Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 01
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Dasar

RESUME
PENGENALAN GEOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN
DUNIA PERTAMBANGAN

Nama : Muhammad Raka Mahadika Wahidin


NPM : 10070122057
Shift Praktikum : VIII (Delapan) / 08.00-11:00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Jumat, 17 Februari 2023
Hari/ Tanggal Resume : Jumat, 17 Februari 2023
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd., S.T., M.T.
2. Dr. Ir. Yunus Ashari, M.T.
3. Ir. Dono Guntoro, S.T., M.T.
4. Salman Al Farizi
5. Roberto Wahab
6. Adam Rudiansyah
7. Adista Mauli

PROGRAM STUDI TEKNIK


PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2023 M
RESUME
PENGENALAN GEOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN
DUNIA PERTAMBANGAN

A. Pengertian Geologi
Secara umum geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi
bumi, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Kata “geologi” di gunakan
pertama kali oleh Jean Andre Deluc pada tahun 1778 dan di perkenalkan
sebagai istilah yang baku oleh Horace Benedict Saussure pada tahun 1779. Ilmu
geologi juga telah membantu menentukan umur bumi yang di perkirakan sekitar
4,543 Miliar tahun, dan juga menemukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi
lempeng tektonik yang kemudian bergerak di atas mantel yang setengah cair
(Atmosfer). Oleh karena itu geologi bisa disebut juga induk dari pusat kebumian.
Tidak lupa dengan memanfaatkan sumber daya alam dan energinya secara
efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan kehidupan manusia masa kini dan
masa yang akan datang dengan mengurangi dampak lingkungan yang
ditimbulkan, Interaksi antara manusia dengan lingkungan geologis. Lingkungan
geologis terdiri dari unsur – unsur fisik bumi mencakup batuan, sedimen, tanah
dan fluida. unsur permukaan bumi, bentang alam dan proses – proses yang
mempengaruhinya. Salah satunya batuan batu bara yang terdapat di bumi, batu
bara ini tercipta dari tanaman atau fosil yang sudah mati pada saat 100 hingga
400 juta tahun yang lalu lamanya. Batu bara ini mempunyai banyak manfaat bagi
aktifitas para manusia salah satu nya sebagai sumber tenaga pembangkit listrik.

Sumber: Peter Dopper, 2019


Gambar 1
Batubara
Dalam ilmu geologi juga ada beberapa cabang, oleh karena itu untuk
mengkaji secara lebih detail ada cabang – cabang geologi seperti yang terurai di
bawah ini yaitu:
1. Mineralogi
Mineralogi merupakan cabang ilmu geologi yang menyajikan suatu
pengetahuan terkait mineral pada bentuk individu atau satuan.
2. Petrologi
Petrologi mempelajari tentang batuan dan bagaimana kondisi
pembentukannya. Petrologi dibagi lagi dalam 3 cabang yang berhubungan
dengan tipe batuan sedimen, metamorf, dan beku.
3. Stratigrafi
Stratigrafi ini mempelajari tentang sejarah, komposisi, juga usia dan
distribusi pada perlapisan batuan maupun interpretasi pada berbagai macam
lapisan batuan supaya dapat menyimak sejarah terbentuknya bumi.
4. Paleontologi
Paleontologi berhubungan dengan sejarah masa kehidupan bumi dimasa
lampau misalnya bagaimana tumbuhan dan hewan dapat menjadi fosil.
5. Geologi Struktur
Geologi Struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
struktur geologi. dimana struktur geologi dapat berupa patahan dan lipatan
yang mendeformasi permukaan bumi. Deformasi merupakan perubahan
roman muka bumi yang sudah tidak seperti semula dalam skala waktu dan
ruang.
6. Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan merupakan salah satu cabang ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana kita untuk memanfaatkan mineral untuk
menyajikan kepeluan sehari hari bagi manusia maupun industry.

B. Terbentukan Alam Semesta


Alam semesta atau jagad raya bisa di artikan sebagai suatu ruangan yang
maha besar, dimana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang bisa di
ungkapkan manusia maupun yang belum bisa di ungkapkan. Secara Sains alam
semesta dimulai dengan adanya ledakan ruang itu sendiri atau bisa kita sebut
Big Bang. Big Bang terjadi sekitar 13,7 Milliar tahun yang lalu. Mulai dari
kepadatan dan suhu yang sangat tinggi, ruang meluas, alam semesta mendingin,
dan elemen paling sederhana terbentuk. Gravitasi secara bertahap menarik
materi bersama – sama untuk membentuk bintang pertama dan galaksi pertama.

Sumber: Rebanas,
2017
Gambar 2
Big Bang

Ada beberapa teori selain Big Bang yang menjelaskan tentang terbentuknya
alam semesta yang terurai dibawah ini yaitu:
1. Teori Keadaan Tetap
Teori ini mengusulkan bawa alam semesta diciptakan dalam ledakan
raksasa. Teori Steady State menyatakan bahwa alam semesta terlihat
secara keseluruhan, dan sepanjang waktu. kebanyakan astronom percaya
bahwa pengamatan astronomi bertentangan dengan prediksi dari teori
steady state dan menjunjung teori bigbang yang dimana para astronom ini
ber asumsi bahwa Big Bang sudah terbukti. Tapi tidak menutup
kemungkinan bahwa teori steady state ini tidak benar.

Sumber: Prezi, 2016


Gambar 3
Steady State
2. Teori Terbentuknya
Galaksi
Galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat
besar, Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dari kondensasi sambal
terus berputar pada sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni pada
bagian luar dari kabut pijar tadi, massa itu juga mengadakan kontrkasi dari
kondensasi maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu bintang – bintang.
Bagi yang bermassa besar masih berupa kabut bintang. Bagian luar bintang
yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet.

Sumber: Deahanifas, 2015


Gambar 4
Galaksi

3. Teori Kabut Kant – Laplace


Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian menjadi kabut atau bisa kita sebut nebula. Dalam proses
perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar
memisah dan memadat karena pendinginan. Bagian yang terlempar inilah
yang kemudian menjadi planet – planet dalam tata surya.

Sumber: Arulastro, 2012


Gambar 5
Nebula
4. Teori Planetesimal
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal.
Pada suatu ketika, matahari asal ini di dekati oleh sebuah bintang besar
yang menyebabkan
terjadinya penarikan pada bagian matahari.

Sumber: Satriaadhi, 2012


Gambar 6
Planetesimal

5. Teori Bintang Kembar


Menurut teori ini, galaksi berasal dari penyempurnaan bintang kembar itu
sendiri, salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang
terlempar.
Sumber: Rifqifarel,
2018
Gambar 7
Bintang Kembar

C. Geologi Bagi

Pertambangan
Peranan geologi bagi pertambangan sangat berpengaruh, salah satunya
dalam mengatur wilayah pertambangan. Terutama bagi negara kita Indonesia,
sebab busur kepulauan Indonesia yang terletak diantara dua paparan benua asia
dan Australia sudah sejak lama menjadi perhatian para ahli geologi dan
pertambangan. Hal yang menarik dari keadaan geologi Indonesia yaitu
terdapatnya zona jalur magmatic berumur permo – karbon hingga tersier yang
menempati kepulauan Indonesia bagian barat dan adanya jalur gunung api serta
palung – palung laut dalam yang membujur dari bagian barat Sumatera, bagian
selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Secara regional Indonesia terletak pada daerah tumbukan tiga lempeng besar,
yakni lempeng benua Eurasia, lempeng benua india Australia dan lempeng
Samudra pasifik yang mengakibatkan kondisi struktur geologi yang kompleks dan
kandungan variasi energi dan mineral seperti minyak, batubara, gambut, panas
bumi, tembaga, emas, nikel, timah serta mineral – mineral lainnya.
Peran geologi di dalam penyusunan wilayah pertambangan juga
menerapkan konsep pembentukan dan pengendapan mineral dengan data –
data geologi. Data yang dipakai berupa peta geologi lembar sindangbarang dan
bandarwaru skala 1 : 250.000. Berikut beberapa kriteria geologi meliputi dibawah
ini:
1. Stratigrafi
Jika mineral logam diketahui terbentuk di dalam litologi tertentu atau dengan
kata lain pada horizon stratigrafi, maka langkah pertama untuk menentukan
lokasi prospek adalah menentukan indikasi permukaan dan memperluas
pada horizon yang sama. Contoh endapan mineral yang di pengaruhi kondisi
stratigrafi adalah pasir besi dan endapan – endapan tipe placer lainnya.
2. Litologi
Jenis litologi yang bisa langsung di usulkan untuk wilayah pertambangan
salah satunya adalah batuan ultrabasa. endapan mineral yang ada pada
batuan ultrabasa adalah nikel dengan mineral – mineral penyerta berupa
cobalt, kromit dan besi. Peristiwa ini terjadi karena ada proses pelapukan
pada batuan ultrabasa. pelapukan akan memencarkan satu atau beberapa
unsur sehingga terjadi pengayaan unsur – unsur tersebut, Endapan ini
dikenal sebagai nikel laterit.
3. Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan faktor pengontrol di daam proses mineralisasi
logam. Beberapa cebakan mineral terbentuk pada daerah yang di terobos
oleh batuan intrusi. Struktur yang terbentuk sebelum mineralisasi merupakan
struktur terpenting karena berfungsi sebagai saluran larutan bijih dan bisa
terbentuk mineral. Sedangkan struktur yang terbentuk setelah mineralisasi
akan merubah geometri mineral bijih.
Kombinasi antara ketiga tersebut menjadi fackor penting di dalam
pembentukan mineralisasi. Sedangkan daerah prospek ditentukan oleh adanya
batuan samping yang memiliki komposisi material gunung api dengan struktur
geologi berupa sesar yang relatif intensif sebagai pembawa larutan hidrotermal.
Aplikasi geologi berupa penerapan konsep geologi dan keterpadatan mineral
sangat di perlukan di dalam penyusunan wilayah pertambangan dimana disusun
berdasar data yang sifatnya masih umum maupun data – data detail hasil
kegiatan eksplorasi.
KESIMPULAN

Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana bumi dapat


terbentuk secara teori keilmuwan. Dalam geologi juga mempelajari tentang
bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di bumi
dengan cara memakai cabang dari ilmu geologi tersebut yaitu mineralogi,
petrologi, stratigrafi, paleontologi, geologi struktur, dan geologi pertambangan.
Alam semesta merupakan suatu ruang lingkup yang sangat besar yang tidak
dikethaui kebesarannya, yang dimana di ruang lingkup besar ini banyak peristiwa
– peristiwa yang dapat di duga dan tidak dapat di duga oleh manusia.
Terbentuknya alam semesta secara sains karna ada nya ledakan yang sangat
besar di ruang lingkup itu sendiri. ada beberapa teori yang dapat kita ketahui
tentang terbentuknya alam semesta ini yaitu teori big bang, teori keadaan tetap,
teori terbentuknya galaksi, teori kabut kant – laplace, teori planetesimal, dan teori
bintang kembar.
Peran geologi bagi pertambangan salah satunya dapat mengatur wilayah
pertambangan itu sendiri. Indonesia kaya akan sumber daya alamnya maka para
ahli geologi tertarik untuk mempelajari wilayah di Indonesia ini dengan cara
membuat wilayah pertambangan. Para ahli geologi memiliki kriteria untuk
membuat wilaya pertambangan itu sendiri dengan cara stratigrafi, litologi, dan
geologi struktur.

DAFTAR PUSTAKA

1. Noor, Djauhari, 2014. “Pengantar Geologi”, Ed. 1, Cet. 1 Yogyakarta


(Sumber E Jurnal)
2. Noor, Djauhari, 2011. “Geologi untuk perencanaan”, Graha ilmu,
Yogyakarta. (Sumber E Jurnal)
3. Putuhuru, Ferad. 2015. “Geologi ilmu tanah dan sumber daya”, Bali.
(Sumber E Jurnal)
4. Dika Alif, 2018. “Awal mula pembentukan Alam Semesta”,
Sampoernaacademy.sch.id, Diakses pada tanggal 16 Februari 2023
pukul 02.44 WIB. (Refrensi Internet).
5. Simandjuntak T.O, Rusmana E, Surono, Supandjo J.B., 2007. “Peta Geologi
Lembar malili”, researchgate.net, Diakses pada tanggal 16 Februari
2023 pukul 23.17 WIB. (Sumber E Jurnal)
FORMAT PENILAIAN RESUME

RESUME
Format (30) Isi (70)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai