Anda di halaman 1dari 4

Tugas 4

Geodinamika Lanjut

Tugas ini diberikan untuk memenuhi Mata Kuliah Geodinamika Lanjut

Disusun Oleh :
NANDIAN MARETA
270120190004

PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019

Tugas ke-4 Geodinamika Lanjut, Penetuan Seting Tektonik Batuan Pratersier di Daerah Tanjungkarang, Lampung oleh
Nandian M (270120190004)
1
GEOLOGI DAERAH TANJUNGKARANG LAMPUNG
LEMBAR PETA GEOLOGI NO 1110 SKALA 1:250.000

A. STRATIGRAFI DAERAH TANJUNGKARANG, LAMPUNG


Urutan stratigrafi di Daerah Tanjungkarang, Lampung dari tua ke muda :
1. Kompleks G. Kasih Tak Terpisahkan, merupakan percampuran berbagai macam batuan
yang bisa terpetakan berumur Paleozoikum. Terdiri dari sekis pelitan dan sedikit gnes
mencakup Pzk dan Pzgm. Kompleks G. Kasih ini terdiri dari satuan:
a. Sekis Way Galih (Pzgs), terdiri dari sekis amfibol hijau, amfibolit orthogenesa dioritan
b. Batupualam Trimulyo (Pzgm), terdiri dari batupualam dan sekis
c. Kuarsit Sidodadi (Pzgk), terdiri dari Kuarsit dengan sisipan sekis-kuarsa serisit
d. Migmatit Jundeng (Pzgmt), campuran granitoid dan sekis atau gnes diterobos oleh
urat granit pegmatitan.
2. Formasi Menanga (Km), merupakan perselingan serpih dan batulempung dengan basal,
sisipan rijang dengan lensa batugamping. Satuan ini berumur Kapur Awal sampai Kapur
Tengah.
3. Satuan Granodiorit Branti (Kgdb), terdiri dari granodiorit dan diorit, berumur Kapur
Tengah.
4. Satuan Granit Kalimangan (Kgk), terdiri dari granit, granodiorit dan diorit, berumur Kapur
Tengah.
5. Satuan Granodiorit Seputih (Kgds), terdiri dari granodiorite, berumur Kapur Tengah.
6. Satuan Diorit Sekampung Terdaunkan (Kds), terdiri dari diorit dan diorit kuarsa, berumur
Kapur Tengah.
7. Satuan Granodiorit Sulan (Kgdsn), terdiri dari granodiorit dan tonalit, berumur Kapur
Tengah.
8. Satuan Sumbat Basal (Tpeb), terdiri dari basal berumur Paleosen sampai Eosen.
9. Formasi Sabu (Tpos), perselingan antara breksi konglomeratan dengan batupasir,
berumur Paleosen sampai Oligosen.
10. Formasi Campang, bagian bawah terdiri dari perselingan batulempung, serpih, breksi
dan tuf padu. Bagian atas terdiri dari breksi aneka bahan dengan sisipan batupasir dan
batulanau, berumur Paleosen sampai Oligosen.
11. Formasi Tarahan, tuf padu; breksi dengan sisipan rijang, berumur Paleosen sampai
Oligosen.
12. Satuan Granit Jatibaru, terdiri dari granit merah jambu, berumur Eosen.
13. Formasi Hulusimpang (Tomh), lava andesit basal, tuf dan breksi gunungapi terubah
dengan lensa batugamping, berumur Eosen sampai Oligosen.
14. Satuan Dasit Piabung, dasit berumur Oligosen sampai Miosen Awal.
15. Satuan Batuan Granit Tak Terpisahkan, granit dan granodiorit, berumur Oligosen sampai
Miosen Awal.

Tugas ke-4 Geodinamika Lanjut, Penetuan Seting Tektonik Batuan Pratersier di Daerah Tanjungkarang, Lampung oleh
Nandian M (270120190004)
2
16. Formasi Kantur, perselingan antara tufit, batulempung karbonan, batulanau karbonan
dan batupasir, berumur Miosen Tengah samapai Pliosen.
17. Formasi Surungbatang, tufit, breksi tufaan, tuf pasiran dan grewake, berumur Miosen
Tengah samapai Pliosen.
18. Satuan Andesit (Tpv), lava andesit dengan kekar lembar, berumur Pliosen.
19. Formasi Lampung (Qtl), tuf berbatuapung, tuf riolitik, tuf padu tufit, batulempung
tufaan, dan batupasir tufaan, berumur Plistosen.
20. Formasi Kasai (QTk), Tuf, batulempung tufaan, batulempung, batupasir, dan
konglomerat, berumur Plistosen.
21. Formasi Terbanggi (Qpt), batupasir dengan sisipan batulempung, berumur Plistosen.
Kedudukkan Formasi Kasai menjemari Formasi Terbanggi.
22. Satuan Basal Sukadana (Qbs), basal berrongga berumur Holosen.
23. Endapan Gunungapi Muda (Qbv), Lava (andesit-basal), breksi dan tuf yang dierupsi dari
Gunung Ratai, Gunung Betung, Gunung Pesawaran dan Gunung Rajabasa, berumur
Holosen.
24. Endapan Aluvium Tua (Qat), konglomerat, kerakal, kerikil dan pasir, berumur Holosen.
25. Satuan Batugamping Koral (Qg), batugamping koral berumur Holosen.
26. Aluvium, kerakal, kerikil, pasir, lempung, dan gambut, berumur Holosen.
27. Endapan Rawa, terdiri dari lumpur, lanau dan pasir, berumur Holosen.

