GEOLOGI LEMBAR MALILI

SULAWESI SELATAN

TO. Simandjuntak, E. Rusmana, Surono, J. R Supandjono, A. Koswar, R.L.

Situmorang, T. Turkandi, K. Sutisna, A. Azis dan (and) M. Endharto

DESIANTO PAYUNG BATTU

D062171011

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM PASCA SARJANA (S2)
Gowa, February 2018
 PENDAHULU
AN
LATAR BELAKANG

PEMETAAN GEOLOGI DILAKUKAN

OLEH DEPARTEMEN PERTAMBANGAN
DAN ENERGI
DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI DAN
SUMBERDAYA MINERAL
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN GEOLOGI TAHUN
1979/1980
 TATANAN GEOLOGI LEMBAR
MALILI
GEOMORFOLOGI
DIBAGI MENJADI DAERAH PEGUNUNGAN, DAERAH PEBUKITAN, DAERAH KARST DAN DAERAH
PEDATARAN.
1. DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN KETINGGIAN ANTARA 700-3016 MDPL, DISUSUN OLEH BATUAN
MALIHAN DAN GRANIT. TERDAPAT DISEBELAH BARAT DAN TENGGARA PETA, SEPERTI
PEGUNUNGAN TINEBA, VERBEEK, KORO-UE
2. DAERAH PERBUKITAN , 200-700 MDPL, TERSUSUN OLEH VULKANIK, ULTRAMAFIK DAN
BATUPASIR. TERDAPAT DIBAGIAN TENGAH DAN TIMURLAUT PETA SEPERTI BULU TIRUAN, BULU
TAMBUNANA, BULU BUKILA
3. DAERAH KARST , KETINGGIAN 800-1700 MDPL, DIBENTUK OLEH BATUGAMPING (SINKHOLE DAN
DOLINA), TERSUSU DI BAGIAN TIMUR LAUT PETA, SEPERTI TORUKE EMPENANI, BUTU
WASOPUTE
4. DAERAH PEDATARAN MELAMPAR SEPANJANG DAERAH PALOPO, MASAMBA DAN BONE-BONE.
TERBENTUK OLEH ALLUVIUM DENGAN KARAKTERISITKAN HANYA BEBERAPA METER DI ATAS
PERMUKAAN AIR LAUT.
STRATIGRAFI
BERDASARKAN LITHOSTRATIGRAFI, BIOSTRATIGRAFI DAN STRUKTUR LEMBAR MALILI
TERMASUK KE DALAM MANDALA SULAWESI TIMUR, DAN MANDALA SULAWESI BARAT
DIMANA KEDUA TATANAN BATUAN TERSEBUT DIBATASI OLEH SESAR PALU KORO.
1. MANDALA SULAWESI TIMUR DIPERKIRAKAN BERUMUR KAPUR-AWAL TERSIER,
TERDAPAT BATUAN TUA SEPERTI OFIOLITH TERDIRI DAR ULTRAMAFIK (HARZBURGITE,
DUNIT, PIROKSENITE), MAFIK GABRO DAN BASALT.
2. MANDALA SULAWESI BARAT DICIRIKAN OLEH PEGUNUNGAN PALEOGEN-NEOGEN,
INTRUSI NEOGEN DAN SEDIMEN FLYSCH
PEMERIAN SATUAN BATUAN DI LEMBAR MALILI :
ENDAPAN PERMUKAAN
QL : ENDAPAN DANAU, LEMPUNG,PASIR DAN KERIKIL, DIJUMPAI DI DANAU POSO, MATANO,
TOWUTI, MAHALONA

Qal : LEMPUNG,PASIR, KERAKAL DAN KERIKIL, DISEBELAHA DATARAN UTARA TELUK

BONE, RAMPI DAN LEBONE
MANDALA SULAWESI BARAT
Batuan Sedimen
FORMASI LATIMOJONG (Kls) PERSELINGAN BATUSABAK, FILIT, WAKE, KUARSIT,
BATUGAMPING DAN BATULANAU DENGAN SISIPAN KONGLOMERAT DAN RIJANG,
UMUMNYA TERMALIH SANGAT LEMAH. KETEBALAN LEBIH 1000 M, BERUMUR
KAPUR
FORMASI TORAJA (Tets) ; ERPIH, BATUGAMPING DAN BATUPASIR DENGAN SISIPAN
KONGLOMERAT, KETEBALAN LEBIH 1000 M, EOSEN-MIOSEN, TIDAK SELARAS
DENGAN FORMASI LATIMOJONG DIBAWAH DAN TIDAK SELARAS DENGAN GNG API
LAMASI DI ATAS.
Batuan Gunungapi
BATUAN GUJNUNGAPI LAMASI (Tplv): LAVA, BREKSI DAN TUFA. BERUMUR
PALEOGEN, KETEBALAN MENCAPAI 500 M, TIDAK SELARAS DENGAN FORMASI
TORAJA DAN LATIMOJONG.
TUFA RAMPI (Tmrt): BATUPASIR TUFAAN, TUFA ABU DAN TUFA KRISTAL,
BATUAN GUNUNGAPI TINEBA (Tmtv): LAVA ANDESIT HORENBLENDE, BASAL,
LATIT KUARSA DAN BREKSI. KETEBALAN TIDAK KURANG DARI 500 M,
BERUMUR OLIGOSEN – MIOSEN AWAL
BATUAN GUNUNGAPI MASAMBA (Qtpmv): BATUAN PIROKLASTIKA DAN LAVA,
BERUMUR PLIO-PLIOSTOSEN, TIDAK SELARAS DENGAN GRANIT KAMBUNO
DAN FORMASI BONE-BONE
batuan beku terobosan
GRANIT PALOPO (Tmpg) : GRANIT DAN GRANODIORIT. BERUMUR AKHIR
MIOSEN, MENEROBOS FORMASI TORAJA DAN LATIMOJONG
GRANIT KAMBUNO (Tpkg) : GRANIT DAN GRANODIORIT. BERUMUR PLIOSEN,
MENEROBOS FORMASI TIREMBA DAN MENIMBULKAN GEJALA MINERALISASI
MANDALA SULAWESI TIMUR
batuan sedimen
FORMASI MATANO (Kml): BATUGAMPING HABLUR DAN KALSILUTIT, NAPAL,
SERPIH,
LAJUR OFIOLITH SULAWESI TIMUR
Batuan beku
BATUAN ULTRAMAFIK (Mtosu): HARZBURGIT, LHERZOLIT, WEHRLIT, WEBSTERIT,
SERPENTINIT DAN DUNIT, DICIRIKAN TELAH MENGALAMI DEFORMASI YANG KUAT
BATUAN MAFIK (Mtosm) : GABRO, DIABAS.
DIDUGA KEDUA BATUAN INI MERUPAKAN BATUAN YANG TERTUA DI LEMBAR
MALILI YAITU KAPUR, SATUAN INI SECARA TEKTONIK BERSENTUHAN DENGAN
BATUAN MESOZOIKUM DAN PALEOGEN, DAN SECARA TAK SELARAS TERTINDIH
BATUAN SEDIMEN NEOGEN DAN KUARTER.
Batuan Tektonik
BANCUH (MELANGE) WASUPONDA (MTwm): TERDIRI DARI BONGKAHAN ASING,
SEKIS, GENES, BATUAN MAFIK, AMFIBOILT, DIABAS MALIH, BATUAN ULTRAMAFIC
(PIKRIT), BATUGAMPING TERDAUNKAN DAN EKLOGIT, BERUMUR KAPUR
BATUAN SERPENTIN: SERPENTIN (Mts), MERUPAKAN SENTUHAN TEKTONIK
Batuan malihan
LAJUR METAMORFIC SULAWESI TENGAH
KOMPLEK POMPANGEO (MTPM) : SEKIS, GENES, PUALAM, SERPENTINIT DAN META KUARSIT,
BATUSABAK, FILIT DAN SETEMPAT BREKSI.
SATUAN INI TERTINDIH TAK SELARAS OLEH FORMASI TOMATA DAN FORMASI BONEBONE;
PERSENTUHAN TEKTONIK BERUPA SESAR-NAIK DENGAN BATUAN GRANIT DI BARAT DAN BATUAN
OFIOLIT DI SEBELAH TIMURNYA.
MENDALA GEOLOGI LAJUR BANGGAI-SULA
Batuan sedimen
FORMASI MASIKU (KJML): BATUSABAK, SERPIH, FILIT, BATUPASIR, BATUGAMPING DENGAN BUNCAH
GAMPING RIJANGAN. BERUMUR JURAK AKHIR – KAPUR AWAL. KETEBALAN SEKITAR 500 M.
SEDIMEN KLASTIKA PASCA OROGENESA NEOGEN

KELOMPOK MOLASA SULAWESI : KELOMPOK INI TERDIRI DARI BATUAN KLASTIKA KASAR,
TERMASUK FORMASI TOMATA, FORMASI BONE-BONE DAN FORMASI LARONA.
FORMASI TOMATA (Tmpt): PERSELINGAN SERPIH, BATUPASIR, BATUPASIR DAN
KONGLOMERAT DENGAN SISIPAN NAPAL DAN LIGNIT. TEBAL SEKITAR 1000 M, MENJEMARI
DENGAN FM. LARONA
FORMASI BONE-BONE (Tmpb): PERSELINGAN ANTARA KONGLOMERAT,
BATUPASIR,
NAPAL DAN LEMPUNG TUFAAN, TEBAL 750 M , BERUMUR AKHIR PLIOSEN, TAK
SELARAS DENGAN FORMASI POMPAGEO DIBAWAH.
FORMASI LARONA (Tpls) : KONGLOMERAT, BATUPASIR, BATULEMPUNG DENGARI
SISIPAN TUFA, MIOSEN AKHIR- PLIOSEN, TEBAL 1000 M, TERTINDIH TAK SELARAS
OLEH ALLUVIUM DAN DANAU DI ATAS.

STRUKTUR DAN TEKTONIK

DIJUMPAI KOMPLEKS TEKTONIK DAN STRUKTUR YANG AGAK RUMIT AKIBAT
TUMBUKAN LEMPENG TERJADI BERULANG-ULANG KALI. DIJUMPAI LIPATAN,
KEKAR DAN SESAR YANG MEMILIKI GAYA RELATIF BARATLAUT-TENGGARA.
BEBERAPA DIJUMPAI BATUAN SUNDALAND YANG TERENDAPKAN DI BENUA.
PETA LEMBAR
MALILI
SECARA UMUM PETA LEMBAR GEOLOGI BERADA DI UTARA TELUK BONE YANG
MELIPUTI BEBERAPA DAERAH BESAR YAITU, PALOPO, TORAJA, MALILI, KOLONADEL,
WASUPONDA DAN SOROAKO, SECARA ADMINISTRATIF MELIPUTI DAERAH SULAWESI
SELATAN DAN TENGAH. SECARA FISIOGRAFI MORFOLOGI YANG BERADA DI DAERAH ITU
ADALAH PEGUNUNGAN, PERBUKITAN, PEDATARAN DAN KARST. DI DAERAH TERSEBUT
TERDAPAT AKTIVITAS TEKTONIK YANG KUAT DAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KUAT
SEHINGGA BEBERAPA BATUAN MENGALAMI DEFORMASI YANG KUAT AKIBAT TATANAN
TEKTONIK YANG KUAT.
SECARA LITHOSTRATIGRAFI DIBAGI KEDALAM MANDALA TIMUR, BARAT DENGAN
ACUAN LITHOSTRATIGRAFI, BIOSTRATIGRAFI.
DI SETEMPAT DIJUMPAI BEBERAPA BATUAN MELANGE TERDIRI DARI SEKIS, GENES,
DIABAS DAN BATUAN HANCURAN GAMPING DAN EKLOGIT. SETEMPAT DIJUMPAI
LAPISAN SEDIMEN LAUT DALAM FLYSCH DAN BATUAN TEROBOSAN BERUPA BATUAN
GRANIT DAN GRANODIORT. DIJUMPAI BATUAN ULTRAMAFIK DAN MAFIK YANG DIDUGA
BERUMUR KAPUR SEBAGAI BATUAN YANG TERTUA DI LEMBAR INI. PROSES ENDOGEN
YANG KEMUDIAN DIIKUTI OLEH SEDIMEN MOLASSSA YANG MENGHASILKAN SEDIMEN
KLASTIKA. DAN TERAKHIR ENDAPAN ALLUVIUM DAN DANAU.
KOLOM STRARTIGRAFI
DIBAGI ATAS 3 BAGIAN BESAR YAITU MANDAL
SULAWESI BARAT, TIMUR DAN BANGGAI SULA
SETEMPAT BATUAN TUA YAITU DARI BATUAN U
TRAMAFIC DAN MAFIC YAITU KAPUR-JURA
KEMUDIAN DIIKUTI OLEH BATUAN SEDIMEN
MOLASSA PASCA OROGENIK NEOGEN.
KEMUDIAN DIMANDALA BARAT TERBENTUK
BATUAN TEROBOSAN YANG MENEROBOS
BATUAN ULTRAMFIC. TERENDAPKAN MATERIA
BATUGAMPING SEBAGAI PEMBENTUK KARST F
MASI TORAJA. TEREDAPKAN BATUAN HASIL
ERUPSI GUNUNGA API BERUPA TUFA. KEMUDIA
DI SEBELAH TIMUR TERBENTUK BATUAN TERO
BOSAN MUDA YAITU GRANODIORIT DAN DIORI
SEDANKAN DI MANDALA BARAT DIJUMPAI TER
BOSAN BATUAN BASAL PADA ULTRAMAFIK.
SERING DIJUMPAI KETIDAK SELARASAN ANTAR
BATAS FORMASI DENGAN YANG ADA DI ATAS
MAUPUN DI BAWAH, SEBAGAI PENCIRI TEKTON
KOMPLEKS YANG BEKERJA.
SETELAH INTRUSI BATUAN, KEMUDIA TERENDAPKAN MATERIAL SEDIMEN
SEPERTI LEMPUNG, BATUPASING, NAPAL DAN TERAKHIR ADALAH PEMBENTUKAN
SATUAN ALLUVIUM DI ATASNYA BERUPA KERAKAL, KERIKIL, PASIR DAN DANAU
 PENAMPANG GEOLOGI

DARI HASIL SAYATAN YANG DILAKUKAN DIKETAHUI BAHWA BATUAN YANG

LEBIH TUA DI LEMBAR MALILI INI MERUPAKAN BATUAN ULTRAMAFIC DAN
MAFIC, YANG RATA-RATA KETEBALAN DARI LAPISAN SEDIMEN DI DAERAH INI
500-1000 M DARI PENAMPANG DAN KEDUDUKAN. SANGAT JELAS BAHWA ANTARA
FORMASI YANG SATU DENGAN YANG LAIN SANGAT DIPENGARUHI OLEH
STRUKTUR DAN TEKTONIK YANG BERKEMBANG. BEBERAPA AKTIVITAS
TEROBOSAN BATUAN BEKU BAIK BERUPA GRANIT DAN GRANODIORIT MAUPUN
BERUPA BATUAN BEKU BASAL. BATUAN ULTRA MAFIK HADIR SEBAGAI BATUAN
HASIL TEKTONIK YANG KEMUDIAN TERANGKAT ATAUPUN TERSUSUR KEBAWAH.
DAN BARAT DIBATASI OLEH SESAR PALU KORO YANG BERARAH RELATIF
TIMURLAUT-TENGGARA. BEBERAPA BATAS LITOLOGI MERUPAKAN BATASA
BATASAN STRUKTUR, BEGITU PULA DENGAN PERUBAHAN FASIES MENJEMARI
DIJUMPAI PADA LAPISAN SEDIMEN YANG BERKEMBAGN DI DAERAH INI. SESAR
GESER, NAIK DAN SUNGKUP MERUPAKAN STRUKTUR
GEOLOGI YANG SANGAT PENTING DI LEMBAR INI.
TERIMA KASIH