Anda di halaman 1dari 15

A.

ASAL-USUL BUMI

Bumi adalah planet yang kita tinggali untuk hidup. Ilmuwan yakin bumi terbentuk sekitar 4,6
Milyar tahun lalu dan mahluk hidup pertama adalah organisme bersel satu yang hidup 1 Milyar
tahun sesudah keberadaan bumi. Banyak sekali teori-teori atau pendapat-pendapat yang
membahas tentang asal-usul bumi, antara lain:

Teori Isi Gambar pendukung

1. Teori nebula Teori Nebula dikemukakan oleh


dua ilmuwan, yakni Immanuel Kant
(1753) dan Petere de Laplace (1796).
Teori nebula (kabut) biasa disebut
juga dengan teori Kant-Laplace. Teori
ini memaparkan bahwa langit dan tata
surya berawal dari kabut. Kabut
tersebut mengandung gas
hidrogen.Suatu waktu, kabut tersebut
berproses dan berputar dengan
sangat kencang. Jika digambarkan
mungkin seperti pusaran angin. Dari
sana, terbentuklah bulatan besar,
yang memiliki gaya gravitasi, yaitu
matahari.Kabut lainnya berproses juga
dengan cara yang sama. Jadilah
planet-planet, salah satunya bumi
yang sekarang kita tempati ini.

2. Teori Pasang Teori Pasang Surut Gas dikemukakan


Surut Gas oleh James Jeans dan Harold Jeffrey
(Tidal) (1918). Pada teorinya, mereka
mengatakan bahwa ratusan juta tahun
yang lalu ada sebuah bintang yang
mendekati matahari. Akibatnya,
terjadi pasang surut pada tubuh
matahari dan menyebabkan
terbentuknya gunung-gunung raksasa
pada tubuh matahari.

Gunung-gunung tersebut membuat


sebuah lidah pijar dengan merentang
panjang. Lalu, lidah pijar ini
membentuk perapatan gas-gas yang
kemudian terpecah belah. Akhirnya,
terbentuklah benda-benda yang kita
kenal sebagai planet, salah satunya
yaitu bumi.

3. Teori Big Teori Big Bang merupakan teori yang


Bang paling populer dan ditemukan paling
akhir oleh para ilmuwan. Dalam teori
ini dikemukakan bahwa tata surya
tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan melalui proses selama
miliaran tahun.Teori ini menyebutkan
bahwa di alam semesta ini terdapat
gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putarannya
ini sangat cepat sehingga
menyebabkan beberapa terlepas dari
pusatnya. Dalam teori ini disebutkan
juga bahwa ada bagian besar yang
membentuk cakram raksasa. Cakram
raksasa ini meledak membentuk
nebula. Nebula (asap) ini mendingin
selama 4.6 miliar tahun.Dari proses ini
akhirnya terbentuklah Bima Sakti.
Namun, bagian-bagian kecil dari kabut
raksasa mendingin dan memadat
hingga akhirnya menjadi planet-
planet, salah satunya bumi yang kita
tempati sekarang.

4. Teori bintang Teori bintang kembar dikemukakan


kembar oleh Astronom, RA. Lyttleton. Dalam
teori ini dikatakan bahwa ada dua
bintang kembar di dunia ini sebelum
akhirnya menjadi planet-planet.
Kemudian, salah satu bintang tersebut
meledak. Ledakan ini menyebarkan
serpihan material yang akhirnya
terbentuk menjadi planet. Sementara,
matahari adalah bintang kembar yang
tidak meledak. Itu sebabnya, planet
yang terbuat dari ledakan bintang tadi
memiliki gaya gravitasi mengelilingi
matahari, seperti halnya bumi.