Melihat satuan batuan di daerah Tanjungkarang, Lampung, satuan batuan yang berumur Pra
Tersier ada tujuh satuan batuan adalah;

1. Kompleks G. Kasih Tak Terpisahkan, merupakan percampuran berbagai macam batuan yang
bisa terpetakan berumur Paleozoikum. Terdiri dari sekis pelitan dan sedikit gnes mencakup
Pzk dan Pzgm. Kompleks G. Kasih ini terdiri dari satuan:
a. Sekis Way Galih (Pzgs), terdiri dari sekis amfibol hijau, amfibolit orthogenesa dioritan
b. Batupualam Trimulyo (Pzgm), terdiri dari batupualam dan sekis
c. Kuarsit Sidodadi (Pzgk), terdiri dari Kuarsit dengan sisipan sekis-kuarsa serisit
d. Migmatit Jundeng (Pzgmt), campuran granitoid dan sekis atau gnes diterobos oleh
urat granit pegmatitan.
2. Formasi Menanga (Km), merupakan perselingan serpih dan batulempung dengan basal,
sisipan rijang dengan lensa batugamping. Satuan ini berumur Kapur Awal sampai Kapur
Tengah.
3. Satuan Granodiorit Branti (Kgdb), terdiri dari granodiorit dan diorit, berumur Kapur Tengah.
4. Satuan Granit Kalimangan (Kgk), terdiri dari granit, granodiorit dan diorit, berumur Kapur
Tengah.
5. Satuan Granodiorit Seputih (Kgds), terdiri dari granodiorite, berumur Kapur Tengah.
6. Satuan Diorit Sekampung Terdaunkan (Kds), terdiri dari diorit dan diorit kuarsa, berumur
Kapur Tengah.
7. Satuan Granodiorit Sulan (Kgdsn), terdiri dari granodiorit dan tonalit, berumur Kapur
Tengah.

Tugas ke-4 Geodinamika Lanjut, Penetuan Seting Tektonik Batuan Pratersier di Daerah Tanjungkarang, Lampung oleh
Nandian M (270120190004)
3
B. SETING TEKTONIK DAERAH TANJUNGKARANG, LAMPUNG

Satuan Batuan tertua berumur Paleozoikum yaitu Kompleks G. Kasih Tak Terpisahkan berupa
batuan beku granitoid, dolerit yang diterobos oleh batuan granit serta adanya batuan metamorf
derajat rendah seperti sekis pelitan, sekis amfibol hijau dan genes. Melihat variasi batuan penyusun
Kompleks G. Kasih ini terdiri dari batuan asam (granit) dan dolerit (intermediet), serta sudah
bercampur dengan batuan metamorf derajat rendah maka seting tektonik Tanjungkarang pada saat
Paleozoikum berasal dari batuan pembentuk basement Kontinen. Adanya batuan metamorf derajat
rendah yang merupakan hasil dari proses metamorfisme burial (pembebanan) sehingga semakin
dibawah tekanan semakin bertambah maka diperkirakan batuan metamorf ini merupakan batuan
paling bawah dari suatu cekungan belakang busur (backarc basin).

Formasi Menanga yang juga berumur Pra Tersier (Kapur Awal-Kapur Tengah), terdiri dari
perselingan serpih dan batulempung dengan basal sisipan rijang dengan lensa batugamping. Melihat
variasi litologi F. Menanga dengan adanya batuan beku basa dan batuan sedimen laut dalam (pelagis
sedimen), maka diduga berasal dari batuan pembentuk Samudera (Oceanic Basement). Hubungan
antara satuan Kompleks G. Kasih Tak Terpisahkan dengan Formasi Menanga tidak selaras diketahui
dari adanya hiatus waktu (hilangnya zaman Trias dan Jura) juga dari variasi batuannya yang berbeda.
Seting tektonik pada Zaman Kapur, daerah Tanjungkarang, Lampung dan sekitarnya masih dalam
zona subduksi dan kemungkinan terjadi di daerah palung atau zona akresi. Adanya batuan-batuan
beku seperti granit dan granodiorit pada zaman Kapur Awal sampai Kapur Akhir, mengindikasikan
adanya partial melting dan diferensiasi magma di zona subduksi pada saat itu.

Tugas ke-4 Geodinamika Lanjut, Penetuan Seting Tektonik Batuan Pratersier di Daerah Tanjungkarang, Lampung oleh
Nandian M (270120190004)
4

Anda mungkin juga menyukai