Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR 1-1

Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Sasaran Kegiatan
Lokasi Kegiatan
Data Dasar
Standar Teknis
Ruang Lingkup
Studi Terdahulu
Refrensi Hukum
Pendekatan Dan Metodologi Masterplan Geopark
Sistematika Penyusunan Laporan Akhir

1.1 LATAR BELAKANG

K onsep Geopark adalah salah satu konsep dalam pengembangan kawasan yang
memiliki geodiversity – geoheritage berkelas nasional dan atau internasional yang
dilindungi dengan manejemen “multi stakeholders” yang mampu memberikan
“significance regional impact” bagi konservasi, edukasi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat di kawasan dan daerah sekitarnya berlandaskan aktifitas “sustainable green
tourism”. Geopark Nasional adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi
terkemuka (outstanding) yang aneka warisannya bernilai nasional berdasarkan kriteria
tertentu yang ditetapkan. Inisiasi Geopark merupakan upaya pengintegrasian upaya-upaya
pelestarian dan penyelamatan makna penting warisan-warisan geologi di dalam
pembangunan sosio-ekonomi dan budaya secara berkelanjutan. Dengan adanya Geopark,
maka Cagar Alam Geologi Karangsambung, dapat memberikan manfaat kepada masyarakat

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-2
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

di sekitarnya dalam hal peningkatan kesejahteraan, sekaligus perlindungan terhadap


kekayaan geologi yang ada di kawasan tersebut.
Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung merupakan salah satu kawasan di wilayah
Kebumen bagian utara, meliputi Kecamatan Karangsambung dan Kecamatan Sadang.
Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung ditetapkan dengan Keputusan Menteri ESDM
No. 2817 K/40/MEM/2006 berupa 30 lokasi bentukan geologi (geodiversity) yang terdiri
dari 28 situs batuan dan 2 situs mata air (panas). Karangsambung merupakan laboratorium
alam dan monumen geologi karena menghadirkan variasi struktur dan jenis batuan di
kawasan yang relative tidak luas. Nilai ilmiahnya bertambah penting setelah lahir teori
tektonik lempeng, karena menurut para ahli geologi daerah ini pernah menjadi batas
lempeng konvergen berupa jalur subduksi pada jaman Kapur yang berlanjut hingga
Pegunungan Meratus, Kalimantan. Batuan-batuan hasil tumbukan tersebut kini terangkat
ke permukaan dan dapat diamati dalam kondisi yang relatif segar. Oleh karena begitu
pentingnya, kawasan ini kemudian ditetapkan sebagai Cagar Alam Geologi Nasional yang
dikelola oleh Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung-Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal ini bertujuan agar batuanbatuan langka yang terdapat di
Karang Sambung terlindung dari kepunahan akibat ditambang oleh penduduk. Sebab
Karangsambung juga menjadi bukti teori tektonik lempeng dan menjadi referensi dunia.
Pemanfaatan Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung selama ini lebih cenderung
sebagai laboratorium alam, bagi mahasiswa/ siswa yang ingin belajar tentang geologi,
melalui lembaga teknis LIPI yang berdiri di Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung.
Dalam satu tahun, sekurangkurangnya terdapat 3.000 mahasiswa yang menginap dan
melakukan penelitian terhadap kekayaan geomorfologi Karangsambung. Ditambah
kunjungan dari siswa mulai dari SD- SLTA dan masyarakat Umum, jumlah kunjungan pada
tahun 2015 mencapai 16.417 orang.
Selain memiliki potensi Pariwisata yang tinggi, akan tetapi aktivitas geologi di
Karangsambung menyimpan beberapa permasalahan. Belum semua pemangku
kepentingan yang berada dalam ranah ini memiliki sense of belonging masih elitis, dengan
pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK)
Karangsambung yang merupakan instansi kepanjangan tangan dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berperan sebagai produsernya. Di sejumlah situs
bebatuan, ditemui bongkahan bongkahan kecil bebatuan yang telah ditumbuk dengan
menggunakan alat penghancur, tindakan tersebut akan merusak bentang alam yang ada
dan mengubah struktur dan kontur wilayah yang pada akhirnya akan menghilangkan situs
geologis tertentu dalam jangka panjang.
Permasalahan berikutnya yaitu aktifitas penambang pasir dengan menggunakan alat-alat
yang dapat menyedot kandungan bebatuan mulia di dalam pasir, mengingat sepanjang Kali
Luk Ulo dipenuhi dengan situs bebatuan geologis penting. Selain aktivitas penambangan
pasir, hal lain yang menyebabkan langkanya batuan Luk Ulo adalah banyaknya kolektor dari
luar kota bahkan mancanegara seperti Jepang, Korea, Cina, dan lain – lain yang membeli
dan mengangkut bongkahan – bongkahan batuan berkualitas Luk Ulo Karangsambung yang
tidak jarang menggunakan kendaraan berat. Batuan berupa bongkahan besar tersebut
dijadikan hiasan taman bernilai tinggi. Keadaan ini sangat sulit dicegah sebab batuan –
batuan ini tidak hanya tersebar di tanah milik LIPI saja, akan tetapi lebih banyak dan
beragam di tanah milik warga. Kondisi ekonomi warga yang dan medan pegunungan
menjadikan batuan – batuan ini sebagai sumber mata pencaharian warga. Harga murah
untuk batu berkualitas tinggi ini tidak menjadi masalah bagi warga yang kehidupannya

