Anda di halaman 1dari 119

E_mail: finalis55@yahoo.

com
PENDAHULUAN
Batuan Sedimen menurut Raymond (1995) adalah Batuan yang
merupakan hasil dari akumulasi dan solidifikasi sedimen, yakni
material yang terangkut (transported) melalui media air, angin
Sedimen adalah partikel hasil dari pelapukan batuan, material
bilologi, endapan kimia, debu, material sisa tumbuhan dan daun
(BENT et al 2001). Sedimen ini juga sangat berperan serta sangat
berpengaruh terhadap kehidupan biota bentonik selain temperatur,
salinitas, turbiditas. Pakar sedimentologi adalah bagaimana
mengetahui sejarah dari deposit sediment yang meliputi darimana
asal dari sediment tersebut, bagaimana transport sedimen dan
mengendapnya sediment dan bagaiman sediment tersebut
terendapakan kembali dan bagaiman sediment tersebut terdeposisi
secara lateral dan vertical.
Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari
pembentukan lapisan tanah karena pengendapan tanah
yang mengalami perpindahan dari tempat lain.
Contohnya adalah sedimentasi di delta sungai dan daerah
sekitar gunung berapi. Ilmu ini berkaitan erat dengan
pembentukan bahan galian seperti batubara, minyak
bumi, emas, perak dsb .
Sedimen merupakan bahan atau partikel yang
terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan)
dan terbentuk oleh proses angkutan dari satu lokasi ke
lokasi yang lain yang dipindhkan oleh air dan angin
merupakan pengangkut yang utama. Sedimen ini apabila
mengeras akan menjadi batu sedimen. Kajian berkenaan
dengan sedimen dan batu sedimen ini dinamakan
sedimentologi.
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen di klasifikasikan beberapa tipe
batuan klastik merupakan batuan sedimen yang berasal dari tempat lain, dan
diendapkan ke lokasi yang lain akibat mengalami proses transpor.
Contoh batuan klastik (Mohamed) ini ialah;
konglomerat
batu pasir
batuan karbonat merupakan batuan yang terbentuk dari hasil proses
kimia dari pada endapan biota bercangkang mineral karbonat.
Contoh batuan karbonat ini adalah
batu kapur
dolomit
batuan volkanoklastik berasal dari pada aktivitas gunung berapi. Debu-
debu daripada aktivitas gunung berapi ini akan terendap seperti sedimen
yang lain.
Contoh batuan volkanoklastik ialah;
Batu pasir tuf
Terdapat beberapa nama batuan sedimen yang lain seperti;
rijang
Nama : Rijang Warna : Hitam kilap
Chert and flint ...
Struktur : Graded Bedding
400 × 300 - 54 k - jpg
895 × 603 - 86 k - jpg
beg.utexas.edu
axinite-anwar.blogspot..

Batupasir greywacke merupakan salah


Batu Konglomerat. Batu Breksi 400 × 356 - 50 k - satu variasi dari batupasir.
jpg peye-peye.blogspot.com 800 × 781 - 162 k - jpg
petrolab.atspace.com
Tiga hal penting dari deposit sedimen
adalah struktur, tekstur dan komposisi
sedimen.. Untuk melakukan diskripsi sedmen yang perlu
di amati adalah warna, induration, strukture, texture dan
composition. Struktur laminasi, flaser bedding dan lenticular
beding, ripple mark, mud crack. Komposisi Mineral,
cangkang foram, moluska, pecahan koral, material organik dan
di dasar perairan yang mempunyai gunung api seperti Anak
Gunung Krakatau akn ditemukan batuan pumis (batu apung)
di dalam sedimen.
Tekture sedimen adalah gravel, sands, mud atau lempung di
tentukan berdasarkan ukuran butir sedimen. Warna
berdasarkan Munsell chart. Induration adalah loose, friable
(grain break free with slight finger pressure)
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen boleh di bahagikan kepada berbagai jenis;
batuan klastik merupakan batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat
lain, dan telah diendapkan dalam lembangan baru setelah mengalami proses
pengangkutan.
Contoh batuan klastik ini ialah;
konglomerat
batu pasir
syal
batu lodak
batuan karbonat merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan
kimia daripada larutan, ataupun terdiri daripada endapan hidupan bercangkang
mineral karbonat.
Contoh batuan karbonat ini ialah;
batu kapur
dolomit
batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu
daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap seperti sedimen yang lain.
Contoh batuan volkanoklastik ialah;
Batu pasir tuf
Terdapat beberapa nama batuan sedimen yang lain seperti;
rijang
(Kamal Roslan Mohamed).
Singkapan batu lodak terlaminasi.
600 × 450 - 92 k - jpg
geologimalaysia.blogsp..
LINGKUNGAN SEDIMEN Interpretasi
dari paleo lingkungan adalah hal yang juga
penting untuk studi geologi, hal yang berperan
penting adalah jejak yang di tinggalkan seperti
gambut (peat) dan waktu terjadi pengendapan
dari gambut tersebut bisa ditentukan dengan
penentuan umur Carbon 14 (untuk umur di atas
500 tahun) dan dari sedimen berukuran lempung
bisa ditentukan umurnya dengan menggunakan
penentuan umur 214 Pb ( lebih kecil dari 150
tahun)
Dari bentuk mikrostruktur batuan sedimen masa lalu dapat di lakukan
praduga pergerakan massa air massa lalu atau paleocurrent
Pendugaan Sumber batuan sedimen dapat di duga dari
bentuk (sphericity) dan bulatan (roundness)

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.agcsa.com.au/static/atm_articles/vol24/shape2.jpg&imgrefurl=http://www.agcsa.com.au/static/atm_articles/html/2_4f.html&u
sg=__UOrQaK3FwIlMnER3h1JMnwmZk1s=&h=325&w=557&sz=34&hl=id&start=2&zoom=1&tbnid=lvYT5dKHqYb_EM:&tbnh=78&tbnw=133&ei=UCuwTvHBMIvqrQeC-
thR&prev=/search%3Fq%3Dsphericity%26hl%3Did%26sa%3DN%26h%3D423%26w%3D640%26sz%3D262%26biw%3D1024%26bih%3D582%26tbm%3Disch&itbs=1
Butiran semangkin bulat sediment tersebut berasal jauh dari sumbernya, Meruncing
lebih dekat dari asalnya
Klasifikasi ukuran butir Wentworth 1922
Studi sedimen di dasar perairan laut
Manfaat studi sedimen di dasar perairan laut

Mempelajari sebaran tekstur sedimen di dasar laut (bermanfaat


untuk tahap awal kajian awal untuk meletakan jalur kabel dan
pipa yang akan dibentangkan di dasar perairan dan juga
bentuk dari topografi dasar laut (Bathimetri)
Contoh:
sedimen lumpur kurang baik untuk meletakan bentangan kabel
pasir lumpuran cukup baik
mempelajari litologi sedimen dasar laut sebelum menentukan
lokasi membangun rig lepas pantai
caranya:
dengan melakukan pengambilan sedimen dasar dengan gravity
core sepanjang 3 atau 4 meter.
Dengan melakukan pemeruman dengan alat seismic yang
mampu merekam ketebalan sedimen hingga ratusan meter di
bawah dasar laut (teramati struktur dari batuan sediment dan
kekerasan batuan sediment tersebut).21
Lapisan sediment lempung yang tebal
kurang baik untuk di pasang tiang pancang.
Sebaliknya pasir lumpuran cukup baik
karena pori-pori pasir telah terisi oleh
lempung dan mempunyai kekerasan dan
daya rekat cukup baik
Mencari endapan pasir untuk bahan
bangungan
mempelajari sedimen transport dan laju
sedimentasi karena kedua faktor sangat
berpengaruh terhadap
kehidupan biota bentonik.
Kegunaan penelitian batuan sedimen

Batuan sedimen ada yang mempunyai nilai ekonomi yang penting serta
mempunyai hubungan dan keterkaitan yang erat dengan lingkungan
sekitarnya (terutama dalam proses pembentukan dari endapan sedimen).

