Jaya Tenggarong seberang Kalimantan Timur.
Kupang : Universitas Nusa Cendana.