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-3
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

mayoritas bergantung pada alam Luk Ulo dan Karangsambung. Permasalahan tersebut
telah merusak lingkungan dan Infrastruktur khususnya jalan.
Menjadi tugas Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen dan Instansi terkait serta
masyarakat untuk secara sinergis menjaga kelestarian dan kesinambungan alam Karang
Sambung yang menjadi salah situs geologis penting di Asia Tenggara. Kenyamanan jalan,
ketertiban penambang pasir, pembelajaran masyarakat terhadap potensi alam kebumian
Karang Sambung harus menjadi pekerjaan rumah dan perhatian khusus pihak-pihak terkait
agar ke depan kelak, potensi alam dan kebumian serta situs geologis Karang Sambung
menjadi situs yang dikelola lebih profesional. Komisi Dunia tentang Environment and
Development in our common future (1987) mendefinisikan pembangunan berkelanjutan
sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus
mengurangu kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Salah satu tujuan pokok membangun dan mengembangkan geopark adalah untuk
menstimulasi kegiatan ekonomi dalam tataran pembangunan berkelanjutan. Fungsi
mendorong pembangunan sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan secara berkelanjutan
akan memberikan dampak langsung kepada daerah dalam bentuk peningkatan mutu
kehidupan manusia dan lingkungan di wilayah tersebut.
Secara spesifik, terkait dengan permasalahan yang ada di Kawasan Cagar Alam Geologi
Karangsambung, perencanaan pembangunan berbasis potensi wilayah tersebut menjadi
urgen, dengan maraknya eksploitasi terhadap sumber daya alam yang semakin
mengkhawatirkan dan merusak alam serta sikap acuh masyarakat terhadap kekayaan
geoheritage yang ada disekitarnya. Sehingga diperlukan suatu perubahan dalam pola pikir
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dari eksploitasi menjadi konservasi dengan
diambil manfaatnya melalui konsep Geopark. Dengan menyertakan masyarakat dalam
proses perencanaan kawasan sehingga masyarakat menjadi lebih peduli dan
menumbuhkan rasa memiliki terhadap hasil hasil perencanaan wilayah dan mencintai
kekayaan geologi yang dimilikinya. Adapun Proses menuju Geopark Nasional ini merupakan
suatu rangkaian yang cukup panjang dengan tahapan yang cukup rumit dengan keterlibatan
banyak pihak diluar Pemerintah Kabupaten Kebumen. Dalam Proses tersebut, ada
beberapa hal yang telah dilakukan yaitu diantaranya dengan menciptakan forum untuk
saling berkomunikasi lintas stakeholder dan masyarakat yang ditetapkan dalam Keputusan
Bupati dalam sebuah Tim Koordinasi Pengembangan Geopark Nasional (TKPGK) pada tahun
2016 , sehingga tercipta kolaborasi dan rasa memiliki terhadap kekayaan geologi dan
rencana pengembangannya dalam rangka proses Menuju Geopark Nasional. Kemudian juga
telah dilakukan FGD untuk menyepakati delineasi terhadap Kawasan yang akan
dikembangkan menjadi Geopark. Hal ini menjadi penanda bahwa Kawasan tersebut
kedepan akan sangat berdaya dengan perencanaan yang komprehensif serta keterlibatan
masyarakat. Serta dirumuskan sebuah Rencana Aksi yang akan menjadi dasar dalam
mewujudkan Geopark Nasional Karangsambung di Kabupaten Kebumen. Berkenaan
dengan uraian di atas, Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2017 ini akan menyusun
Masterplan Geopark Nasional di Kabupaten Kebumen.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud
Maksud kegiatan ini adalah guna persiapan menuju Geopark Nasional..
B. Tujuan

