Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wahyu Simanungkalit

NIM : 7223550005
Kelas : Bisnis Digital (b) 2022
Mata Kuliah : Imu Alamiah Dasar

Tugas Rutin 4
Latihan Soal

1. Terdapat empat teori terbentuknya alam semesta. Jelaskan kelebihan dan kelemahan
masing-masing teori tersebut. Menurut saudara teori mana yang paling relevan
menjelaskan pembentukan alam semesta, mengapa pilihan saudara itu yang paling
relevan. Jawaban saudara harus didukung literatur untuk memperkuat argument saudara
tersebut.
Jawab :
1. Teori Keadaan Tetap : Kelebihan teori ini adalah bahwa teori ini menyatakan bahwa
alam semesta dinyatakan sudah ada dan akan selalu ada untuk selamanya. Teori ini
juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki ruang hampa, yang ada
hanyalah partikel-partikel subatomik. Namun, kelemahan teori ini adalah bahwa teori
ini ditolak oleh kebanyakan para ilmuwan.
2. Teori Big Bang: Kelebihannya adalah bahwa teori ini menjelaskan bagaimana alam
semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat besar, sisa-sisa ledakan inilah yang
menyebar dan menjadi awan hidrogen. Namun, kelemahan teori ini adalah bahwa
tidak bisa menjelaskan di mana materi terbentuk dan bagaimana prosesnya
3. Teori alam semesta berayun: Kelebihan teori ini adalah bahwa teori ini menjelaskan
bagaimana zat hidrogen mengembang yang diakibatkan suhu ekstrim pada ruang
alam semesta. Namun, kelemahan teori ini adalah bahwa tidak menjelaskan
bagaimana alam semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat besar.
4. Teori ekspansi dan kontraksi: Kelebihan teori ini adalah bahwa teori ini menjelaskan
bagaimana alam semesta setelah ledakan dahsyat akan berkumpul pada satu titik,
kemudian meledak lagi dan terbuka, lalu tertutup lagi, dan perputaran ini terus
berlanjut. Namun, kelemahan teori ini adalah bahwa tidak menjelaskan bagaimana
alam semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat besar.
Menurut saya teori yang paling relevan dalam pemebentukan alam semesta adalah Teori
Big Bang merupakan teori pembentukan alam semesta yang paling relevan. Teori Big
Bang menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat besar
yang meledak 15 milyar tahun yang lalu. Sisa-sisa ledakan inilah yang menyebar dan
menjadi awan hidrogen, yang kemudian membentuk bintang-bintang yang kemudian
membuat alam semesta. Teori ini juga telah diperkuat oleh penemuan radiasi kosmik
mikro-wav yang menunjukkan suatu era tertentu dalam sejarah kosmik yang disebut Era
Rekombinasi, di mana alam semesta telah mendingin sampai suhu sekitar 2.700 derajat
Celsius, suhu yang cukup dingin agar elektron dan proton bisa "bergabung kembali" ke
dalam atom hidrogen.
Sumber literatur : https://www.infoastronomy.org/2016/01/big-bang-teori-pembentukan-
alam-semesta-paling-relevan.html?m=1 (Riza Mitfah Muharram, Jnuari 2016)

2. Terdapat empat teori terbentuknya tata surya. Jelaskan kelebihan dan kelemahan masing-
masing teori tersebut. Menurut saudara teori mana yang paling relevan menjelaskan
pembentukan tata surya, mengapa pilihan saudara itu yang paling relevan. Jawaban
saudara harus didukung literatur untuk memperkuat argument saudara tersebut.
Jawab :
1. Teori Nebula : Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 (seorang
filsuf Jerman) dan Pierre de Laplace pada tahun 1796. Teori ini menjelaskan bahwa
jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Saat
berotasi yang sangat cepat, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Nebula yang berotasi kemudian menyusut dan
membentuk cakram, dan matahari terbentuk di tengah-tengah cakram. Kelebihan teori
ini adalah bahwa ia menjelaskan bagaimana matahari terbentuk dari gas yang
berkumpul. Namun, kelemahan teori ini adalah bahwa ia tidak menjelaskan
bagaimana planet terbentuk dari matahari.
2. Teori Planetesimal: Teori ini menjelaskan bahwa planet terbentuk dari partikel-
partikel yang berkumpul dan memadat sebagai planetesimal, yang kemudian
membentuk planet. Kelebihan teori ini adalah bahwa ia menjelaskan bagaimana
planet terbentuk dari partikel-partikel yang berkumpul. Namun, kelemahan teori ini
adalah bahwa ia tidak menjelaskan bagaimana matahari terbentuk dari gas.
3. Teori Pasang Surut (Tidal): Teori ini menjelaskan bahwa planet terbentuk dari
partikel-partikel yang berkumpul dan memadat sebagai planetesimal, yang kemudian
membentuk planet. Saat planet bergerak, gaya tidal yang diakibatkan oleh matahari
menarik partikel-partikel terhadap planet, yang kemudian membentuk planet.
Kelebihan teori ini adalah bahwa ia menjelaskan bagaimana planet terbentuk dari
partikel-partikel yang berkumpul. Namun, kelemahan teori ini adalah bahwa ia tidak
menjelaskan bagaimana matahari terbentuk dari gas.
4. Teori Bintang Kembar: Teori ini menjelaskan bahwa matahari terbentuk dari dua
bintang yang berkumpul dan membentuk bintang kembar, yang kemudian
membentuk matahari. Kelebihan teori ini adalah bahwa ia menjelaskan bagaimana
matahari terbentuk dari dua bintang yang berkumpul. Namun, kelemahan teori ini
adalah bahwa ia tidak menjelaskan bagaimana planet terbentuk dari partikel-partikel
yang berkumpul.

Menurut saya teori yang relevan dalam terbentuknya tata surya adalah Teori
Planetesimal, yang dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton
pada tahun 1905. Teori ini menjelaskan bahwa pada mulanya, matahari merupakan
bintang yang memang sudah ada sebelum sistem tata surya lainnya terbentuk, tetapi pada
saat itu belum diputuskan kalau namanya adalah matahari. Lalu, pada suatu waktu, ada
sebuah bintang lain berukuran sebesar matahari yang lewat dan mengorbit dekat sekali
dengan matahari. Akibatnya, ada material matahari yang tertarik keluar. Material yang
tidak terseret jauh, berhasil kembali masuk dan bergabung dengan matahari. Tetapi,
material yang terseret jauh akhirnya hanya mengambang di angkasa. Kemudian, material-
material yang mengambang ini lama-kelamaan mengumpul, menyatu, dan mengeras
sehingga menjadi berbagai planet dan penyusun sistem tata surya lainnya.

Sumber literatur : https://www.ruangguru.com/blog/teori-pembentukan-tata-surya


(Wardiyatmoko. (2006). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga)
(Yasinto, Sindhu P. (2016). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga)

3. Terdapat delapan planet di dalam sistem tata surya kita. Jelaskan perbedaan mendasar
dari kedelapan planet tersebut. Mengapa ploto tidak lagi disebut sebagai planet, jelaskan
alasannya dan sejak kapan pluto keluar dari palnet. Jawaban harus didukung dengan
literatur yang relevan.
Jawab :
1. Merkurius: Planet terdekat dari matahari dengan jarak rata-rata 48 miliar km. Planet
ini memiliki kecepatan rotasi yang paling cepat di sistem tata surya, sebesar 167
km/jam
2. Venus: Planet yang kedepan dari Merkurius. Planet ini memiliki kecepatan rotasi
yang sangat lambat, hanya 6,5 km/jam
3. Bumi: Planet yang kedepan dari Venus. Planet ini merupakan planet yang tepat untuk
hidup, dengan kecepatan rotasi yang cukup stabil, sebesar 1.400 km/jam
4. Mars: Planet yang kedepan dari Bumi. Planet ini memiliki kecepatan rotasi yang
relatif cepat, sebesar 2.4 km/jam
5. Jupiter: Planet yang kedepan dari Mars. Planet ini merupakan planet terbesar di
sistem tata surya, dengan kecepatan rotasi yang sangat lambat, hanya 10 km/jam
6. Saturn: Planet yang kedepan dari Jupiter. Planet ini merupakan planet kedua terbesar
di sistem tata surya, dengan kecepatan rotasi yang sangat lambat, hanya 9,7 km/jam
7. Uranus: Planet yang kedepan dari Saturn. Planet ini memiliki kecepatan rotasi yang
sangat lambat, hanya 1.7 km/jam
8. Neptunus: Planet yang terakhir dari Uranus. Planet ini memiliki kecepatan rotasi yang
sangat lambat, hanya 1.9 km/jam
Pluto tidak lagi disebut sebagai planet karena ia tidak memenuhi semua kriteria yang
diperlukan untuk diterangkan sebagai planet. Pada tahun 2006, IAU (International
Astronomical Union) mengatur kriteria baru untuk mengelompokkan benda yang berorbit
di sekitar matahari menjadi planet, planet katai, atau asteroid. Pluto tidak memenuhi
semua kriteria tersebut, sehingga ia tidak disebut sebagai planet.
Sumber Literatur : https://www.gramedia.com/literasi/sistem-tata-surya/ ,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6418774/5-teori-pembentukan-tata-surya-dari-
kabut-hingga-big-bang (detikedu)
4. Jelaskan perbedaan benua dan samudra. Berikan contoh masing -masing dan teori
pembentukannya. Jawaban saudara harus didukung dengan literatur yang relevan.
Jawab :
Benua adalah bagian daratan, yang terdiri dari berbagai macam bahan galian dan tipe
tanah, sementara samudra adalah bagian air yang terdiri dari air laut dan air tawar. Benua
memiliki banyak jenis bahan galian, seperti emas, timah, dan batu bara, sedangkan
samudra memiliki banyak jenis makhluk hidup, seperti ikan.
Teori pembentukan :
• Benua: Teori pembentukan benua adalah teori kontinenental drift, yang menjelaskan
bahwa benua terdiri dari kontinen yang bergerak secara berputar dan bergeser, yang
menyebabkan pergerakan benua yang berbeda.
• Samudra: Teori pembentukan samudra adalah teori pengendapan, yang menjelaskan
bahwa samudra terbentuk karena pengendapan sedimen yang diakibatkan oleh aliran air
yang berpindah.

5. Mengapa mahasiswa perlu mempelajari materi tentang gempa bumi. Berikan uraian
saudara dengan dukungan literatur yang relevan.
Jawab :
Mahasiswa perlu mempelajari materi tentang gempa bumi karena ia adalah salah satu
bentuk bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian besar dan kerugian hidup.
Gempa bumi dapat terjadi kapanpun dan dimana-mana, dan tidak ada cara yang pasti
untuk mencegahnya. Sebagai contoh, pada tahun 2004, gempa bumi dengan magnitud 9,1
di Sumatera Selatan, Indonesia, menyebabkan kerugian besar dan kerugian hidup yang
sangat tinggi. Pelajaran tentang gempa bumi menyediakan mahasiswa dengan
pengetahuan dasar tentang gempa bumi, seperti penyebab, dampak, dan cara mencegah
dan mengurangi dampaknya. Ini sangat penting untuk mahasiswa, karena mereka akan
menjadi warga negara yang akan mengalami gempa bumi, dan mereka harus siap untuk
mengatasi situasi ini.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Diploma III
Keperawatan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, kesiapsiagaan
mahasiswa terhadap gempa bumi sangat penting untuk ditingkatkan sebagai bagian dari
upaya penanggulangan bencana. Penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 60% dari
mahasiswa yang diuji tidak hafal jalur evakuasi dan titik kumpul di kampus, maupun
tempat tinggalnya.
Pelajaran tentang gempa bumi juga menyediakan informasi tentang perkembangan
teknologi dan cara mengurangi dampak gempa bumi, seperti pengembangan sistem early
warning, pengembangan bangunan yang tahan gempa, dan pengembangan teknologi yang
dapat mencegah gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai