Anda di halaman 1dari 9

BAB I

LOGAM FERRO

DIAGRAM MATERIAL
LOGAM

Bijih-Bijih
Bijih-bijih dimaksudkan secara umum adalah bahan-bahan yang diperoleh dari hasil
penambangan yang biasanya masih berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan.

Bijih-bijih Logam
a. Sifat umum logam
Logam-logam yang banyak ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari, secara umum
mempunyai sifat-sifat dapat mengkilat, dapat menghantar kalor dan listrik, berwarna putih
seperti perak (kecuali tembaga berwarna kemerah-merahan dan emas berwarna kuning).
Logam-logam tersebut mempunyai kekerasan yang berbeda-beda mulai dari lunak sekali
(natrium dan kalium) sampai keras sekali (seperti chrom dll.), sementara raksa berbentuk cair.
Menurut massa jenisnya logam digolongkan atas logam berat (yang massa jenisnya diatas
5). Dan logam ringan (yang massa jenisnya kurang dari 5).
Ditinjau dari sifat kimianya logam-logam mempunyai oksida-oksida pembentuk basa dan
berdasarkan sifat-sifat logam terhadap oksida ini logam-logam tersebut dapat digolongkan
menjadi ;
 Logam Mulia, yaitu logam yang tidak dapat mengalami oksida, misalnya; Au, Pt, Ag dan
Hg.
 Logam setengah mulia ; yaitu logam yang agak sukar teroksidasi, misalnya Cu.
 Logam tidak mulia, yaitu logam-logam yang dalam keadaan biasa dan pada perubahan
temperatur mudah teroksidasi misalnya K, Na, Mg, Ca, Al, Zn, Fe, Sn, Pb dll.
b. Sumber Logam (Source of Metal) :
Bijih-bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih bercampur dengan
bahan-bahan ikutan lainnya. Prosentase berat dari unsur-unsur yang terkandung di dalam bijih-
bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah dari mana bijih tersebut diperoleh, misalnya
untuk lapisan tanah dengan kedalaman 16 km, akan diperoleh bijih-bijih dengan 46,59 %
oksigen, 27,72 % Silikon dan selebihnya unsur lain termasuk logam-logam.
Logam-logam yang terdapat pada bijih-bijih ini biasanya masih dalam keadaan terikat
dengan unsur-unsur lain (berupa senyawa), misalnya :
 Berupa oksida-oksida (untuk bijih-bijih Fe, Mn, Cr, Sn dll)
 Berupa karbonat-karbonat (untuk bijih-bijih Zn, Cu, Fe dll)
 Berupa sulfida (untuk bijih-bijih Pb, Zn, Cu dll)

Pengerjaan Bijih-bijih (Work ores)


Sebelum proses yang lebih lanjut dilakukan terhadap bijih-bijih, maka terlebih dahulu bijih-
bijih tersebut dikerjakan, antara lain dengan cara pemecahan, pengayakkan atau sizing dan
pembenahan (ores dressing).
a. Pemecahan bijih-bijih
Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai ukuran melintang
1200 – 1500 mm. Pengerjaan metallurgy biasanya dibutuhkan ukuran bijih yang cukup halus
(kadang sampai 0,1 mm), sehingga bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan tersebut
harus diperkecil atau dipecah terlebih dahulu.
Berdasarkan ukuran feed dan ukuran produk dari pemecahan, maka proses pemecahan ini
dibagi atas :
Pengerjaan Ukuran feed (mm) Ukuran produk (mm)
1. Breaking (Crushing 1500 – 300 300 – 100
pendahuluan)
2. Crushing 300 – 100 50 – 10
3. Fine Crushing 50 – 10 10 – 2
4. Grinding 20 0,05

Pada gambar dibawah ini ditunjukkan beberapa bentuk mesin pemecah bijih-bijih yang
banyak digunakan.
Gambar 1.1. Gyratory Crusher
1. Pemecah yang berputar
2. Kerucut landasan pemecah
3. Poros
4. Eksentrik
5. Alat transmissi
Gyratory Crusher digunakan untuk pemecahan primer atau pemecahan sekunder.
Beater mill digunakan untuk pemecahan awal (breaking).

1.2. Gambar Beater Mill dan Ball Mill


b. Pengayakan ( Sizing )
Bijih-bijih yang sudah dipecah kemudian dipisah-pisahkan menurut besar / ukuran
butirannya, proses pemisahan ini dinamakan pengayakan atau sizing. Pengayakan ini perlu
dilakukan agar jangan sampai terjadi pemecahan bijih yang terlalu kecil (lebih kecil dari
ukuran yang diperlukan).
Pengayakan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan ayakan berupa batang-batang
baja yang berbentuk kisi-kisi (bar screen), berupa jaring-jaring kawat (vibrating screen) atau
ayakan yang berupa silinder (revolving / cylinder screen).
Pada gambar dibawah ini diberikan diagram aliran proses pemecahan dan pengayakan
bijih-bijih tersebut sampai diperoleh ukuran bijih-bijih yang diinginkan.

Gambar 1.3. Diagram aliran pengerjaan bijih


c. Pembenahan bijih-bijih (Ores dressing)
Pembenahan bijih-bijih (ores dressing) dimaksudkan adalah pemrosesan bijih-bijih
dengan tidak merubah sifat-sifat kimia atau sifat fisik dari bijih-bijih tersebut.
Tujuan dari proses dressing ini adalah untuk memisahkan bijih-bijih dari bahan-bahan
ikutan/kotoran-kotoran yang biasa disebut tailing. Dengan pemisahan tailing ini akan
diperoleh bijih-bijih dengan prosentase bahan tambang yang lebih tinggi yang biasa disebut
concentrate.
Ores Dressing ini sangat penting dalam metallurgy modern karena dengan proses ini
biaya/ongkos pemisahan barang-barang tambang dari bijih-bijihnya menjadi diperkecil, dan
juga dapat menyederhanakan pengerjaan bijih-bijih yang lebih lanjut.
Dibawah ini diberikan cara-cara yang biasa digunakan untuk pemisahan barang-barang
tambang dari bahan-bahan ikutannya ;
1. Bijih-bijih yang berharga dipilih/disortir antara lain berdasarkan warna dan bentuk bijih-
bijihnya. Pemilihan ini biasanya dilakukan pada permukaan yang datar atau pada
konveyor sortir.
2. Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan/kerapuhan bijih-bijih.
3. Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih. Dalam hal ini bijih-bijih diluncurkan
pada bidang miring, sehingga bahan-bahan yang lebih ringan akan meluncur lebih cepat.
4. Pemisahan secara elektro statik, yaitu pemisahan bijih-bijih berdasarkan konduktivitas
listriknya, kapasitas dan sifat-sifat kelistrikannya.
5. Pemisahan secara magnetis, dimana bahan-bahan tambang dipisahkan berdasarkan
perbedaan sifat magnetiknya.
6. Pemisahan berdasarkan gravitasi bijih-bijih tambang. Dalam hal ini bijih-bijih dibedakan
berdasarkan kecepatan tenggelam atau jatuhnya bijih-bijih tersebut dalam suatu cairan
atau udara.
7. Pemisahan dengan menggunakan suatu medium berat, dalam hal ini akan terdapat bijih-
bijih yang mengapung dan yang tenggelam tergantung pada massa jenis bijih dan massa
jenis medium yang digunakan. Medium yang biasa digunakan antara lain adalah berupa
cairan organik atau larutan-larutan.
8. Flotasi atau pengapungan bijih-bijih yang sudah berbentuk bubuk dengan bantuan
peniupan udara pada bijih-bijih tersebut.
Pemrosesan bijih-bijih (Ores Processing)
Pemrosesan bijih-bijih dimaksudkan adalah proses pemisahan logam murni atau
senyawanya dari bijih-bijihnya. Proses pemisahan ini secara umum dibagi atas dua golongan :
- Pyrometallurgy dan
- Hydrometallurgy
a. Pyrometallurgy
Pada proses pyrometallurgy, pemisahan logam dilakukan dengan cara menaikkan temperatur
bijih-bijih tersebut. Proses dasar dari pyrometallurgy ini adalah peleburan, pemanggangan
dan destilasi.
Pada peleburan, bijih-bijih dipanaskan sampai temperatur tertentu sehingga cukup untuk
mencairkan logam yang dikehendaki dari bijih-bijih tersebut. Dengan demikian bahan yang
sudah melebur tersebut akan terpisah dengan sendirinya dengan bahan-bahan lainnya, hal ini
dimungkinkan oleh perbedaan berat jenis dari bahan-bahan yang terdapat pada bijih-bijih
tersebut. Pada proses peleburan ini akan terjadi proses reduksi atau oksidasi, bergantung pada
jenis bijih-bijih yang dioleh. Misalnya untuk bijih-bijih yang bersifat oksida ( bijih-bijih Fe,
Mn, Cr, Sn), dipisahkan dengan cara reduksi , dan untuk bijih-bijih yang bersifat karbonat
dan sulfida (bijih-bijih Zn, Cu, Fe) dilakukan dengan cara oksidasi kemudian diikuti reduksi.
Pada pemanggangan, temperaturnya tidak sampai meleburkan logam yang bersangkutan.
Tujuan pemanggangan ini adalah untuk mempersiapkan bijih-bijih sebelum dikerjakan lebih
lanjut, misalnya untuk menghilangkan gas-gas atau lembab dari bijih-bijih. Pada
pemanggangan ini dapat terjadi reduksi, oksidasi, klorisasi, sulfatisasi atau jenis-jenis lain
sesuai dengan bijih-bijihnya yang dikerjakan.
Keadaan bijih-bijih diantara temperatur pemanggangan dan temperatur peleburan disebut
sintering. Dalam hal ini sebagian logam sudah mencair, kemudian jika didinginkan kembali
bagian-bagian sudah mencair tersebut akan memadat dan bersatu dengan partikel-partikel
lain yang belum mencair. Tujuan sintering ini adalah untuk merubah bijih-bijih yang dipecah
terlalu kecil/halus menjadi gumpalan yang lebih besar.
Pada destilasi, logam atau senyawanya diuapkan dari bahan tambang yang sukar menguap
yang terdapat bijih-bijih tersebut.
b. Hidrometallurgy
Prinsip dasar hidrometallurgy adalah pelarutan bijih-bijih dengan asam atau basa
Yang sesuai dengan jenis logam yang terdapat pada bijih-bijih yang dikerjakan,
kemudian dari larutan tersebut logam atau senyawanya dipisahkan dari larutan
dengan cara elektrolisa atau dengan cara pengendapan. Proses pemisahan seperti ini
biasa dilakukan untuk logam-logam ringan (Al, Mg, Na, K, Ca, dsb).

Anda mungkin juga menyukai