Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM GEOLOGI UNIVERSITAS

ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 02
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Dasar

LAPORAN
PENGENALAN GEOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN DUNIA
PERTAMBANGAN

Nama : Muhammad Raka Mahadika Wahidin


NPM : 10070122057
Shift Praktikum : VIII (Delapan) / 08.00-11.00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Jumat, 17 Februari 2023 Hari/
Tanggal Laporan : Jumat, 24 Februari 2023
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd., S.T., M.T.
2. Dr. Ir. Yunus Ashari, M.T.
3. Ir. Dono Guntoro, S.T., M.T.
4. Salman Al Farizi
5. Roberto Wahab
6. Adam Rudiansyah
7. Adista Mauli

PROGRAM STUDI TEKNIK


PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyusun laporan
praktikum geologi ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang Pengenalan Geologi
dan kaitannya dengan Dunia Pertambangan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa hasil laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saya selaku penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata
Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya
kepada para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 24 Februari 2023

Penyusun

M. Raka Mahadika W.
100.701.22.057

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................
1.2.1 Maksud ...........................................................................
1.2.2 Tujuan..............................................................................
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................
2.1 Definisi Geoologi ......................................................................
2.2 Keterbentukan Alam Semesta...................................................
2.3 Manfaat geologi bagi pertambangan........................................
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN..................................................
3.3 Tugas .......................................................................................
3.4 Pembahasan.............................................................................
3.2.1 Orogenesa dab Epirogenesa...........................................
3.2.2 Lempeng Tektonik Indonesia...........................................
3.2.3 Gunung Berapi di Indonesia.............................................
3.2.4 Resume Manfaat Geologi Bagi Pertambangan................
BAB IV ANALISA..................................................................................
BAB V KESIMPULAN ........................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
FORM PENILAIAN LAPORAN.....................................................................
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi
bumi, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Kata “geologi” di gunakan
pertama kali oleh Jean Andre Deluc pada tahun 1778 dan di perkenalkan sebagai
istilah yang baku oleh Horace Benedict Saussure pada tahun 1779. Ilmu geologi
juga telah membantu menentukan umur bumi yang di perkirakan sekitar 4,543 Miliar
tahun, dan juga menemukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik
yang kemudian bergerak di atas mantel yang setengah cair (Atmosfer). Oleh karena
itu geologi bisa disebut juga induk dari pusat kebumian. Orang yang paham akan
tentang geologi bisa disebut dengan geology atau ilmuwan geologi.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud pelaksanaan praktikum ini agar mahasiswa prodi Teknik
Pertambangan bisa mengetahui lebih dalam lagi terkait Pengenalan geologi yang
berkaitan dengan dunia pertambangan, manfaat ilmu geologi bagi pertambangan,
bagaimana alam semesta bisa terbentuk, dan apakah peran geologi bagi
pertambangan itu sendri.
1.2.2 Tujuan
Tujuan laporan ini dibuat agar praktikan dapat mempelajari, menguasi, dan
dapat paham terkait Pengenalan geologi yang berkaitan dengan dunia
pertambangan yang harus di perdalami lagi, bagaimana terbentuknya alam
semesta, dan peran geologi bagi pertambanan itu sendiri.
1. Apa itu geologi
2. Apa sajakah cabang ilmu geologi
3. Keterbentukan alam semesta
4. Ada berapa teori tebentuknya alam semesta
5. Peran geologi bagi pertambangan

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Geologi


Secara umum geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi
bumi, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Kata “geologi” di gunakan
pertama kali oleh Jean Andre Deluc pada tahun 1778 dan di perkenalkan sebagai
istilah yang baku oleh Horace Benedict Saussure pada tahun 1779. Ilmu geologi
juga telah membantu menentukan umur bumi yang di perkirakan sekitar 4,543 Miliar
tahun, dan juga menemukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik
yang kemudian bergerak di atas mantel yang setengah cair (Atmosfer). Oleh karena
itu geologi bisa disebut juga induk dari pusat kebumian.
Tidak lupa dengan memanfaatkan sumber daya alam dan energinya secara
efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan kehidupan manusia masa kini dan
masa yang akan datang dengan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan,
Interaksi antara manusia dengan lingkungan geologis. Lingkungan geologis terdiri
dari unsur-unsur fisik bumi mencakup batuan, sedimen, tanah dan fluida. unsur
permukaan bumi, bentang alam dan proses – proses yang mempengaruhinya.
Salah satunya batuan batu bara yang terdapat di bumi, batu bara ini tercipta dari
tanaman atau fosil yang sudah mati pada saat 100 hingga 400 juta tahun yang lalu
lamanya. Batu bara ini mempunyai banyak manfaat bagi aktifitas para manusia
salah satu nya sebagai sumber tenaga pembangkit listrik.

Sumber: Peter Dopper, 2019


Gambar 2.1
Batubara

2
Dalam ilmu geologi juga ada beberapa cabang, oleh karena itu untuk
mengkaji secara lebih detail ada cabang – cabang geologi seperti yang terurai di
bawah ini yaitu:
1. Mineralogi
Mineralogi merupakan cabang ilmu geologi yang menyajikan suatu
pengetahuan terkait mineral pada bentuk individu atau satuan.
2. Petrologi
Petrologi mempelajari tentang batuan dan bagaimana kondisi pembentukannya.
Petrologi dibagi lagi dalam 3 cabang yang berhubungan dengan tipe batuan
sedimen, metamorf, dan beku.
3. Stratigrafi
Stratigrafi ini mempelajari tentang sejarah, komposisi, juga usia dan distribusi
pada perlapisan batuan maupun interpretasi pada berbagai macam lapisan
batuan supaya dapat menyimak sejarah terbentuknya bumi.
4. Paleontologi
Paleontologi berhubungan dengan sejarah masa kehidupan bumi dimasa
lampau misalnya bagaimana tumbuhan dan hewan dapat menjadi fosil.
5. Geologi Struktur
Geologi Struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
struktur geologi. dimana struktur geologi dapat berupa patahan dan lipatan
yang mendeformasi permukaan bumi. Deformasi merupakan perubahan roman
muka bumi yang sudah tidak seperti semula dalam skala waktu dan ruang.
6. Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana kita untuk memanfaatkan mineral untuk menyajikan
kepeluan sehari hari bagi manusia maupun industry.

2.2 Keterbentukan alam semesta


Alam semesta atau jagad raya bisa di artikan sebagai suatu ruangan yang
maha besar, dimana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang bisa di
ungkapkan manusia maupun yang belum bisa di ungkapkan. Secara Sains alam
semesta dimulai dengan adanya ledakan ruang itu sendiri atau bisa kita sebut Big
Bang. Big Bang terjadi sekitar 13,7 Milliar tahun yang lalu. Mulai dari kepadatan dan
suhu yang sangat tinggi, ruang meluas, alam semesta mendingin, dan elemen

3
paling sederhana terbentuk. Gravitasi secara bertahap menarik materi bersama-
sama untuk membentuk bintang pertama dan galaksi pertama.

Sumber: Rebanas, 2017


Gambar 2.2
Big Bang

Ada beberapa teori selain Big Bang yang menjelaskan tentang terbentuknya
alam semesta yang terurai dibawah ini yaitu:
1. Teori Keadaan Tetap
Teori ini mengusulkan bawa alam semesta diciptakan dalam ledakan raksasa.
Teori Steady State menyatakan bahwa alam semesta terlihat secara
keseluruhan, dan sepanjang waktu. kebanyakan astronom percaya bahwa
pengamatan astronomi bertentangan dengan prediksi dari teori steady state
dan menjunjung teori bigbang yang dimana para astronom ini ber asumsi
bahwa Big Bang sudah terbukti. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa teori
steady state ini tidak benar.
2. Teori Terbentuknya Galaksi
Galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat besar,
Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dari kondensasi sambal terus
berputar pada sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni pada bagian luar
dari kabut pijar tadi, massa itu juga mengadakan kontrkasi dari kondensasi
maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu bintang – bintang. Bagi yang
bermassa besar masih berupa kabut bintang. Bagian luar bintang yang
tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet.
3. Teori Kabut Kant – Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian
menjadi kabut atau bisa kita sebut nebula. Dalam proses perputaran yang

4
sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat karena pendinginan. Bagian yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya.
4. Teori Planetesimal
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal.
Pada suatu ketika, matahari asal ini di dekati oleh sebuah bintang besar yang
menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.

2.3 Geologi bagi Pertambangan


Peranan geologi bagi pertambangan sangat berpengaruh, salah satunya
dalam mengatur wilayah pertambangan. Terutama bagi negara kita Indonesia,
sebab busur kepulauan Indonesia yang terletak diantara dua paparan benua asia
dan Australia sudah sejak lama menjadi perhatian para ahli geologi dan
pertambangan. Hal yang menarik dari keadaan geologi Indonesia yaitu terdapatnya
zona jalur magmatic berumur permo – karbon hingga tersier yang menempati
kepulauan Indonesia bagian barat dan adanya jalur gunung api serta palung –
palung laut dalam yang membujur dari bagian barat Sumatera, bagian selatan
Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina. Secara regional
Indonesia terletak pada daerah tumbukan tiga lempeng besar, yakni lempeng benua
Eurasia, lempeng benua india Australia dan lempeng Samudra pasifik yang
mengakibatkan kondisi struktur geologi yang kompleks dan kandungan variasi
energi dan mineral seperti minyak, batubara, gambut, panas bumi, tembaga, emas,
nikel, timah serta mineral – mineral lainnya.
Peran geologi di dalam penyusunan wilayah pertambangan juga
menerapkan konsep pembentukan dan pengendapan mineral dengan data – data
geologi. Data yang dipakai berupa peta geologi lembar sindangbarang dan
bandarwaru skala 1 : 250.000. Berikut beberapa kriteria geologi meliputi dibawah
ini:
1. Stratigrafi
Jika mineral logam diketahui terbentuk di dalam litologi tertentu atau dengan
kata lain pada horizon stratigrafi, maka langkah pertama untuk menentukan
lokasi prospek adalah menentukan indikasi permukaan dan memperluas pada
horizon yang sama. Contoh endapan mineral yang di pengaruhi kondisi
stratigrafi adalah pasir besi dan endapan – endapan tipe placer lainnya.

5
2. Litologi
Jenis litologi yang bisa langsung di usulkan untuk wilayah pertambangan salah
satunya adalah batuan ultrabasa. endapan mineral yang ada pada batuan
ultrabasa adalah nikel dengan mineral – mineral penyerta berupa cobalt, kromit
dan besi. Peristiwa ini terjadi karena ada proses pelapukan pada batuan
ultrabasa. pelapukan akan memencarkan satu atau beberapa unsur sehingga
terjadi pengayaan unsur – unsur tersebut, Endapan ini dikenal sebagai nikel
laterit.
3. Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan faktor pengontrol di daam proses mineralisasi
logam. Beberapa cebakan mineral terbentuk pada daerah yang di terobos oleh
batuan intrusi. Struktur yang terbentuk sebelum mineralisasi merupakan struktur
terpenting karena berfungsi sebagai saluran larutan bijih dan bisa terbentuk
mineral. Sedangkan struktur yang terbentuk setelah mineralisasi akan merubah
geometri mineral bijih.
Kombinasi antara ketiga tersebut menjadi faktor penting di dalam
pembentukan mineralisasi. Sedangkan daerah prospek ditentukan oleh adanya
batuan samping yang memiliki komposisi material gunung api dengan struktur
geologi berupa sesar yang relatif intensif sebagai pembawa larutan hidrotermal.
Aplikasi geologi berupa penerapan konsep geologi dan keterpadatan mineral
sangat di perlukan di dalam penyusunan wilayah pertambangan dimana disusun
berdasar data yang sifatnya masih umum maupun data – data detail hasil kegiatan
eksplorasi.

