NIM : C30422042
KELAS : B ASP
TUGAS 1
1. GALAKSI
Galaksi adalah bagian dari alam semesta yang di dalamnya terdiri dari
banyak bintang, awan-awan, debu maupun gas. Tata surya yang terdiri
dari planet seperti Bumi yang kita tempati ini merupakan bagian kecil dari
galaksi.Galaksi berasal dari bahasa Yunani yakni galaxias yang memiliki
arti susu atau dalam bahasa Inggris-nya milky way (lingkaran susu).
Galaksi adalah sekelompok besar bintang, gas, dan debu yang terikat
bersama oleh gravitasi, demikian menurut laman NASA.
Ukuran dari galaksi sangat besar karena terdiri dari jutaan bahkan
miliaran bintang di dalamnya. Di antara jarak satu galaksi dengan galaksi
lainnya terdapat ruang yang sangat luas. Ruang kosong tersebut pun
terdapat di antara setiap gugus super atau gugus galaksi.
1. Hipotesis Fowler
Hipotesis Fowler mengatakan bahwa sekitar 12 miliar tahun yang
lalu, rupa dari galaksi adalah gas hidrogen yang melakukan rotasi
sehingga bentuknya menjadi bulat. Lalu, gas tersebut mengalami
kontraksi yang menghasilkan banyak bintang.
2. Hipotesis Hubble
Dalam teori ini disebutkan bahwa galaksi awalnya berupa kabut
yang bentuknya seperti bola. Bola tersebut melakukan putara yang
sangat cepat sehingga membentuk spiral biasa. Kemudian, bola
tersebut berkembang menjadi galaksi Sba sampai dengan Sbc.
Macam-Macam Galaksi
Dari buku yang sama dikatakan bahwa galaksi dibedakan menjadi tiga
macam, yakni:
1. Galaksi Spiral
Dari keseluruhan galaksi yang terdapat di alam semesta, sekitar
80% memiliki bentuk spiral. Galaksi spiral ini tediri atas tiga bagian
yakni titik pusat, lingkaran bintang, dan tumpuk bintang yang berputar.
Jika dilihat dari bagian samping, galaksi spiral mirip seperti elips yang
mempunyai lengan serta sekitarnya dikelilingi oleh atmosfer dengan
pancaran cahaya.
Contoh dari galaksi spiral ini adalah Galaksi Bima Sakti.
2. Galaksi Elips
Galaksi elips terdapat sekitar 17% dari keseluruhan jumlah galaksi
yang ada di alam semesta. Dikatakan galaksi elips karena bentuknya
lonjong besar dan bersinar. Galaksi elips ini hampir menyerupai bola
kaki sampai pada bentuk yang lonjong
seperti bola rugby.
Contoh dari galaksi elips adalah Galaksi M87 atau galaksi yang
terkenal dengan bentuk rasi bintang Virgo.
Teori ini sangat populer sekitar awal abad ke 20, akan tetapi teori
keadaan tetap ternyata mengalami penolakan oleh sebagian besar
kosmolog profesional hingga ilmuan lainnya. Sebab terdapat bukti
bahwa adanya suatu kebenaran mengenai teori ledakan dahsyat
(teori Big Bang) serta usia dari alam semesta yang mempunyai
batasan. Satu lagi yang menyebabkan teori keadaan tetap runtuh
yaitu adanya radiasi gelombang mikro kosmis yang telah diprediksi
oleh model yang berasal dari teori big bang.
Menurut Piere ini, pada mulanya terdapat bola kabut gas yang
berukuran besar dan juga panas. Bola gas tersebut berputar
secara cepat secara sentrifugal atau ke arah luar. Karena
perputaran yang cepat itulah sebagian materi bola gas tersebut
terlempar ke sekelilingnya. Materi gas yag terlempar tersebut
lama- kelamaan akan mendingin denga sendirinya hingga
akhirnya membentuk planet. Sementara bola gas yang awal akan
panas dan berpijar dan membentuk matahari.
5. Teori Planetesimal
Pada awal abad 20 dua orang ilmuan dari Amerika, Chamberlin dan
Moulton (1905) mengemukakan teori pembentukan tata surya yang
dikenal dengan nama Teori Planetesimal.Isi teori Planetesimal
Chamberlin-Moulton menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari gas
yang berada di sekeliling inti gas yang panas.Jadi, menurut teori ini
Chamberlin-Moulton menganggap matahari sudah ada terlebih dahulu
sebelum planet-planet lain terbentuk.
Kabut gas panas yang berada di sekeliling matahari tersebut
merupakan massa matahari yang terlempar akibat daya tarik bintang
yang tinggi saat melintas di dekat matahari.Massa matahari yang
terlempar kemudian mengorbit dan bergerak mengelilingi matahari.
Seiring berjalannya waktu, gas-gas tersebut mulai mencair hingga
akhirnya memadat dan berubah menjadi planet-planet yang
mengelilingi matahari.
a. Kelebihan
Kelebihan teori Planetesimal ialah mampu memberikan
penjelasan secara teoritis. Hipotesa ini terbilang lebih mudah
dinalar oleh logika.Inilah yang menyebabkan teori ini dapat diterima
oleh banyak ilmuan.
b. Kekurangan
Di atas sudah dikemukakan apa yang menjadi nilai lebih dari
teori ini. Namun, ada beberapa fakta ilmiah yang menyimpang dari
teori Planetesimal ini.
6. Teori Pasang Surut
Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa
pergerakan air laut secera berkala dimana disebabkan oleh gaya
gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda- benda laingi seperi
matahari,bulan, dan sebagainya. Para pendapat demikian sudah
dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli menyatakan hal
serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi
dan juga efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke arah luar
pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi secara langsung dengan massa
namun berbanding terbalik dengan jarak.
Para ahli astronomi percaya jika awal mula terjadinya alam semesta
berawal dari sebuah ledakan yang sangat besar atau lebih dikenal
dengan “Big Bang”. Ledakan ini terjadi sekitar 13,7 milyar tahun yang
lalu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya gelombang mikrokosmik
di angkasa dan juga beberapa meteorit di angkasa.
Awan debu atau disebut sebagai dukhan yang berasal dari ledakan
terdiri atas hidrogen. Hidrogen ini merupakan unsur pertama yang
terbentuk saat awan debu berkondensasi sambil berputar dan
menjadi padat. Saat dukhan mencapai temperatur 20 derajat celcius,
helium yang berasal dari reaksi inti mulai terbentuk dan berubah
menjadi atom helium. Sedangkan sebagian dari helium yang lain
berubah menjadi energi dalam bentuk pancaran sinar infra red.
Perubahan wujud dari hidrogen mengikuti suatu rumus perubahan
energi yaitu E = mc2 yang dikemukakan oleh Albert Einstein, sehingga
didapatkan hasil bahwa besarnya energi yang dipancarkan sebanding
dengan massa dari atom hidrogen yang mengalami perubahan.
9. Bintang
Usia bintang berkisar dari yang hampir setua alam semesta itu
sendiri hingga yang dilahirkan setiap hari. Seiring bertambahnya usia,
mereka melewati banyak perubahan dalam ukuran dan warna yang
diketahui. Bintang kecil disebut kerdil, dan bintang besar disebut
raksasa. Warna bintang bergantung langsung pada suhunya. Bintang
yang lebih panas berwarna putih dan biru, dan bintang yang lebih
dingin berwarna oranye dan merah. Bintang kuning, seperti matahari
kita, memiliki suhu rata-rata.
Sebuah bintang lahir dari awan gas dan debu yang disebut nebula.
Ketika nebula bertambah massa, kekuatan gravitasinya terbentuk.
Ketika mereka cukup kuat untuk menyebabkan bagian dalam awan
memanas, ia menjadi protobintang.
10. Matahari
1. Merkurius
2. Venus
Venus adalah planet terdekat dengan bumi. Planet ini memiliki
mempunyai garis tengah sepanjang 12.104 Km. Jarak rata-rata ke
Matahari berkisar 106 Km, memiliki periode revolusi sekitar 224
hari. Sedangkan, gravitasi venus berkisar 2.300 dengan tekanan
udaranya 20 atmosfer (20xtekanan udara di bumi), permukaan
Venus tertutup awan tebal dengan ketebalan 48 Km. Hasil
pengamatan beberapa pesawat ruang angkasa, pada planet ini
terdapat formasi batuan muda dan pegunungan tua, atmosfernya
berwujud debu kering yang meliputi CO2, N, dan O2.
3. Bumi
8. Neptunus
12. Satelit
Sejarah Satelit
13. Asteroid
14. Komet
Komet merupakan salah satu benda langit. Benda ini juga sering
disebut sebagai bintang berekor. Komet adalah bintang berekor yang
bergerak bebas di luar angkasa, sesekali peredaran komet ini
melintas di sebelah planet Bumi sehingga dilihat oleh manusia dalam
kurun waktu tertentu. Nama Komet sendiri berasal dari kata bahasa
Yunani yaitu “kometes” yang berarti rambut panjang. Suku Jawa
menyebut komet sebagai “lintang kemukus” karena memiliki ekor
seperti kukusan. Komet sendiri juga mengelilingi matahari, sama
seperti Bumi dengan orbitnya yang berbentuk lonjong.
15. Meteor
Contoh Meteorit
1. Besi
2. Stony
3. Stony-Besi