5. Teori bintang Teori ini dikemukakan oleh Forest Ray


kembarri Morton, seorang astronom Amerika
dan Thomas C. Chamberlein, ahli
geologi pada 1916. Dalam teorinya
mereka mengemukakan bahwa
matahari sudah ada sejak awal.
Suatu ketika, ada bintang yang lebih
besar dari ukuran matahari mendekati
matahari. Hal ini mengakibatkan
terjadinya daya tarik pasang pada
matahari sehingga ada sebagian
materi matahari yang terlepas dan
bertebaran pada orbitnya.
Lama kelamaan, material tersebut
menyerupai lidah api raksasa dan
menjauh dari matahari. Namun,
material-material yang kecil tersapu
oleh material yang lebih besar
kemudian bersatu dan berputar pada
orbitnya. Pada akhirnya, terciptalah
planet-planet dari material tersebut,
salah satunya bumi yang kita tempati
ini.
Itulah lima teori populer tentang
proses terciptanya bumi. Lebih besar
dari itu, teori tersebut pun memang
menjelaskan bagaimana proses
terjadinya alam semesta dan tata
surya.

6. Teori awan Teori Awan Debu mengungkapkan bahwa


debu calon Tata Surya awalnya adalah awan
yang sangat luas. Awan ini terdiri dari debu
dan gas kosmos yang diperkirakan
berbentuk seperti sebuah piring. Namun,
terdapat ketidakteraturan dalam awan
tersebut yang menyebabkan terjadinya
perputaran sehingga gas dan debu yang
berputar berkumpul jadi satu. Sementara
debu dan gas ini terus berputar, awan
tersebut pun menghilang. Lalu, partikel -
partikel debu yang keras saling
berbenturan, melekat dan berubah
menjadi planet. Lalu berbagai gas yang ada
di tengah -tengah awan berkembang dan
menjadi matahari.

B. ASAL-USUL KEHIDUPAN
Asal-usul kehidupan menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan manusia selama ini. Selama
ratusan tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa makhluk hidup yang ada di bumi
beraneka ragam. Dalam keanekaragaman tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada
beberapa makhluk hidup ditemukan juga beberapa kesamaan. Dari banyak teori mengenai
asal-usul kehidupan, terdapat dua teori utama yang dapat diterima secara luas, yakni teori
evolusi kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula sejarah
munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal pemikiran manusia
mengenai asal-usul kehidupan.

1. Teori Abiogenesis
Menurut teori abiogenesis, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan
kata lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan
sendirinya maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Generatio
spontanea berarti penciptaan yang terjadi secara spontan. Artinya bahwa kehidupan
berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Tokoh teori abiogenesis ini
adalah sebagai berikut:
a. Aristoteles
Percobaan yang dilakukan adalah pada tanah yang direndam airakan muncul cacing.
b. Nedham
Percobaan yang dilakukan adalah merebus kaldu dalam wadah selama beberapa
menit kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam
kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu.
c. Antonie Van Leewenhoek
Melihat adanya mikroorganisme dalam air rendaman jerami.
d. Para pendukung teori abiogenesis
Menyatakan bahwa mikroogranisme itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan
tetapi, Leewemhoek menolak pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa
mikroorganisme itu berasal dari udara.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup. Tokoh teori
biogenesis ini adalah sebagai berikut:
a. Francasco Redi
Redi melakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa ulat tidak muncul dengan
sendirinya pada daging yang membusuk, melainkan berasal dari telur lalat.
 Percobaan I (1668)
Larva bukan berasal dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari lalat yang
masuk kemudian bertelur pada keratin daging dan telur tersebut menetas
menjadi larva.
 Percobaan II
Larva bukan berasal dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari lalat yag
hinggap dikain kasa dan beberapa telur jatuh pada daging.
b. Lazzaro Spallanzani
Pada tahun 1765 melakukan percobaan untuk menyanggah kesimpulan yang
dikemukakan oleh Nedham. Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan
memanaskan 2 tabung kaldu sehingga semua organisme yang ada di dalam kaldu
terbunuh. Setelah didinginkan kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu tabung dibiarkan
terbuka dan satu tabung yang lain ditutup. Ternyata pada tabung yang terbuka
terdapat organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme.
c. Louis Pasteur
Orang yang memperkuat teori Biogenesis dan menumbangkan teori Abiogenesis
hingga tak tersanggahkan lagi adalah Louis Pasteur (1822 - 1895) seorang ahli
biokimia berkebangsaan Perancis. Pasteur melakukan percobaan penyempurnaan dari
percobaan yang dilakukan Spallanzani. Percobaan Pasteur adalah mikroorganisme
yang ada pada air kaldu bukan berasal dari cairan (benda tak hidup), melainkan dari
mikroorganisme yang terdapat di udara. Mikroorganisme yang ada di udara masuk ke
dalam labu bersama-sama dengan debu.
3. Teori Cosmozoic / Kosmozoan
Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup
bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. Keadaan planet di
luar angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu yang sangat dingin serta adanya radiasi
yang mematikan sehingga tidak memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada
akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi. Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak
ilmuwan.
4. Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa
adanya. Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi sampai terbentuknya
organisme tanpa menyinggung asal usul materi kehidupan. Penciptaan setiap jenis
makhluk hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperime
5. Teori Kataklisma
Teori kataklisma menyatakan bahwa, semua spesies diciptakan sendiri-sendiri dan
berlangsung dalam periode-periode, diantara periode yang satu dengan yang lain terjadi
bencana yang menghancurkan spesies lama da memunculkan spesies baru. Pelopor
cuvier.
6. Teori Evolusi Biokimia
Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia.
Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The Origin of Life (1936) menyatakan
bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi
beserta atmosfernya. Alexander Oparin adalah ahli evolusi molekular berkebangsaan
Rusia. Lebih lanjut, Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba
terdiri atas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas hidrogen (H2). Oleh
karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan halilintar, gas-gas
tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik sederhana, sejenis substansi
asam amino.
7. Teori evolusi Biologi
Teori ini merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa bumi ini pada awalnya sangat
panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami proses pendinginan. Dari proses-proses
tersebut maka dapat dihasilkan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang berat akan menyusun
bumi sedangkan bahan yang ringan akan menyusun atmosfer.nnya ini asam amino tersebut
belum menunjukkan gejala hidup.
A.I Oparin
Oparin adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Oparin juga memiliki gagasan yang
sama seperti Urey, tetapi Oparin tidak dapat membuktikan bahwa reaksi gas CH4, NH3, H2 dan
H2O membentuk asam amino. Ia berpendapat bahwa asam amino terbentuk secara alami.
Menurut Oparin,
lautan bumi pada awalnya memiliki persediaan cukup bahan-bahan organik. Dalam waktu yang
lama maka bahan-bahan organik tersebut akan berikatan satu dengan lainnya membentuk
selaput-selaput, kemudian molekul organik berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan
menyatukan diri sehingga terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik. Ikatan kompleks
inilah yang diperkirakan merupakan awal dari kehidupan.

C. SEJARAH MUNCULNYA TEORI EVOLUSI


Pada dasarnya teori evolusi muncul sebagai salah satu jalan untuk mencari tahu asal mula makhluk
hidup. Pemikiran ini sebenarnya telah ada sejak zaman lampau. Dalam ilmu pengetahuan peradaban
Yunani, Romawi, dan Cina. Namun sampai dengan abad ke-18, pandangan biologis Barat masih
didominasi oleh esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal
ini mulai berubah ketika pengaruh kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu
fisik ke sejarah alam. Para naturalis mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya
ilmu paleontologi dengan konsep kepunahannya lebih jauh membantah pandangan bahwa alam
bersifat statis. Pada awal abad ke-19, Jean-Baptiste Lamarck mengajukan teorinya mengenai
transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori evolusi pertama yang ilmiah. Disusul kemudian oleh
Charles Darwin, George Cuvier, August Weismann dan Alfred Russel Wallace. Hingga kemudian
semakin terkenallah teori evolusi ini.

1. Teori Evolusi Lamarck (1744-1829)


Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan Perancis, memiliki
suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya
tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut:
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui
proses adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ
yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan
menghilang.

Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya
jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka
jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin
lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih
panjang lagi.

Teori evolusi Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang
mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada
yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan.
Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat
ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan
perlahan-lahan mengalami kepunahan.

