Anda di halaman 1dari 22

PERSEPSI BURUH HARIAN LEPAS (BHL) PT.

PRASIDHA
ANEKA NIAGA. TBK TENTANG PENDIDIKAN DI RT 39,
RW.07, KEL. OGAN BARU KECAMATAN KERTAPATI

OLEH :
FERY AGUSWIJAYA
2030004001
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia diciptakan memiliki dua tugas, pertama sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat Adz-
Dzariyat 56 dan Al-A’raaf: 59 , Manusia diperintah untuk beribadah hanya kepada Allah, karena tidak ada
tuhan selain Dia.
Tugasnya kedua, berkaitan erat dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 30, bahwa tugas
manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi,yang menuntut tanggung jawab yang berat. Selanjutnya ayat
31, manusia dibekali pengetahuan tentang nama semua yang ada di alam. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
menjalani tugas sebagai khalifah diperlukan ilmu dan dapat diperoleh melalui pengajaran atau pendidikan.
Pendidikan dalam Islam telah dimulai sejak turunnya wahyu pertama yaitu surat Al-alaq ayat 1 – 5, dimana
kita diperintahkan untuk belajar dengan menguatkan literasi. Selanjutnya Islam juga sangat memuliakan
derajat orang yang berpendidikan (Q.S. 58 : 11).
Pendidikan menjadi fardu ‘ain bagi seluruh muslim, dan dilaksanakan mulai dari lahir hingga liang lahat (al-
hadts), merupakan gagasan life long education mendahului yang dipelopori oleh Paul Lengrand dalam
bukunya an Introduction to Life Long education. (Quraish Shihab,l992:178). Pendidikan dari “buaian sampai
liang lahat” ini tentu dilakukan melalui berbagai jalur: formal, informal dan nonformal
Dari uraian diatas jelas bahwa pendidikan merupakan kebutuhan azali untuk menjalankan fungsi dan peran
manusia baik sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah, dan wajib dilaksanakan sepanjang hayat.
Pendidikan dapat menimbulkan perubahan sosial budaya, dikarenakan pendidikan sebagai institusi
sosial yang memegang kendali penting dalam mempertahankan kelanggengan kehidupan sosial.
(Saefudin 1987: 125). Proses pendidikan adalah sebuah sistem dengan proses yang komprehensip
yang terjadi secara formal (sekolah ) dan informal (keluarga dan masyarakat)
Pendidikan yang utama dan pertama sesungguhnya adalah keluarga. Sebagaimana ungkapan bijak,
“Al-ummu madrasatun ūla.” (ibu adalah madrasah yang pertama ). Keluarga merupakan sepasang
suami istri beserta anak-anaknya yang belum menikah yang tinggal satu rumah (T.O. Ihromi,
1999 : 67). Keluarga wajib mendidik untuk menjaga anak-anaknya dan keluarga dari siksaan
neraka (Q.S. 66 : 6). Karena orangtua lah yang mendidik anak-anaknya berakhlaq atau tidak
karena ia dilahirkan fitrah (al-hadits). Di rumah anak ditempa, dididik, diarahkan, diluruskan,
dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sentuhan lembut, perhatian yang tulus, secara kontinu.
Pelaksanaan fungsi edukatif dalam keluarga merupakan realisasi dari salah satu tugas dan
tanggung jawab orang tua kepada anaknya. Oleh karena itu fungsi ini tidak sekedar menyangkut
pelaksanaanya, “melainkan menyangkut pula penentuan dan pengukuhan landasan yang mendasari
upaya pendidikan itu, pengarahan dan perumusan tujuan pendidikan, perencanaan dan
pengelolaannya, penyediaan dana dan sarananya, pengayaan wawasan dan lain sebagainya yang
ada kaitanya dengan upaya pendidikan itu.” (Soelaeman :2001)
Demikian uraian diatas menegaskan fungsi keluarga dalam pendidikan
terhadap anak-anaknya merupakan kewajiban yang kompleks. Untuk
itu penelitian ini dijalani untuk melihat persepsi orang tua yang masuk
dalam kelompok kelas bawah terhadap pendidikan, dalam hal ini
tertuju pada Buruh Harian Lepas pada PT. Persada Aneka Niaga. TBK.
yang berdomisili di Jalan Ki. Kemas Rindo. Rt. 39. RW. 07.
Kelurahan Ogan Baru. Kecamatan Kertapati, ( Sungki ujung )

B. RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana persepsi Buruh Harian Lepas (BHL) PT. Prasidha Aneka
Niaga. TBK di RT. 39, RW.07, kel. Ogan Baru kecamatan Kertapati
terhadap pendidikan?”
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
 Tujuannya :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi
Buruh Harian Lepas (BHL) di Rt. 39 Rw. 07 Kel. Ogan Baru Kec.
Kertapati Palembang.
 Kegunaannya:

1. Sebagai bahan informasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam


pengembangan pelayanan dan proses pelaksanaan pendidikan.
2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan
khususnya terhadap harapan masyarakat kelas bawah akan
pemenuhan pendidikan khususnya bagi Buruh Harian Lepas di
Rt. 39 Rw. 07 Kel. Ogan Baru Kec. Kertapati Palembang.
D. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
 Data kualitatif yang meliputi persepsi Buruh Harian Lepas
terhadap pendidikan.
 Data kuantitatif tentang jumlah anggota keluarga, jumlah
anak, usia, besar penghasilan dan pengeluaran, serta luas rumah
yang dihuni,
b. Sumber Data
Sumber data primer dan Sumber data sekunder
2. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah Buruh Harian Lepas PT.
PAN di Rt. 39 Rw. 07 kel. Ogan
Baru Kec. Kertapati Palembang
yang jumlahnya 7 orang.

3. Tehnik Pengumpulan Data


a. Teknik wawancara

b. Teknik observasi

c. Teknik dokumentasi
4. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik
analisis yang berhubungan dengan persepsi Buruh
Harian Lepas terhadap pendidikan yaitu dengan reduksi
data yang merupakan suatu proses penyederhanaan dan
transformasi data yang ada dari catatan tertulis di
lapangan dan melalui tahapan yaitu menulis tema,
membuat ringkasan, dan membuat memo atau catatan.
PEMBAHASAN

A. Profil Responden
1. Pekerjaan
PT. Prasidha Aneka Niaga ( PAN ) adalah salah satu Perusahaan yang bergerak dalam
pengolahan karet atau sederhananya disebut Pabrik Karet. beralamat di Jalan Ki. Kemas
Rindo Kelurahan Ogan Baru. Kecamatan Kertapati. Responden dalam penelitian ini adalah
Buruh Harian Lepas (BHL) yang merupakan karyawan pabrik yang tidak memiliki kontrak
kerja, jadi mereka bekerja kalau ada pekerjaan, kalau tidak ada maka mereka dirumahkan
atau mencari kerja. Adapun pekerjaan mereka pada pabrik karet ini berupa mencuci,
menjemur, dan remiling karet. Untuk upah yang terima rata-rata Rp 50.000 hingga Rp.
75000 per hari, menurut mereka upah tertinggi yang pernah mereka terima sebesar Rp
150.000. Untuk pekerjaan di pabrik setiap harinya ada, jarang sekali kosong.
2. Tempat Tinggal
Mereka BHL ini menempati Bedeng panjang yang sediakan oleh PT PAN, yang
beralamatkan sama Jalan Ki. Kemas Rindo Kelurahan Ogan Baru. Kecamatan
Kertapati, masuk areal RT 39, RW.07, Sungki Ujung.

Untuk satu keluarga menempati ukuran 3 M x 6 M, yang terdiri dari 1 ruang


tamu / keluarga, 1 kamar tidur dan dapur. Mereka menempati bedeng ini tanpa
sewa, dan apabila tidak dipekerjakan maka harus keluar dari bedeng tersebut.
Lokasi tempat tinggal berjarak + 500 M SD, + 1 KM SMP, dan + 2 KM SMA.
3. Deskriptif Identitas Responden
No Nama Usia ( Tahun) Pendidikan Pengha Pengelu Tempat Ketera
silan aran Tinggal ngan
Suami Istri Suami Istri Suami Istri per per
hari hari

1 Tukimin Saniyah 43 41 SD SD TIDAK + 40 K BEDEN


TENTU G
+ 50 K
2 Saipul Maryati 40 40 SD SD + 50 K + 50 K BEDEN
Anwar G
3 Iswanto Rodiah 50 41 SMP SD + 50 K + 40 K BEDEN
G
4 Zakaria Siti 38 36 SD SD + 50 K + 40 K BEDEN
Romlah G
5 Sailam Farida 50 47 SD SD + 50 K + 50 K BEDEN
G
6 Endang Salma 44 42 SD SD + 50 K + 40 K BEDEN
Subadi G
7 Saniman Badriah 45 43 SD SD + 50 K + 50 K BEDEN
4. Deskriptif Anggota Keluarga Inti
 

JUMLAH ANAK YG JUMLAH ANAK YG JUMLAH ANAK JUMLAH ANAK YG


JUMLAH
BELUM SEKOLAH SEKOLAH PUTUS SEKOLAH TAMAT SEKOLAH
N NAMA
KETERANGA
o   N

PUTRA PUTRI PUTRA PUTRI PUTRA PUTRI PUTRA PUTRI PUTRA PUTRI

1 Tukimin 2 1 1 - 1 1 - - - -

2 Saipul Anwar 3 - - - 3 - - - 1 - SMA

3 Iswanto 1 1 - - 2 - - - - -

4 Zakaria - 2 - - - 2 - - - -

5 Sailam 1 1 - - 1 1 - - 1 - SMK

6 Endang Subadi 1 2 - - 1 2 - - - -

7 Saniman 1 2 - 1 1 1 - - - -
B. Persepsi Terhadap Pendidikan

1. Tukimin, persepsinya terhadap pendidikan


adalah sangat penting. Menurutnya pendidikan
dapat mengubah hidup lebih baik. Kehadiran
anak adalah penyemangat hidup. Oleh karena
itu ia ingin mensukseskan pendidikan anak-
anaknya agar lebih maju darinya, bahkan kalau
bisa sampai sarjana. Dia berharap pendidikan
gratis yang berkualitas. Dengan pendidikan
yang baik dapat meningkatkan status ekonomi
dan sosial.
2. Saipul Anwar, berpendapat bahwa semakin
baik pendidikan seseorang akan semakin baik
juga tarap kehidupannya. Dengan demikian
pendidikan memiliki arti yang sangat penting
dalam kehidupan seseorang. Baginya anak
adalah harta miliknya yang paling berharga.
Oleh karena itu ia ingin menyekolahkan anak-
anaknya setinggi-tingginya. Yang menjadi
kendala adalah kondisi ekonomi, untuk itu ia
berharap pendidikan gratis yang berkualitas.
3. Iswanto, baginya anak adalah penyemangat
hidup dan kerja, oleh karena itu mereka perlu
mendapat pendidikan baik, malalui sekolah dan
pendidikan dirumah beru pengajaran agama
dan akhlaq. Menurutnya pendidikan penting
untuk mengubah hidup lebih baik. Pendidikan
gratis yang baik menjadi harapannya, karena ia
ingin anak-anaknya sukses dan maju dalam
pendidikannya, tapi kemampuan ekonominya
tidak dapat memenuhinya. Sama dengan pak
Tukimin, bahwa pendidikan yang baik dapat
meningkatkan status dan ekonomi dan sosial.
4. Zakaria, masalah pendidikan anak-anak,
beliau sangat peduli karena pendidikan
baginya dapat mengubah hidup lebih baik.
Senada dengan lain bahwa peendidikan
saangat penting untuk meningkatkan status
ekonomi dan sosial.
5. Sailam, pendapatnya sama dengan yang lain
bahwa pendidikan itu sangat penting, karena
dengan pendidikan hidup akan lebih baik.
Tetapi karena kondisi ekonomi belau tak
mampu untuk memenuhinya. Oleh karena
pendidikan gratis yang berkualitas sangat ia
harapkan untuk memaajukan anak-anaknya.
6. Endang Subadi, pendapatnya juga tidak
berbeda dengan yang lain bahwa pendidikan
sangat penting, oleh sebab itu ia akan
berusaha agar anak-anaknya mendapatkan
pendidikan sebaik-baiknya karena akan
menjadikan kehidupan anak-anaknya lebih
baik daarinya.
7. Saniman, bahwa pendidikan harus
dinomor satukan bagi anak-anaknya, karena
anak merupakan karunia yang tak terhingga.
Ia ingin anak-anaknya mendapat pendidikan
secara baik dan benar baik di sekolah
maupun di rumah. Pendidikan sangat
penting sekali, diberharap anak-anaknya
dapat melanjut sampai tingkat yang
tertinggi, supaya lebih maju di masa depan
dibandingkan dirinya.
KESIMPULAN
Dari uraian pada pembahasan dapat di simpulkan, sebagai berikut :
1. Persepsi Buruh Harian Lepas pada PT. PAN terhadap pendidikan adalah
sangat penting. Kerana menurut mereka pendidikan akan menjadikan
kehidupan lebih baik dengan meningkatnya status ekonomi dan sosial.
2. Anak-anak bagi mereka merupakan anugrah yang tak terhingga,
menjadi penyemangat hidup oleh karena itu mereka berusaha akan
meemberikan pendidikan secara benar dan sebaik-baiknya, serta
berharap akan lebih baik kehidupannya dari mereka.
3. Pendidikan keluarga dijalani berupa pengajaran agama dan akhlaq
4. Harapan mereka adalah pendidikan gratis yang berkualitas atau baik,
kalau bisa hingga jenjang sarjana, tidak hanya sampai SMA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai