1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Klasifikasi Penggalian
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
10
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bila spalling diinginkan untuk terjadi, kuat tarik dinamik harus lebih kecil daripada tegangan tarik radial yang dihasilkan dari pantulan pulsa tegangan tekan awal di bidang bebas.
11
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
12
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Kecepatan Ultrasonik
Uji (ISRM 1981) untuk mengukur cepat rambat gelombang ultrasonik pada contoh batu sebelum uji UCS.
cepat rambat gelombang primer (VLp) cepat rambat gelombang sekunder (VLs).
Modulus Elastik dinamik dapat dihitung. Kemampugalian batuan ditentukan juga oleh karakteristik dinamiknya, karena perjalanan gelombang akibat benturan mata bor dan gigi-gigi alat gali terhadap batuan merupakan gerakan dinamik. Setiap batuan selalu memiliki rekahan awal (pre-existing cracks). Tergantung dari proses pematangannya didalam, rekahan awal ini dapat saja bertambah. Menaiknya rekahan awal akan menurunkan kecepatan ultrasonik.
13
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
l
Contoh F
PUNDIT
14
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Fracture Index dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinuiti dan didefinisikan sebagai jarak rata-rata fraktur dalam sepanjang bor inti atau massa batuan
15
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
D W2
W1
16
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Is(50)
D k 50
0.45
Is = Point load index, MPa F = Failure load, N D = Jarak antara dua konus penekan, mm sc = 23 Is - Untuk diamater contoh 50 mm
Jika Is = 1 MPa, indeks tsb tidak memiliki arti, maka penentuan kekuatan harus berdasarkan uji UCS
17
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Rock Quality Designation (RQD) Bidang diskontinuiti Jarak antar bidang diskontinuiti
18
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
(a)
(b)
(c)
(d)
(a) Vertical Discontinuity (b) : Horizontal (c) : Dip Into Face
(e)
(f)
(d) : Dip Out of Face (e) : Powder/Friable (f) : Totally Massive
19
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Orientasi bidang diskontinuitas sejajar bidang bebas : - Lereng mantap - Arah lemparan terkontrol
Orientasi bidang diskontinuitas menyudut terhadap bidang bebas : - Muka jenjang berblok-blok D - Hancuran berlebih
20
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
21
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
RQD vs. l
Bila inti bor tidak tersedia, RQD dapat dihitung secara tidak langsung dengan melakukan pengukuran orientasi
22
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
X 100%
L = 24 cm
L = 11 cm
L=0
Jumlah potongan inti bor diukur pada inti bor sepanjang 2 m, Potongan akibat penanganan pemboran harus diabaikan dari perhitungan Into bor yang lembek dan tidak baik berbobot RQD = 0 (Bieniawski, 1989).
23
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
24
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
(Mpa)
1 - 10 10 - 25 10 - 50 > 25
25
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
26
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
3.
4.
5. 6.
Untuk menghubungkan pengalaman atas pengamatan suatu kondisi massa batuan di satu tempat dengan lainnya.
Untuk menghasilkan data kuantitatif untuk desain rekayasa. Untuk melengkapi suatu dasar umum komunikasi.
27
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
sangat kasar, tdk menerus, tdk ada pemisahan, dinding batu tdk lapuk
30
Slicken-sided /tebal gouge < 5 mm, atau pemisahan 1-5 mm, menerus
10
Bobot Air tanah Aliran/10 m panjang terowongan (Lt/min) Tekanan air kekar/MaksTegang an utama Kondiisi umum Bobot
None
< 10
10 - 25
25 - 125
> 125
0 Kering 15
29
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
30
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Profil kekasaran (roughness) & pemeriannya (ISRM, 1981). Panjang profile dalam selang 1 - 10 m Skala vertikal & horizontal
sama
31
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
a = 45-900
Sedang
a = 20-450
Tidak menguntungkan
a = 45-900
Sangat tdk menguntungkan
a = 20-450
Sedang Tdk menguntungkan
Sangat menguntungkan
Koreksi orientasi untuk penggalian dengan RMR (Fowell & Johnson, 1991) Kelas Batuan I II Menguntungkan -10 III Sedang -5 IV V
Sangat menguntungkan
-12
Tidak menguntungkan
-2
32
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
33
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Q System
RQD Jr Jw Q x x Jn Ja SRF
RQD = Rock quality designation Jr Jw = Angka kekasaran kekar = Angka reduksi kondisi air Jn Ja = Jumlah set kekar = Angka alterasi kekar
34
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
2. Modified Joint Set Number (Kirsten, 1982) A. Massive, none or few joints B. One joint set / fissure set C. One joint set / fissure set / plus random D. Two joint sets / fissure set E. Two joint sets / fissure set / plus random F. Three joint sets / fissure set G. Three joint sets / fissure set / plus random H. Four joint sets / fissure set J. Multiple joint / fissure set 3. Joint Roughness Number (a) Rock wall contact and (b) Rock wall contact before 10 cm shear A. Discontinuous joint B. Rough or irregular, undulating C. Smooth, undulating D. Slickensided, undulating E. Rough or irregular, planar F. Smooth, planar G. Slickensided planar
(c) No rock wall contact when sheared H. Zone containing clay minerals thick enough to prevent rock wall contact 1.0b J. Sandy, gravelly/crushed zone thick enough 1.0b
3. Descriptions B - G refer to small - scale features & intermediate to prevent rock wall contact scale features in that order. b nominal
35
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
4. Joint Alteration Number Ja (a) Rock wall contact A. Tightly healed, hard, nonsoftening, impermeable filling, i.e., quartz or epidote B. Unaltered joint walls, surface staining only C. Slightly altered joint walls. Non-softening mineral coatings, sandy particles, clay-free disintegrated rock, etc. D. Silty or sandy clay coatings, small clay fraction (non-softening) 2 3 4 25-30o 20-25o 8-16o 0.75 1 25-35o fr
E. Softening or low-friction clay mineral coatings, i.e., kaolinite, mica. Also chlorite, talc, gypsum,
& graphite, etc., & small quantities of swelling clays (discontinuous coatings, 1-2 mm or less in thickness) (b) Rock wall contact before 10 cm shear F. Sandy particles, clay-free disintegrate rock etc. G. Strongly over-consolidated, non-softening clay mineral fillings (continuous, < 5 mm in thickness) 4 6 25-30o 16-24o
12-16o
8 (c) No rock wall contact when sheared K. Zones or bands of disintegrated or crushed rock & clay (see G., H., J., for description of clay condition) L. Zones or bands of silty or sandy clay, small clay fraction (nonsoftening) M. Thick, continuous zones or bands of clay (see G., H., J., for description of clay condition)
6-12o
6-8 or 16-24o
8-12
5.0 10-13 or 13-20 6-24o Note : Values of fr are intended as an approximate guide to the mineralogcal properties of the alteration products.
36
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
`SRF
(a) Weakness zones intersecting excavation, which may cause loosening of rock mass when tunnel is excavated A. Multiple occurences of weakness zonescontaining clay or chemically disintegrated rock, very loose surrounding rock (any depth) 10.0 B. Single-weakness zones containing clay or chemicallydisintegrated rock (depth of excavation < 50 m) 5.0 C. Single-weakness zones containing clay or chemically disintegrated rock (depth > 50 m) 2.5 D. Multiple-shear zones in competent rock (clay-free), loose surrounding rock (any depth) 7.5 E. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation < 50 m) 5.0 F. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation > 50 m) 2.5 G. Loose open joints, heavily jointed or "sugar cube", etc. (any depth) 5.0 (b) Competent rock, rock stress problems H. Low stress, near surface J. Medium stress K. High-stress, very tight structure (usually favorableto stability, may be unfavorable to wall stability L. Mild rock burst (massive rock) sc/s1 >200 200-10 st/s1 >13 13-0.66
2.5 1.0
10-5 < 25
0.5-2.0 10-20
(c) Squeezing rock; plastic flow of incompetent rock under the influence of high rock pressures N. Mild squeezing rock pressure O. Heavy squeezing rock pressure
5-10 10-20
(d) Swelling rock: chemical swelling activity depending on presence of water P. Mild swelling rock pressure 5-10 R. Heavy swelling rock pressure 10-15 Note : (i) Reduce these SRF values by 25-50% if the relevant shear zones only influence but do not intersect the excavation (ii) For strongly anisotropic stress field (if measured ) : when 5 < s1/s3 < 10, reduce sc and st to 0.8 sc and 0.8 st; when s1/s3 > 10, reduce sc and st to 0.6 sc and 0.6 st (where sc = UCS and st = tensile strength (point load), s1 and s3 = major and minor principal stresses) 37
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
6. Joint Water Reduction Factor Approx water pressure Jw (kg/cm2) A. Dry excavations or minor inflow, i.e., 5 litre/min locally B. Medium inflow or pressure occasional outwash of joint fillings C. Large inflow or high pressure in competent rock with unfilled joints D. Large inflow or high pressure, considerable outwash of joint fillings E. Exceptionally high inflow or water pressure at blasting, decaying with time 1.0 0.66 0.5 0.33 0.2-0.1 <1 1.0-2.5 2.5-10.0 2.5-10.0 > 10.0 > 10.0
F. Exceptionally high inflow or water pressure continuing w/o noticeable decay0. 1-0.05
Note : (i) Factors C-F are crude estimates. Increase Jw if drainage measures are installed. (ii) Special problems caused by ice formation are not considered. ___________________________________________________________________ a After Barton et.al (1974) b Nominal
38