PENDAHULUAN
serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api. Materi penyusun
batuan hasil kegiatan gunung api dapat berubah aliran lava sebagaimana
diklasifikasikan dalam batuan beku atau berupa produk ledakan (eksplosif) dari
material yang bersifat padat,cair,ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung
api.
Yunani petro yaitu berarti “batu” Petrologi adalah salah satu cabang ilmu
aspek pemerian (deskripsi) dan aspek genesa interpretasi. Secara garis besar
batuan memiliki jenis dan manfaat yang berbeda, seperti batuan beku, batuan
berfokus pada komposisi dan tekstur batuan sedimen.ada beberapa macam batuan
vulkaniklastik.Oleh karena itu dalam praktikum kali ini kita akan melakukan
Maksud dari praktikum ini adalah untuk para praktikan dapat mengetahui
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai
berikut:
2. Penuntun
3. ATK
4. Pensil Warna
6. Lup
7. HCL
8. Penggaris
9. Kamera
Piroklastik berasal dari Bahasa Yunani,yaitu pyro yang berarti api (magma yang
fragmen,pecahan,atau klastik. Batuan piroklastik sendiri diartikan sebagai batuan yang terbentuk
akibat akumulasi material yang berasal dari hasil ledakan gunung api yang bersifat
eksplosif.Material tersebut dapat berupa fragmen dari batuan dalam bentuk mineral,kristal
maupun kaca.(Maulana,2019)
Batuan piroklastik adalah batuan yang tersusun oleh materia-material yang berasal dari
hasil erupsi gunung api yang eksplosif ,dan di endapkan dengan proses-proses vulkanik
primer.Batuan piroklastik juga masuk kedalam kelompok batuan beku fragmentasi Bersama
kelompok hiolaklastik atau autoklastik karena batuan ini sering terbentuk dari pembekuan
magma secara cepat dan tiba-tiba.yang menyebabkan terjadinya fragmentasi magma,pada fase
Batuan Piroklastik adalah batuan vulkanik bertekstur klastik yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan erupsi gunung api.Material penyusun tersebut
Piroklastik berasal dari bahasa yunani, pyro yang berarti api dan
(maulana, 2019)
vulkanik dikirim dan diolah kembali melalui proses mekanik, seperti dengan air
Pembentukan gunung api dari aktivitas hot spot disebabkan oleh terobosan
magma dari atmosfer menuju litosfer,pada bagian bahwa kerak litosfer magma
dari lempeng Samudera akan bersifat basa.hal Yang sama terjadi pula apabila
daerah subduksi dan pemekaran,karena daerah ini mempunyai pusat magma yang
tepat.(Maulana,2019)
Sebagian besar material yang dihasilkan oleh gunung api secara intensif
material hasil erupsi gunung api yang akan terendapkan terakhir setelah erupsi
yang biasanya akan terbawa sampai ratusan bahkan ribuan kilometer sebelum
terendap.
2.3 Jenis Jenis Endapan Piroklastik
vulkanik yang terangkut melalui medium udara selama proses erupsi gunung
api,yang akan membentuk tefra atau material hasil erupsi gunung api sebagai
produk utama dari gunung api,Fragmen batuan yang berukur sama dengan
batuan yang berasal dari erupsi sebelumnya dan terbentuk akibat ledakan
mengalir dalam bentuk aliran fluida.proses ini disebut dengan fluidasi yang
terjadi akibat kekuranganya berbagai material hasil erupsi gunung api oleh gas
panas disertai udara yang terjebak dan gas yang dihasilakn oeh material ejecta
Tipe endapan aliran piroklastik lainnya adalah endapan gelombang atau surge
deposit.endapan ini terbentuk dari material hasil erupsi gunung api yang
terangkut dan secara gravitasi akan mengalir dan terendapkan yabg biasa
10m dan tersusun oleh pencampuran anatar juvenil magma,fragmen litik dan
kristal Biasanya endapan ini erat kaitnya dengan suatu ledakan yang sangat
Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia ini berada di pertemuan
Pasifik, yang disebut dengan 'ring of fire'. Selain itu, gunung api juga terdiri dari
1. Gunung api aktif, yakni gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan
2. Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki catatan erupsi sejak
tahun 1600.
3. Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu lalu
1. Gunung api maar, Gunung api ini berbentuk seperti danau kawah. Proses
besar di puncaknya. Material yang dikeluarkan oleh gunung api maar adalah
2. Gunung api kerucut/strato, Gunung api kerucut adalah jenis gunung api yang
paling sering dijumpai. Bentuk gunung api ini memang seperti kerucut dan
punya lapisan lava serta abu yang berlapis-lapis. Gunung api strato terbentuk
karena letusan serta lelehan batuan panas serta cair. Lelehan yang kerap
terjadi inilah yang menyebabkan lereng berlapis dan disebut strato. Sebagian
besar gunung api di Indonesia juga termasuk dalam gunung api kerucut,
yang keluar dari tekanan rendah. Sehingga, nyaris tidak ada letusan serta
Akan tetapi, di Indonesia tidak ada gunung api jenis perisai. Contoh gunung
api perisai/tameng adalah Gunung Maona Loa Hawaii yang ada di Amerika
Serikat.
3. Volcanian, Letusan gunung api jenis ini akan membentuk volcano yang
4. Pelean, Jenis gunung api tipe pelean memiliki ciri letusan paling merusak
karena magma yang yang keluar berasal dari lereng gunung yang lemah.
5. Merapi, Ciri letusan gunung api jenis merapi adalah adanya guguran lava
6. St. Vincent, Gunung api jenis st. vincent mempunyai letusan yang dibarengi
longsoran besar serta awan panas yang dapat menutupi area luas.
7. Sursteyan, Tipe letusan gunung api jenis sursteyan sama dengan volcanian,
8. Plinanan,Gunung api jenis Plinian punya letusan eksplosif yang sangat kuat
pendinginan yang terjadi pada saat magma dilontarkan dan membeku secara
cepat di udara atau air dan di permukaan bumi. Salah satu struktur yang sangat
khas adalah struktur kerak roti (bread crust structure). Bom ini pada umumnya
mempunyai bentuk membulat, tetapi hal ini sangat tergantung dari keenceran
magma pada saat dilontarkan. Semakin encer magma yang dilontarkan, maka
material itu juga terpengaruh efek puntiran pada saat dilontarkan, sehingga
magmatik panas tersebut serta pendinginan yang sangat cepat maka pada bom
gunungapi juga terbentuk struktur vesikuler serta tekstur gelasan dan kasar pada
berwarna putih terang atau kekuningan, tetapi ada juga yang merah daging dan
bahkan coklat sampai hitam. Batuapung umumnya dihasilkan oleh letusan besar
atau kuat suatu gunungapi dengan magma berkomposisi asam hingga menengah,
serta relatif kental. Bom gunungapi yang juga berstruktur vesikuler tetapi di
dalamnya tidak terdapat serat kaca, bentuk lubang melingkar, elip atau seperti
rumah lebah disebut skoria (scoria). Bom gunungapi jenis ini warnanya merah,
coklat sampai hitam, sifatnya lebih berat daripada batuapung dan dihasilkan oleh
letusan gunungapi lemah berkomposisi basa serta relatif encer. Bom gunungapi
berwarna hitam, struktur masif, sangat khas bertekstur gelasan, kilap kaca,
merupakan pecahan daripada bom gunungapi, yang hancur pada saat jatuh di
permukaan tanah/batu. Bom dan blok gunungapi yang berasal dari pendinginan
esensial atau juvenile). Blok juga dapat berasal dari pecahan batuan dinding
(batuan gunungapi yang telah terbentuk lebih dulu, sering disebut bahan
aksesori), atau fragmen non-gunungapi yang ikut terlontar pada saat letusan
(bahan aksidental).
tuf kristal dan tuf litik, apabila komponen yang dominan masing-masing
berupa gelas/kaca, kristal dan fragmen batuan. Tuf juga dapat dibagi menjadi
tuf basal, tuf andesit, tuf dasit dan tuf riolit, sesuai klasifikasi batuan beku.
Apabila klastikanya tersusun oleh fragmen batuapung atau skoria dapat juga
disebut tuf batuapung atau tuf skoria. Demikian pula untuk aglomerat
gunungapi, mengeluarkan magma dari dalam bumi diakibatkan dari energi yang
sangat besar yaitu gaya endogen dari pusat bumi. Magma yang dikeluarkan oleh
tersebut memiliki tekstur dan struktur yang tertentu pula. Sedangkan batu-batu
tadi yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) oleh angin dan
yang mengakibatkan terjadinya pengikisan pada batuan ole media air dan angin
disebabkan oleh air dan angin yang membawanya ke tempt yang rendah
Tempat-tempat yang rendah itu seperti di daerah sungai, danau, laut dan
lembah-lembah pegunungan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data yang digunakan adalah buku penuntun praktikum geologi dasar
1. Tahap pendahuluan
2. Tahap praktikum
berupa data ciri fisik seperti tekstur, struktur, dan komposisi mineral
4. Analisis ganesa
Terakhir semua data yang telah dianalisis kemudian diolah dan disatukan
- DESKRIPSI STUDI
- ASISTENSI ACARA
- PENDAHULUAN
PRAKTIKUM
NAMA BATUAN
ANALISIS GANESA
LAPORAN
4.1 Hasil
4.1.1 Sampel 1
piroklastik yang memiliki warna segar putih kecokelatan dan warna lapuknya
adalah coklat kehitaman. Batuan ini memiliki permeabilitas yang tinggi, porositas
rendah, kemas yang tertutup, sortasinya baik, ukuran butirnya ash, komposisi
kimianya silikaan dan komposisi materialnya adalah ash dengan bentuk tufa halus.
Batuan ini merupakan batuan piroklastik dengan nama Tufa Ash/Halus (Fisher,
1966).
4.1.2 Sampel 2
Sampel batuan dengan nomor alat peraga MJST5. Batuan piroklastik ini
memiliki warna segar kecoklatan dan warna lapuknya adalah coklat. Batuan ini
komposisi materialnya adalah lapilli dengan bentuk angular dan ash dengan
bentuk rounded. Batuan ini adalah batuan piroklastik dengan nama Tufa Lapili
(Fisher, 1966).
4.1.3 Sampel 3
Sampel batuan dengan nomor alat peraga MJS77. Batuan piroklastik ini
memiliki warna segar hijau kemerahan dan warna lapuknya adalah cokelat.
angular dan komposisi kimianya adalah silikaan. Batuan ini adalah batuan
4.1.4 Sampel 4
Sampel batuan dengan nomor alat peraga YST04. Batuan piroklastik ini
memiliki warna segar abu-abu dan warna lapuknya adalah abu kecokelatan.
Batuan ini memiliki permeabilitas yang tinggi, porositas rendah, kemas yang
tertutup, sortasinya baik, ukuran butirnya ash, komposisi kimianya karbonatan dan
komposisi materialnya adalah ash. Batuan ini adalah batuan piroklastik dengan
Sampel batuan dengan nomor alat peraga YST08. Batuan piroklastik ini
memiliki warna segar kuning keabuan dan warna lapuknya adalah coklat. Batuan
ini memiliki permeabilitas yang rendah, porositas rendah, kemas yang tertutup,
komposisi materialnya adalah ash. Sampel batuan ini adalah batuan piroklastik
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari endapan
laminasi planar, memiliki struktur pind dan swell serta memiliki endapan
yang sedikit menchal pada bagian topografi yang rendah dan menipis pada
2. Dan dari hasil praktikum ini juga kita dapat menyimpulkan bahwa batuan
(surge deposite).
piroklastik ini terbentuk dari hasil letusan gunung berapi yang memiliki
diakibatkan dari energi yang sangat besar yaitu gaya endogen dari pusat
bumi.
5.2. Saran
lagi.
laboratorium.
Mada
Islam Bandung
Wisnu Indra Bahtiar. 2019. Batuan Piroklastik Ganesa & Kalsifikasi Real.