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-4
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

a. Merumuskan induk dari perencanaan pembangunan sumberdaya keragaman alam


(geologi, budaya dan biologi) yang disusun, berdasarkan visi misi untuk mencapai
pengembangan kawasan yang berkelanjutan.
b. Memperoleh skenario pembangunan Geopark dengan sistem pengelolaan yang sehat,
seimbang dan berpihak pada konservasi, serta pendidikan umum tentang alam dan
kebumian terhadap mayarakat setempat dan pengunjung.
1.3 SASARAN KEGIATAN
Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari jasa konsultansi ini adalah sebagai berikut:
Tersusunnya Dokumen Masterplan Geopark Kawasan Karangsambung di Kabupaten
Kebumen.
1.4 LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan yaitu Kawasan Geopark Karangsambung di Kabupaten Kebumen.

GAMBAR 1.1. PETA LOKASI KAWASAN GEOPARK KARANGSAMBUNG (BAPPEDA KEBUMEN,2016)


NO KECAMATAN DESA/KEL NO KECAMATAN DESA/KEL
1 Karanggayam 1. Karanggayam 4 Karangsambung 1. Widoro
2. Kajoran 2. Seling
3. Karangtengah 3. Kedungwaru
4. Karangmojo 4. Pencil
5. Penimbun 5. Kaligending
6. Kalirejo 6. Plumbon
7. Pagebangan 7. Wadasmalang
8. Clapar 8. Tlepok
9. Logandu 9. Kalisana
10. Kebakalan 10. Langse

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-5
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

11. Karangrejo 11. Banioro


12. Wonotirto 12. Karangsambung
13. Kalibening 13. Totogan
14. Gunungsari 14. Pujotirto
15. Ginandong
16. Binangun
17. Glontor
18. Selogiri
19. Giritirto
2 Sadang 1. Kedunggong 5 Sruweng 1. Condongcampur
2. Sadang Wetan 2. Panusupan
3. Cangkring 3. Donosari
4. Sadang Kulon 4. Pandansari
5. Wonosari 5. Karangjambu
6. Seboro 6. Sidoagung
7. Pucangan
3 Pejagoan 1. Kebagoran 6 Alian 1.Krakal
2. Pengaringan
3. Peniron
4. Watulawang
Sumber: Bappeda KBM
1.5 DATA DASAR
Sebagai data dasar yang harus diperhatikan oleh Konsultan perencana dalam
melaksanakan tugas adalah:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 23 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2031
2. RPJP Kab Kebumen
3. RPJMD Kab. Kebumen
4. Dokumen Rencana Aksi Geopark Nasional Kebumen
1.6 STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang digunakan adalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
1.7 STUDI-STUDI TERDAHULU
Hasil Studi yang perlu diperhatikan terkait pelaksanaan penyusunan adalah:
a) Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Kebumen.
b) Rencana Aksi Geopark Nasional di Kabupaten Kebumen
c) Rencana Induk ataupun Rencana Aksi Sektoral
d) Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Kabupaten Kebumen dan RPJP
Kabupaten Kebumen
1.8 REFERENSI HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN);
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-6
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6. Peraturan Daerah Kabupaten
Kebumen No 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005 –
2025 Kabupaten Kebumen;
6. Keputusan Presiden Nomer 26/1989, tentang Pengesahan Convention Conserning The
Protection of The Wold Cultural and Natural Heritage;
7. Peraturan Kepala LIPI Nomer 16 Tahun 2016, tentang Museum Nasional Sejarah Alam
Indonesia;
8. Peraturan Menteri ESDM Nomer 32/2016, tentang Pedoman Penetapan Kawasan
Cagar Alam Geologi;
9. Keputusan Menteri ESDM Nomer 2817 K/40/MEM/2006, tentang Penetapan Kawasan
Cagar Alam Geologi Karangsambung;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen No 23 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen.

1.9 LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi rencana induk pada aspek manajemen. (Batas Geopark, Rencana
Pengelola dan Analisis kekuatan dan kelemahan pengelolaan dan administrasi, analisis
penilaian sumber daya geologi/ lainnya; analisis penilaian sumber daya geologi; analisis
pengembangan geowisata; analisis pengembangan lokal; analisis model
pengembangan kawasan secara berkelanjutan; strategi pemasaran; dll)
2. Mengidentifikasi rencana induk pada aspek Geologi dan Bentang Alam. (Inventarisasi
keragaman geologi; identifikasi warisan geologi; identifikasi karakteristik fenomena
geologi; menyusun database situs geologi; strategi perlindungan terhadap kerusakan
situs geologi; menentukan bentuk perlindungan terhadap sumberdaya warisan alam)
3. Mengidentifikasi rencana induk pada aspek Informasi dan Pendidikan Lingkungan.
4. Mengidentifikasi rencana induk pada aspek pariwisata. (Analisis pasar; jaringan
lintasan; peta perjalanan; amenitas pendukung; kalender kegiatan)
5. Mengidentifikasi rencana induk pada aspek ekonomi regional yang berkelanjutan.
(Pengembangan Produk Lokal; jaringan kemitraan dan kerjasama usaha; strategi
pemasaran produk),
6. Inventarisasi data keragaman. (Geologi, Biologi dan Budaya) melalui kegiatan survey,
study sekunder dan FGD
7. Menetapkan strategi pengembangan kawasan melalui proses FGD dan menyampaikan
kepada masyarakat melalui mekanisme sosialisasi,
8. Membuat Video yang memuat potensi Geopark Kabupaten Kebumen.

1.10 PENDEKATAN DAN METODOLOGI MASTERPLAN GEOPARK


1.10.1. KONSEP GEOPARK
Geopark adalah salah satu konsep dalam pengembangan kawasan yang memiliki
geodiversity – geoheritage berkelas nasional dan atau internasional yang dilindungi
dengan manejemen “multi stakeholders” yang mampu memberikan “significance regional
impact” bagi konservasi, edukasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-7
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

dan daerah sekitarnya berlandaskan aktifitas “sustainable green tourism”. Geopark


termasuk dalam kawasan konservasi, yang memiliki unsur geodiversity (keragaman
geologi), biodiversity (keragaman hayati) dan cultural diversity (keragaman budaya) yang
di dalamnya memiliki aspek dalam bidang pendidikan sebagai pengetahuan di bidang ilmu
kebumian pada keunikan dan keragaman warisan bumi dan aspek ekonomi dari peran
masyarakat dalam pengelolaan kawasan sebagai geowisata.

Geodiversity
(keragaman geologi)

Dukungan Kebijakan :
Pengelolaan Dukungan fasilitas infra
Konservasi struktur
Aktivitas wisata

GEOPARK
(taman bumi)

Biodiversity Culture Diversity


(keragaman biologi) (keragaman budaya)
Peningkatan kapasitas masyarakat
Peningkatan kepedulian
Ekonomi kreatif
GAMBAR 1.2. KONSEP GEOPARK YANG MELIBATKAN BERBAGAI STAKE HOLDER UNTUK KONSERVASI
KAWASAN YANG MEMPUNYAI KERAGAMAN GEOLOGI, BIOLOGI DAN BUDAYA
Adanya aktifitas pariwisata dalam kegiatan geowisata di suatu Geopark yang dijalankan
oleh masyarakat adalah komponen penting dalam keberhasilan pengelolaan Geopark.
Kunci Keberhasilan pengembangan dan pengelolaan Geopark ada pada peran dan
partisipasi masyarakat lokal yang aktif dan pahamakan pengertian geopark itu sendiri.
Geopark Nasional adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka
(outstanding) yang aneka warisannya bernilai nasional berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan. Inisiasi Geopark merupakan upaya pengintegrasian upaya-upaya pelestarian
dan penyelamatan makna penting warisan-warisan geologi di dalam pembangunan sosio-
ekonomi dan budaya secara berkelanjutan.

Konsep Geopark: “Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi
terkemuka (outstanding) - termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di
dalamnya - di mana masyarakat setempat diajak berperan-serta untuk melindungi dan
meningkatkan fungsi warisan alam." (UNESCO, 2004)
Menurut penjelasan UNESCO, unsur utama di dalam Geopark terbagi 3 yaitu unsur
Geodiversity, Biodiversity dan Culture diversity. Konsep asas Geopark menurut UNESCO
adalah pembangunan ekonomi secara mapan melalui warisan geologi atau geotourism.

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1-8
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

Tujuan dan sasaran dari Geopark adalah untuk melindungi keragaman bumi (geodiversity)
dan konservasi lingkungan, pendidikan dan ilmu kebumian secara luas.

1.10.2. KOMPONEN RENCANA INDUK GEOPARK 1


Susunan rencana-induk Geopark mengakomodir berbagai komponen penting, baik itu
yang beraspek struktur menejemen, geologi dan bentang alam, informasi dan pendidikan
lingkungan, pariwisata (geowisata) maupun aspek ekonomi regional yang berkelanjutan.
Masing-masing komponen dijabarkan menjadi rencana aksi, yang dalam pelaksanaannya
melibatkan banyak sektor pembangunan (multisektor: kementerian terkait) dan banyak
pihak (multipihak: pemerintah daerah, masyarakat setempat, perguruan tinggi, dunia
usaha dan sebagainya).
1) Aspek Struktur Menejemen
2) Aspek Geologi Dan Bentangalam
3) Aspek Informasi Dan Pendidikan Lingkungan
4) Aspek Pariwisata (Geowisata)
5) Aspek Ekonomi Regional Yang Berkelanjutan
Rencana-induk pembangunan dan pengembangan Geopark menjadi penting manakala
rencana itu harus diterjemahkan menjadi rencana aksi yang akan mengantar tujuan dan
pencapaian sasaran pembangunan sebuah Geopark. Sebagai piranti pembangunan daerah
secara berkelanjutan, konsep Geopark mengenali kembali unsur-unsur alam, baik abiotik,
biotik, maupun budaya untuk dipadu-serasikan menjadi konsep yang utuh. Geopark
memang tidak hanya bicara tentang "geologi," tetapi juga perihal warisan-warisan lainnya
(biologi, budaya), pengelolaan, visibility dan jejaring (networking). Dengan slogannya
"memuliakan warisan bumi dan menyejahterakan masyarakat setempat" Geopark
menjadi konsep pengelolaan sumberdaya alam yang luwes dibanding konsep lainnya.

1.10.3. DETAIL MTODOLOGI


Metodologi detail yang akan dijabarkan disini merupakan metoda yang akan diterapkan
dari proses penggalian data-data yang relevan, potensi dan permasalahan kawasan
hingga proses perencanaan dan Masterplan geopark Karangsambung. Metodologi detail
Penyusunan Penyusunan Masterplan geopark Karangsambung. dibagi dalam 5 (lima)
Lingkup Kerja dengan perinciannya adalah sebagai berikut:

Lihat diagram:
Detai Metodologi Penyusunan Masterplan geopark Karangsambung.

1
Sumber : Rencana Induk Geopark (Samudera, H, 2016)

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1 - 13
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
LAPORAN AKHIR 1 - 14
Penyusunan Masterplan Geopark Karangsambung Kabupaten Kebumen

1.11 SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR


Dalam kaitannya dengan penyusunan laporan Akhir ini dibagi menjadi 6 bagian, diantaranya:
A. BAB 1 PENDAHULUAN, yaitu bagian bab yang menjelaskan ilustrasi Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dari keseluruhan isi dan muatan kegiatan Penyusunan Masterplan Geopark
Karangsambung Kabupaten Kebumen.
B. BAB 2 profil kawasan geopark karangsambung, yaitu bagian bab yang mendiskripsikan
tentang tinjauan kebijakan dan aturan terkait, profil wilayah Kabupaten Kebumen secara
umum, diantaranya gambaran wilayah geografis, demografis, Geodiversity, Sosiodiversity,
Biodiversity, kepariwisataan dan infrastruktur;
C. BAB 3 ANALISIS KAWASAN GEOPARK, yang mendiskripsikan akan analisa pada masing-
masing sektor yang telah di profilkan di bab ke dua (2), yaitu analisa tentang: kebijakan dan
aturan terkait, Kawasan perencanaan, aspek Geodiversity, Sosiodiversity, Biodiversity,
kepariwisataan dan infrastruktur;
D. BAB 4 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN GEOPARK KARANGAMBUNG, yang
mendiskripsikan akan: Visi Misi Kebijakan dan Strategi, Konsep Pengembangan Struktur
Kawasan, Konsep Pengembangan Peruntukan Kawasan;
E. BAB 5 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN KAWASAN GEOPARK KARANGAMBUNG, yang
mendiskripsikan akan Rencana Pengembangan Zonasi, Rencana Pengembangan Geosite
Dan Geofeature, Rencana Pengembangan Infrastruktur, Rencana Struktur Manajemen,
Rencana Pengembangan Geowisata, Rencana Pengelolaan Informasi Dan Pendidikan
Lingkungan, Rencana Pengembangan Ekonomi Kawasan;
F. BAB 6 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN, yang mendiskripsikan akan tahapan-tahapan
pembangunan dalam mewujudkan Kawasan Geopark Karangsambung sesuai pendtahapan
jangka pendek dan menengah;

PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Veteran No.2, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai