NIM : 7100190145
KELAS : 03
a. Batuan
- Batuan Beku
- Batuan sedimen
b. Mineral
- Mineral Logam
Mineral yang unsur utamanya mengandung logam, memiliki kilap logam,
dan umumnya bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.
Contoh mineral logam adalahMagnetit (Fe3)4), Hematite (Fe2O3),
Siderite (FeCO3).
- Mineral Non-logam
Mineral yang unsur utamanya terdiri atas bukan logam, misalnya bentonit,
kalsit (batu kapur/gamping), pasir kuarsa, dan lain-lain. Contohnya
belerang, fosfat, dan zeolit.
c. Batubara
Batubara adalah akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang mati dan tidak sempat
mengalami pembusukan secara sempurna, yang kemudian terpreservasi dengan
baik dalam kondisi bebas oksigen (anaerobic) misalnya pada bagian bawah dari
suatu danau atau pada endapan/sedimen berbutir sangat halus. Proses penimbunan
tersebut terjadi bersamaan dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai
pergeseran tektonik) yang memungkinkan sisa-sisa tumbuhan terakumulasi
hingga sangat dalam. Akibat penimbunan, material tumbuhan terkena suhu dan
tekanan tinggi yang menyebabkan perubahan fisika dan kimiawi. Selama tahap
tersebut persentase hidrogen dan oksigen akan berkurang, sedangkan persentase
karbon akan meningkat. Hasil akhirnya adalah suatu material yang mengandung
karbon lebih dari 50% berdasarkan berat dan 70% berdasarkan volume, yang kita
sebut sebagai batubara
a.Preparasi
1.Kominusi (Reduksi ukuran).
Tujuan dari kominusi :
Macam-macam kominusi :
Crushing (Permukan/Pemecahan)
Grinding ( Penggerusan/Penghalusan)
Screening (Pengayakan/Penyaringan)
Classification (Klasifikasi)
1. Thickening (Pengentalan)
2. Filtration (Penapisan)
3. Drying (Pengeringan)
d.Penanganan material
Metalurgi adalah ilmu, seni dan teknologi yang mengkaji tentang proses
pengolahan dan peekayasaan mineral dan logam .
Metalurgi ekstraktif adalah studi tentang proses yang digunakan dalam
pemisahkan logam berharga dalam konsentat dengan mineral lainnya.
Pierce-smith converter
Bessemer converter
Kaldo converter
Linz-donawitz (L-D) converter
Open hearth furnace
Logam yang diiginkan harus mudah larut dalam ragen yang murah.
Metal/logam yang sudah larut tersebut harus dapat diambil dari larutan
tersebut dengan mudah dan murah.
Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses
berikutnya.
Mineral pengganggu (ganggue mineral) jangan terlalu banyak berreaksi
dengan reagen yang dipakai.
Zat pelarut harus dapat diperoleh kembali untuk didaur ulang.
Zat yang diumpankan (dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung
karena akan sulit memisahkannya.
zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang
luas agar mudah bereaksi pada suhu rendah.Zat pelarut sebaiknya tidak
korosi dan beracun sehingga tidak membahayakan alat dan operator.
Elektrometalurgi :adalah proses ekstraksi logam yang memakai teknik elektro-
kimia, misalnya batrai dan elektrolisa (electrolysis = electrorefining). pada proses
ini selain diperlukan aruslistrik sebagai sumber energi juga diperlukan elektroda
(electrodes) dan cairan elektrolit (electrolyte).
Elektroda harus memiliki sifat sebagai berikut :
Bila elektroda padat maka syrat tambahan agar elektoda tersebut memuaskan
maka harus :
PREPARASI
1. Komunusi, ialah mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari
ukuran semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing atau grinding. Grinding
digunakan untuk proses basah dan kering, sedangkan crushing digunakan untuk
proses kering saja. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi dimaksudkan
juga untuk meliberasikan bijih, yaitu proses melepas mineral tersebut dari ikatan
yang merupakan gangue mineral. Untuk melakukan hal ini digunakan alat crusher
dan grinding mill.
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk
a. Gravitasi
b. Kekerasan material
c. Keliatan material
d. Kandungan air/kelembaban
Jawab:
= 20
Alat yang digunakan pada kedua tahap adalah compression crusher (cone)
pada tahap primer dan Impactors (Vertical type) pada tahap sekunder.
Jawab :
S = T/1-Ri
= 90/1-0.25
= 120 ton/jam
CLR = 120-90/90
1 90 - 90 22.5 67.5