Anda di halaman 1dari 8

BAB III

STUDI KASUS PENGOLAHAN ZIRCON


DENGAN METODE GRAVITY CONCENTRATION (SHAKING TABLE DAN JIGGING)

A.

PENDAHULUAN
Secara geologis, Indonesia mempunyai sumberdaya mineral, termasuk bahan galian
industry yang sangat besar. Pembentukan pegunungan, aktivitas magma pada gunung-gunung
api, serta proses sedimentasi yang telah berjalan dalam periode waktu yang lama selalu
disertai dengan proses evolusi geologi yang mengakibatkan terjadinya proses pembentukan
bahan galian. Berbagai indikasi adanya proses tersebut banyak dijumpai diberbagai tempat di
kepulauan Indonesia. Potensi geologi yang sangat besar ini telah diakui pula para ahli di luar
Indonesia, dalam laporan bank dunia. Bahan galian industry mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan dan kehadirannya dalam kehidupan
manusia seringkali tidak disadari, sebagai contoh, rumah tempat tinggal yang sebagian besar
komponennya terbuat produk padat bahan galian industry seperti bata, genting, semen, pasir,
keramik, dan lain-lain. Bahan galian industry adalah mineral-mineral non logam dan batuan
yang digunakan sebagai bahan baku utama atau tambahan di dalam industry manufaktur dan
kontruksi. Bahan galian industry dapat digunakan secara langsung dalam bentuk produk
primer.

B. GANESA ZIRCON
Zirkon adalah mineral milik kelompok nesosilicates . Nama kimianya adalah
zirkonium silikat dan rumus kimia yang sesuai adalah Zr Si O . Sebuah rumus empiris
umum menunjukkan beberapa dari berbagai substitusi adalah zirkon (Zr 1-y, REE y) (SiO 4)
1-x (OH) 4x-y. Zirkon dalam bentuk silikat mencair dengan unsur-unsur yang tidak
kompatibel terkonsentrasi dan menerima kekuatan tinggi bidang elemen ke dalam

strukturnya. Sebagai contoh, hafnium hampir selalu hadir dalam jumlah berkisar antara 1
sampai 4%. Struktur kristal zirkon adalah tetragonal sistem kristal . Warna alami dari zirkon
bervariasi antara berwarna hijau, kuning-keemasan, merah, coklat, biru, dan spesimen tak
berwarna yang menunjukkan kualitas permata adalah pengganti populer untuk berlian ;
spesimen ini juga dikenal sebagai "berlian Matura". Yang bahasa Inggris kata "Zirkon"
berasal dari "Zirkon," yang merupakan Jerman adaptasi dari kata-kata zirkon Kuning
disebut "eceng gondok", dari bunga hyacinthus , yang namanya berasal dari Yunani Kuno, di
Abad Pertengahan semua batu kuning asal India Timur disebut gondok, ta Mineral utama
yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO2.SiO2) dan
baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan hafnium.
Pada umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur
lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga kuning,
kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal monoklin,
prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna tidak
beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat jenis 4,6 5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar
0,1%, dan titik lebur 2.5000C. Gambar : Peta sebaran zircon di Indonesia Zircon terbentuk
sebagai mineral ikutan (accessory mineral) pada baatuan yang terutama mengandung Nafeldpar, seperti bataun beku asam (granit dan syenit) dan bataun metamorf (gneiss dan skiss).
Secara ekonomis, zircon ditemukan dalam bentuk butiran (ukuran pasir), baik yang terdapat
pada sedimen sungai maupun sedimen pantai.
Pada umumnya zircon terkosentrasi bersama-sama mineral titanium (rutil dan
ilmenit), monazite dan mineral berat lainnya. Di Indonesia zircon merupakan sedimen sungai
yang terdapat di daratan dan lepas pantai. Mineral ini dijumpai bersama-sama dengan
mineral kasiterit, dan electrum (Au, Ag) sebagai mineral utama, ilmenit, magnesit, monazite,
xenotim, pyrite, mineral sulfida lainnya dan kuarsa. Cebakan keseluruhan mineral ini pada
umumnya berasal dari batu granit yang telah mengalami pelapukan dan transportasi. Zirkon
juga merupakan salah satu batuhias (gemstone) dengan kekerasan 7,5, beraneka warna dan
berbentuk kristal tetragonal prismatik; membuat mineral ini mempunyai daya tarik tinggi.

Mineral ini sering ditemukan mengandung jejak unsur radioaktif di dalam struktur kristalnya
sehingga bersifat metamik dan tidak stabil, akan menjadi stabil apabila dipanaskan hingga
suhu tertentu. Zirkon dengan daya tahan tinggi terhadap pelapukan dan abrasi biasanya
membentuk konsentrasi bernilai ekonomis di daerah-daerah pantai dan gosong pasir yang
terletak berkilo-kilometer dari sumbernya.
Pada beberapa kasus, zirkon bersama mineral-mineral berat lain seperti turmalin,
fluorit, rutil, dan anatase dapat terbentuk dalam batuan sedimen dolomitan melalui proses
autogenik; sementara apabila berkaitan dengan kelompok spesifik batuan beku dapat
berasosiasi dengan lingkungan pneumatolitik dan kadang-kadang dengan proses paragenesis.
Mineral zirkon dapat ditemukan sebagai butir-butir kristal berukuran kecil di dalam sebagian
besar batuan beku dan beberapa batuan metamorf, tersebar dalam jumlah jarang melebihi 1%
dari total massa batuan. Secara umum konsentrasi mineral zirkon terbentuk sebagai
rombakan di dalam aluvium dan sering berasosiasi dengan mineral berat lain seperti ilmenit,
monazit, rutil, dan xenotim.
C. PROSES PENAMBANGAN ZIRCON
Berdasarkan tipe endapan zircon yang merupakan endapan alluvial, penambangan
dilakukan dengan menggunakan kapal keruk, bulldozer, dragline dan peralatan lain yang
biasanya digunakan untuk menambangan bijih alluvial. Di Pulau Bangka, Pulau Belitung dan
Pulau karimun. Pada lokasi penambangan ini, zircon ditambang bersama-sama dengan
kasilterit. Penambangan dilakukan oleh PT. Tambang Timah dengan cara:

Tambang

semprot (konvensional dan tambang besar )


Kapal keruk, tambang mekanis
Pada pemisahan menggunakan shaking table, distribusi partikel dipengaruhi oleh sifatsifat riffle, permukaan deck, water supply, perbedaan bentuk, ukuran partikel dan ada
tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog atau partikel dengan
sebagian material berat dan sebagian material ringan. Riffle (penghalang) merupakan
perangkat dukung yang berfungsi untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel
ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif dibawah. Gaya yang bekerja

pada meja goyang antara lain gaya dorong alir dan gaya gesek. Gaya dorong alir merupakan
fungsi kecepatan relatif aliran air dan partikel Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan
kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air. Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan
dasar deck (alas alat).
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang dapat
dibedakan menjadi sand table dan slime table. Perbedaan pada kedua alat ini terletak
pada jumlah dan jarak antar Riffle. Jumlah riffle pada Sand Table sangat banyak sedangkan
jumlah riffle pada Slime Table sedang. Jarak antar riffle sand Table antara hingga 1 inch
sedangkan Slime Table lebih besar daripada Sand Table. Selain itu Sand Table, ada bagian
deck yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian
deck yang tidak dipasang riffle. Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada
jumlah air, jumlah Strore, sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.
Macam Meja Goyang yang lain adalah Willey Table, Butcher Table, Card Tabel. Card
Field Table, Plat of Table, dan Dister Diagonal Overslorm Table. Meja Goyang Willey Tabel
terdiri dari deck berbentuk segi empat dan Headmotion sebagai penggeraknya. Ketinggian
riffle minimal feed dan lebar feed(5). Meja Goyang Bucher Table mempunyai bentuk
hampir sama dengan Willey, tapi memiliki watch plinger untuk mencuci. Posisis riffle terbagi
menjadi zone stratifikasi, cleaning zone dan dischange zone. Mekanisme kerjanya, material
bergerak ke kiri dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air
sedang material berat akan berjalan terus. Meja Goyang Card Table yakni meja goyang
dengan riffle dibuat dengan mengerat deck dengan bentuk segitiga dan headmotion. Meja
goyang Dister Diagonal Overslorm Table yakni meja goyang dengan berbentuk Deck
Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan tailing tidak jelas / berdekatan
sekali Meja Goyang Card Field Table yakni meja goyang dengan berbentuk Wafley Table
yang ditutupi seluruhnya oleh riffle, sedangkan meja goyang Plat of Table meja goyang yang
mempunyai ciri utama di atas deck ada tiga macam riffle dan terdapat tiga zona dari riffle
yaitu zone Stratifikasi, zone Intermediate Plan dan zone Lipper.

D. PROSES PENGOLAHAN ZIRCON

Pengolahan zircon termasuk sangat kompleks karena selain memisahkannya dari


mineral pengganggu (gangue minerals), tetapi juga dipisahkan dari mineral-mineral berat
lainnya (multi mineral processing). Pengolahan kalsiterit, zircon, dan mineral berat lainnya
dilakukan oleh PT. Tambang Timah dalam dua tahap, yaitu:
1. pengolahan di tambang pengolahan disini dilakukan dengan menggunakan sluice box dan
jig. Tujuan pengolahan tersebut adalah untuk menghasilkan konsetrat kalsiterit beserta
mineral ikutanny, termasuk zircon.
2. pengolahan di pusat pencucian bijih timah pengolahan dilakukan terhadap konsetrat
tambang dan kapal keruk. Metode dan peralatan yang digunakan terdiri atas pemisahan
gravitasi (meja goyang, klasifier, jig), pemisahan listrik (high tension separator) dan
pemisahan magnit (rapid magnetic separator). Produk pengolahan adalah kalsiterit,
ilmenit, monazite, xenomit, dan zircon.
Pasir zirkon yang berasal dari hasil samping pertambangan emas dan timah memiliki
kadar zirkon rendah (marginal) antara 30-45 % sehingga perlu dilakukan peningkatan kadar
(beneficiation) dengan pemisahan. Pemisahan mineral dapat dilakukan dengan cara
Konsentrasi Grafitasi (Gravity Concentration) berdasarkan perbedaan berat jenis dengan
perkiraan Kriteria konsentrasi.
Konsentrasi Gravitasi adalah proses pemisahan material-material yang berharga dan tidak
berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida berdasarkan/tergantung
pada perbedaan density, bentuk dan ukuran. Perangkat yang sering digunakan pada proses
ini, antara lain; Shaking Table (Meja Goyang), Jig, Panning, Sluice Box, Humprey Spiral
atau Hydrocyclone.
Meja Goyang merupakan perangkat pemisahan material dengan cara mengalirkan air
yang tipis (Flowing Film Concentration) pada suatu meja bergoyang yang dilengkapi dengan
reffile (penghalang. Prinsip Kerja Shaking Table adalah perbedaan berat dan ukuran partikel
terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis.
Faktor yang mempengaruhi kinerja Shaking Table antara lain :
1. Ukuran dari feed.
2. Operasional (roughing/cleaning).
3. perbedaan Spesifik Grafity.
Tabel kandungan mineral utama timah dan ikatannya

No

Nama

.
1
2
3
4
5
6
7

Rumus kimia

Massa jenis

kemagnetan

Kelistrikan

mineral
Zircon

ZrSiO4

g/ cm3
4,6-4,7

Non

Non

Kasiterit

SnO2

6,8-7,1

magnetis
Non

konduktor
Non

2,6-2,7

magnetis
Non

konduktor
Non

4,8-5,1

magnetis
Non

konduktor
Konduktor

4,5-5,0
4,1-4,3

magnetis
Magnetis
Non

Konduktor
Konduktor

4,9-5,3

magnetis
Non

Konduktor
Non

Kuarsa
Pirit
Ilmenit
Rutil
Hematit

SiO2
FeS2
FeTiO2
TiO2
Fe2O3

Monazit

(Ce, La,

4,9-5,3

magnetis
Non

Xenotim

Y,Tb)PO4
YPO4

4,5-4,6

magnetis
Magnetis

konduktor
Non

10

Tourmalin

Na (Mg,Fe)Al6

3,0-3,2

Non

konduktor
Non

magnetis

konduktor

Non

Konduktor

(BO3) (Si6)18
11

Galena

(OH4)14
PbS

7,5

magnetis
12

Topaz

Al2SiO4(OH,F)

3,4-3,6

Pada pemisahan menggunakan meja goyang, distribusi partikel dipengaruhi oleh sifatsifat riffle, permukaan deck, water supply, perbedaan bentuk, ukuran partikel dan ada
tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog atau partikel dengan
sebagian material berat dan sebagian material ringan. Riffle (penghalang) merupakan
perangkat dukung yang berfungsi untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel

ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif dibawah. Gaya yang bekerja
pada meja goyang antara lain gaya dorong alir dan gaya gesek. Gaya dorong alir merupakan
fungsi kecepatan relatif aliran air dan partikel Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan
kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air. Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan
dasar deck (alas alat).
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang dapat
dibedakan menjadi sand table dan slime table. Perbedaan pada kedua alat ini terletak
pada jumlah dan jarak antar Riffle. Jumlah riffle pada Sand Table sangat banyak sedangkan
jumlah riffle pada Slime Table sedang. Jarak antar riffle sand Table antara hingga 1 inch
sedangkan Slime Table lebih besar daripada Sand Table. Selain itu Sand Table, ada bagian
deck yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian
deck yang tidak dipasang riffle. Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada
jumlah air, jumlah Strore, sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.
Macam Meja Goyang yang lain adalah Willey Table, Butcher Table, Card Tabel. Card
Field Table, Plat of Table, dan Dister Diagonal Overslorm Table. Meja Goyang Willey Tabel
terdiri dari deck berbentuk segi empat dan Headmotion sebagai penggeraknya. Ketinggian
riffle minimal feed dan lebar feed(5). Meja Goyang Bucher Table mempunyai bentuk
hampir sama dengan Willey, tapi memiliki watch plinger untuk mencuci. Posisis riffle terbagi
menjadi zone stratifikasi, cleaning zone dan dischange zone. Mekanisme kerjanya, material
bergerak ke kiri dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air
sedang material berat akan berjalan terus. Meja Goyang Card Table yakni meja goyang
dengan riffle dibuat dengan mengerat deck dengan bentuk segitiga dan headmotion. Meja
goyang Dister Diagonal Overslorm Table yakni meja goyang dengan berbentuk Deck
Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan tailing tidak jelas / berdekatan
sekali Meja Goyang Card Field Table yakni meja goyang dengan berbentuk Wafley Table
yang ditutupi seluruhnya oleh riffle, sedangkan meja goyang Plat of Table meja goyang yang
mempunyai ciri utama di atas deck ada tiga macam riffle dan terdapat tiga zona dari riffle
yaitu zone Stratifikasi, zone Intermediate Plan dan zone Lipper.

Langkah kerjanya adalah meja goyang disiapkan dengan cara motor penggerak meja
dan motor pengatur umpan dihidupkan. Air sebagai media dialirkan dan diatur kecepatannya
pada 15 liter permenit. Ditimbang pasir zirkon seberat 50 kg dan dimasukkan ke dalam
tangki pengumpan (feeder). Pasir dialirkan dan diatur kecepatannya pada 17 kg perjam. Hasil
proses diambil dan dilakukan penimbangan dilanjutkan analisis menggunakan XRF. Hasil
pemisahan menggunakan meja goyang dan dianalisis mengunakan XRF disajikan pada tabel
berikut:
Tabel analisa hasil proses pemisahan menggunakan XRF (%)
Head

ZrO2
54,1

TiO2
5,4

SiO2
21,1

FeO2
2,4

SnO2
0,6

CrO2
0,5

AlO2
0,4

NbO2
0,1

Sample
konsentrat
Midling
Tailing

60,9
40,3
36,1

5,6
13,1
10,6

5,6
6,6
16,3

2,7
3,5
8,6

1,0
1,2
0,3

0,6
0,7
1,4

0,5
1,2
0,8

0,2
0,3
0,5

MnO2

Pada Tabel 2. tampak bahwa kandungan zirkon dalam konsentrat (60,9 %) lebih besar
dibanding dalam head sample atau pasir zirkon yang belum diproses (54,1 %) hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi adanya pemisahan antar partikel. Selain itu, silikon (SiO2)
dalam konsentrat (5,6%) lebih rendah dibanding pada middling (6,6%) maupun di tailing
(16,3%), hal ini menunjukkan bahwa pengotor silikon yang terletak pada permukaan mineral
zirkon dapat dipisahkan. Terpisahnya silikon karena massa jenis Si sangat rendah atau ringan
yaitu 2,33 g/cm3 jauh lebih rendah dibandingkan dengan zirkon (6,51g/cm3) atau unsur
lainnya (Ti, Fe, Sn, Cr, Al, V, Mn, Nb) sehingga mudah terdorong / terbawa lebih cepat dari
partikel berat searah aliran. Keberadaan silikon dalam konsentrat yang masih banyak, diduga
silikon ini melekat menjadi satu dengan zirkon membentuk zirkonat (ZrO2.SiO2). Pengotor
Si ini diharapkan dapat dipisahkan pada tahap lanjutan (proses kimia) yakni pelindian
menggunakan air. Pengotor pengotor seperti Ti, Fe, Sn, Cr, Al, V, Mn, Nb diharapkan dapat
dipisahkan secara metode fisika lainnya misalnya sifat kemagnetannya dengan konsentrasi
magnetic, perbedaan sifat kelistrikan digunakan konsentrasi elektrostatik dan perbedaan sifat
permukaan partikel untuk proses flotasi atau cara kimia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai