Anda di halaman 1dari 17

1

DESKRIPSI TANAH AEOLIAN

TUGAS II

MATAKULIAH MEKANIKA TANAH DAN BATUAN

Oleh :
Mahdum Afdha Sakhi
7100190145
Kelas 04

PROGAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


DEPARTEMEN TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

DESKRIPSI TANAH AEOLIAN

TUGAS II

MATA KULIAH MEKANIKA TANAH DAN BATUAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mekanika Tanah dan Batuan

Oleh :

MAHDUM AFDAH SAKHI

NIM: 7100190145

Yogyakarta, November 2020

Dosen Pengampu

Dr. R. Andy Erwin Wijaya, S.T., M.T.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Besar Mekanika
Tanah ini dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis merasa banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyusunan laporan ini. Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan Tugas Besar
Mekanika Tanah Khusunya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Ircham, M.T selaku Rektor Institut Teknologi
Nasional Yogyakarta.
2. Bapak Bayurohman Pangacella Putra S.T., M.T selaku Kepala
Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.
3. Dr. R. Andy Erwin Wijaya, S.T., M.T. selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Mekanika Tanah.
4. Keluarga saya, yang selalu support dalam setiap kegiatan yang saya
lakukan.
5. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, November 2020

Mahdum Afdha Sakhi

iii
DAFTAR ISI

Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 3
2.2 Proses Terbentuknya Aeolian ........................................................................ 3
2.3 Peluang dijumapainya Aeolian di Indonesia ................................................. 7
2.4 Jenis Tanah Daerah OKU Timur ................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Deflasi...................................................................................4

Gambar 2.2 Polishing dan pittig..............................................................4

Gambar 2.3 Groving and shaping............................................................5

Gambar 2.4 Pengangkutan Oleh Angin...................................................6

Gambar 2.5 Gumuk Pasir wilayah Yogyakarta.......................................7

Gambar 2.6 Wilayah OKU Timur...........................................................8

v
vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah sebagai salah satu unsur utama dari ekosistem mempunyai peran
ganda sebagai media produksi pangan dan sandang serta obat-obatan juga sebagai
penyangga utama terciptanya lingkungan yang sehat serta berperan dalam menjaga
keragaman biodiversity. Tanah yang merupakan tubuh alam yang dihasilkan dari
berbagai proses dan faktor pembentuk yang berbeda dari satu tempat ke tempat
lainya dan dengan demikian akan memerlukan mananjemen berbeda pula untuk
tetap menjaga keberlanjutan fungsi-fungsi tanah tersebut (Lopulisa, 2004).

Lahan aeolian merupakan lahan yang terjadi karena bentukan asal proses
angin dan gabungan pelapukan dengan aliran air (Herlambang, 2009). Di mana
dalam proses terjadinya melalui pengikisan, pengangkutan, dan juga pengendapan.
Aeolian (atau Eolian atau Aeolian) berkaitan dengan proses aktivitas angin dan
lebih khusus lagi, kepada angin kemampuan untuk membentuk
permukaan bumi dan planet-planet. Angin dapat mengikis, mengangkut,
dan mengendapkan, bahan-bahan material di daerah
yang jarang terdapat vegetasi dan wilayah sedimen yang luas

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan tugas ini adalah agar mahasiswa mengetahui secara
langsung jenis tanah/lahan aeolian yang berada di Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses terbentuknya tanah aeolian?

b. Apa itu tanah aeolian ?

c. Cari tanah berjenis aeolian didaerahmu!

1
2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Bentang alam/tanah Aeolian merupakan bentang alam yang dibentuk


karena adanya aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah
gurun pasir. Terjadinya gurun pasir sendiri lebuh diakibatkan karena adanya
pengaruh iklim dan merupakan bukan hasil khusus dari agen geologi tertentu. Akan
tetapi didalam gurun pasir ini banyak berhubungan dengan pengaruh pengerjaan
angin.

Gurun pasir diartikan sebagai suatu daerah yang curah hujan kuraqng dari
26 cm/tahun. gurun pasir tropic terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS
dan disepanjang daerah yang tropik terus menerus, yaitu pada daerah mempunyai
tekanan udara tunggi dengan udara sangat panas dan kering.

2.2 Proses Terbentuknya Aeolian

Proses terbentuknya aeolian dibagi dalam beberapa peroses antara lain :

1. Pengikisan oleh Angin


Angin mengikis permukaan bumi melalui deflasi, eddy turbelunsi,
dan abrasi.
a. Deflasi
Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angin yang membawa materi
batuan, baik berupa debu halus, pasir, maupun materi yang kasar dan berat.
Proses ini sering terjadi di daerah yang merupakan tempat terkumpulnya
pasir, misalnya di basin kecil atau pada bukit pasir. Deflasi cenderung
menyebabkan terbentuknyaa formasi-formasi baru di daerah depresi.
Dibandingkan dengan erosi air atau sungai keadaannya berlawanan, erosi
air di daerah yang berelief tinggi sangat kuat, sebaliknya erosi angin/deflasi
di daerah cekungan/basin sangat kuat.

3
Deflasi hanya dapat terjadi setelah materi batuan mengalami pencucian dan
kemudian dibawa ke tempat yang kebih rendah. Materi yang diendapkan
tersebut pada umumnya berupa butiran halus sehinnga mudah menglami
deflasi.

Gambar 2.1 Deflasi

2. Korasi
Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam yang
sangat luas. Gerakannya hanya dapat terjadi di dekat permukaan tanah. Ini
terjadi karena angin tidak dapat mengangkut pasir ke tempat yang lebih tinggi
lagi.

Berdasarkan kerjanya korasi dapat dibedakan :

a. Polishing dan pittig

Gerakan angin yang membawa/disertai pasir disebut


dengan polishing. Gerakan angin yang membawa pasir mempunyai
kemampuan untuk melubangi batuan, kemampuan untuk melubangi batuan ini
disebut dengan pitting.

Gambar 2.2 Polishing dan pittig

4
b. Groving and shaping

Batuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan


terus mengalami proses pembentukan lubang sehingga makin lama makin
besar dan dalam. Proses melubangi secara terus-menerus sehingga menjadi
lubang yang besar dan dalam disebut dengan grooving.Batuan yang
berlubang-lubang besar tersebut kemudian berubah menjadi pecah-pecah
dan berkeping-keping. Proses terjadinya pecahan dan keping-keping ini
disebut shaping.

Gambar 2.3 Groving and shaping

c. Faceting

Batuan yang telah berkeping-keping berubah menjadi lebih kecil lagi.


Proses perubahan batuan menjadi bagian lebih kecil disebut
dengan faceting.Kecepatan korasi terhadap massa batuan di daerah kering
sangat tergantung dari tingkat kekerasan batuan dan kekuatan angin itu
sendiri.

3. Pengangkutan Oleh Angin


Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi-materi halus,
misalnya debu. Materi yang halus ini akan diterbangkan angin sampai ke
tempat yang cukup jauh.

5
Adapun jenis-jenis gerakan pengangkutan materi oleh angin adalah:

a. Suspensi

Merupakan gerakan vertikal tiupan angin yang mampu mengangkut materi-


materi halus ke tempat yang lebih jauh. Gerakan ini tidak besar peranannya
terbatas. Kadang terjadi juga tubulen.

b. Saltasi

Saltasi yaitu gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh


tabrakan dan pantulan angin yang bermuatan pasir. Gerakan saltasi secara
langsung disebabkan tekanan angin terhadap butiran pasir, pasir yang ditiup
angin pada umumnya mempunyai gerakan saltasi.

c. Rayapan Pemukaan (surface crep)

Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi


butiran oleh gerakan saltasi. Terjadinya tubrukan materi butiran ini secara
teratur, tetapi kadang-kadang juga tersebar menjadi pecahan-pecahan di atas
tempat jatuhnya pasir. Oleh karena benturan ini gerakan materi butiran
menjadi lambat yang selanjutnya menjadi rayapan permukaan.

Gambar 2.4 Pengangkutan Oleh Angin

4. Pengendapan Oleh Angin


Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa angin
tadi jatuh setelah gerakan menjadi lambat. Selain karena kecepatan yang
menjadi lambat, pengendapan juga dapat terjadi karena butiran yang
terbawa oleh angin mengalami benturan terhadap permukaan kejadian ini
sebagai hasil dari proses saltasi dan rayapan tanah. Bentuk endapan dari

6
proses ini tidak datar atau halus tetapi bergelombang. Setelah mengendap
butiran-butiran tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang baru.

2.3 Peluang dijumapainya Aeolian di Indonesia

Keadaan di Indonesia yang berupa kepulauan berpeluang terbentuknya


morfogenesa eolian. Peluang tersebut paling besar akan dijumpai di pantai-pantai
dari pulau yang berhadapan dengan samudra lepas. Pantai yang dimaksud adalah
pantai barat Sumatra, selatan Jawa, selatan Kepulauan Nusa Tenggara (Bali-NTT),
utara Sulawesi, dan selatan Irian. Salah satu lokasi morfogenesa eolian yang
terbagus di Indonesia adalah di Pantai Parangtritis.

Gambar 2.5 Gumuk Pasir wilayah Yogyakarta

2.4 Jenis Tanah Daerah OKU Timur

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur merupakan satu dari 17


Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 3.370
km2. Dengan koordinat 3.85679°S 104.75209°E. Sebaraan tanah di kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur meliputi beberapa jenis tanah antara lain Alluvial,
Hidromorf, Andosol, Renzina, Podsolik, Latosol, Litosol, Regosol. Bardasarkan
fisiografi daerah Oku Timur dapat dibedakan menjadi 6 grup, yaiu Alluvial, dataran
tuff masam, dataran, volkan, perbukitan, pegunungan (Hikmatullah et al, 1990ab,
Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agloklimat, 1991ab). Dari pernyataan tersebut

7
dapat disimpulkan bahwa daerah Ogan Komering Ulu Tiur Tidak terdapati jenis
tanah Aeolian. Karena aeolian di Indonnesia dapat dijumpai pada pantai – pantai
pulau yang berhadapan langsung dengan lau lepas.

Gambar 2.6 Wilayah OKU Timur

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bentang alam/tanah Aeolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena


adanya aktivitas angin. Gurun pasir diartikan sebagai suatu daerah yang curah hujan
kuraqng dari 26 cm/tahun. a. Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angin yang
membawa materi batuan, baik berupa debu halus, pasir, maupun materi yang kasar
dan berat. Proses ini sering terjadi di daerah yang merupakan tempat terkumpulnya
pasir, misalnya di basin kecil atau pada bukit pasir. Deflasi hanya dapat terjadi
setelah materi batuan mengalami pencucian dan kemudian dibawa ke tempat yang
kebih rendah. Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam
yang sangat luas. Ini terjadi karena angin tidak dapat mengangkut pasir ke tempat
yang lebih tinggi lagi. a. Gerakan angin yang membawa/disertai pasir disebut
dengan polishing. Batuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan
terus mengalami proses pembentukan lubang sehingga makin lama makin besar dan
dalam. Proses melubangi secara terus-menerus sehingga menjadi lubang yang besar
dan dalam disebut dengan grooving.Batuan yang berlubang-lubang besar tersebut
kemudian berubah menjadi pecah-pecah dan berkeping-keping. Batuan yang telah
berkeping-keping berubah menjadi lebih kecil lagi. Materi batuan yang mudah
terangkut oleh angin adalah materi-materi halus, misalnya debu. Materi yang halus
ini akan diterbangkan angin sampai ke tempat yang cukup jauh. a. Merupakan
gerakan vertikal tiupan angin yang mampu mengangkut materi-materi halus ke
tempat yang lebih jauh. Saltasi yaitu gerakan meloncat materi butiran yang
disebabkan oleh tabrakan dan pantulan angin yang bermuatan pasir. Gerakan saltasi
secara langsung disebabkan tekanan angin terhadap butiran pasir, pasir yang ditiup
angin pada umumnya mempunyai gerakan saltasi. Gerakan rayapan permukaan
disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran oleh gerakan saltasi. Oleh karena
benturan ini gerakan materi butiran menjadi lambat yang selanjutnya menjadi
rayapan permukaan. Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah

9
terbawa angin tadi jatuh setelah gerakan menjadi lambat. Keadaan di Indonesia
yang berupa kepulauan berpeluang terbentuknya morfogenesa eolian lebih tepatnya
daerah pantai yang berhadapan langsung dengan laut lepas.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://geomagis15.blogspot.com/2015/04/bentangalam-aeolian.html (diakses pada


tanggal 29 november 2020)

http://dsweet-autiezz.blogspot.com/2012/09/bentuk-lahan-asal-proses-
aeolian.html (diakses pada tanggal 29 November 2020)

https://catatansidogol.wordpress.com/2016/08/11/lingkungan-pengedapan-
continent/ (diakses pada tanggal 29 November 2020)

Widjaya Thomas, Hidayati Umi. “EVALUASI LAHAN UNTUK


PENGEMBANGAN TANAMAN KARET DI KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN”.

11

Anda mungkin juga menyukai