6
BAB III
TIGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Terdapat beberapa tugas yang didapatkan setelah melakukan praktikum
yaitu sebagai berikut:
1. Gambarkan serta jelaskan orogenesa dan epirogenesa (A3 untuk gambar, A4
untuk penjelasan minimal 2 lembar).
2. Siapkan peta lempeng tektonik Indonesia dalam kertas A3, kemudian jelaskan
pada kertas A4 mengenai pergerakan tektonik dan juga produk yang di hasilkan.
3. Siapkan gambar peta Indonesia dalam kertas A3, kemudian beri tanda tempat
yang berpotensi akan terjadinya letusan gunung berapi.
4. Resume manfaat geologi bagi pertambangan dikerjakan dalam kertas A4.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Orogenesa dan Epirogenesa
A. Orogenesa

Gambar 3.2.1.1
Orogenesa

Orogenesa berasal nanti kita copy dari bahasa latin yaitu oros yang
berarti pegunungan dan genao yang berarti berbentuk jadi secara sederhana kita
dapat mengartikan bahwa gerak orogenesa ini adalah Gerak pembentuk
pegunungan gerak orogenesa ini ialah gerakan pada lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
relatif cepat pada suatu area yang relatif sempit gerak orogenesa terjadi pada

7
proses terbentuknya pegunungan lipatan dan patahan proses orogenesa ini akan
menghasilkan tekanan pada lapisan batuan jika tenaga tersebut terjadi pada lapisan
kulit bumi yang keras maka akan menyebabkan terjadinya patahan.
1. Lipatan
Lipatan merupakan suatu pergerakan atau pergeseran yang
melibatkan permukaan bumi mengalami sebuah proses
pengerutan. selain itu lipatan adalah suatu gelombang pada
lapisan tanah yang terjadi karena adanya diatropisme. Proses
diatropisme merupakan suatu proses pembentukan pada lapisan
bumi yang tidak dicampuri oleh aktifitas vulkanisme. Proses
terjadinya lipatan merupakan adanya pengaruh dari beberapa
factor, factor tersebut karena adanya intrusi bahan beku, adanya
lengseran atau perubahan gaya berat serta tenaga endogen dan
eksogen. Prosesnya di awali dengan adanya tekanan atau
dorongan.
2. Patahan
Patahan bisa juga disebut dengan sesar yang merupakan bentuk
lapisan batuan bumi yang memiliki rekahan dan mengakibatkan
suatu blok batuan bergerak relative terhadap blok yang lain.
pergerakan bisa relative turun dan relative naik atau pun bergerak
relative mendatar terhadap blok yang lain. Pergerakan yang tiba-
tiba dari suatu patahan bisa mengakibatkan terjadinya bencana
alam yaitu gempa bumi. beberapa istilah yang di pakai dalam
analisis patahan yaitu jurus sesar, kemiringan sesar, net slip, dan
rake.
B. Epirogenesa
Epirogenesa merupakan peristiwa dari proses naik turun permukaan bumi
yang disebabkan oleh tenaga endogen yang bersifat lambat. Arah pergerakannya
vertical, dan berlangsung cukup lama di permukaan bumi yang luas. Ada dua ciri
dalam epirogenesa yang terurai di bawah ini:
1. Epirogenesa Positif
Epirogenesa positif merupakan gerak suatu daratan
sehingga permukaan air laut naik. Misalnya, turunnya

8
kepulauan maluku barat daya sampai ke pulau banda dan
pantai skandavia. Selain itu, turunnya lembah sungai di
amerika serikat yang dapat dilihat dengan jarak yang
jauhnya kurang lebih dari 1.700 meter dan turunnya lembah
sungai kongo sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut.
2. Epirogenesa Negative
Epirogenesa negative merupakan gerak naiknya suatu
daratan sehingga permukaan air lau turun. Misalnya, naiknya
pulau timor dan pulau buton, naiknya daratan tinggi Colorado
di amerika serikat, dan naiknya pulau simeuleu uatara saat

gempa di aceh pada bulan desember 2004.

Sumber: Yuliastuti, 2021


Gambar 3.2.1.2
Epirogenesa Positif dan Negatif

3.2.2 Pergerakan
Lempeng
Tektonik

9
Sumber: Zonegeochaku, 2018
Gambar 3.2.2.1
Lempeng Tektonik

Secara umum bagian terluar bumi memiliki suhu yang rendah dibandingkan
dengan bagian yang di dalam bumi. Secara mekanik lapisan kulit terluar disebut
litosfer. Ketebalan litosfer ini mecapai 100 Km dab terdiri dari kulit luar atau biasa
disebut kerak bumi dalam, Litosfer ini menipis di bagian lautan aatau samdura dan
lebih tebal pada benua. Astenosfer berada dibawah litosfer, karena tekanan dan
suhu yang tinggi pada zona astenosfer ini menyebabkan viskositas nya relative
rendah sehingga memungkinkan untuk mengalir. Misalnya pada negara kita
Indonesia pada wilayah negara kita memiliki tiga titik temu antara dua tiga lempeng
yaitu lempeng Indonesia, Australia, Pasifik, dan Eurasia. Secara tektonis negara kita
memiliki Kawasan yang labil dan dapat mengakibatkan pergeseran lempeng. Ada
beberapa pergerakan lempeng tektonik yang terurai di bawah ini:
1. Pergerakan Konvergen
Sepanjang batas konvergen disebut juga zona pengkonsumsian
atau zona penghancuran lempeng relative saling mrendekat
kebanyakan zona ini diwakili oleh zona dalam juga system
kepulauan dari zona subduksi ini, salah satu masuk menghujam
ke dalam mantel dan mengalami penghancuran akibat suhu yang
tinggi.
2. Pergerakan Divergen
Sepanjang bats divergen disebut juga zona pertambahan ataupun
pembuatan lempeng, lempeng bergerak saling menjauh satu
sama lainnya. Pada batas lempeng ini, materi lempeng yang baru
yang mengisi kekosongan pergerakan menjauh itu di peroleh dari

10
mantel yang di tambahkan ke litosfer.
3. Pergerakan Transform
Pergerakan transform yakni Gerakan yang saling bergesekan
antar lempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng
Samudra pasifik dengan lempeng daratan amerika utara yang
mengakibatkan terbentuknya sesar san andreas yang
membentang sepanjang 1.200 Km dari san fransisco utara sampai

los angeles di selatan amerika serikat.

3.2.3 Gunung Berapi di Indonesia


Indonesia adalah Kawasan negara di dunia yang memiliki cukup banyak
gunung berapi. Negara kita memiliki sekitar 127 gunung berapi aktif dan pasif. Ada
alasan mengapa Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena negara kita
terletak di Kawasan pertemua dari 3 lempeng tektonik dunia yaitu Eurasia, Indo-
Australia dan pasifik. Pergeseran lempeng tektonik dapat memicu kemunculan
magma ke permukaan. Selain itu negara kita juga dilewati oleh dua jalur
pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik dan sirkum sekitar Samudra pasifik dan juga
karena adanya aktivitas vulkanologi yang mengerikan di masa lampau.

