Anda di halaman 1dari 8

OBJEK GEOWISATA GUNUNG PANCAR DAN SEKITARNYA

KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT


Fifit Triandi
Tugas Mata Kuliah Geowisata Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Pakuan Bogor
Jl. Pakuan PO BOX 452 Bogor - Jawa Barat
Email : fifittriandi.geo@gmail.com

Sari
Desa Karang Tengah merupakan suatu desa yang terletak di Kec. Babakan Madang, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Di desa tersebut tersimpan satu objek wisata yang begitu menarik, bernama
Gunung Pancar. Gunung Pancar merupakan bentang alam berupa bukit yang terbentuk oleh intrusi
magma yang terjadi beberapa juta tahun yang lalu. Karena hasil intrusi inilah sehingga membentuk
suatu tinggian yang unik dan khas. Sebuah bentang alam yang unik sehingga menjadikan Gunung
Pancar sangat menarik dan indah. Selain karena bentuknya yang unik, Gunung Pancar pun
menyimpan beberapa keindahan alam yang lainnya, seperti terdapat mata air panas, serta hutan yang
masih alami dan menyimpan beberapa jenis flora maupun fauna yang beragam.
Kata Kunci : Gunung Pancar,Intrusi, Bentang Alam, Air Panas.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan wisata bukan hanya sekedar menikmati keindahan alam saja. Akan lebih
baik dan bermanfaat lagi apabila kegiatan wisata yang dilakukan menghasilkan manfaat bagi
pelakunya seperti bertambahnya pengetahuan dari tempat atau objek wisata yang
didatanginya. Geowisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara mendatangi
objek wisata sekaligus mengenal objek tersebut dari sisi geologi, sehingga akan menambah
pengetahuan bagi para pelaku wisata. Dengan kata lain kegiatan geowisata merupakan
kegiatan wisata sekaligus belajar khususnya belajar alam sekitar. Dari kegiatan ini diharapkan
pelaku wisata maupun pengelola wisata ataupun masyarakat lokal akan saling
menguntungkan, dimana lapangan pekerjaan bagi warga lokal akan terbuka.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Geowisata di
Program Studi Teknik Geologi Universitas Pakuan. Adapun tujuannya yaitu untuk kembali
mengkaji atau menggali beberapa objek wisata di daerah Gunung Pancar yang dilihat dari sisi
geologi pada khususnya, sehingga dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa
kawasan ini merupakan kawasan yang sangat penting dan harus dilestarikan keberadaanya.
1.3 Letak dan Kesampaian Daerah
Secara administratife Gunung Pancar terletak di Desa Karang Tengah Kec. Babakan
Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan koordinat UTM, terletak pada koordinat
711500 dan 927100. Terdapat beberapa rute perjalanan yang dapat ditempuh menuju
kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar ini, baik dari kota Bogor, Bandung, atau dari
kota Jakarta. Dari Jakarta, perjalanan akan menempuh jarak sekitar 45 km. Yaitu dengan
masuk jalan tol kearah Bogor. Setelah itu, masuk ke tol Sentul City, kemudian mengambil
arah jalan Sentul Raya. Kemudian perjalanan menuju Babakan Madang. Selanjutnya ikuti
petunjuk arah menuju Jln. Sumur Batu, kemudian mencari Jln. Uli dan melewatinya sehingga
menemukan Jln. Air Panas.

SERANG

Gambar 1. Peta indeks daerah penelitian.

JAKARTA

BOGOR

BANDUN

Daerah Penelitian

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dan tidak
langsung dengan cara mengamati beberapa tulisan-tulisan baik resmi maupun tidak resmi

Lokasi Penelitian

2. KONDISI GEOLOGI
Menurut Van Bemmelen (1954) fisiografi Jawa Barat terbagi menjadi lima zona
fisiografi yaitu Dataran Rendah Pantai Jakarta, Zona Bandung, Zona Bogor, Pegunungan
Bayah dan Pegunungan Selatan. Daerah penelitian berada pada Zona Bogor.
Dilihat dari posisi Tektonik Lempeng, pada zaman Tersier Jawa Barat Utara
merupakan suatu cekungan belakang busur (foreland basin) dan busur magmatik (magmatic
arcs) di bagian selatannya (Asikin, 1974, dan Hamilton, 1979). Daerah penelitian merupakan
bagian dari busur magmatic (magmatic arc).
Pada peta geologi lembar Bogor ( AC Effendi, Kusnama dan B. Hermanto, 1998),
arah struktur yang berkembang berarah utara-selatan hingga barat laut tenggara. Adapun arah
struktur yang berkembang disekitar daerah penelitian berarah barat laut-tenggara dengan
lipatan berarah barat-timur. Batuan yang terdapat disekitar lokasi penelitian berumur miosen
yaitu 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu sampai berumur tersier. Adapun formasi batuan
tertua yaitu ditempati oleh formasi Jatiluhur berumur miosen awal yang diendapkan pada
lingkungan laut dalam. Gunung Pancar sendiri merupakan hasil dari bentukan intrusi magma
andesit yang terjadi pada kala miosen tengah.
3. OBJEK GEOWISATA GUNUNG PANCAR
Dilihat dari segi geologi Gunung Pancar memang cukup menarik. Memiliki bentuk
bentang alam yang berbeda dari bentang alam sekitarnya. Sebuah bentang alam hasil dari
terobosan magma beberapa juta tahun yang lalu. Mempunyai ketinggian 500 800 mdpl
dengan kemiringan 15 40 %. Bentuk Gunung Pancar yang indah inilah salah satu penyebab
atau alasan bahwa tempat ini memang cocok sekali di jadikan lokasi atau objek geowisata.
Proses terbentuknya Gunung Pancar yaitu
pada mulanya, daerah penelitian merupakan
lautan, terendapkan batuan napal dan serpih
lempungan, dan sisipan batupasir kuarsa yaitu
Formasi jatuluhur pada kala Miosen awal (A.C
Effendi, Kusnama dan B. Hermanto). Lalu terjadi
orogenesa di akhir kala miosen awal. Batuan
tersebut terlipat lalu terpatahkan. Kemudian
munculah terobosan magma melalui rekahan yang
memotong formasi Jatiluhur tersebut. Magma
kemudian membeku menjadi batuan beku
iandesit. Pembekuan tersebut bukan dipermukaan
Gambar 2. Gunung Pancar
melainkan masih didalam atau masih tertutupi
oleh formasi Jatiluhur. Setelah itu gaya yang
bekerja adalah gaya eksogen berupa pelapukan, erosi dan sedimentasi. Gaya tersebut
mengikis formasi Jatiluhur yang terbilang batuannya lunak atau tidak resisten. Karena batuan
beku lebih resisten dia dapat bertahan terhadap pelapukana dan erosi. Jadi sekarang batuan
intrusi tersebut menjadi suatu bukit karena batuan yang menutupinya telah habis oleh gaya
eksogen yang bekerja hingga sekarang. Tubuh batuan intrusi tersebut adalah Gunung Pancar.
Selain itu, objek geowisata yang tersimpan di Gunung Pancar yaitu berupa mata air
panas. Sebagaimana yang kita tahu, mata air panas merupakan salah satu manifestasi

keterdapatan panas bumi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa erat sekali kaitannya antara
terobosan magma ini terhadap kehadiran mata air panas tersebut.
Pemandian air panas ini sering sekali
dijadikan tempat berendam oleh pengunjung
guna menghilangkan berbagai macam penyakit.
Mata air panas ini tidak seperti mata air panas
pada umumnya, disini tidak terlalu banyak
mengandung belerang akan tetapi banyak
mengandung mineral.

Gambar 3. Salah satu mata air panas


Gunung Pancar

Yang lebih menarik, disekitar intrusi ini


terdapat batuan metamorf berupa batusabak.
Formasi Jatiluhur yang tersusun oleh napal dan
serpih lempungan diterobos oleh magma
andesitis. Sehingga pada bagian samping
terobosan atau intrusi ini akan terbentuk batuan
metamorf yaitu batusabak yang merupakan
batuan hasil ubahan dari batulempung
ataupun napal yang dipengaruhi oleh panas
dari intrusi tersebut. Namun memang
sedikit sekali batuan metamorf ini yang
telah tersingkap. Maka daerah Gunung
Pancar sendiri terdapat tiga jenis batuan,
yaitu batuan sedimen, batuan beku dan
batuan metamorf. Sungguh tempat yang
ideal untuk dijadikan tempat belajar
khsusunya bagi mahasiswa teknik geologi.

Gambar 4. Batuan Metamorf hasil intrusi dari G. Pancar

Tepat disebelah baratlaut Gunung


Pancar, terdapat satu bentang alam lagi
yang menarik, yaitu bukit questa, dimana bukit tersebut dibentuk karena kemiringan batuan
yang searah, yaitu mengarah ke utara.
Nama bukit tersebut adalah Hambalang,
yang tersusun oleh breksi yang menutupi
formasi Jatiluhur.
Disamping dengan keindahan yang begitu
menakjubkan, Gunung Pancar memiliki
legenda, Oleh masyarakat lokal, Gunung
Pancar dipercaya sebagai pondasi bumi
yang utama (pertama kali dibuat). Konon
ketika bumi diciptakan, belum ada yang
namanya gunung dan bumi masih rata
Gambar 5. Questa Hambalang dan G. Pancar
dengan tanah. Oleh karena itu di bumi
sering terjadi gempa. Melihat keadaan
bumi yang tidak stabil, kemudian diciptakanlah gunung sebagai pasak atau pondasi agar bumi
lebih tenang. Inilah sebab mengapa gunung ini dikenal dengan nama Pancar, yang artinya
muncul yang pertama. Selain itu terdapat larangan jika mendaki gunung ini, yaitu dilarang
berteriak. kalau larangan ini dilanggar maka niscaya pendaki akan tersesat. Dan kawasan

puncak gunung akan ramai apabila menjelang malam jumat. banyak orang/masyarakat yang
datang dari berbagai daerah dengan susah payah mendaki guung ini untuk berziarah. Karena
tidak hanya wisata alam dan pemandian air panasnya, kawasan wisata Gunung Pancar juga
memiliki tujuan wisata budaya yang menarik. Disana terdapat makam keramat, yang konon
telah berusia sangat tua. Beberapa nama tokoh yang dimakamkan ditempat tersebut,
diantaranya Raden Lawulung, Ki Mas Bungsu, H. Dalem Putih, Raden Surya Kencana,
Kalijaga, dan beberapa tokoh lokal. Pada hari-hari tertentu, terdapat juga pertunjukan seni
budaya yang dipentaskan bagi para tamu.
Memang cukup menarik dengan legenda Gunung Pancar ini, seperti yang diketahui,
bahwa bukit intrusi seperti ini memang banyak sekali terdapat di Indonesia pada umumnya
dan Jawa Barat pada khususnya. Bahkan mempunyai umur yang lebih tua dari Gunung
Pancar pun banyak. Namun biarkan legenda seperti ini tetap melekat pada warga lokal,
karena dengan kepercayaan seperti itu diyakini warga akan tetap menjaga kelestariannya.
Mungkin salah satu efek positif dari mitos tersebut adalah tetap terjaganya flora
maupun fauna di Gunung Pancar ini meski pembangunan besar-besaran dilakukan. Sebagai
satu destinasi wisata alam di Bogor, Gunung Pancar menghadirkn pemandangan alami khas
hutan lindung dengan jejeran pepohonan pinus yang menawan serta jejeran pohon lainnya.
Bahkan warga setempat menyebut hutan pinus tersebut dengan sebutan hutan Twillight
yaitu salah satu film luar negeri yang menceritakan kehidupan keluarga drakula atau vampire.
Selain itu, karena hutan yang masih alami, suara-suara satwa yang hidup bebas dikawasan
tersebut kerap akan terdengar. Jika beruntung, dapat menjumpai kera, owa, surili, babi hutan,
jelarang, serta sejumlah jenis burung. Burung yang sering ditemui di tempat ini adalah
kutilang, ayam hutan merah, jalak, elang, dan lain-lain.
Yang lebih membanggakan lagi, di
Gunung Pancar terdapat sirkuit untuk
balapan sepeda gunung atau downhill.
Yang dimana sirkuit ini merupakan salah
satu sirkuit sepeda gunung terbaik di
Indonesia. Oleh karena itu di tempat ini
sering sekali diadakan perlombaan sepeda
gunung
berkelas
nasional
maupun
internasional.
Selain objek geowisata tersebut, sekitar
daerah Gunung Pancar mempunyai
beberapa objek geowisata lainnya. Seperti
air terjun bidadari, leuwi hejo yang sering
dijuluki green canyon mini dari Sentul dan
gua. Semua itu memang sangat menakjubkan dan menarik untuk di kunjungi. Bahkan apabila
bosan dengan wisata alam tadi, bisa juga mengunjung tempat wisata yang memang sudah
cukup terkenal, yaitu Jungleland.

Gambar 6. Deretan pohon pinus yang masih terjaga

4. KESIMPULAN
1. Dengan melihat kondisi geologi, daerah Gunung Pancar memang cocok sekali untuk
dijadikan objek geowisata. Dimana aspek yang mendukung antara lain mempunyai
bentuk bentang alam yang menkjubkan, keterdapatan air panas yang merupakan

manifestasi panas bumi, lalu hadirnya batuan metamorf. Ketiga aspek tersebut tentu
saling berkaitan, dan tentu akan menghasilkan cerita geologi yang sangat menarik.
Kemudian dengan masih alaminya hutan yang ada disanapun semakin menambah
daya tarik dari Gunung Pancar itu sendiri. Lalu akses jalan yang sudah diaspal
mempermudah perjalanan para wisatawan.
2. Hadirnya objek-objek geowisata ataupun wisata lainnya seperti gua, air terjun dan
jungleland disekitar Gunung Pancar akan menambah pilihan bagi para geowisatawan
apabila berkunjung ke kecamatan Babakan Madang ini.
3. Tempatnya yang tidak begitu jauh dari ibu kota D.K.I Jakarta menjadikan Gunung
Pancar begitu startegis. Ketika warga ibukota ingin berwisata ataupun bergeowisata
kealam bebas, Gunung Pancar bisa menjadi pilihan utama.
4. Karena bumi ini merupakan hasil dari bencana geologi pada masa lampau hingga
sekarang. Maka bagi seorang geologist, dimanapun dia berada disadari atau tidak, dia
sedang bergeowisata.
5. ACUAN
1. Asikin, S., 1974, dan Hamilton., 1979. Tektonik Lempeng.
2. Bemmelen, RW., 1970. The Geology of Indonesia.
3. Martodjodjo., 1984. Fisiografi Jawa Barat.

Lampiran

Lokasi Penelitian

TUGAS
GEOWISATA
OBJEK GEOWISATA GUNUNG PANCAR DAN SEKITARNYA
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Oleh :
Fifit Triandi 055112072

Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik


Universitas Pakuan Bogor
2016

Anda mungkin juga menyukai