2. Teori Evolusi Charles Robert Darwin (1809-1882)


Charles Robert Darwin (1809–1882) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris yang
melakukan pelayaran pada tahum 1831. Dengan menggunakan kapal HMS Beagel, ia
melakukan pelayaran menuju ke Kepulauan Galapagos, yang merupakan kepulauan terpencil
kurang lebih 1050 km dari dari daratan utama Amerika Serikat. Dalam pelayarannya hingga
sampai di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemu-kan dan mengamati
berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai macam bentuk paruh. Perbedaan
morfologi tersebut ternyata menunjukkan adanya hubungan kekerabatan dengan burung
yang ada di Amerika Serikat. Charles Darwin bekerja keras kurang lebih selama 20 tahun
untuk mengumpulkan bukti-bukti pemikirannya tentang evolusi dan seleksi alam.
3. Teori Cuvier
Teori ini dikemukakan oleh George Cuvier pada tahun 1769-1832 yang menyatakan bahwa
setiap spesies tercipta secara terpisah. Ia menjelaskan bahwa anak seorang atlet tidak serta
merta memiliki otot yang kuat begitu dilahirkan tanpa adanya latihan dan olahraga. Namun,
Cuvier tidak membantah mengenai adanya factor yang diturunkandari generasi ke generasi
dan ia tidak mengetahui factor penyebabnya.
4. Teori Evolusi August Weismann (1914-1934)
Weismann adalah seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman. Dalam teorinya dinyatakan
bahwa evolusi terjadi karena adanya seleksi alam terhadap faktor genetis.
Weismann melakukan percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan
kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan.
Hasilnya adalah generasi keturunannya masih berekor panjang sampai generasi ke-21. Dari
percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti
berikut:
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi
berikutnya.
b. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetika.
5. Teori Evolusi Hebert Spencer
Herbert Spencer adalah salah seorang dari evolusionis antropologi yang berasal dari kalangan
ilmu-ilmu alamiah. Ia adalah seorang Inggris yang menganut tradisi Prancis dan termasuk
salah satu tokoh yang tidak sependapat dengan teori evolusi Darwin. Jika Darwin berpendapat
bahwa seleksi alam sebagai modus dan mekanisme utama timbulnya spesies-spesies baru,
maka Spencer menitikberatkan adanya dinamika internal yang mendorong populasi menjadi
semakin kompleks. Menurut Spencer evolusi dalam prinsip yang pertama merupakan
perubahan dari ketidakselarasan yang sama menuju ke sebuah keanekaragaman yang masuk
akal, diikuti dengan menghilangnya sebuah pergerakan dan penggabungan masalah.
Singkatnya, sebuah perubahan berasal dari segala sesuatu yang serba sama menjadi beraneka
ragam atau disederhanakan ke dalam sesuatu yang lebih kompleks yang berturut-turut
mengalami perbedaan,
Spencer memandang transformasi masyarakat sebagai titik fokus bagi penelitian. Menurutnya
ilmu pengetahuan mengenai masyarakat berlandaskan pada ilmu mengenai kehidupan
(biologi). Ia juga mengemukakan bahwa pemikiran evolusionis dan pemikiran Darwin sebagai
sebuah pemikiran yang tepat. Masyarakat adalah komponen-komponen yang terjalin satu
sama lain, yang masing-masing komponen menjalankan fungsinya. Selama abad XIX Spencer
mengembangkan analogi organik yang memandang bahwa individu adalah konstruksi sosial.
Kemajuan sosial sebagai konsekuensi dari evolusi sistem sosial. Masyarakat berkembang
seperti hewan atau organisme tumbuh-tumbuhan.
Teori Spencer disebut teori evolusi sosial universal. Spencer melihat perkembangan
masyarakat dan kebudayaan dari tiap bangsa di dunia itu telah atau akan melalui tingkat-
tingkat evolusi yang sama. Namun ia tak mengabaikan fakta, bahwa secara khusus tiap bagian
masyarakat atau sub-sub kebudayaan bisa mengalami proses evolusi yang melalui tingkat-
tingkat yang berbeda-beda.

D. PERBANDINGAN TEORI EVOLUSI LAMARCK, WEISMANN, DAN DARWIN


1. Jean Baptiste Lamarck Versus Weismann
a. Teori evolusi Lamarck dikenal dengan paham use and disuse yang secara sederhana
dapat dijelaskan sebagai berikut.
b. Makhluk hidup sederhana merupakan nenek moyang makhluk yang lebih sempurna
organ tubuhnya.
c. Makhluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkunganya menggunakan organ
tubuhnya.
d. Organ tubuh makhluk hidup yang sering digunakan akan berkembang terus,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan menghilang.
e. Perubahan organ tubuh yang diperoleh suatu makhluk hidup akan diwariskan
kepada keturunanya.

Pendapat Lamarck tersebut ditentukan oleh Weismann. Weismann menyatakan bahwa


perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan. Untuk
membuktikan pendapatnya tersebut, Weismann melakukan percobaan sebagai berikut.

Weismann mengawinkan tikus yang keduanya dipotong ekornya. Ternyata anak -


anaknya tetap berekor. Anak - anak tikus itu setelah dewasa dipotong ekornya dan
dikawinkan sesamanya, ternyata anak - anaknya tetap berekor. Percobaan tersebut
dilakukan 21 kali, ternyata tetap sama.

2. Lamarck Versus Darwin


Baik lamarck maupun Darwin, sama - sama mengakui bahwa evolusi makhluk hidup terjadi
karena adanya pengaruh lingkungan. Namun, bagaimana lingkungan tersebut bekerja,
keduanya memiliki pandangan yang berbeda. Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup
beradaptasi terhadap lingkunganya dengan menggunakan organ tubuhnya. Perubahan
organ tubuh hasil penyesuaian tersebut akan diwariskan kepada keturunanya. Sebagai
contoh adalah evolusi jerapah berleher panjang.

Menurut Lamarck nenek moyang jerapah berleher pendek. Karena makanannya berupa
dedaunan dari pepohonan yang semakin tinggi, jerapah berusaha meraihnya dengan cara
memanjangkan lehernya untuk menjangkau dedaunan tersebut. Karena lehernya seringkali
tertarik, akhirnya leher jerapah menjadi panjang. Sifat perolehan berupa leher panjang
tersebut akan diwariskan kepada keturunanya, sehingga sekarang didapatkan semua
jerapah berleher panjang.

Sedangkan Charles R. Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi karena seleksi alam.
Menurut Darwin, nenek moyang jerapah ada yang berleher panjang dan ada yang berleher
pendek. Makananya brupa dedaunan dari pohon yang tinggi - tinggi. Yang berleher panjang
lebih adaptif sehingga dapat menjangkau dedaunan pohon yang tinggi, sedangkan yang
berleher pendek tidak dapat menjangkaunya, sehingga kelaparan dan akhirnya mati.
Jerapah yang berleher panjang tersebut bila melahirkan anak, hanya turunan yang memiliki
sifat berleher panjang yang akan bertahan hidup, sedangkan turunan yang berleher pendek
akan mati atau punah (terseleksi oleh alam). Setiap anak jerapah yang berleher pendek
akan mati sehingga akhirnya hanya tinggal jerapah yang berleher panjang saja yang
bertahan hidup.

3. Darwin Versus Weismann

Sebenarnya Weismann menantang pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan pandangan


Darwin mengenai seleksi alam. Weismann berpendapat bahwa perubahn sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunanya. Evolusi adalah menyangkut
masalah bagaimana pewarisan gen - gen melalui sel - sel kelamin, dengan kata lain evolusi
adalah gejala seleksi alam terhadap faktor - faktor genetika.
Jelasnya, sifat leher panjang atau pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk
sifat leher panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk sifat leher pendek adalah resesif.
Dengan demikian, jerapah yang berleher pendek adalah turunan yang bersifat homozigot
resesif.

E. BUKTI-BUKTI ADANYA EVOLUSI


1. Adanya Fosil
Fosil adalah bagian tubuh makhluk hidup yang telah membatu karena tertimbun lapisan
batuan dan mengalami proses kimiawi dan pemanasan yang tinggi selama ribuan
sampai jutaan tahun. Ilmu yang mempelajari tentang fosil disebut paleontologi. Telah
banyak fosil yang ditemukan dan menjadi petunjuk bagi para peneliti tentang sejarah
makhluk hidup. Contoh-contoh fosil yang telah ditemukan adalah sebagai berikut.
a. Fosil sejenis domba berusia 2500 tahun.
b. Rayap berusia 30 juta tahun.
c. Fosil Crinoidea berusia 250 juta tahun.
d. Fosil tumbuhan paku yang berusia 265 juta tahun.
e. Berbagai tumbuhan yang berusia 150 juta tahun.
f. Fosil capung (Protolindenia wittei) berusia 150 juta tahun.
g. Fosil burung purba (Archeopteryx) yang menunjukkan adanya hubungan berantai
antara reptil aves.

2. Anatomi Perbandingan
Anatomi makhluk hidup merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari struktur
dalam tubuh makhluk hidup. Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa beberapa organisme
yang berbeda memiliki organ-organ yang fungsinya sama. Perbandingan anatomi dibedakan
menjadi dua yaitu Analogi dan Homologi.
a. Analogi
Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat
peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama.
Sebagai contoh, perhatikanlah sayap pada burung, kelelawar, capung, dan kupu-kupu.
Struktur anatomi sayap pada hewan-hewan tersebut berbeda tetapi memiliki fungsi
yang sama untuk terbang.
b. Homologi. Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama. Contoh
homologi ditemukan pada salah satu organ dari beberapa spesies yang berbeda. Lengan
manusia, kaki pada kucing, sirip ikan paus dan sayap kelelawar memiliki fungsi yang
berbeda, tetapi struktur dasarnya sama. Lengan pada manusia berfungsi untuk
memegang, kaki pada kucing berfungsi untuk berlari, sirip pada ikan paus berfungsi
untuk berenang sedangkan sayap pada kelelawar berfungsi untuk terbang.

Struktur analog dan homolog tersebut menunjukkan adanya hubungan kekerabatan


antara satu spesies dengan spesies yang lainnya. Struktur homologi anggota gerak pada
manusia, kucing, ikan paus, dan kelelawar manusia kucing ikan paus kelelawar
Hubungan tersebut juga menunjukkan perkembangan evolusioner yang semakin maju
pada makhluk hidup. Supaya lebih paham, kalian juga dapat mencari contoh-contoh
yang lainnya

3. Struktur Vestigial
Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya struktur
vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan
tereduksi. Ada beberapa organ yang masih bisa ditemukan hingga dewasa meskipun
strukturnya berbeda dengan struktur pada waktu embrionya. Keberadaan organ-organ ini
menunjukkan adanya sisa-sisa peninggalan evolusi dari nenek moyang manusia. Struktur
vestigial antara lain:
a. Umbai cacing, tulang ekor, buah dada pada pria;
b. Sisa-sisa kaki pada ular;
c. Sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin,
kasuari, dan burung onta.

4. Embriologi Perbandingan
Bukti evolusi lain yang cukup kuat adalah perkembangan embrioogi. Pada vertebrata
diketahui bahwa perkembangan embriologinya menunjukkan adanya kesamaan. Hal ini
dapat diamati dari setiap fasefase perkembangan embrio. Dari kelima embrio tersebut,
masing -masing mengalami fase pembelahan kemudian berkembang dan mengalami
morfogenesis hingga berdiferensiasi membentuk organisme yang strukturnya semakin
komplek.
Perhatikanlah struktur embrio pada tiap fase perkembangannya. Pada embrio manusia
setelah tahap pembelahan menunjukkan adanya ekor yang sangat jelas. Hal ini tidak jauh
berbeda dengan embrio-embrio yang lain. Disamping itu, embrio manusia yang berumur
satu bulan mempunyai serangkaian lekuk brankial di daerah leher. Lekuk tersebut serupa
dengan serangkaian kantung insang yang terdapat pada ikan. Embrio hewan-hewan dan
manusia menunjukkan kecenderungan yang hampir sama.
a. Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat yang khusus.
b. Perkembangan juga dimulai dari yang umum, kemudian baru menuju perkembangan
yang khusus.
c. Bentuk embrio dari berbagai makhluk hidup hampir serupa, tetapi pada tahap dewasa
menunjukkan perbedaan yang nyata.

5. Perbandingan Biokimia
Biokimia merupakan cabang biologi yang mempelajari unsur-unsur kimia serta reaksinya
dalam tubuh makhluk hidup. Persamaan biokimia dalam organisme hidup merupakan salah
satu ciri penting yang membedakan satu organisme dengan organisme lain. Hasil studi
biokimia menunjukkan adanya homologi biokimia pada makhluk hidup yang kekerabatannya
dekat. Kesamaan biokimia pada makhluk hidup yang dapat menjadi bukti adanya evolusi
diantaranya adalah:
a. Pertama, adanya enzim sitokrom pada hampir setiap organisme hidup. Enzim ini
merupakan rantai polipeptida yang terdiri atas 104 sampai 112 asam amino.
b. Kedua, urutan asam amino pada hemoglobin mamalia menunjukkan kemiripan,
terutama pada spesies yang diduga berkerabat dekat. Selain itu, hormon-hormon pada
sebagian besar vertebrata diketahui memiliki persamaan. Sebagai contoh adalah
hormon prolaktin yang terdapat pada berbagai spesies vertebrata seperti ikan, burung,
dan mamalia. Hal ini menunjukkan bahwa hormon tersebut diwariskan dari nenek
moyang yang sama tetapi memiliki fungsi yang berbeda karena mengalami modifikasi
sesuai dengan cara hidup setiap hewan tersebut.

6. Biogeografi
Perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos telah membuahkan bukti bahwa pada pulau-
pulau yang berdekatan ditemukan jenis hewan yang mirip. Di kepulauan tersebut, Darwin
menemukan burung-burung laut yang sama dengan burung laut yang terdapat di lautan
pasifik. Darwin juga menemukan tiga belas spesies burung daratan yang tidak dikenal di
wilayah lainnya. Burung-burung tersebut menunjukkan karakteristik yang sangat berbeda
dalam bentuk paruh. Sebagian memiliki paruh besar untuk memakan biji, sebagian yang lain
mempunyai paruh yang sesuai untuk memakan serangga dan sebagai burung pelatuk.

Dari keanekaragaman burung yang terdapat di pulau tersebut, diketahui adanya persamaan
dasar yakni bahwa burung-burung tersebut adalah burung finch (sejenis burung penyayi).
Menurut Darwin, fenomena ini adalah suatu bukti bahwa burung-burung finch tersebut
berasal dari nenek moyang finch yang berasal dari Amerika Selatan. Burung finch tersebut
telah mengalami evolusi karena secara kebetulan mencapai pulau-pulau di wilayah Galapagos
yang kondisi alamnya berbeda dengan daerah asal burung tersebut.

7. Domestikasi
Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar ke dalam
lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Domestikasi merupakan bukti evolusi yang muncul
karena adanya campur tangan manusia. Kegiatan manusia dalam pembudidayaan tanaman
ataupun hewan tertentu telah melahirkan spesies-spesies baru yang memiliki sifat yang
berbeda dengan nenek moyangnya. Perubahan tersebut merupakan bagian dari evolusi
makhluk hidup yang diciptakan oleh manusia untuk keuntungan manusia.
Manusia telah membudidayakan berbagai macam tanaman mulai dari tanaman untuk
konsumsi, tanaman hias dan hewan ternak dengan tujuan untuk memperoleh kultivar baru
yang lebih baik dari tanaman induknya. Sebagai contoh, pernahkah kalian makan semangka
tanpa biji? Nah, semangka tersebut merupakan salah satu kultivar hasil domestikasi.

8. Variasi Individu
Didunia ini tidak dijumpai dua individu yang identik sama. Bahkan amnak kembar pun pasti
mempunyai perbedaan. Jadi, antara individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Hal ini terjadi,
karena pengaruh faktor, seperti suhu, tanah, makanan. Seleksi terhadap jenis hewan dan tumbuhan
selama bertahun-tahun menghasilkan varian yang jauh berbeda dengan dengan nenek moyangnya.
Jadi, adanya variasi merupakan petunjuk adanya evolusi yang menuju terbentuknya spesies-spesies
baru.

9. Perbandingan Fisiologi
Mahluk hidup mulai dari terendah hingga yangpaling tertinggi tersusun atas sel. Walaupun jumlah sel
dan marfologi setelah dewasa berbeda-beda, namun fisiologi didalam selnya memiliki kemiripan,
seperti berikut:
a. Metabolisme
b. Respirasi
c. Sintesis Protein
d. Sintesis ATP

Anda mungkin juga menyukai