Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 10
Mata Kuliah : Praktikum Mineralogi dan Petrologi

LAPORAN AKHIR
BATUAN PIROKLASTIK

Nama : Ilham Abdul Aziz Maulana


NPM : 10070119113
Shift Praktikum : IV (empat)
Hari/ Tanggal Praktikum : Senin, 30 Oktober 2023
Hari/ Tanggal Laporan : Senin, 06 November 2023
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.PD,M.T
2. Ali Marwan Asyikin
3. Helmi Raditia
4. Raka Faridhan
5. Salman Al Farizy

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur alhamdulillah kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan tentang
Batuan Piroklastik sehingga Laporan Praktikum Batuan Piroklastik ini bisa selesai pada
waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada asisten laboratorium yang telah
membimbing paraktikum kali ini, dan kepada teman-teman saya yang telah membantu
dalam praktikum ini. Sehingga Laporan Praktikum Batuan Piroklastik ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu
yang sempurna. Saya juga menyadari bahwa Laporan Batuan Piroklastik ini juga masih
memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan saran serta masukan
yang membangun dari para pembaca sekalian sehingga terciptanya laporan
selanjutnya yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 06 November 2023

Ilham Abdul Aziz M


NPM: 10070119113

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1....Latar Belakang............................................................................ 1
1.2....Maksud dan Tujuan.................................................................... 1
1.2.1 Maksud............................................................................... 1
1.2.2 Tujuan................................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 2
2.1... Pengertian Batuan Piroklastik...................................................2
2.2... Genesa Batuan Piroklastik........................................................ 2
2.3... Mineral Penyusun Batuan Piroklastik...................................... 4
2.4... Klasifikasi Batuan Piroklastik.................................................... 4
2.5... Tekstur dan Struktur Batuan Piroklastik..................................4
BAB III KESIMPULAN..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
FORM PENILAIAN
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi adalah planet dalam tata surya yang didalamnya dihuni oleh
manusia, tanaman dan tumbuhan. Bumi terdiri dari unsur - unsur yang penting
bagi kehidupannya dan terbagi menjadi tiga unsur yaitu air, angin, dan udara.
Tanah menjadi komponen yang begitu penting bagi makhluk hidup. Tanah
memiliki senyawa tertentu dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Senyawa
pada tanah yaitu biasanya berbentuk batu, humus, dan pasir. Batu adalah
komponen dengan memiliki strukturnya yang kompleks.
Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dengan yang
namanya
batuan. Batuan merupakan bagian dari lapisan kerak bumi. Keterbentukannya
batuan adalah suatu siklus yang menjelaskan tentang semua batuan yang
terdapat dibumi sehingga batuan itu menyusun bumi. Siklus batuan batuan
terjadi dengan durasi waktu yang berbeda beda setiap batuannya, siklus ini bisa
terjadi dengan cepat ataupun lambat. Bahkan bisa saja mencapai ratusan juta
tahun terbentuknya itupun tergantung dari jenis batuan nya. batuan yaitu
perubahan magma yang membeku sehingga menjadilan batuan. Dalam
pembentukan batuan terdapat satu mineral atau lebih yang terkandung
didalamnya, yaitu unsur-unsur kimia yang berbeda - beda didalamnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini yaitu untuk mempelajari atau mengetahui
ilmu tentang batuan piroklastik
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Agar mengetahui apa itu batuan piroklaastik
2. Agar mengetahui genesa pada batuan piroklastik
3. Agar dapat mendeskripsikan batuan piroklastik

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Batuan Piroklastik


Piroklastik yaitu berasal dari Bahasa Yunani yaitu pyro yang artinya api
dan klastos yang artinya pecah. Jadi tekstur pada batuan piroklastik ini memiliki
ciri dengan terdapatnya butiran fenokrtis dan memiliki massa dasar seperti
batuan porfiritik. Struktur dari fragmen batuan piroklastik ini bengkok dan
terderformasi, tekstur ini terbentuk diakibatkan dari ledakan suatu gunung berapi
dengan material berukuran debu yang di arahkan ke udara.
Jadi, batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan akibat dari letusan
gunung berapi akibat dari adanya gaya endogen. Material yang dikeluarkan atau
dihasilkan dari gunung api tersebut terjadi endapan sebelum mengalami proses
tranportasi dengan medianya yaitu air ataupun udara. Setelah terjadi sebuah
proses endapan makan selanjutnya mengalami proses kompaksi atau litifaksi
dan terbentuklah sebuah batuan piroklastik

Sumber : Arriq Fauqi, 2020


Gambar 2.1
Batuan Piroklastik (Pumice)

2.2 Genesa Batuan Piroklastik


Genesa pada batuan beku terdapat tiga jenis yaitu berdasarkan
pengendapannya. Pengendapan piroklastik terjadi awal mulanya akibat adanya
jatuhan material - material pada saat gunung api meletus. berikut ini adalah
mekanisme dari pengendapan batuan piroklastik :
1. Fall

2
3

Yaitu endapan piroklastik yang terjadi akibat dari letusan gunung api yang
meledak sehingga terlempar pada suatu permukaan dan terbentuklah
material yang halus dan memiliki ketebalaan yang relatif sama.

Sumber : Ricky, 2020


Gambar 2.2
Pengendapan Fall
2. Flow
Yaitu endapan yang mengalir kebawah gunung dengan memiiki
kecepatan yang sangat tinggi ketika terjadi pengangkutan dengan
medianya yaitu air yang mengakibatkan terjadinya pencampuran dengan
segala macam ukuran batuan

Sumber : Ricky, 2020


Gambar 2.3
Pengendapan Flow
3. Surge
Yaitu endapan piroklastik yang dihasilkan dari letusan gunung api yang
kemudian mengalir karena adanya penyatuan dari jatuhan dan aliran.
Piroklastik surge ini adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya
tertansport melalui permukaan tanah sehingga terjadinya turbulen yaitu
menggelinding atau berputar sehingga mengakibatkan material
penusunnya dominan mengalami proses pembulatan atau rounded.

Sumber : Ricky, 2020


Gambar 2.4
Pengendapan Surge
4

2.3 Mineral Penyusun Batuan Piroklastik


Mineral penyusun pada batuan piroklastik ini hampir sama dengan
mineral pembentuk pada batuan beku, dikarenakan zat yang terkandung dalam
mineral penyusunnya sama yaitu tersusun oleh magma. Untuk membedakan
batuan piroklastik dengan batuan beku maka dibedakan dari bentuk butirnya,
pada batuan beku butiran butirannya berupa campuran dari beberapa butir
sedangkan pada batuan piroklastik butirannya yaitu gabungan dari butiran.
Mineral penyusun pada batuan piroklastik ini ada tiga, yaitu :
1. Mineral Sialis
Yaitu mineral yang terdiri dari mineral kuarsa, mineral feldspar dan
mineral felspatoid
2. Mineral Femis
Yaitu mineral yang banyak mengandung kandungan besi, magnesiumnya
yaitu terdiri dari olivine, melilit dan piroksin.
3. Mineral Tambahan
Yaitu mineral yang terdiri dari biotit, amfibol dan hipersten.

2.4 Klasifikasi Batuan Piroklastik


Klasifikasi pada batuan piroklastik ini yaitu diklasifikasikan berdasarkan
ukuran butirnya yang terdapat pada batuan, adapun klasifikasinya menurut
wenworth dan fisher :

Sumber : Dika, 2020


Gambar 2.5
Klasifikasi Batuan Piroklastik

2.5 Tekstur dan Struktur Batuan Piroklastik


Tekstur dan struktur pada batuan piroklastik adalah suatu bagian yang
paling penting untuk mengetahui karakteristik pada sebuah batuan. Setiap
batuan ini memiliki tekstur dan struktur yang berbeda-beda.
5

1. Tekstur
Testur pada batuan piroklastik adalah suatu parameter yang digunakan
untuk pendeskripsian atau untuk mengetahui sebuah batuannya. Berikut
ini adalah tekstur dari batuan piroklastik.
a. Ukuran butir berdasarkan wenworth, debu/tufa memiliki ukuran butir
0-4 mm, lapilli memiliki ukuran butir dari 4-32 mm, dan block/bomb
memiliki ukuran butir dari 32-256 mm. sedangkan menurut fisher debu
memiliki ukuran butir <2 mm, lapilli memiliki ukuran butir dari 2-64 mm,
dan block/bomb memiliki ukuran butir >64 mm.
b. Memiliki bentuk butir yang bulat sempurna seperti bola dan butirannya
memiliki sudut permukaannya.
c. Kompaksinya terdiri dari kompaksi yang mudah hancur dan kompak,
yang dimana kompaksi yang mudah hancur ini ciri-cirinya ketika
dipegang meninggalkan serbuk atau debu pada tangan, sedangkan
kompak memiliki ciri sebuah permukaannya yang kuat, keras dan
padat.
Selain tekstur umum yang terdapat pada batuan piroklastik ini ada juga
tekstur lainnya yang terdapat pada tufa, yaitu :
a. Weldered Tufa : yaitu tufa yang memiliki aliran yang sama dengan
aliran sebuah lava, hal ini diakibatkan dari fusi yang mengalir pada
bagian tufa ketika proses pengendapan
b. Sindered Tufa : yaitu tufa yang terbentuk akibat dari adanya
campuran dari bahan-bahan tufa yang panas dan berasal dari aliran
lava ketika proses pengendapan
c. Pumiceous (Pumisan) : yaitu jenis tufa yang memiliki pori-pori
vesikuler yang sifatnya halus dengan permeabilitak yang buruk.
2. Struktur
Struktur pada sebuah batuan piroklastik memiliki butiran yang halus
maupun kasar. Batuan piroklastik yang memiliki butirannya yang halus ini
biasa disebut sebagai tufa, yang dimana pada struktur tufa ini akan
mempengaruhi penamaan pada sebuah batuan piroklastik ini, dengan
penamaannya dibagi menjadi tiga jenis yaitu diantaranya :
a. Aglomerat, adalah batuan piroklastik dengan bentuk permukaannya
yang hampir sama dengan batuan konglomerat akan tetapi memiliki
6

komposisi yang berbeda. Dimana konglomerat berasal dari material


sedimen, sedangkan aglomerat adalah batuan yang berasal dari
material vulkanik yang memiliki ukuran >32 mm.
b. Breksi Vulkanik, yaitu breksi yang serupa dengan batuan sedimen
akan tetapi komposisinya berasal dari material vulkanik yang
mempunyai ukuran butir >32 mm
c. Tufa Lapili, yaitu batuan piroklastik yang memiliki material fragmen
yang mengkristal atau berasal dari mineral. Dengan kandungan
tersebut tufa terbagi menjadi tiga jenis, yaitu tufa vitric dengan
memiliki banyak fragmen gelas, tufa kristal dengan memiliki banyal
fragmen kristal, dan tufa lithik yang memiliki banyak fragmen batuan.
BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu :


1. Batuan piroklastik adalah sebuah batuan yang dihasilkan dari letusan
gunung berapi. Material-material atau debu yang terdapat pada gunung
api telempar keluar atau ke udara lalu jatuh ke permukaan bumi sehingga
terjadi sebuah tranportasi atau pengendapan.
2. Genesa batuan piroklastik yaitu tergantung dengan cara
pengendapannya. Pada umumnya pengendapan pada batuan piroklastik
ini ada fall, flow dan surge.
3. Mendeskripsikan batuan piroklastik ini menggunakan sebuah
parameternya yaitu :
a. Kode batuan
b. Warna batuan
c. Tekstur batuan
Ukuran butir
Bentuk butir
Kompaksi
d. Genesa batuan
e. Jenis batuan
f. Nama batuan

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Elisa. 2015. “BAB III Batuan Piroklastik”. Yogyakarta: Univeritas


Gadjah Mada.

2. Unknown. 2014. “Batuan Piroklastik: Pengertian, Struktur dan


Klasifikasinya”. Jakarta: ilmugeografi.com. Diakses pada 06
Oktober 2023 WIB.

3. Unknown, 2018. “Klasifikasi Batuan Piroklastik”. Bandung:


orangtambang.id. Diakses pada 06 November 2023 WIB.

4. Patria. 2015. “Batuan Piroklastik”. Bandung: patriaufaria.blogspot.com.


Diakses pada 06 November 2023 WIB.
FORM PENILAIAN LAPORAN

Format BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Dapus

Total Nilai

Anda mungkin juga menyukai