Anda di halaman 1dari 64

MEKANIKA BATUAN

(TAS7403)

Dr. R. Andy Erwin Wijaya, S.T., M.T.


Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Yogyakarta
Mekanika Batuan dan
Rekayasa Pertambangan

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 2


Definisi Batuan :
1. Geologiawan → mineral dan bahan organis
yang bersatu membentuk kulit bumi.
2. Ahli Geoteknik (Sipil) →suatu bahan yang
keras dan koheren/terkonsolidasi dan tidak
dapat digali dengan cara biasa.
3. Talobre → material yang membentuk kulit
bumi termasuk fluida yang berada didalamnya
4. ASTM → suatu bahan yang terdiri dari
mineral padat berupa massa yang berukuran
besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
Definisi Mekanika Batuan
1. Coates → ilmu yang mempelajari efek gaya
terhadap batuan
• Analisis dari beban/gaya yang dikenakan
pada batuan
• Analisis dari dampak dalam yang dinyatakan
dalam tegangan (stress), regangan (strain)
atau enersi yang disimpan
• Analisis terhadap rekahan, aliran atau
deformasi dari batuan
2. Talobre → mempelajari perilaku batuan di
tempat asalnya untuk dapat mengendalikan
pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada
batuan tersebut.
Teori + Pengalaman + Pekerjaan/pengujian
lab + pengujian in-situ
3. US National Committee On Rock
Mechanics → mempelajari perilaku batuan
baik secara teoritis maupun terapan.
4. Hudson & Horrison → mempelajari reaksi
batuan apabila dikenai suatu gangguan.
5. Budavari → mempelajari distribusi gaya-
gaya dalam dan deformasi akibat gaya luar
pada suatu benda padat
6. Menurut Komite Mekanika Batuan dari
Masyarakat Geologi Amerika (1964) dan Komite
Mekanika Batuan dari Aakdemi Ilmu
Pengetahuan Nasional (1960).

Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan


yang mempelajari tentang perilaku (behaviour)
batuan baik secara teoritis maupun terapan,
merupakan cabang dari ilmu mekanika yang
berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan-
medan gaya pada lingkungannya. (“Rock
mechanics is the theoritical and applied
behaviour of rock; it is that branch of mechanics
concerned with the response of rock to the force
fields of its, environment”)

3/29/2020
SECARA UMUM :
Batuan → campuran dari satu atau lebih mineral yang
berbeda, tidak mempunyai komposisi kimia tetap.
Mekanika Batuan → ilmu yang mempelajari sifat dan
perilaku batuan bila terhadapnya dikenakan gaya atau
tekanan.
Batuan terdiri dari batuan padat berupa kristal dan
bagian kosong seperti pori-pori, fissure, crack, joint.
Komposisi batuan :
Kulit bumi, 99 % dari beratnya terdiri dari 8
unsur : O, Si, Al, Fe, Ca, Na, Mg dan H.
Komposisi dominan dari kulit bumi :
SiO2 = 59.8 %
Na2O = 3.25 %
Al2O3 = 14.9 %
K2O = 2.98 %
CaO = 4.9 %
Fe2O3 = 2.69 %
MgO = 3.7 %
H2O = 2.02 %
Fe = 3.39 %
Sifat Batuan

Heterogen

a. Mineralogis : jenis mineral pembentuk


berbeda-beda
b. Butiran padatan : ukuran dan bentuk
berbeda-beda
c. Void : ukuran, bentuk dan penyebaran
berbeda-beda

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 9


Diskontinu
• Massa batuan yang mengandung unsur
struktur geologi yang mengakibatkan
ketidakmenerusan seperti : kekar, sesar,
retakan, fissure, bidang perlapisan.
• Struktur geologi ini cenderung
memperlemah kondisi massa batuan

Anisotrop
• Mempunyai sifat-sifat yang berbeda pada
arah yang berbeda

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 10


3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 11
3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 12
3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 13
3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 14
Mekanika batuan mempelajari :
1) Mekanisme deformasi kristal-kristal mineral yang
mengalami tekanan tinggi pada temperatur tinggi

2) Perilaku triaksial batuan di laboratorium

3) Stabilitas dinding terowongan, bahkan :

4) Mekanisme pergerakan-pergerakan kerak bumi sendiri,


dalam hal ini jelas geologi berperan, a.l : material-
material yang terlibat :

- masa batuan yang keberadaannya tidak terlepas dari


lingkungan geologi atau dihasilkan dari lingkungan
geologi
- karakter fisiknya, yang merupakan fungsi dari cara
terjadinya dan dari semua proses yang terlibat
- stabilitas dinding terowongan, bahkan
- sejarah geologi pada lokasi kejadian
Pentingnya Litologi Dan Jenis
Batuan (1)

Litologi suatu batuan memberikan acuan tentang


mineraloginya, tekstur, kemas yang mengarahkan kepada
klasifikasi yang dapat diterima ; (lithology = ilmu tentang
batuan).

Pentingnya klasifikasi yang dapat diterima :

Jenis batuan, mineralogy, tekstur, fabric (kemas) 


deskriptif terminologi  sistem klasifikasi yang dapat
diterima, misalnya: oolitic limestone, bituminous shale.

Jenis batuan sama bisa memberikan rentang nilai sifat


mekanik yang panjang
Pentingnya Litologi Dan Jenis
Batuan (2)
Cenderung lithologic name ditinggalkan,
diganti dengan nama kelas yang menggunakan sifat
mekanik  tetap dipertahankan untuk beberapa
alasan :

1) Setidaknya ada rentang nilai.

Untuk jenis batuan tertentu sebagian rentang


harganya tinggi/panjang, sebagian lagi pendek.
Misalnya: limestone 5.000 lb/in2 hingga 35.000
lb/in2 (rentang harga 30.000; 1 lb/in2 = 0,70307
Ton/m2); rock salt, garam batuan, 3.000 – 5.000
lb/in2  rentang harga 2.000 saja.
Pentingnya Litologi Dan Jenis
Batuan (3)

2) Sehubungan dengan tekstur, fabric,


structural anisotropy dalam batuan yang
terbentuk secara khusus (a particular
origin); misalnya:

batuan beku, umumnya punya suatu fabric yang


padat dan interlocking, yang hanya sedikit saja
memiliki perbedaan sifat mekanik ke arah-arah
yang berbeda.

batuan sedimen berlapis


 anisotropy in mechanical properties

batuan metamorf, foliasi  lebih-lebih anisotropy


Klasifikasi Keteknikan
Batuan Padu (Intact Rock)
(1)

• Batuan padu (Intact rock)

Merupakan material batuan yang dapat


diambil sebagai sample dan diuji di
laboratorium, dan bebas dari kemampuan
structural berskala besar, misalnya
kekar, bidang-bidang perlapisan, zona
gerusan (shear zones).
Aplikasi Mekanika Batuan di Bidang
Pertambangan

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 20


Persoalan Mekanika Batuan

1. Bagaimana reaksi batuan ketika diambil


untuk dipergunakan
2. Berapa dan bagaimana besarnya daya
dukung (bearing capacity) batuan bila
menerima berbagai beban
3. Bagaimana kekuatan geser batuan
4. Bagaimana sikap batuan di bawah beban
dinamis
5. Bagaimana pengaruh gempa pada sistem
fondasi didalam batuan
6. Berapa nilai modulus dan poison ratio
7. Bagaimana pengaruh dari bidang-bidang
lemah
8. Metode pengujian laboratorium apa saja
yang paling mendekati kenyataan
9. Bagaimana menanggulangi deformasi oleh
perbedaan yang perlahan-lahan.
10. Hukum apa saja yang menyangkut aliran
plastik dari batuan
11. Bagaimana pengaruh anisotropterhadap
distribusi tegangan
12. Bagaimana korelasi uji in situ dengan uji
laboratorium
13. Bagaimana mekanisme keruntuhan batuan
14. Faktor apa saja yang pengaruhi rencana
kemiringan lereng.
15. Apakah roff bolting sudah aman
Interaksi antar grup-grup fungsional dalam rekayasa tambang

MANAJEMEN

PERENCANAAN
&
PERANCANGAN
TAMBANG

GEOLOGI PERTAMBANGAN MEKANIKA BATUAN


Implementasi program mekanika batuan

Karakterisasi Lokasi

Perumusan Model Tambang

Analisis rancangan

Pemantauan kinerja batuan

Analisis retrospeksi
Analisis Tegangan (Stress) dan Regangan
(Strain) Pada Batuan

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 25


Definisi Tegangan dan Regangan

• Tinjau permodelan batang prisma memanjang


yang diberi tarikan dengan gaya terbagi merata
disepanjang potongan melintang m-m

P
 
A

I
 
I
• Tegangan (stress) pada potongan melintang m-m
tersebut adalah gaya P dibagi dengan luas
potongan penampang (A)

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 27


• Regangan (strain) ditunjukkan dengan
pertambahan panjang dari batang prisma tersebut
dibagi dengan panjang mula-mula

A
A'
cos 

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 28


• Tegangan pada potongan penampang miring dengan
luas penampang ada 2 buah yaitu tegangan normal
(normal stress) σn yang tegak lurus pada bidang
potongan dan tegangan geser (shear stress) τnt yang
sejajar dengan bidang potongan

P P
S   cos    cos 
A' A
 1  cos 2  
  S cos    cos    
2
n 
 2 

 nt  S sin    cos  sin   1  sin 2 


2

σn maksimum pada Ѳ = 0 yang besarnya σn = σ


τnt maksimum pada Ѳ = 45°yang besarnya τnt = ½.σ
• Tegangan tergantung pada :
– Titik dimana ia dikenakan
– Orientasi dari luas permukaan dimana ia dikenakan
– Sistem dari gaya – gaya luar yang dikenakan pada
sebuah benda

• Misalkan titik P berada ditengah – tengah sebuah


empat persegi panjang kecil, dimana bidang yang
berhadapan sejajar menurut koordinat cartesian x,y,z.
Konversi untuk menggambarkan tegangan normal dan
tegangan geser seperti terlihat
• Tegangan normal yang bekerja pada bidang normal
terhadap sumbu x diberi simbol σx
• Tegangan geser yang bekerja searah dengan sumbu y
pada bidang normal terhadap sumbu x diberi simbol
τxy
• Tegangan geser yang bekerja searah dengan sumbu z
pada bidang normal terhadap sumbu x disebut τxz
• Definisi yang sama diberlakukan untuk σy,σz,τyx,τyx,τzx
dan τzy
• Dengan mengacu kepada sumbu P adalah pusat
momen = 0, maka :
– τxy = τyx
– τ yz = τzy
– τ zx = τxz
Analisis Tegangan pada Bidang
• Pada gambar memperlihatkan diagram tegangan yang
bekerja pada sebuah benda berbentuk segiempat dalam
dua dimensi (bidang) dengan sumbu x dan y
• Dengan arah gaya pada bidang di atas, didapat
persamaan :
 x
 y
 x
 y
 m ax
 
2 2
 x
 y
 x
 y
 m in
 
2 2

• Arah ini disebut arah prinsipal atau utama (principal


direction) dan tegangan normal yang bersangkutan
adalah tegangan prinsipal (principal stress) dimana
σmax disebut major principal stress dan σmin disebut
minor principal stress
• Apabila arah prinsipal diambil sebagai sumbu x dan y,
τxy = 0, disederhanakan :
   
 n

m ax m in

m ax m in
cos 2 
2 2
 
 nt  m ax m in
sin 2 
2
Lingkaran Mohr dari Tegangan
• Pemecahan geometri untuk tegangan – tegangan dengan arah
yang berbeda beda didapat dengan menggunakan lingkaran
mohr
• Urutan membuat lingkaran mohr :
a. Dibuat sumbu tegak untuk τ dan sumbu horisontal untuk
σ. Kedua sumbu ini saling tegak lurus dan skala untuk
kedua sumbu ini harus sama
b. Plot tegangan normal σx dan σy pada sumbu tegangan
normal σ
c. Plot tegangan geser τxy yang bekerja di bagian kanan dari
benda langsung di bawah atau di atas titik yang
menggambarkan σx pada sumbu tegangan normal
Jika arah tegangan geser berlawanan dengan arah
jarum jam relatif terhadap titik pusat benda, plot τxy
dibawah sumbu tegangan normal. Jika arah tegangan
geser searah dengan arah jarum jam relatif terhadap
titik pusat benda, plot τxy diatas sumbu tegangan
normal
d. Plot tegangan geser τxy yang bekerja pada bidang yang
sama dengan σy di atas titik yang menggambarkan σy
pada sumbu tegangan normal jika searah dengan arah
jarum jam dan di bawah titik tersebut jika berlawanan
dengan arah jarum jam
e. Hubungkan titik tegangan geser dengan sebuah garis
lurus, yang akan memotong sumbu tegangan normal
pada titik ½ (σx+σy)
f. Gambarkan sebuah lingkaran dengan titik pusat pada
sumbu tegangan normal di ½ (σx+σy) dan diameter sama
dengan panjang garis yang menghubungkan kedua titik
tegangan geser

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 36


• Jari – jari lingkaran adalah tegangan geser
maksimum dan perpotongan antara lingkaran
mohr dan sumbu tegangan normaladalah tegangan
prinsipal
Analisis Regangan
• Dua jenis deformasi yang dapat terjadi pada sebuah
benda jika mengalami tegangan :
a. Perubahan panjang dari sebuah garis lurus,
perubahan panjang persatuan unit panjang mula
– mula disebut regangan longitudinal
(longitudinal strain) yang didefinisikan :

L
  lim
Lo L
dengan  L  perubahan panjang

 L  panjang mula  mula

b. Perubahan sudut dari sudut yang dibentuk oleh


perpotongan dua garis lurus disebut regangan
geser (shear strain)
u
x 
x
u
y 
y
w
z 
z
regangan normal

x y
 xy  
y x
y z
 yz  
z x
z x
 zx  
x z
regangan geser
Sifat Fisik dan Mekanik Batuan

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 40


• Sifat batuan dikelompokkan menjadi 2
bagian:
a. Sifat fisik batuan, seperti : bobot isi,
berat jenis, porositas, absorpsi, dan void
ratio
b. Sifat mekanik batuan, seperti : kuat
tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan
nilai / angka poison
• Kedua sifat dapat ditentukan melalui
pengujian laboratorium dan pengujian
lapangan (in-situ)

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 41


 Penentuan di laboratorium pada umumnya
dilakukan terhadap sampel batuan yang di
ambil di lapangan.
 satu sampel dapat digunakan untuk
menentukan 2 sifat batuan
 Pertama – tama adalah penentuan sifat fisik
batuan yang merupakan uji tanpa merusak
(non destructive test), kemudian dilanjutkan
dengan penentuan sifat mekanik batuan yang
merupakan uji merusak (destructive test)
sehingga sampel batuan hancur

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 42


Sifat Fisik Batuan

Penentuan sifat fisik batuan berkaitan dengan:


1. Rancangan peledakan
2. Perencanaan penambangan
3. Perhitungan beban
4. Analisis regangan
5. Analisis kemantapan lereng

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 43


Penentuan Sifat Fisik Batuan Di
Laboratorium
A. Pembuatan sampel
1. Di Laboratorium
→ Dilakukan dari blog batu yang diambil di
lapangan yang di bor dengan penginti
laboratorium
→ sampel yang didapat berbentuk silinder dengan
diameter pada umumnya antara 50 – 70 mm
dan setinggi dua kali diameter tersebut
→ Ukuran sampel dapat lebih kecil atau lebih
besar ukurannya tergantung dari maksud
pengujian
Pengeboran Inti Pada Batuan

• Tujuannya untuk memperoleh inti yang


utuh dan prosentase yang terambil tinggi
• Metoda pemboran inti yaitu menggunakan
Percussion drilling/ rotary drilling, dipakai
semata-mata hanya disebabkan oleh
kwalitas sampel batuan yang diperoleh.
Sama seperti pengambilan UDS, berupa
sampel batuan intact asli yang dapat
mewakili material di tempat (insitu)
Penanganan Sampel Inti Batuan

• Menurut ASTM D 5079-90 “Standard


Practices for Preserving and Transporting
Rock Core Samples”, mencakup
penempatan, pengangkutan dan
penyimpanan di laboratorium, pemuatan
katalog, pengembalian, penempatan
kembali sampel inti batuan pasca pengujian
(post test) untuk tujuan pengujian dan
penelitian geologis
Simbol Geologi Untuk Jenis Batuan
Preparasi Sampel Uji Batuan
• Di laboratorium dengan core machine dan di
lapangan dengan core drilling

d
• Dengan : H = tinggi sampel inti, biasanya ≥ 2d
d = diameter ( 50 mm – 70 mm)
• Massa Batuan (Rock Mass)

• Batuan Padu (Intact Rock)

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 51


Penimbangan Sampel Batuan
Penentuan Sifat Fisik Batuan
Sifat Mekanik Batuan

Jenis Uji Sifat Mekanik Batuan berdasarkan


index:
1. Point Load Index (aksial & diametrikal) - ISRM,
1985
2. Breaking Characteristic
3. Rock Drillability
4. Drilling Rate Index
5. Drillability Barre Granite
6. Cutting Resistance Wedge Test (FA & FL) - O & K
7. Voest Alpine Rock Cuttability Index (VA-RCI)
8. Core Cuttability (Roxborough, 1981)
9. Impact Strength Index

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 54


Uji Kuat Tekan Uniaksial

• Uji ini menggunakan mesin tekan (compression


machine) untuk menekan contoh batuan yang
berbentu silinder, balok atau prisma dari satu
arah (uniaxial). Penyebaran tegangan di dalam
contoh batu secara teoritis adalah searah dengan
gaya yang dikenakan pada contoh tersebut. Tetapi
dalam kenyataannya arah tegangan tidak searah
dengan gaya yang dikenakan pada contoh tersebut
karena ada pengaruh adari plat penekan mesin
tekan yang menghimpit contoh. Sehingga bentuk
pecahan tidak berbentuk bidang pecah yang
searah dengan gaya melainkan berbentu kerucut.

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 55


Uniaxial Compressive Strength Test Machine

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 56


Penyebaran Tegangan dalam sampel batuan yang
berbentuk silinder dengan pada uji kuat tekan
uniaksial

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 57


• Perbandingan antara tinggi diameter sampel (l/d)
mempengaruhi nilai kuat tekan batuan. Untuk
perbandingan l/d = 1 , kondisi tegangan triaksial
saling bertemu, sehingga akan memperbesar nilai
kuat tekan batuan. Untuk uji tekan digunakan 2 ≤ l/d
< 2,5.

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 58


l : panjang sampel uji batuan mula-mula
D : diameter sampel uji batuan mula-mula

• Regangan Aksial : εa = ∆l/l

• Regangan Lateral : εl = ∆D/D

• Regangan Volumetrik : εv = εa + 2εl

• 1/2∆l

1/2∆l

1/2∆D D 1/2∆D

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 59


Kurva Tegangan-Regangan

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 60


3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 61
Parameter sifat mekanik

• Kuat tekan = σc

• Batas elastic = σE

• Modulus Young (E) = ∆σ/ ∆εa

• Poisson’s ratio (v) = εℓ1/ εa1

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 62


Uji Kuat Tarik Tak Langsung (Indirect
Tensile Strength Test)

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 63


Selamat mengerjakan UTS

3/29/2020 Designed by PoweredTemplate.com 64

Anda mungkin juga menyukai