Anda di halaman 1dari 19

Proses Penambangan, Pengolahan,

Peleburan Bijih Logam

TEUKU ANGGARA, S.T., M.T.


Pendahuluan
Bijih-bijih logam adalah material yang diperoleh
dari hasil penambangan yang biasanya masih
berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-
gumpalan. Bijih-bijih logam ini masih
bercampur dengan bahan-bahan ikutan lainnya.

Prosentase berat dari unsur-unsur yang


terkandung di dalam bijih-bijih ini bergantung
pada kedalaman lapisan tanah dimana biji
tersebut diperoleh.
Operasi penambangan bijih-bijih
logam I
a) Pemboran,
pada jarak spasi 25 - 50 meter untuk mengambil
sample batuan dan tanah guna mendapatkan gambaran
kandungan logam yang terdapat di wilayah tersebut
b) Pembersihan dan pengupasan,
lapisan tanah penutup setebal 10– 20 meter yang
kemudian dibuang di tempat tertentu ataupun dipakai
langsung untuk menutupi suatu wilayah purna
tambang.
c) Penggalian,
lapisan bijih logam yang berkadar tinggi setebal 5-10
meter dan dibawa ke stasiun penyaringan.
Operasi penambangan bijih-bijih
logam II
d) Pemisahan,
bijih di stasiun penyaringan berdasarkan ukurannya. Produk akhir
hasil penyaringan bijih tipe Timur adalah -6 inci, sedangkan
produk akhir bijih tipe Barat adalah – 4/-2 inci.
e) Penyimpanan,
bijih yang telah disaring di suatu tempat tertentu untuk
pengurangan kadar air secara alami, sebelum dikonsumsi untuk
proses pengeringan dan penyaringan ulang di pabrik.
f) Penghijauan,
Dengan metode open cast mining yang dilakukan sekarang,
dimana material dari daerah bukaan baru, dibawa dan dibuang ke
daerah purna ambang, untuk selanjutnya dilakukan landscaping,
pelapisan dengan lapisan tanah pucuk, pekerjaan terasering dan
pengelolaan drainase sebelum proses penghijauan/penanaman
ulang dilakukan.
Sifat-sifat Umum Logam
 Ditinjau dari sifat kimianya logam-logam
mempunyai oksida-oksida pembentuk basa dan
berdasarkan sifat-sifat logam terhadap oksida ini
logam-logam tersebut dapat digolongkan
menjadi;
• Logam Mulia, yaitu logam yang tidak dapat mengalami
oksida, misalnya; Au, Pt, Ag dan Hg.
• Logam setengah mulia, yaitu logam yang agak sukar
teroksida, misalnya Cu.
• Logam tidak Mulia, yaitu logam-logam yang dalam
keadaan biasa dan pada perubahan temperatur mudah
teroksidasi, misalnya K, Na, Mg, Ca, Al, Zn, Fe, Sn, Pb dll.
Sumber logam (source of metal)
 Lapisan tanah dengan kedalaman 16 Km akan
diporoleh bijih-bijih dengan 46,59% Oksigen,
27,72 % Silikon dan selebihnya unsur lain
termasuk logam-logam yang terdapat pada bijih-
bijih ini biasanya masih dalam keadaan terikat
dengan unsur-unsur lain (berupa senyawa)
1. Berupa oksida-oksida (untuk bijih-bijih Fe, Mn,
Cr, Sn dll.)
2. Berupa karbonat-karbonat (untuk bijih-bijih Zn,
Cu, Fe dll.)
3. Berupa sulfida (untuk bijih-bijih Pb, Zn, Cu dll.).
Pengerjaan Bijih-bijih
(Work Ores)
Sebelum diproses lebih lanjut dilakukan
terhadap bijih-bijih, terlebih dahulu bijih-
bijih tersebut dikerjakan, antara lain dengan
cara pemecahan, pengayakan atau sizing dan
pembenahan (ores dressing).
Pemecahan bijih-bijih.

 Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai


ukuran melintang 1200 - 1500 mm.
 Dalam pengerjaan metallurgi biasanya dibutuhkan ukuran bijih-
bijih yang cukup halus (kadang sampai 0,1 mm)
Mesin Pemecah Bijih-Bijih

 Gyratory Crusher
Beater Mill
Ball Mill
Pengayakan (sizing)
 Pengayakan ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan
ayakan berupa batang-batang
baja yang berbentuk kisi-kisi
(bar screen), berupa jarring-
jaring kawat (vibration screen)
atau ayakan yang berupa silinder
(revolving / cylinder screen).
Pembenahan bijih-bijih (ores
dressing)
 Pemrosesan bijih-bijih dengan tidak merubah
sifat-sifat kimia atau sifat fisik dari bijih-bijih
tersebut.
 Bertujuan untuk memisahkan bijih-bijih dari

bahan-bahan ikutan dari kotoran-kotoran


yang biasa disebut tailing.
 Dengan pemisahan tailing akan diperoleh

bijih-bijih dengan prosentase bahan tambang


yang lebih tinggi yang biasa disebut
consentrate.
Proses Ores Dressing I
1. Bijih-bijih yang berharga dipilih / disortir antara lain
berdasarkan warna dan bentuk bijih-bijihnya. Pemilihan
ini biasanya dilakukan pada permukaan yang datar atau
pada konveyor sortir.
2. Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan l
kerapuhan bijih-bijih.
3. Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih. Dalam
hal ini bijih-bijih diluncurkan pada bidang miring
sehingga bahan-bahan yang lebih ringan akan meluncur
lebih cepat.
4. Pemisahan secara elektro static, yaitu pemisahan bijih-
bijih berdasarkan konduktifitas listriknya, kapasitat dan
sifat-sifat kelistrikannya.
Proses Ores Dressing II
5. Pemisahan secara magnetis, dimana bahan-bahan tambang
dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat amgnetiknya.
6. Pemisahan berdasarkan grafitasi bijih-bijih tambang. Dalam
hal ini bijih-bijih dibedakan berdasarkan kecepatan
tenggelam atau jatuhnya bijih-bijih tersebut dalam suatu
cairan atau udara.
7. Pemisahan dengan menggunakan suatu medium berat, dalam
hal ini akan terdapat bijih-bijih yang mengapung dan yang
tenggelam tergantung pada massa jenis bijih dan massa jenis
medium yang digunakan. Medium yang biasa digunakan
antara lain berupa cairan organic atau larutan-larutan.
8. Flotasi atau pengapungan bijih-bijih yang sudah berbentuk
bubuk dengan bantuan peniupan udara pada bijih-bijih
tersebut.
Proses pengolahan logam
Teknologi pembuatan baja
PLC
Terima kasih

Teuku Anggara, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai