Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

EKSPLORASI TAMBANG

ENDAPAN PLACER

Disusun oleh:
Muhammad
Refi

21100110120045

Ahmad Royyan 21100110120021


Adytya Tulus R 21100110120019
Yones Angelo Lenardo 21100110120047
Muhammad Hilmi 21100110120049
Waldo Putra L2L 009 073

PROGRAM STUDI TEKNIK


GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
APRIL 2013
ENDAPAN PLACER

1.1 Pendahuluan
Sebagian besar aluvium yang mengandung mineral-mineral berat
berharga berasal dari wilayah-wilayah paparan benua tempat proses daur
ulang mineral-mineral stabil memainkan peran penting dalam transportasi dan
pembentukan konsentrasi akhir mineral-mineral dimaksud. Pulau Kalimantan
sebagai bagian dari paparan benua berpeluang besar menyediakan kondisi
atau lingkungan pengendapan placer dengan kandungan zirkon karena
dibentuk oleh terutama batuan beku dari seri kalk-alkali hingga alkali (granit,
granodiorit, tonalit, dan monzonit) yang dianggap sebagai sumber utama
pemasok mineral zirkon; memiliki stabilitas wilayah untuk periode panjang
yang menjadi persyaratan utama penunjang kesinambungan proses
pelapukan, transportasi dan pembentukan lingkungan pengendapan aluvium
dan terletak di wilayah beriklim tropis dengan kelembaban tinggi. Dalam
kondisi tersebut proses pelapukan mekanik dan kimiawi memainkan peran
penting dalam pemisahan zirkon dari batuan sumbernya.
Endapan placer benua dari kategori sublingkungan fluviatil,
diperkirakan dapat membentuk sebaran antara wilayah pegunungan dan laut,
dengan jangkauan luas dan dimungkinkan membentuk reservoir bervolume
besar mengandung zirkon. Teridentifikasinya zirkon (berasosiasi dengan
emas atau intan) dari konsentrat hasil pendulangan placer dari aluvium di
daerah-daerah tertentu dalam wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah, telah menjadi salah satu bukti betapa luasnya distribusi pengendapan
zirkon pada sublingkungan fluviatil dalam kedua wilayah tersebut. Informasi
penting ini memberikan inspirasi tentang kemungkinan eksplorasi sebaran
pengendapan placer mengandung zirkon pada sublingkungan fluviatil di
seluruh wilayah Pulau Kalimantan, tanpa mengabaikan sebaran placer transisi
dari kategori sublingkungan garis pantai dan laut yang juga berpeluang
mengandung zirkon bernilai ekonomis.
Studi terhadap placer dan keterjadiannya menjadi penting terutama
berkaitan dengan perencanaan eksplorasi terhadap sebaran endapan zirkon
bernilai ekonomis di seluruh Pulau Kalimantan. Penekanan studi adalah
terhadap lingkungan pengendapan placer dalam wilayah paparan benua,
tempat pelapukan mekanis dan kimiawi sangat berperan dalam proses
pemisahan zirkon dari batuan sumbernya serta sistem aliran sungai yang
memainkan peran penting dalam transportasi dan akumulasi pada cekungan-
cekungan sedimen yang sesuai.

1.2 Pengertian Endapan Placer


Placer merupakan hasil erosi dari logam primer yang kemudian
diendapkan di lembah, sungai, dan pantai di dalam sedimen Kuarter. Yang
mana pembentukan logam plaser dimulai dari proses pelapukan batuan yang
mengandung logam primer, kemudian tererosi, terangkut oleh air, dan
terakumulasi pada tempat-tempat yang lebih rendah dari batuan induknya.
Logam primer terdapat didalam batuan yang keras seperti batuan
beku, metamorf, maupun batuan sedimen. Sedang logam plaser terdapat
didalam sedimen lepas yang belum kompak(Kuarter). Butiran logam yang
terdapat pada sedimen itu mudah untuk digali/ditambang, sehingga biaya
exploitasinya jauh lebih murah dibandingkan dengan exploitasi logam primer
yang terdapat didalam batuan keras, yang prosesnya harus dihancurkan dulu.

1.3 Mineral yang terdapat dalam endapan placer

• Cassiterite (SnO2)

· Kegunaan : dijumpai sebagai mayor ore (bijih) pada timah

• Chromite (FeCr2O4, Iron Chromium Oxide)

· Kegunaan : Dijumpai sebagai Mayor ore (bijih) pada kromium, sebagai


komponen refractory, sebagai bahan celupan dan sebagai mineral
spasemen (conto mineral)

• Columbite (Fe, Mn, Mg)(Nb, Ta)2O6, Besi Mangan Magnesium Niobium

Tantalum Oxida.
· Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada niobium dan tantalum dan
sebagai mineral spasemen (conto mineral), untuk meningkatkan
ketahanan di dalam logam.
• Tembaga (Copper) Cu, Elemental Copper
· Kegunaan : Sebagai Minor ore (bijih) pada copper, sebagai batu hiasan
• Garnet Ca3Cr2(SiO4)3, Calcium Chromium Silicate
· Kegunaan : Batu perhiasan atau Gemstones dan sebagai spasemen
mineral
• Emas (Gold) Au, Elemental gold
· Kegunaan : sebagai mineral spasemen, sebagai mayor mineral pada
emas, sebagai bahan perhiasan dan koleksi
• Ilmenit

• Komposisi Kimia : FeTiO3, Iron Titanium Oxide


· Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada titanium, sebagai spasemen
mineral
• Beberapa mineral anggota dari Ilmenit grup
· Ecandrewsite (Zinc Iron Manganese Titanium Oxide)
· Geikielite (Magnesium Titanium Oxide)
· Ilmenite (Iron Titanium Oxide)
· Pyrophanite (Manganese Titanium Oxide)
• Magnetit

• Komposisi Kima : Fe3O4, Iron Oxide


· Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada besi dan sebagai spasemen
mineral
• Monazite (Ce, La, Th, Nd, Y) PO4, Cerium Lanthanum Thorium
Neodymium Yttrium Phosphate.
· Kegunaan : Sebagai bijih (ore) pada mineral logam khususnya thorium,
cerium dan lanthanum, radiokatif dan sebagai spasemen mineral.
• Platina (Pt, Elemental Platinum)
· Kegunaan : Sebagai Mayor ore (bijih) pada platinum, logam platinum
digunakan sebagai permata pada industri kimia.
• Rubi
Merupakan variety (macam) dari korundum
· Variasi dari : Corundum , Al2O3 .
· Kegunaan : Gemstone.
• Rutile ( TiO2, Titanium Oxide )
· Kegunaan : Ore dari Titanium
• Safir (Sapphire)
Merupakan variety (macam) dari korundum
· Variasi dari : Corundum , Al2O3 .
· Kegunaan : Gemstone.
• Xenotime (YPO4, Yttrium Phosphate)
· Kegunaan : Sebagai spasemen mineral dan Source dari yttrium
• Zircon (ZrSiO4, Zirconium Silicate)
· Kegunaan : Batu perhiasan (gemstone) dan spasemen mineral.

1.4 Lingkungan Pengendapan Placer


Placer adalah jenis spesifik aluvium yang dibentuk oleh proses
sedimentasi selama periode waktu panjang dan mengandung konsentrasi
pasir, kerikil, mineral-mineral logam dan batu-batu hias. Lingkungan placer
dibedakan dari lingkungan sedimen lainnya karena sangat dipengaruhi oleh
sumber batuan asal dan kondisi geomorfologi tempat pengendapannya,
antara lain:
• Batuan sebagai sumber geologi, yang menentukan diendapkannya jenis-
jenis mineral di dalam placer.
• Iklim dan kondisi kimiawi, merupakan gabungan penentu terjadinya
tingkat dan bentuk mineral-mineral setelah dibebaskan dari sumbernya.
• Kondisi geometris dan batas permukaan, yang mencerminkan kendala-
kendala fisik pada saat transportasi dan pengendapan.
METODE KELEBIHAN KEKURANGAN

a. Membutuhkan modal yang minim untuk


a. merusak lingkungan
menambang
panning
and b. Keuntungan langsung diperoleh oleh b.sarang penyakit bila terlalu
sluicing masyarakat sekitar daerah tambang banyak yang menambang

a. Kerusakan lingkungan yang


a. Produktivitas tinggi parah khusunya dapat
Metode mencemari air
Hidrolika
(Hydraulicking) b. Terbatas untuk deposito
b. Pertambangan rendah biaya yang dapat diserang dengan
hidrolik

a. Lingkungan yang parah


kecuali perlindungan yang
a. Paling produktif dari semua metode rumit dieksekusi kerusakan
(dilarang di beberapa negara
bagian)

b. Terbatas untuk deposito


Metode Kapal
yang tidak dikonsolidasi yang
Keruk (Dredging) b . Terendah pertambangan biaya
hancur diserang hidrolik atau
gabungan

c . Laju produksi tinggi ( 7 millioon m3)


c. Tinggi modal investasi
d . Persyaratan tenaga kerja rendah dengan kapal keruk besar
(awak: 10-30 karyawan)

Anda mungkin juga menyukai