Sumber: Katinahul, 2021

11
Gambar 3.2.3.1
Gunung Berapi

3.2.4 Manfaat Geologi bagi Pertambangan


Manfaat geologi bagi pertambangan sangat lah banyak, Salah satu
pemanfaatan ilmu geologi yang di terapkan di pertambangan ialah eksplorasi.
Eksplorasi ini ditujukan untuk mendapatkan informasi rinci tentang bagaimana
keberadaan suatu endapan mineral bentuk dan sebaran, kandungan logam utama
dan logam pengikut serta jumlah kuantitas dan kualitas sumber daya dan cadangan.
Prinsip dasar eksplorasi adalah kemampuan dalam memahami konsep akumulasi
endapan batuan gentian model genetic, memilih dan menerapkan metoda-metoda
berdasarkan karakteristik fisika kimia endapan, pengumpulan dan analisis data,
serta penguasaan teknologi. Pemahaman terhadap model genetic salah satunya
dapat bermanfaat untuk mengetahui jenis komoditi utama atau komoditi-komoditi
ikutan yang terdapat pada wilayah eksplorasi, sehingga analisis geokimia yang
dilakukan tidak hanya terpaku pada komoditi saja. Namun harus membuka
kemungkinan untuk mengetahui keberadaan komoditi-komoditi utamanya saja.
namun harus membuka kemungkinan komoditi ikutan lainnya. Selain itu,
pemahaman terhadap model genetic juga dapat membantu dalam memperkirakan
posisi atau letak endapan berada.
BAB IV
ANALISA

Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat, bentuk, sejarah dari
dalam maupun dari luar bumi. Geologi mempunyai cabang-cabang ilmu yang cukup
banyak, yang dimana ilmu tersebut dipakai untuk meneliti suatu benda atau material
yang terdapat di dalam bumi ini.
Orogenesa merupakan pergerakan lempeng yang mengakibatkan terjadinya
pegunungan-pegunungan yang ada di bumi ini. Sedangkan untuk epirogenesa
suatu proses terjadinya naik turun permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga
yang ada di dalam bumi. Epirogenesa ini terbagi menjadi dua yaitu epirogenesa
positif dan negative.

12
Keterbentukan alam semesta terjadi karena adanya peristiwa ledakan yang
terjadi di luar angkasa yang mengakibat kan planet-planet terbentuk. dan juga ada
beberapa teori yang menjelaskan terjadinya alam semesta itu sendiri yakni teori
bigbang, steady state, nebula, bintang kembar, dan planetisme.

13
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan pada resume kali ini ialah tentang


1. ilmu tentang geologi bahwasannya ilmu geologi sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia karna dari ilmu geologi kita dapat mengetahui bahwa di
dalam bumi ini banyak sumber daya yang harus manusia gali lagi untuk
kelangsungan hidup mereka.
2. Mineralogi, petrologi, stratigrafi, paleontologi, geologi struktur,dan geologi
pertambangan.
3. Keterbentukan alam semesta terjadi karena adanya peristiwa ledakan yang
sangat besar dan mengakibatkan terjadinya planet-planet yang ada seperti
sekarang penjelasan ini juga bisa disebut teori big bang.
4. Bigbang, steady state, nebula, bintang kembar, dan planetesimal.
5. Salah satu peran geologi pertambangan ialah penerapan ilmu pada kegiatan
eksplorasi. Kegiatan eksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui akan adanya
suatu mineral atau batuan yang ada pada lokasi yang belum diketahui.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Noor, Djauhari, 2014. “Pengantar Geologi”, Ed. 1, Cet. 1 Yogyakarta (Sumber E


Jurnal)

2. Noor, Djauhari, 2011. “Geologi untuk perencanaan”, Graha ilmu, Yogyakarta.


(Sumber E Jurnal)

3. Putuhuru, Ferad. 2015. “Geologi ilmu tanah dan sumber daya”, Bali. (Sumber
E Jurnal)

4. Dika Alif, 2018. “Awal mula pembentukan Alam Semesta”,


Sampoernaacademy.sch.id, Diakses pada tanggal 16 Februari 2023 pukul
02.44 WIB. (Refrensi Internet).

5. Simandjuntak T.O, Rusmana E, Surono, Supandjo J.B., 2007. “Peta Geologi


Lembar malili”, researchgate.net, Diakses pada tanggal 16 Februari 2023
pukul 23.17 WIB. (Sumber E Jurnal)

15
FORUM PENILAIAN LAPORAN

LAPORAN AKHIR
Format BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

TOTAL NILAI

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai