KARATERISTIK
MASSA BATUAN - 7
Suseno Kramadibrata
Made Astawa Rai
Ridho K Wattimena
Laboratorium Geomeknika
FIKTM - ITB
2
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB 7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bidang diskontinuiti
Jarak antar bidang diskontinuiti
Rock Quality Designation (RQD)
Karakteristik Massa Batuan
4
3
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB 7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Orientation
6
5
Orientation
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
8
Orientasi Bidang Kekar
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bidang kekar
A
Sisi Lereng
10
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Jarak Antar Kekar
11
12
Prosedur Normal Untuk
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Garis Pengukuran Kekar
Garis bentangan
Membentuk Dip
Setinggi Mata Pengamat
Panjang minimum garis pengukuran yang tersedia
10 kali jarak rata-rata kekar/panjang minimum 30 m
Variasi Orientasi Keluarga Kekar
Kerataan permukaan singkapan massa batuan
Ketersedian muka singkapan massa batuan lain yang saling tegak lurus
Diukur 2 Kali, Maju Mundur
Variasi Jenis Batuan
Keadaan Air Tanah
Cuaca
Ketersedian Peralatan
13
Pengukuran Kekar
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
14
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB 7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
lemah
bidang
tersebut
orientasi
Misalnya
N40oE/50o
mempunyai
16
15
Rock Quality Designation - RQD
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
17
18
RQD vs. λ
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
19
RMR – A
Klasifikasi Parameter & Pembobotan
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bobot 15 12 7 4 2 1 0
2 RQD (%) 90 - 100 75 - 90 50 - 75 25 - 50 < 25
Bobot 20 17 13 8 3
Bobot 20 15 10 8 5
Air Aliran/10 m
tanah panjang tero- None < 10 10 - 25 25 - 125 > 125
wongan (Lt/min)
5 Tekanan air
kekar/MaksTegang 0 < 0.1 0.1 - 0.2 0.2 - 0.5 > 0.5
an utama
Kondiisi umum Kering Lembab Basah Menetes Mengalir
Bobot 15 10 7 4 0
22
RMR - B
Peubah bobot orientasi diskontinuiti
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Jurus & kemiringan orientasi Sangat mengun- Mengun- Sedang Tidak Sangat tidak
diskontinuiti tungkan tungkan menguntungkan menguntungkan
Terowongan 0 -2 -5 - 10 - 12
Bobot Fondasi 0 -2 -7 - 15 - 25
Lereng 0 -5 - 25 - 50 - 60
RMR - C
Kelas massa batuan menurut bobot total
Bobot 100 - 81 80 - 61 60 - 41 40 - 21 < 20
No. Kelas I II III IV V
Description Batuan Batuan Batuan Batuan buruk Batuan sangat
sangat baik baik sedang buruk
RMR - D
Arti kelas massa batuan
No. Kelas I II III IV V
Stand up time rata-rata 20 th. utk 15 m 1 th. utk 10 m 1 mgg utk 5 10 jam utk 2.5 30 min utk 1 m
span span m span m span span
Kohesi massa batuan (kPa) > 400 300 - 400 200 - 300 100 - 200 < 100
0 0 0 0 0 0 0
Sudut gesek dalam > 45 35 - 45 25 - 35 15 - 25 < 150
23
Strike bidang diskontinu tegak lurus dengan Strike bidang diskontinu tegak lurus dengan
sumbu terowongan dengan arah dip melawan sumbu terowongan dengan arah dip melawan
arah penggalian sebesar 45 – 90° arah penggalian sebesar 20 – 45°
24
Strike Kekar Tegak Lurus Sumbu Terowongan
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Strike bidang diskontinu tegak lurus dengan Strike bidang diskontinu tegak lurus dengan
sumbu terowongan dengan arah dip searah sumbu terowongan dengan arah dip searah
penggalian sebesar 45 – 90° penggalian sebesar 20 – 45°
25
Strike bidang diskontinu sejajar dengan sumbu Strike bidang diskontinu sejajar dengan sumbu
terowongan dengan arah dip searah penggalian terowongan dengan arah dip searah penggalian
sebesar 45 – 90° sebesar 20 – 45°
26
Strike Kekar Sejajar Sumbu Terowongan
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Strike bidang diskontinu sejajar dengan sumbu terowongan dengan arah dip searah penggalian
sebesar 0 – 20°
27
Stepped
rough
I Profil kekasaran
smooth (roughness) & pemeriannya
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
II
(ISRM, 1981).
Panjang profile dalam
slickensided
III selang 1 - 10 m
Skala vertikal & horizontal
rough Undulating sama
IV
smooth
V
slickensided
VI
rough Planar
VII
smooth
VIII
slickensided
IX
28
Profil kekasaran
(roughness) & pemeriannya
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
(ISRM, 1981).
Panjang profile dalam
selang 1 - 10 m
Skala vertikal & horizontal
sama
29
2 Koreksi orientasi untuk penggalian dengan RMR (Fowell & Johnson, 1991)
Kelas Batuan I II III IV V
Orientasi jurus Sangat mengun- Tidak Sangat tidak
Menguntungkan Sedang
& kemiringan tungkan menguntungkan menguntungkan
Bobot untuk
-12 -10 -5 -2 0
penggalian
30
Rock Mass Quality - Q System
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
31
Q System
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
RQD Jr Jw
Q= x x
Jn Ja SRF
32
Deskripsi & Nilai Q-Sistem (Barton dkk,
1. Rock Quality Designation 1974) RQD (%)
A. Tightly healed, hard, nonsoftening, impermeable filling, i.e., quartz or epidote 0.75
B. Unaltered joint walls, surface staining only 1 25-35o
C. Slightly altered joint walls. Non-softening mineral
coatings, sandy particles, clay-free disintegrated rock, etc. 2 25-30o
D. Silty or sandy clay coatings, small clay fraction (non-softening) 3 20-25o
E. Softening or low-friction clay mineral coatings, i.e., kaolinite, mica. Also chlorite, talc, gypsum,
& graphite, etc., & small quantities of swelling clays (discontinuous coatings, 1-2 mm or less in thickness) 4 8-16o
34
5. Stress Reduction Factor `SRF
(a) Weakness zones intersecting excavation, which may cause loosening of rock mass when tunnel is excavated
7 # TA3111 Mekanika Batuan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
A. Multiple occurences of weakness zonescontaining clay or chemically disintegrated rock,
very loose surrounding rock (any depth) 10.0
B. Single-weakness zones containing clay or chemicallydisintegrated rock (depth of excavation < 50 m) 5.0
C. Single-weakness zones containing clay or chemically disintegrated rock (depth > 50 m) 2.5
D. Multiple-shear zones in competent rock (clay-free), loose surrounding rock (any depth) 7.5
E. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation < 50 m) 5.0
F. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation > 50 m) 2.5
G. Loose open joints, heavily jointed or "sugar cube", etc. (any depth) 5.0
(c) Squeezing rock; plastic flow of incompetent rock under the influence of high rock pressures
N. Mild squeezing rock pressure 5-10
O. Heavy squeezing rock pressure 10-20
Note :
(i) Factors C-F are crude estimates. Increase Jw if drainage measures are installed.
(ii) Special problems caused by ice formation are not considered.
___________________________________________________________________
a After Barton et.al (1974)
b Nominal
36