YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya perubahan. Dengan demikian,
evolusi dapat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan struktur makluk hidup
menjadi lebih adaptif dalam waktu yang lama. Geologi adalah ilmu yang mempelajari
bumi secara menyeluruh, mencakup asal mula terbentuknya, komposisi, struktur,
sejarah (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses-proses alam yang telah dan
sedang berlangsung yang menjadikan keadaan bumi seperti sekarang ini. Evolusi
geologi merupakan ilmu yang menjelaskan tentang perkembangan dari bumi secara
keseluruhan yang mana bumi merupakan salah satu bukti nyata yang menggambarkan
suatu proses evolusi itu berlangsung. Bumi tersusun atas batuan-batuan, sedangkan
batuan tersusun atas mineral-mineral. Maka dari itu diperlukan berbagai sarana dan
prasarana penunjang dalam mempelajari ilmu geologi salah satunya yaitu museum.
Museum Geoteknologi UPN “Veteran” Yogyakarta tidak hanya menyimpan koleksi
penunjang informasi geologi tetapi juga menyimpan koleksi mengenai teknologi
mineral.
Museum ini diresmikan oleh Menhankam Jenderal TNI (Purn) Poniman pada 17
Februari 1988. Museum ini terletak di Kampus II Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta. Pada awalnya koleksi – koleksi yang dimiliki oleh
museum ini merupakan buah tangan yang dibawa oleh setiap dosen dan asisten. Pada
Tahun 1967 – 1986 apabila pulang dari lapangan diharuskan membawa buah tangan
berupa contoh batuan, fosil, atau bahan galian. Semua Buah tangan tersebut kemudian
dikumpulkan dan dijadikan koleksi museum.
Museum ini memiliki koleksi yang cukup banyak diantaranya adalah Batuan.
Ada yang dari luar angkasa (tektite) komposisinya sama dengan planet bumi. Ada
batuan dari inti, litosfer (ultrabasa, basa, intermediet, asam). Ada batuan sedimen,
beku, metamorf, model dinamika tektonik lempeng (divergen, konvergen, transform.
Koleksi yang dimiliki berjumlah sekitar 1.252 buah. Koleksi tertua adalah replika
fosil trilobit tetracoral crinoid berumur 570-230 juta tahun yang lalu. Sementara
koleksi unggulan adalah berupa fosil kepala gajah purba (Maestodon SP ) yang
diperkirakan hidup pada masa prasejarah / masa pleistosen di atas (3 juta tahun yang
lalu ). Untuk memberikan informasi menarik mengenai dunia geoteknologi,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta pun mendirikan museum
Geoteknologi Mineral (geoteknologi.museum.upnyk.ac.id).
BAB II
PEMBAHASAN
Proses terbentuknya bumi dipercaya dengan adanya beberapa teori sebagai berikut :
1. Hipotesa Nebula
Proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata Surya telah lama menjadi bahan
perdebatan diantara para ilmuwan. Banyak pemikiran-pemikiran yang telah
dikemukakan untuk menjelaskan terjadinya planet-planet yang menghuni Tata Surya
ini. Salah satu diantaranya yang merupakan gagasan bersama antara tiga orang
ilmuwan yaitu, Immanuel Kant, Pierre Marquis de Laplace. Agar kita dapat lebih
menghayati dan memahami sifat-sifat yang terkandung dan Helmholtz, adalah yang
beranggapan adanya suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang
tidak terlalu panas karena penyebarannya yang sangat terpencar. Benda tersebut yang
kemudian disebutnya sebagai awal-mula dari matahari, digambarkannya sebagai suatu
benda (masa) yang bergaris tengah 2 miliar mil yang berada dalam keadaan berputar.
Gerakan tersebut menyebabkan Matahari ini secara terus-menerus akan
kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut. Akibat dari proses pengkerutan
tersebut, maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada
bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya
gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang
semula mengimbanginya, dan menyebabkan sebagian dari bahan yang berasal dari
Matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam
perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan
membentuk sejumlah planet-planet.
2. Teori Planetisimal
Jarak dekat bintang dan matahari dapat mempengaruhi gaya gravitasi yang
mengakibatkan sebagian materi terlempar dan meninggalkan permukaan matahari dan
permukaan bintang, hingga akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan akibar dari
penyusupan, lalu terjadi pendinginan dan padar, hingga terbentuklah planet-planet
yang mengelilingi matahari.
Teori ini dikemukaan oleh James Jeans dan Harold Jeffereys pada tahun 1918.
Dalam teori ini mereka menjelaskan terbentuknya matahari karena terdapat suatu
bintang besar yang mendekati matahari yang masih berbentuk gas, dari besarnya
massa matahari dan besarnya massa bintang yang melaju membentuk sebuah
tonjolan-tonjolan pada matahari yang disebabkan gaya tarik bintang yang melaju.
Semakin menjauhnya bintang melaju dengan matahari maka tonjolan-tonjolan
tersebut berpisah dan membentuk sebuah gumpalan-gumpalan gas yang membeku
dan terbentuklah plant-planet baru termasuk diantaranya bumi.
Teori BIng Bang berawal sejak puluhan milyar tahun yang lalu, ketika pada
awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada prosesnya lalu. Putaran
tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar serta bagian
besarnya berkumpul di pusat dengan membentuk cakram raksasa dimana suatu saat
terjadi ledakan dasyat dari gumpalan besar tersebut membentuk galaksi dan
nebula-nebula, selama kurang lebih 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut
membuka dan membentuk galaksi bimasakti, selanjutnya membentuk sistam tata
surya, Gumpalan yang terlempar keluar mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang dingin dan memadat. Kemudian gumpalan tersebut
membentuk planet-planet, termasuk bumi.
Teori Big Bang banyak dipercaya oleh para ahli dan merupakan titik terakhir dari
pencapaian titi terakhir ilmu pengetahuan tentang asal mausal alam semesta. Di
dibuktikan bahwa Big Bang adalah jumlah heterogen dan helium sesuai dengan sisa
peninggalan peristiwa big bang. Dimana jika alam semesta tidak memiliki permulaan
maka unsur hidrogen telah habis sama sekali dan berupa menjadi helium.
Sejarah Bumi
Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira
4 600 000 000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk
tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya. Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai
sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu
bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul
organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap
kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi. Perkembangan perubahan
tetumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan
berujung) dan terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan
dan perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung dan
terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia (www.pelajaran.co.id).
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di
Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak
hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan
berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai
pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing,
Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit).
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal
bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan.
Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil
yang terpisah.
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang
belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama
kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut),
Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alaga berkembang membentuk karang,
dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah,
sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari
Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua
lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan
darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku).
Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan
berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang
sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk
melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan
Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm
diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan
menjadi punah. Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa
daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika,
membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi
gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat
jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan
Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar
biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya
berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola
melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri
dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Jaman ini merupakan jaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya
Jurrasic Park.
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia
berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan
berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang
mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman
akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai
sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian
diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen
paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian
besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan
Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4 jaman es ini
terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa
(Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala
Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala
Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora
dan fauna yang hidup sekarang (geologi.co.id).
Pengolongan Batuan
Batuan adalah material pembentuk litosfir ataupun kerak bumi, terdiri dari
mineral-mineral.
1. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil dari pembekuan
magma / kristalisasi magma. Magma adalah cairan silikat pijar bersifat mobile
dan tersusun atas gas volatil. Batuan beku atau igneous rock dibagi menjadi
empat macam, yaitu batuan beku intermediet, ultra-basa, basa, dan asam
pembagian ini berdasarkan kadar silikat dalam batuan. Contoh batuan beku yang
ada dimuseum :
2. Batuan Sedimen
Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan,
erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan
beku, sediment maupun batuan metamorf.
3. Batuan Metamorf
Batuan Metamorf adalah jenis batuan yang merupakan hasil ubahan dari
batuan yang sudah ada karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi
dalam waktu yang cukup lama. Contoh batuan yang ada di museum adalah batu
Gneiss.
4. Batuan Tektit
Batuan dari luar angkasa atau disebut tektite, komposisi batuan dari luar
angkasa (meteor) yang dipamerkan pada museum memiliki komposisi yang sama
dengan yang terdapat pada planet bumi. Selain itu terdapat pula gambar meteor
(www.sci.ui.ac.id)
1. Doktrin Uniformitarianisme
James Hutton (1785) : Sejarah ilmu geologi sudah dimulai sejak abad ke 17 dan
18 dengan doktrin katastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya
bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah
dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton, bapak
geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan
bukunya yang berjudul “Theory of the Earth”, dimana ia mencetuskan doktrinnya
yang terkenal tentang Uniformitarianism. Uniformitarianisme merupakan konsep
dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya,
gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita
amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal
sebagai “The present is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari
bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat
hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan
yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James
Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia
memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang
tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai
menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk
pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam
mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.
a) Keselarasan (Conformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis
batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus), tidak terdapat selang
waktu (rumpang waktu) pengendapan. Secara umum di lapangan ditunjukkan dengan
kedudukan lapisan (strike/dip) yang sama atau hampir sama, dan ditunjang di
laboratorium oleh umur yang kontinyu.
Gambar 1.3 Tiga jenis bentuk ketidakselarasan dalam geologi: Angular unconformity,
Disconformity, dan Nonconformity
1) Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu
lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan
lainnya) yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu
dimana tidak terjadi pengendapan).
Gambar 1.4 Foto singkapan batuan-batuan yang memperlihatkan hubungan yang tidak
selaras: ketidakselarasan bersudut (Angular Unconformity)
Pada gambar 1.6 terlihat urutan kejadian dan umur batuan adalah sebagai berikut:
batuan yang terbentuk/terendapkan pertama kali adalah Formasi (Fm) Lutgrad,
selanjutnya berturut-turut adalah Fm Birkland, Fm. Leet Junction.
Gambar 1.5 Hubungan potong memotong (crosscutting relationships): Fm. Lutgrad,
Fm. Birkland, dan Fm. Leet Junction diterobos oleh intrusi Granit dan kemudian
terbentuk Fm. Larsonton disertai intrusi Dike, kemudian dilanjutkan dengan
pengendapan Fm. Foster, Fm. Hamlinville, dan Skinner Guich Limestone.
Fosil
Fosil adalah sisa, jejak, atau bekas binatang maupun tumbuhan masa lalu yang
terawetkan di dalam Bumi. Fosil merupakan sumber informasi primer tentang sejarah
kehidupan di Bumi. Bagian organisma yang terfosilkan biasanya adalah bagian tubuh
yang memiliki jaringan keras, seperti tulang, gigi, dan cangkang. Fosil biasanya
ditemukan di dalam batuan sedimen (batuan endapan). Melalui berbagai proses
kimiawi dan fisika di dalam bumi, bagian tubuh organisma tersebut berubah menjadi
semakin keras hingga akhirnya membatu.
Secara umum ada dua hal penting yang menjadi syarat bagi suatu organisma untuk
menjadi fosil.
- Rapid burial adalah proses terkuburnya suatu organisma segera setelah dia mati dan
terhindar dari binatang pemakan bangkai maupun proses pembusukan.
- Hard parts maksudnya adalah organisma tersebut memilki bagian tubuh yang keras
yang akan terawetkan di dalam lapisan batuan.
Fosil
PENUTUP
III.1. Simpulan
1. Bumi telah terbentuk kira-kira 4 600 000 000 tahun lalu dan sejarah kehidupan di
bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu. Dibagi menjadi 2 masa yaitu
Arkeozoikum dan Proterozoikum serta 11 jaman.
4. Hubungan antara evolusi geologi dan evolusi biologi saling berkaitan satu sama
lain terkait dengan waktu dan tempat.
5. Macam - macam fosil atau replika fosil yang ada di museum diantaranya ada
Tengkorak Gajah Purba, Gigi molar Rhinoceios sp., Rahang Hippotamus sp., Corbula
sp., Stegodon trigonochepalus, Nassa ngawi, Crinoida sp., Cerithium sp.,
Terebratalia elongata, Timorocrinus splosus, Diploastiea heliopora, Platygyra
lamellina, Bubalus paleokarabau, dan Tanduk Cervus sp.
DAFTAR PUSTAKA
Museum Geologi. Fosil dan proses fosilisasi. Diakses pada 02 Januari 2019,
dari http://museum.geology.esdm.go.id/fosil
Wingman Arrows. (2012, 8 Oktober). Hukum Dalam Ilmu Geologi. Diakses pada
20 Desember 2019, dari https://wingmanarrows.wordpress.com
/2012/10/08/konsep-konsep-dan-hukum-hukum-dalam-ilmu-geologi/