Beberapa kegunaan penelitian batuan sedimen:

Pada saat pembangunan pelabuhan dan pemasangan pipa bawah laut


sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan penelitian batu sedimen sangat
diperlukan dan juga angin, arus laut, pasang surut dan bathimetri dan
kondisi fisik batuan dasar laut tersebut.

Pembangunan Hotel di lokasi wisata bahari di kawasan pulau memerlukan


kajian sedimentologi.
Contoh keterkaitan adalah dari hasil penelitian sedimentologi di area yang
akan dibangun di dapatkan sedimen lumpur yang tebal, pembuangan
sedimen tersebut jangan di buang kelaut. Sebab lumpur yang tersuplai
kelaut akan mengganggu kehidupan biota dan koral, sungai akan sempit
dan lain sebagainya. Jalan keluarnya agar lingkungan tidak tercemar,
lumpur yang di gali tersebut harus di buang dii darat di lokasi yang sedikit
mempunyai dampak pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya.
Sedimentologi
juga membantu rancang bangun suatu area dan
bangunan yang akan di bangun harus di teliti
sedimen daerah tersebut. Kalau lumpur yang
ditemukan, di lokasi tersebut tidak baik untuk
bangunan.
Contoh: jalan tol layang yang ada di kawasan
dekat dengan pantai Teluk Jakarta, sebelum
dibangun diteliti terlebih dahulu ketebalan
sedimennya (berapa tebal sedimen yang umur
holosen dan tiang pancang yang
dibenamkan harus mencapai batas ketebalan
sedimen yang berumur Holosen)
Kepentingan sebagai bahan mentah

Pentingnya kajian terhadap batu sedimen


tertumpu kepada mendapatkan bahan
mentah. Bahan mentah ini dibagi dua
(Mohamed), yaitu
mendapatkan batu sedimen tertentu
daripada lapisan tertentu sebagai bahan
mentah
batuan sedimen yang mengeluarkan cairan
(minyak, gas dan air) dan juga gas daripada
pori-pori yang ada dalam batu sedimen.
Kegunaan Batu Sedimen
Bahan Pembangunan Jalan:

Selain batu granit merupakan batuan yang paling baik untuk dijadikan
bahan pembangunan jalan, batu kapur (batu sedimen) juga banyak
digunakan untuk dijadikan batu jalan. Pasir merupakan bahan
bangunan (sedimen klastik yang belum mengeras menjadi batu)
(Mohamed,....)
Bahan Industri
Industri memerlukan bahan mentah
Contoh: industrs batu bata, atap dan lain-lain memerlukan sedimen
berukuran halus (lumpur dan mineral lempung) yang merupakan bahan
sedimen.
pasir silika, yang banyak terdapat di dalam sungai dan tepi laut. Pasir ini
terdiri hampir 100% mineral kuarza. Pasir silika juga digunakan untuk
membuat gelas dan bahan kaca (Bangka dan Belitung).
Kepingan marmar dan batu kapur mempunyai nilai yang tinggi, Batu
kapur juga merupakan bahan mentah utama yang digunakan untuk
membuat semen.
Mineral Ekonomi
Banyak mineral atau bahan galian yang berharga terkandung
dalam sedimen atau batuan sedimen. Walaupun mineral atau
galian ini bukan berasal daripada batuan sedimen, tetapi dalam
proses penegendapan sedimen ikut terbawa mineral dalam
batuan sedimen. Galian ini termasuklah emas, timah, dan batu
permata (Mohamed,....).

Mendapatkan Minyak/ Gas Dalam Pori


Pori
Perbedaan antara batu sedimen dengan batuan beku (igneus) dan juga
metamorf ialah pori pori. Batu sedimen mempunyai pori pori, sebaliknya
batu igneus dan metamorf tidak mempunyai pori pori. Pori pori yang ada
dalam batu sedimen terisi oleh udara (termasuk gas), ataupun cairan
(minyak atau air). Air, gas dan minyak merupakan bahan mentah yang
sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. penelitian sedimentologi
sangat berperan penting dalam membantu mencari bahan-bahan ini
(ilmu sedimentologi adalah terkait erat dalam pencarian minyak, gas
dan air tanah (Mohamed,....).
Minyak dan Gas

Minyak dan gas merupakan sumber energi yang paling penting.


batuan sedimen sangat berperan dalam menemukan energi ini.
Minyak dan gas berasal dari kehidupan atau bahan organik yang
telah mati, terkumpul di sekitar wilayah anaerobic. Pada waktu
tertimbun dan tertekan, sedimen ini akan menjadi panas, dan
proses yang kompleks ini akan menghasilkan hidrokarbon.
Hidrokarbon yang baru terbentuk ini akan bermigrasi dari dan
terperangkap dalam batuan punca ini melalui batuan yang
mempunyai ketelapan yang tinggi, hinggalah pergerakannya
tersekat oleh suatu perangkap. Akhirnya bahan hidrokarbon ini
akan tertinggal dalam batuan takungan, hinggalah ditemui dan
dicarigali oleh manusia. Batuan takungan ini mempunyai pori pori
dan minyak atau gas ini akan tersimpan dalam - pori pori ini.
Untuk mendapatkan bahan hidrokarbon sesuatu kawasan mesti mempunyai;
Element atau unsur minyak bumi bisa dibagi menjadi 5 bagian
1. Batuan induk (Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material
organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan
kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak
kandungan material organik seperti batu gamping.
2. Batuan penyimpan (Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan
fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu
pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang
punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.
3. Batuan penutup (Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak gampang
tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain sangat rapat.
4. Migrasi (Migration): berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari batuan
induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah
lagi.
5. Jebakan (Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas
bumi untuk dapat berkumpul.
Proses juga tidak kalah pentingnya dengan unsur penyusun minyak bumi. Kalau kita
punya unsur tapi proses tidak mendukung atau sebaliknya maka minyak bumi juga tidak
akan terbentuk. Proses juga bisa dibagi menjadi 5 tahap. dari batuan2 di atas batuan
induk membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan
batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.
2. Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas
bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan
(reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.
3. Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa
hidrokarbon yang lebih cepat berpindah dari batuan induk ke
batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya jebakan
akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.
4. Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi
tetap tersimpan di batuan penyimpan dan tidak berubah oleh
proses lainnya seperti biodegradation (berubah karena ada
mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).
5. Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau
selama minyak bumi berpindah dari batuan induk ke batuan
penyimpan.
Sesar & lipatan merupakan struktur perangkap yang
penting. Struktur ini menyebabkan minyak dan gas ini akan
tertahan dalam batuan yang impermeabel, dan tidak akan
berpindah ke tempat lain.
Untuk eksplorasi bahan hidrokarbon penelitian sedimen paling membantu dalam
mencari lokasi yang memungkinkan ada bahan hidrokarbon ini.
Kawasan yang diteliti dikerjakan pemeruman seismic dan lokasi yang di duga ada
hidrokarbonnya selanjutnya di lakukan pengeboran untuk meneliti sedimennya.
Selanjutnya ditentukan umur batuan, litologi dan geokimia dan yang penting juga
mengamati batuan yang impermeable yang sudah matang.
Air Bawah Tanah

Air sangat diperlukan oleh manusia, hewan dan


tumbuhan. Air di permukaan (sungai) tidak mencukupi
untuk keperluan manusia, dan kadang-kadang telah
dicemari oleh pembangunan. Di kebanyakan kota-kota
besar, air bawah tanah merupakan terperangkap dalam
sedimen atau batuan sedimen yang mempunyai porositi
yang tinggi. Pengambilan air bawah tanah ini perlu
diawasi dengan ketat, terutamanya di kawasan tepi
pantai, jika tidak, air laut akan mancemari air bawah
tanah dan terjadi penurunan muka tanah (contoh
Jakarta)
CONTINENTAL CONTINENTAL SLOPE ABYSSAL
REEF SHELF AND RISE PLAIN
Rock Type Fossiliferous Sandstone, shale, Litharenite, siltstone, and Shale, chert,
limestone siltstone, shale (or limestone) micrite, chalk,
fossiliferous diatomite
limestone, oolitic
limestone
Composition Carbonate Terrigenous or Terrigenous or carbonate Terrigenous or
carbonate carbonate
Color Gray to white Gray to brown Gray, green, brown Black, white red
Grain Size Variable, Clay to sand Clay to sand Clay
frameworks,
few to no grains
Grain Shape --- --- --- ---
Sorting --- Poor to good Poor Good
Inorganic --- Lamination, cross- Graded bedding, cross- Lamination
Sedimentary bedding bedding, lamination, flute
Structures marks, tool marks (turbidites)
Organic or --- Trails, burrows Trails, burrows Trails, burrows
Biogenic
Sedimentary
Structures
Fossils Corals, marine Marine shells Marine shells, rare plant Marine shells
shells fragments (mostly
BAHAN DAN METODE
PENELITIAN SEDIMENTOLOGI
Di buritan RV.BJ8 piston atau box core Diskripsi Sedimen yang
Diluncurkan kedasar laut dan selanjutnya di tarik di dapat: warna, bau, jenis
Ke buritan kapal, kerikil, pasir, lanau, lempung
atau campuran antara jenis sedimen

Di Laboratorium sedimen
dikeringkan, timbang, diayak
dengan ayakan bertingkat dengan
air kran,
Di simpan dam kantong
Plastic klip

keringkan dan timbang Hitung persentase dari kerikil > 2mm,


kembali masing-masing pasir (0.125mm – 2mm), lanau
ukuran butir dari 8mm hingga 0.063mm – 0.0043mm dan lempung <
0.063mm, juga lanau (0.0043mm 0.0043mm, beri nama jenis sedimen
_0.063mm) dan berdasarkan segitiga Shepard (1954)
Lempung (< 0.0043 mm)
Instrument
grab van veen atau box core atau gravity core
ayakan dengan bukaan mesh 8, 4, 2, 1, 0.5, 0.250, 0.125, 0.063 dan lebih kecil
dari 0.063 mm
nansen
botol, filter, oven dan vacuum pump dan timbangan mikro

b. sampling prosedur
Sedimen 1. grab di turunkan laut
2. dilepas secara bebas hingga mencapai dasar

c. Penanganan sample
1. Sampel yang di peroleh dari grab selanjutnya dilakukan diskripsi, warna,
bau, kandungan sediment (cangkan karbonat dan material organic) dan jenis
sedimen dilakukan secara visual.
2. Dilaboraorium. Sedimen di keringkan, timbang, diayak dengan ayakan
dengan bertingkat ukuran 16, 8, 4, 2, 1, 0.5, 0.25, 0.063 mm dan di tadah di
ember ukuran butir yang lolos dari ukuran 0.063mm. Sedimen yang melayang
di buang airnya (lempung) dan yang tertinggal di ember adalah lanau – masing-
masing ukuran butir disimpan pada trei almunium dan dikeringkan Selanjutnya
ditimbang dan dihitung persentase kerikil, pasir, lanau dan lempung. Beri nama
jenis sediment berdasarkan segi tiga Shepard (1954)
ANALISA DATA DAN PELAPORAN

Sedimen dasar laut

1. Pemasukan data dalam computer

Data dimasukan ke dalam program MS OFFICE EXEL dan dihitung persentase kerikil,
pasir, lanau dan lempung. Beri nama jenis sediment berdasarkan segi tiga Shepard
(1954)

2.Analisis data: program MS OFFICE EXEL dan dihitung persentase kerikil, pasir, lanau
dan lempung. Beri nama jenis sedimen berdasarkan segi tiga Shepard (1954)
Dengan program Surfer selanjutnya di buat peta tematik dan dari peta tematik dilakukan
pelaporan dari sebaran jenis sedimen tersebut dan bisa juga dihubungkan dengan
kecepatan arus, pengaruh sungai yang dekat dengan lokasi penelitian dan faktor-faktor
lain

3. Pelaporan :
dalam pelaporan melihat hasil peta tematik dapat dijelaskan sebaran sedimen dan bisa
juga dihubungkan sebaran tersebut dengan kecepatan arus, pengaruh sungai yang
dekat dengan lokasi penelitian dan faktor-faktor lain
Semua data sedimen hasil analisis laboratorium di masukan dalam tabel dengan
menggunakan MS Office dan Exels.
Shepard's (1954) Ternary Diagram Apply
to determine sediment names in the Mineral/Lithic Class
Contoh :
Tabel. Stasiun, posisi, % kerakal, % kerikil, % pasir, % lanau, % lempung di sekitar Pulo Merak,
Ciwandan and Anyer waters, April _ Mei-Mei 2002 (Anonymous.2006)

Lintang Bujur % % % % %
St_sed (S) (T) kerakal kerikil pasir lanau lempung

St.1 -5.88108 106.0667 0 89.39085 10.60915 0 0

St.2 -5.875 106.0667 100 0 0 0 0

St. 3 -5.875 106.05 0 0 78.07838 8.871079 13.05054

St.5 -5.88333 106.0333 0 0 8.985156 67.77095 23.2439

St 7 -5.89167 106.0198 0 0 70.91775 10.79955 18.2827

St9 -5.91667 106 0 0 28.76883 45.69156 25.53961

St 10 -5.91667 105.9917 0 0.645652 99.35435 0 0

St.12 -5.95 105.9917 0 2.548362 85.966 9.991897 1.493741

St.13 -5.96667 105.9917 0 0 5.319195 66.76541 27.9154

St.14 -5.96667 105.975 0 0.166651 99.83335 0 0

St 15 -5.96667 105.9683 0 0 100 0 0

Penamaan jenis (tekstur) sedimen berdasarkan WENWORTH 1922


Contoh PETA TEMATIK Sebaran sedimen di dasar perairan Pulo Merak, Ciwandan dan
Anyer Provinsi Banten, April _ Mei 2002

Gambar. Peta sebaran persentase pasir di sekitar perairan Pulo Merak, Ciwandan
dan Anyer Provinsi Banten, April _ Mei 2002 (HELFINALIS 2008)
Contoh PETA TEMATIK Sebaran sedimen di dasar perairan Pulo Merak,
Ciwandan dan Anyer Provinsi Banten, April _ Mei 2002

105°56' 106°00' 106°4'


% pasir
6 4 3 2 1
5 100
7 90
8 80
75
10 9Pulo Merak
Lintang Selatan

60
50
11 40
N
5°56' 5°56'
30
12 25 W E
Bojonegara 10
15 14 13 S
0
6 0

16 Kilometers
Keterngan simbul:
20 19 17
6°00' Ciwandan 6°00 laut dan garis
Keramatwatu kontur
18 Cilegon
daratan
22 21 Cibeber titik stasiun
Anyar penelitian
105°56' 106°00' 106°4'
Bujur Timur

Gambar. Peta sebaran persentase pasir di sekitar perairan Pulo Merak, Ciwandan
dan Anyer Provinsi Banten, April _ Mei 2002 (HELFINALIS 2008)
105°56' 106°00' 106°4'
% kerikil
6 4 3 2 1
5 90
7 80
8 75
60
10 9 Pulo Merak
Lintang Selatan

50

11 40 N
5°56' 5°56' 30
12 25 W E
Bojonegara 10
S
15 14 13 0
6 0

16 Kilometers
Keterngan simbul:
20 19 17
6°00' Ciwandan 6°00 laut dan garis
Keramatwatu kontur
18 Cilegon daratan
titik stasiun
22 21 Cibeber penelitian
Anyar
105°56' 106°00' 106°4'
Bujur Timur

Gambar . Peta sebaran persentase kerikil di sekitar perairan Pulo Merak, Ciwandan
dan Anyer Provinsi Banten, April _ Mei 2002 (HELFINALIS 2008)
PASIR LAUT DI INDONESIA DAN PASIR KUARSA

Pasir adalah tekstur sediment yang mempunyai ukuran butir 0.125 mm – 2mm
(Wentworth, 1922), 0.125 – 0.250 pasir halus, 0.250 – 0.500mm pasir
sedang, 0.500 – 1 pasir kasar, 1mm – 2mm pasir sangat kasar

Sumber (Source) pasir laut

Gunung merapi yang aktive, mengeluarkan lava dingin (batuan, pasir, mineral)
Lava dingin selanjutnya mengalir mengikuti aliran sungai yang dibentuk
oleh aktivitas gunung tersebut yang akhir akan tersedimentasi di mulut
Sungai dan perairan laut sekitarnya.

gunung masa lalu yang mengandung batuan beku akibat dari proses kimia,
bilologi dan fisis, batuan tersebut menjadi lapuk dan berubah menjadi batu
sedimen oleh angin dan hujan akan tersedimentasi di laut

insitu dari koral sediment pasir karbonat terbentuk oleh proses rombakan dari
gelombang dan arus
tailing tambang, proses grinding batuan dan setelah memisahkan mineral
ekonomis, sisa dari grinding batuan tersebut di buang ke laut (New Moont)
Pasir Laut di Dasar Perairan Nangroe Aceh Darussalam PASIR LAUT NANGGROE ACEH DARUSSALAM
6.5°N
N
A
16 15 14
Weh Is.
M 0 24 mil
4 A
Breueh Is. LA
C
3 A
Banda Aceh
ST 5.5°N
2 1 R
17 18 19 Sigli A
IT
ROV Lhokkruek Lhokseumawe
20 21 22

23 24 25
4.5°N
S
26 27 Meulaboh U
M
A
T
E
R
A 3.5°N

B
Sub marine canyon Sim
eul
u
IN eI
s. 2.5°N
Singkil
D
IA
N
O
C
E
A
N
1.5°N
94.5°E 95.5°E 96.5°E 97.5°E 98.5°E

6.0°N 2.8°N

A B
Sabang

Weh Is.
7
6 33
5.8°N 2.5°N
Breueh Is. 29 28
5 32
9 ROV
10 31 30
8
13
11 Si
12 me
ROV ul
ue
Is .
Banda Aceh
5.5°N 2.3°N
95.0°E 95.3°E 95.5°E 96.3°E 96.5°E 96.6°E
Pasir di dasar perairan Selat Sunda 2002
(belum di publikasikan)
Selat Sunda 2002

Pln
di sisi yang sejajar dengan pantai Bakauheni
berupa endapan pasir kerikilan, yang didominasi oleh cangkang karbonat.

komposisi sedimen perairan Selat Sunda


mineral, fragmen batuan dan material organik.
Mineral umum magnetit dan kuarsa.

Fragmen batuan beku seperti andesit dan basalt.


Material organik pecahan cangkang moluska dan foraminifera.
Fragmen batuan pecahan batuan beku, sedimen dan piroklastik.
Pecahan batuan piroklastik yaitu pumis DOMINAN letusan Gunung Krakatau tahun
1883 di stasiun 4A, 6A dan 11A yang mencapai 60% -80%, obsidian, tuff

Pengaruh laut dalam terutama dapat dilihat dari kandungan foraminifera plankton dan
batuan sedimen (batulempung) yang dominan dalam ukuran butiran pasir halus hingga
lempung

kwarsa, butiran berukuran pasir halus hanya didapatkan pada stasiun 14A.

tuff, andesit dan basal ditemui di sekitar kawasan gunung krakatau


vulkanik adalah magnetit, atau besi oksida. Magnetit menyebar kearah barat daya
gunung krakatau 19A (Arus)

Pasir besi yang seragam di peroleh di stasiun 16 A, di puncak bukit dasar laut
Pasir di dasar perairan Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu
(Helfinalis 2007)

P Kotokkecil
S7 P Karang Bongkok
S8 S9
kerikil
P Kotokbesar

-5º 43.2'
pasir P Pandan SS3
SS2
P Semadaun
SS4
SS5
SS1
SS6 P Karya
P Panggang

-5º 45.6'
pasir kerikilan P Pramuka

lumpur pasiran
S6 S5 S4
-5 º 48'

lanau lumpuran

pasir lanauan
-5º 50.4 '

lanau pasiran

P3 P2P1
P Kongsi
P Pari

P Tikus

S1 S2 S3
-5º 52.8'

106º 32.4' 106º 34.8' 106º 37.2'

Pasir di dasar perairan Kepulauan Seribu


Pantai Berpasir di Teluk Perigi Trenggalek 2011
(belum di publikasikan)

Gambar 5 endapan pasir besi di Muara


Gambar 4. pantai Kali Damas
Kali Damas
Sungai dan Muara Cingkrong

Sebaran endapan sediment pantai Cinglrong adalah pasir keseragaman


pemilahan butiran sangat jelek dan mengarah ke butiran kasar.

Gambar 6. aliran sungai Cinkrong yang Gambar 7. pantai Cingkrong dengan reef
mengangkut sedimen melayang dari flat yang lebar
persawahan dn pohon mangrove yang
tumbuh dan dilindungi
Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih merupakan pantai berpasir dengan warna putih kekuningan,
warna putih terang diakibatkan oleh percampuran fraksi batuan karbonat
dengan fraksi batuan sangat sedikit, kemiringan lereng pantai sekitar 6
dengan lebar pantai sekitar 16.20m. ke arah darat dari pantai langsung
menyambung dengan kaki perbukitan.
Sebaran endapan sediment pantai adalah pasir dengan ukuran butir bercampur
dari halus hingga kasar, keseragaman pemilahan butiran yang dominan
seragam dan mengarah ke butiran halus (stasiun 5) dan keseragaman
pemilahan butiran yang sedang dan sangat jelek yang mengarah ke butiran
sangat kasar terdapat di stasiun 6, 7 dan 8.( Gambar 16 dan 18) Orbulina sp
(foraminifera planktonik) juga ditemukan di dalam komposisi pasiran (st7) yang
di duga berasal dari pelapukan batuan pasir yang terhampar di pantai Pasir
Putih. Formasi Semilir ditemukan fosil Globigerina tripartita KOCH pada bagian
bawah formasi dan Orbulina pada bagian atasnya. Sedangkan pada bagian
tengah formasi ditemukan Globigerinoides primordius BLOW dan BANNER,
Globoquadrina altispira CUSHMAN dan JARVIS, Globigerina praebulloides
BLOW dan Globorotalia siakensis LEROY. Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa umur formasi ini adalah Miosen Awal-Miosen Tengah
bagian bawah (Anonymous.2006). Dengan ditemukan Orbulina besar
kemungkinan pengendapan batu pasir berumur Awal-Miosen Tengah bagian
bawah.
Gambar 8. pantai Pasir Putih Gambar 9. Susunan batuan pasir di
pantai Pasir Putih
Pantai Watulimo

Sebaran endapan sediment pantai adalah pasir dengan ukuran butir


bercampur dari halus hingga kasar, keseragaman pemilahan butiran dalam katagori
sedang dan mengarah ke butiran halus (stasiun 9) Gambar 16. dengan rataan pesisir
yang luas (Gambar 11)..

Gambar 10. Pantai Watu limo Gambar 11 rataan pesisir (coastal plain)
yang lebar dan luas di Watulimo
Lokasi Dasar perairan penelitian Koral
Endapan sediment dasar perairan berupa pasir sedang (st 15)
keseragaman pemilahan butiran dalam katagori sedang dan
mengarah ke butiran kasar. (Endapan sediment dasar perairan
berupa pasir bercampur dalam semua ukuran butir dengan sortasi
yang sangat jelek dan mengarah ke butiran kasar (st 23 dan 25)
Gambar 16 . Sedangkan dasar perairan pasir bercampur dalam
semua ukuran butir dan mempunyai sortasi mengarah ke butiran
sangat kasar terdapat di stasiun 24 dan 26.( Gambar 16)
komposisi sediment di staiun 23 mengandung 70% fraksi batuan
dengan bentuk butiran meruncing dan 30% berupa cangkang
karbonat, di stasiun 24 mengandung 90% cangkang karbonat dan
10% fraksi batuan, di stasiun 25 hampir 100% mengandung kalsit
dan cangkang karbonat dan juga terdapat foraminifera bentonik
(Ammonium beccarii dan planktonik (Orbulina sp) Sedangkan
pada stasiun 16 komposisi sediment dengan dominan cangkang
karbonat dan cangkang foraminifera
Lokasi Dasar Perairan Penelitian
Bentos

Endapan sediment dasar perairan berupa


pasir kasar dengan sortasi sedang,
cenderung ke arah butiran halus (st 21)

kecenderung ke arah kasar adalah di stasiun 22.


komposisi sediment di stasiun 22 mengandung
fraksi batuan 40% dan cangkang karbonat 60%
juga terdapat Orbulina sp (foraminifera
planktonik),
Gambar . lokasi dan stasiun penelitian sedimen pantai dan dasar
di perairan di Kecamatan Prigi dan Popoh Mei 2011
Gambar . lokasi dan stasiun penelitian sedimen pantai dan
dasar di perairan di Kecamatan Prigi dan Popoh Mei 2011
Sebaran endapan sediment pantai Kali Damas
adalah berupa pasir kasar dengan pemilahan dan
arah butiran sedang sedang ditemukan di
stasium 1, 12 dan pasir halus yang terpilah
dalam keseragaman ukuran butir sedang yang
mengarah ke butiran halus terdapat di stasiun 2,4
dan 10 dan keseragaman pemilahan dari ukuran
butir adalah sedang yang umumnya mengarah ke
butiran kasar (stasiun 3, 11 dan 12).
Kandungan pasir besi ditemukan pada stasiun
10, pada stasiun 12 komposisi sedimen berupa
cangkang karbonat 60% dan fraksi pasir besi
40%.
Pantai Popoh
Endapan sediment dasar perairan berupa pasir kasar dengan sortasi jelek dan
cenderung ke arah butiran halus (st 16 dan 17) dan pasir kasar dengan sortasi
kecenderung ke arah halus ter dapat stasiun 18,19 dan 20.

Gambar 12. pantai Popoh dengan Gambar 13. kekeruhan perairan setelah
pantai yang landai turun hujan
Kunbu Karno

Lereng perbukitan yang mengarah ke sebelay timur atau ke perairan Teluk Prigi
adalah merupakan batu kapur (tuff) Gambar 14.

Gambar 14.dinding batu kapur Kunbu Gambar 15. perswahan , penyuplai


Karno kekeruhan perairan Teluk Prigi diwaktu
hujan
Rataan pesisir yang lebar dan luas terdapat di Watulimo. Bentuk pantai di Teluk
Prigi, mempunyai sudut kemiringan pantai sekitar 11º denagn lebar 50 hingga
70m, rataan terumbu yang lebar terdapat di sekitar daerah
Muara Sungai Cingrong, rataan terumbu di Watulimo, Pasir Putih sangat
sempit.
Di Pantai Popoh bentuk pantai landai dengan lebar lereng lebih dari 70m
Tekstur sediment pantai di Teluk Prigi dan popoh di dominasi oleh pasir sedang
hingga kasar dengan keseragaman butiran yang jelek yang mengarah
kebutiran kasar.
Komposisi sediment di pantai fraksi batuan sekitar 40% hingga 70% dan
cangkangkang karbonat 30% dan cangkan karbonat 80% hanya ditemukan di
pantai Pasir Putih. Komposisi sediment di lokasi penelitian korak mengandung
cangkang karbonat dan kaslit sekitar 95% dan sekitar 5% berupa fraksi batuan.
Jenis foram, adalah Ammonia beccarii dan yang bayanya adalah Orbulina sp
merupakan jenis yang bersunber dari pelapukan batuan darat dan di duga
berumur Miosen Tengah.
Batuan yang iperoleh di pantai Teluk Prigi adalah andesit, batu kapur, batu
gamping dan di Popoh adalah Batu gamping
2

1.5
Lintang Utara ( º )

19 18 17 16
1
D
0.5 KALIMANTAN Keterangan:

11 12 13 14 15 G daratan
0 pulau

-0.5 20 C 2

1.5

Laut
0.5

-0.5

-1

-1.5

-2

-2.5

-3

105 105.5 106 106.5 107 107.5 108 108.5 109 109.5 110

-1
Lintang Selatan ( º )

8 Stasiun
9 7 6 penelitian
-1.5
10 F A
B
-2 1 Lokasi
Penelitian
2 3 4 E5
-2.5

-3
SUMATERA
105 105.5 106 106.5 107 107.5 108 108.5 109 109.5 110
Bujur Timur ( º )
Komposisi Sedimen Laut Cina
2
Selatan
1.5
Sedimen di Laut Cina Selatan

Lintang Utara ( º )
19 18 17 16
1
paling dominan tersusun oleh D
mineral kwarsa, cangkang biota 0.5 KALIMANTAN Keterangan:

11 12 13 14 15 G daratan
dan fragmen batuan (Gambar 11). 0 pulau

Berdasarkan persentase C 2

-0.5
1.5

20
1

Laut
0.5

-0.5

-1

-1.5

-2

-2.5

-3

105 105.5 106 106.5 107 107.5 108 108.5 109 109.5 110

volumenya kandungan mineral -1

Lintang Selatan ( º )
8 Stasiun
9 7 6 penelitian
kwarsa berkisar dari 15 % hingga -1.5
10 A
F
85 %, terrendah pada stasiun 16 -2 1
B
Lokasi
Penelitian
dan stasiun X sedangkan tertinggi -2.5
2 3 4 E5

pada stasiun 10. Kandungan -3


SUMATERA
cangkang biota berkisar dari 10 % 105 105.5 106 106.5 107 107.5 108 108.5 109 109.5 110

hingga 80 5 terrendah pada Bujur Timur ( º )

stasiun 10 dan tertinggi pada

stasiun 16 dan stasiun X, sedang kandungan fragmen batuan berkisar dari 2 % hingga
20 % terrendah pada stasiun 20 dan X dan tertinggi pada stasiun 11. Komposisi
sedimen yang berupa limonit, magnetit, obsidian, glaukonit, hematit dan karbon
sebarannya merata hanya saja persentasenya kurang dari 1%. Ditinjau dari kegunaan
mineral kwarsa antara lain untuk bahan bangunan, sebagai pengeras (amplas),
pengeras jalan, pelabuhan udara dan sebagai bahan gelas, maka mineral kwarsa di laut
Cina selatan cukup berpotensi.
Litologi Dasar Perairan Selat
2
Karimata
1.5
Endapan pasir dengan ketebalan
Lintang Utara ( º )

19 18 17 16
1
D
antara 1 meter hingga 1 meter lebih
0.5 KALIMANTAN Keterangan:
dapat ditemukan dipertengahan
11 12 13 14 15 G daratan
0 pulau antara Pulau Belitung dengan
C
Kalimantan (stasiun E, B, 15 dan
2

-0.5
1.5

20
1

Laut
0.5

-0.5

-1

-1.5

-2

-2.5

-3

105 105.5 106 106.5 107 107.5 108 108.5 109 109.5 110

-1 D). Sedangkan endapan pasir


Lintang Selatan ( º )

8 Stasiun
9 7 6 penelitian
-1.5
10
dipermukaan dan lanau di lapisan
F A
-2 1
B
Lokasi
bawahnya ditemukan membentang
Penelitian

-2.5
2 3 4 E5
mulai dari Utara Pulau Bangka
-3
Belitung hingga mendekati perairan
SUMATERA
105 105.5 106 106.5 107 107.5 108 108.5 109 109.5 110
kalimantan (st. 20, 12, 13, 16).
Bujur Timur ( º )
Paling utara dari Pulau
Bangka-Belitung endapan sedimen berubah menjadi pasir, pasir lanauan dan lanau
(st.19) hal ini menunjukan endapan lanau mulai bercampur dengan pasir di permukaan,
demikian pula pada stasiun 18 endapan sedimen permukaan berubah menjadi endapan
lanau pasiran dan lapisan dibawahnya adalah lanau dan lanau tersebut diduga berasal
dari pulau Sumatera. Pasir lanauan di permukaan dan lanau di lapisan bawah serta
lanau lumpuran di permukaan dan lumpur lanauan di lapisan bawah ditemukan di
sekitar perairan estuari Sungai Musi (st. 1 dan 10). Di sebelah Tenggara di endapkan
dari permukaan pasir kerikilan dan di lapisan bawah di endapkan lanau pasiran dan
pasir lanauan (st. 2). Endapan pasir lanauan di permukaan dan di lapisan bawahnya
lanau, lumpur lanauan dan pasir ditemukan di st. 17, 6, A dan 5.
Gambar 12. Litologi dasar perairan Laut Jawa pada masing-masing stasiun,
September 2004
DAMPAK BANGUNAN JETI DAN ABRASI PANTAI ERETAN INDRAMAYU 2006
Sebagai Lokasi Wisata Pantai berpasir
DASAR PERAIRAN MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA
(Helfinalis 2005)
PANTAI PASIR DI LETI MOA LAKOR

Tombra
Tombra

Kaiwatu
EKSPEDISI LAMALERA ( PULAU ADONARA, LEMBATA DAN PANTAR)

100

90

80

70

60
% Kerikil
50
% pasir
40 % lanau

30
% lempung

20

10 % lanau
%
0
% Kerikil

ST 1 ST 1 ST 2 ST 3 ST 5 ST 7 ST 9 ST ST ST ST ST ST ST 1 ST 3 ST 5 ST 7
(0- ( 70 - (4 0- . . . . 11 . 14 . 16 . 18 . 20 . 22 . Bio Bio Bio Bio
10) 80) 50) TK TK TK TK
Stasiun
Komposisi sediment di stasiun 3, forminifera bentonik
dan fraksi batuan andesit
PASIR KUARSA

merupakan salah satu bahan galian yang cukup melimpah di


Indonesia. Hal ini dimungkinkan akibat kondisi Indonesia yang
hampir setengahnya berupa batuan beku asam sebagai sumber
pembentuk bahan galian tersebut. Pasir kuarsa banyak ditemukan
pada daerah pesisir sungai, danau, pantai dan sebagian pada
lautan yang dangkal. Mineral ini memegang peranan cukup
penting bagi industri, baik sebagai bahan baku utama maupun
sebagai bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, pasir kuarsa
dimanfaatkan oleh industri manufaktur untuk menghasilkan
produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terutama untuk
bahan bangunan dan bahan utama pada disain interior/eksterior
serta bahan untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara sebagai
bahan ikutan, pasir kuarsa dimanfaatkan untuk bahan cetakan
pada pengecoran logam, bahan refraktori dan sebagai bahan
pengisi pada industri pertambangan dan perminyakan terutama
saat melakukan kegiatan pengeboran (ANONYMOUS 2009)
Pasir kuarsa SiO2 (Anonymous 2011)

Perairan kepulauan Riau terletak di jalur Granit yang mengandung


timah yang memanjang dari pulau Bangka. Belitung hingga
semenanjung Malaysia. Pasir laut yang kaya akan mineral kuarsa ini
adalah hasil pelapukan dari batuan Granit tersebut. Pulau-pulau seperti
Bangka, Belitung, Singkep, Bintan, Kundur, Batam dan lainnya
terbentuk dari batuan dasar Granit (Sarmili et al. 2011)
BATU SATAM
METEORIK

BIJI TIMAH
Pasir kuarsa dan batu granit di pantai Laskar
Pelangi Pulau Belitung

Pelepasan RV Baruna Jaya VIII Pelayaran


Kebangsaan Ilmuwan Muda Belitung 2010
Pantai yang indah, pasir putih
Halus, kemiringan pantai landai,
Dan lebar
Sea-level
Rose
5000th yang lalu

Crasostrea sp
Pasir kuarsa (quartz sands) merupakan pelapukan dari batuan beku
asam seperti batu granit, gneiss atau batu beku lainnya yang
mengandung mineral utama kuarsa. Hasil pelapukan ini kemudian
mengalami proses sedimentasi, terbawa air atau angin kemudian
diendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau pantai. Karena jumlahnya
yang cukup besar dan terlihat memutih di sepanjang tepi sungai, danau
atau pantai tersebut, maka di Indonesia lebih dikenal dengan nama
pasir putih (Anonymous 2010).
Kualitas pasir kuarsa di Indonesia cukup bervariasi, tergantung pada
proses genesa dan pengaruh mineral pengotor yang ikut terbentuk saat
proses sedimentasi. Ma¬terial pengotor ini bersifat sebagai pemberi
warna pada pasir kuarsa, dan dari warna tersebut prosentase derajat
kemurnian dapat diperkirakan. Butiran yang mengandung banyak
senyawa oksida besi akan terlihat berwarna kuning, kandungan unsur
aluminium dan titan secara visual akan lebih jernih, dan kandungan
unsur kalsium, magnesium dan kalium cenderung membentuk warna
kemerahan.
Di Alam, pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butir, mulai fraksi yang
halus (< 0,06 mm) apabila terdapat jauh dari batuan induk, sedangkan
ukuran kasar (> 2mm) terletak tidak jauh dari batuan induk.
Mineralogi (Anonymous 2010)
Mineral pembentuk pasir kuarsa secara dominan
tersusun oleh kristal-kristal silika (SiO2) yang
membentuk pola heksagonal serta beberapa
mineral pengotor yang bersenyawa dengan
mineral tersebut. Komposisi kimia pasir kuarsa
secara umum terdiri dari unsur-unsur :
Sifat fisik pasir kuarsa mempunyai ciri yang khas,
yaitu warna putih bening atau warna lain
tergantung kepada senyawa pengotornya,
kekerasan berkisar antara 7 (skala Mohs), berat
jenis antara 2,50 - 2,70, titik lebur antara 1715
oC, bentuk kristal hexagonal, panas spesifik
0,185 dan konduktivitas panas antara 12-100o C
Potensi dan Cadangan

Dari laporan penyelidikan terdahulu cadangan pasir kuarsa


Indonesia terdapat di Indonesia bagian barat, karena
kemungkinan batuan di daerah ini bersifat asam. Berdasarkan
laporan penelitian terdahulu serta hasil kajian Madiadipoera, dkk,
jumlah cadangan pasir kuarsa diperkirakan sekitar 4,55 milyar
ton, dengan perincian 78,6 juta ton cadangan terukur, 12,4 juta
ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka dan 4,4 milyar cadangan
hipotetik. Cadangan pasir kuarsa yang terbesar terdapat di
Sumatera Barat, yaitu sekitar 82,5% dari cadangan yang ada di
Indonesia. Berikutnya adalah Kalimantan Barat, Jawa Barat,
Sumatera Selatan.
Kualitas pasir kuarsa yang terbaik terdapat di daerah Kalimantan
Selatan dengan kadar silika (SiO2) berkisar antara 98,7 - ¬99,9%,
kemudian pasir kuarsa yang berasal dari Bangka dan Belitung
dengan kadar SiO2 antara 97,6 - 98,53%.
KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI
Kegunaan
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir
kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung
sebagai bahan baku utama maupun bahan
ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya
digunakan dalam industri gelas kaca, semen,
tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon,
silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand
blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal
dalam industri cor, industri perminyakan dan per-
tambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain
sebagainya.
Industri Pertambangan dan Perminyakan

Pemanfaatan pasir kuarsa pada industri pertambangan dan


perminyakan (pemboran) adalah sebagai filter yang lebih dikenal
dengan istilah gravel pack sand (GPS). Ukuran kekuatan pasir
kuarsa ditentukan oleh uji resistansi parameter kekuatan yang
ditentukan berdasarkan kedalaman pemboran dan tekanan yang
akan diderita oleh pasirkuarsa tersebut. Persyaratan ukuran pasir
kuarsa yang memenuhi standar untuk dipakai sebagai GPS.
Persyaratan lain yang dibutuhkan untuk GPS adalah Sphericity
dan Roundnes. Secara umum, apabila bentuk butir pasir kuarsa
mendekati bulat dan tidak memiliki sudut harga pasir kuarsa
tersebut semakin tinggi. GPS pada Industri Penambangan dan
Perminyakan dimanfaatkan sebagai penahan material-material
yang dapat menyumbat alat saring yang dipasang pada selubung
atau pipa pemboran.
Disamping itu, GPS berfungsi untuk memperbesar
permeabelitas formasi, sehingga aliran air atau minyak
dari formasi yang semula berbentuk radial bertekanan
tinggi menjadi linier yang bertekanan rendah . GPS ini
ditempatkan antara alat saring dengan dinding sumu.

Industri Semen
Pasir kuarsa pada pembuatan semen berfungsi sebagai
pelengkap kandungan silika dalam semen yang
dihasilkan. Kandungan silika untuk pabrik semen
berkisar 21,3% SiO2. Apabila komposisi SiO2 belum
tercapai ditambahkan pasir kuarsa. Pemakain pasir
kuarsa di industri ini bervariasi tergantung kandungan
silika bahan baku lainnya, biasanya berkisar antara 6 - 7
%.
lndustri Keramik

Pada industri keramik, pasir kuarsa merupakan pembentuk badan


keramik bersama dengan bahan baku lain, seperti kaolin,
lempung, felspar, dan bahan pewarna. Pasir kuarsa ini umumnya
pembentuk sifat glazur pada badan keramik, sehingga berbentuk
licin dan mudah untuk dibersihkan. Selain itu, pasir kuarsa
mempunyai sifat sebagai bahan pengurus yang dapat
mempermudah proses pengeringan, pengontrolan, penyusutan,
dan memberi kerangka pada badan keramik. Bahan keramik
terdiri atas bahan anorganik bukan logam berfasa kristalin dan
campuran logam yang proses produksinya memerlukan adanya
pemanasan suhu tinggi. Berdasarkan fungsi dan strukturnya,
keramik yang dihasilkan dibagi menjadi dua tipe, yaitu cara
konvensional dan modern.
Secara umum, cara konvensional menggunakan bahan-bahan
alam dari fasa amorf setelah pengolahan dan ada juga tanpa
pengolahan. Ada dua golongan industri yang termasuk keramik
konvensional, yaitu lndustri keramik berat yang terdiri atas industri
semen, mortar, refraktori, abrasif, dan industri khusus dan lndustri
keramik halus, yaitu gerabah/keramik hias, ubin lantai dan
dinding, saniter, peralatan makan-minum (table ware), isolator
listrik, alat dapur, keramik teknik, lampu pijar, botol dan gelas.
Industri keramik maju biasanya menggunakan bahan baku
artifisial murni yang mempunyai fasa kristalin. Produk keramik
maju yang dipasarkan di dunia, antara lain jenis zirkonia dan
sialon di industri otomotif (blok mesin, gear), mata pisau dan
gunting, barium titanat pada industri elek-tronika (kapasitor,
resistor), keramik nir-oksida (zirkon nitrida, magnesium nitrida,
silikon karbida, silikon nitrida) digunakan untuk high technology
kiln furniture, cutting tools, komponen mesin, alat ekstraksi dan
pengolahan logam dan fibre optic di industri telekomunikasi,
gedung pencakar langit, penerangan, dan tenaga surya.
Secara umum, bagian badan keramik terdiri atas dua
bagian, yaitu badan yang memberi bentuk kekuatan,
dan sebagai penutup badan (glazuur) sehingga tampak
lebih indah dan, menarik, serta mudah dibersihkan.
Pasir kuarsa merupakan bagian yang membentuk
glazuur.

Persentase penggunaan pasir kuarsa dalam keramik


tergantung dari jenis dan kegunaan produktannya. Pasir
kuarsa memiliki peran penting sebagai pembentuk
badan keramik karena mempunyai fungsi sebagai
pengontrol pada saat proses sebelum dan sesudah
pembakaran. Sebagai fungsi kontrol, pasir kuarsa harus
memenuhi persyaratan standar.
Industri Gelas dan Kaca
Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi gelas dan kaca,
yaitu dengan jalan meleburkannya bersama bahan-bahan lain
seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan. Sebagai bahan
pembentuk gelas kontribusi silica (SiO2) sangat dominan. Unsur
lain seperti soda (Na2O) dimanfaatkan dalam proses pencairan,
sedangkan kapur (CaO dan MgO) berfungsi sebagai stabilisator
ketika proses pencairan dan pembentukan kembali gelas dan
kaca tersebut. Biasanya, pada saat pengolahan ditambahkan
belerang untuk membantu pelunakan gelas ketika dicairkan.
Untuk proses pembuatan gelas yang berkualitas tinggi perlu
ditambahkan aluminium oksida (Al2O3) dan B2O3 untuk
menambah ketahanan gelas.
Gambar Peta lokasi pertambangan Jawa Tengah
(Anonymous 2011)
D I O RI TE M ARMER TRA SS FELDSPA RD PHO SPATE BALL CLAY

PETA13BAHANGALIANUNGGULAN No rth

DIJAWATENGAH JEPARA

J A V A SE A
KARIMUNJAWA REMBANG
ISLANDS KUDUS PATI

DEMAK
PEMALANG PEKALONG AN
BREBES TEG AL
WEST
SLAWI BATANG
JAVA KENDAL
BLO RA
SEMARANG
PROVINCE
PURWO DADI

UNGARAN

TEMANGG UNG SALATIGA


WONOSO BO
PURBALING GA BANJARNEGARA
MAG ELANG
SRAG EN
PURWO KERTO
BOYO LALI
EAST JAVA
MUNG KID SURAKARTA
PROVINCE
KARANGANYAR
KEBUMEN SUKOHARJO
CILACAP PURWO REJO KLATEN

NUSAKAMBANGAN ISLAND IND YOGYAKARTA WONOGIRI


ON
ESI PROVINCE
: Reg e nc y/Mun icip a lity A OC
: Provinc e b o rd e r
: Reg e nc y b o rd e r EAN
: Roa d
: Tra in lin e
: Rese rvo ir 0 1 3 Cm

0.5 1.5 Km

PA SIR
EM AS G AM PIN G KAO LI NE PA SI R BESI BEN TO N ITE
KUA RSA
BATUBARA
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://content5.videojug.com/e9/e9496a82-5ff7-a451-c602-ff0008ca4ddf/geology-igneous-
rocks.WidePlayer.jpg%3Fv2&imgrefurl=http://www.videojug.com/film/geology-igneous-rocks&usg=__mt13MOaMShjnzsNFYgmugHb-
ono=&h=360&w=640&sz=40&hl=id&start=20&zoom=1&tbnid=cG7wLXiK1fwsNM:&tbnh=77&tbnw=137&ei=jRawTpv9CIXJrAe-
nJVR&prev=/search%3Fq%3Digneous%2Brock%26hl%3Did%26sa%3DX%26h%3D423%26w%3D640%26sz%3D262%26biw%3D1024%26bih%3D582%26tb
m%3Disch&itbs=1

Igneous rocks
Igneous rocks are
called fire rocks and
are formed either
underground or above
ground. Underground,
they are formed when
the melted rock, called
magma, deep within
the earth becomes
trapped in small
pockets. As these
pockets of magma cool
slowly underground,
the magma becomes
igneous rocks.
Igneous rocks are also
formed when
volcanoes erupt,
causing the magma to
rise above the earth's
surface. When magma
appears above the
earth, it is called lava.
Igneous rocks are
formed as the lava
cools above ground.
Granite Rocks http://www.fi.edu/fellows/fellow1/oct98/create/igneous.htm

Granite rocks are


igneous rocks which
were formed by slowly
cooling pockets of
magma that were
trapped beneath the
earth's surface. Granite is
used for long lasting
monuments and for trim
and decoration on
buildings.
Pumice Rocks

Pumice rocks are


igneous rocks which
were formed when
lava cooled quickly
above ground. You
can see where little
pockets of air had
been. This rock is so
light, that many
pumice rocks will
actually float in
water. Pumice is
actually a kind of
glass and not a
mixture of minerals.
Because this rock is so
light, it is used quite
often as a decorative
landscape stone.
Ground to a powder,
it is used as an
abrasive in polish
compounds and in
Lava© soap.
Obsidian Rocks

Obsidian rocks are


igneous rocks that form
when lava cools quickly
above ground. Obsidian
is actually glass and not
a mixture of minerals.
The edges of this rock
are very sharp.
Scoria Rocks

Scoria rocks are igneous


rocks which were
formed when lava
cooled quickly above
ground. You can see
where little pockets of
air had been. Scoria is
actually a kind of glass
and not a mixture of
minerals.
Caption: Diorite igneous rock.
Diorite is an igneous rock that
forms when ...
530 × 427 - 74 k - jpg
sciencephoto.com
Gabbro is a basic igneous rock: if
erupted on the surface, the magma
would ...
600 × 456 - 91 k - jpg
marblefind.com
Andesite is an extrusive or
intrusive igneous rock that is
higher in silica ...
800 × 636 - 146 k - jpg
geology.about.com
dolomite
560 × 420 - 34 k - jpg
geology.com

Dolomite is both a mineral and a rock.


Dolomite is a calcium-magnesium ...
504 × 360 - 66 k - jpg
volcano.oregonstate.edu
Calcite, CaCO3. Rueun, Grischun (Grisons),
Switzerland Photo & Coll.
292 × 360 - 32 k - jpg
athena.unige.ch

http://www.google.co.id/search?q=calcite&btnG=Telusuri&hl=id&h=423&w=640&sz=262&tbm=isch&sa=X&ei=TBawTriUNc3prQexu8
xi&ved=0CAYQoAEoADAA&biw=1024&bih=582&gs_sm=e&gs_upl=9715l12207l0l12463l8l8l0l0l0l0l0l0ll0l0&oq=calcite&aq=f&aqi=&a
ql=
.. ore but slightly more interesting is a metallic
stone called hematite.
640 × 426 - 101 k - jpg
myths-made-real.blogsp
Quartz stone. Gudang kristal yang
mempisahkan kristal 'cluster' mungkin
bisa ...
530 × 398 - 41 k - jpg
baligifter.org
Granite adalah batuan
beku plutonic (plutonic
igneous rock) yang
terdiri ...
360 × 360 - 38 k - jpg
pr4s.blogspot.com
Iron Pyrite Cluster Approx. Size: 2 1/2" x 2" x 1 3/4"
300 × 300 - 38 k - jpg
crystalsrocksandgems.com
Nano Calcium Carbonate
500 × 500 - 22 k - jpg
tradevv.com
Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus
dari stratovolcanoes pada ...
1280 × 960 - 53 k - jpg
petrolab.atspace.com

http://www.google.co.id/search?q=andesit&hl=id&h=423&w=640&sz=262&biw=1024&bih=582&tbm=isch&ei=TCSwTtqZK8rorQe1uoVI&sa=N&gs_sm=e&gs_upl=22686l29051l0l
29464l17l16l0l1l1l1l754l6088l0.1.1.2.7.2.1l14l0&oq=andesit&aq=f&aqi=&aql=1

Anda mungkin juga menyukai