Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PROSES KALSINASI BIJIH NIKEL LATERIT


MENGGUNAKAN TANUR REDUKSI DI PT. MEGAH SURYA
KECAMATAN OBI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN PROVINSI
MALUKU UTARA

Disusun oleh:

FIHRAN R. SAUMUR

07381911030

A/IV

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2021

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki
kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah, dengan adanya potensi kekayaan
sumber daya alam tersebut, maka daerah Maluku Utara memiliki prospek yang potensial
untuk bahan galian logam maupun non-logam, seperti nikel-cobalt, tembaga, emas dan
perak, yang merupakan sumber daya alam unggulan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Khusus bahan galian nikel penyebarannya di Indonesia didominasi oleh endapan bijih nikel
laterit yang terbentuk akibat hasil pelapukan atau proses laterisasi batuan ultrabasa
Peridotit. Begitu pula dengan penyebaran endapan bijih nikel laterit di Provinsi Maluku
Utara, khususnya Pulau Obi. Endapan nikel laterit di pulau Obi saar ini sementara di
eksploitasi oleh beberapa perusahaan swasta salah satunya PT. Mega Surya.

Harita Nickel yang terdiri dari PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) dan PT
Megah Surya Pertiwi (PT MSP) melalui kegiatan Corporate Social Responsibility-nya
(CSR) terus memberikan fasilitas infrastruktur dan pemberdayaan bagi warga di Desa
Kawasi, sejak beroperasi pada tahun 2015. 

Di Maluku Utara, PT. Mega Surya Pertiwi. Usaha pertambangan dilakukan oleh
PT. Gane Permai Sentosa di Pulau Obi, Halmahera Selatan, antara lain Blok Loji, Desa
Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Berdasarkan SK Bupati
Halmahera Selatan No 90 Tahun 2007 memiliki luas 1.128,23 Ha. Blok Jikodolong, Desa
Baru dsk, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Berdasarkan SK Bupati
Halmahera Selatan No 53 Tahun 2010 memiliki luas 1.400,06 Ha.

Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultrabasa.
Pelapukan pada peridotit menyebabkan unsur-unsur dengan mobilitas rendah sampai
immobile seperti Ni, Fe dan Co mengalami pengayaan secara residual dan sekunder. Pulau
Obi merupakan salah satu daerah yang dianggap prospek terhadap endapan nikel laterit
terutama di Pulau Obi bagian Utara. Kandungan logam Ni (nikel), Fe (besi), dan Co
(kobal), di daerah ini merupakan hasil pelapukan dari dunit. Penelitian ini melakukan
pengkajian lebih spesifik mengenai proses kalsinasi bijih nikel laterit menggunakan tanur
reduksi khususnya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Proses Kalsinasi Bijih Nikel Laterit dengan menggunakan Tanur Reduksi?
2. Bagaimana Proses Peolahan Kalsinasi Bijih Nikel Laterit Pada Areal Gudang Bijih
Kering?
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada Kalnisasi bijih nikel
laterit sampai Peolahan Kalsinasi Bijih Nikel Laterit Pada Areal Gudang Bijih Kering
tersebut.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses kalsinasi bijih nikel laterit
2. Untuk mengetahui Proses Peolahan Kalsinasi Bijih Nikel Laterit Pada Areal Gudang
Bijih Kering

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang proses kalsinasi bijih nikel laterit dan Proses Peolahan Kalsinasi Bijih Nikel Laterit
Pada Areal Gudang Bijih Kering.

1.6. Sistematika Penulisan


BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan, tujuan, manfaat, dan
sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori


Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka (penelitian terdahulu) dan teori serta, Konsep dasar
dalam penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian


Bab ini berisi tentang waktu tempat penelitian, alat dan bahan, dan tahap-tahap penelitian.
TULIS BAB II

Anda mungkin juga menyukai