BAB I
PEDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Metalurgi merupakan suatu ilmu dan teknologi untuk memperoleh sampai
pengolahan
logam
yang
mencakup
tahapan
dari
pengolahan
bijih
metal
(metal
production),
yaitu
cara-cara
b.
1.2
1.2.1
Maksud
Adapun
maksud
dari
makalah
mengenai
Hidrometalurgy
dan
Tujuan
1.
2.
3.
pada
teknik
ekstraktif
Pirometalurgi
dan
proses
Pirometalurgi
dan
Hidrometalurgy
4.
Agar
mahasiswa
dapat
mengetahui
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Hidrometalurgy
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal
dengan larutan reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100o C. Reaksi
kimia yang dipilih biasanya yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang
diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari material
yang tak diinginkan.
Peralatan yang
dipergunakan dalam
umumnya adalah :
a. Electrolysis / electrolytic cell.
b. Bejana pelindian (leaching box).
Sedangkan beberapa bahan pelarut dalam proses hidrometalugi adalah :
a. Air
b. Cuka
c. Basis
d. Garam
e. Hasil bakteri Larut
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak
mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah
semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian logam
secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah
nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Proses hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan yaitu :
1.
2.
3.
4.
Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
5.
6.
7.
2.
3.
1.
2.
Heap Leaching
3.
4.
Agitation Leaching
5.
Autoclaving
2.1.1
Hidrometalurgi Emas
Emas termasuk ke dalam golongan mineral logam berharga (the precious
metals). Secara umum batasan yang dimaksud dengan logam emas (Au) adalah
logam mulia berwarna kuning, lunak, tahan terhadap korosi, tahan terhadap
reaksi kimia, mempunyai berat jenis tinggi (19,3), penghantar listrik yang baik,
mudah dibentuk dan dapat ditempa. Titik lebur emas murni adalah 1.0630 C dan
titik didihnya 2.9700 C.
1.
Pengolahan Emas
Emas diolah melalui tahap presperasi bijih, ekstraksi atau pemurnian.
spesifikasi alat yang dipakai sehingga alat dapat bekerja dengan baik dan
mampu mencapai kinerja optimumnya. Untuk bijih emas kadar rendah,
diperlukan perlakuan awal seperti pemanggangan (roasting), autoclaving, atau
bio-oksidasi menggunakan bakteri misalnya thiobaccilus ferrooxidans, agar butir
emas yang terikat dalam mineral induknya dapat dibebaskan sehingga
memudahkan dalam proses selanjutnya.
Dalam ekstraksi dan pemurnian emas ada beberapa metoda pengolahan
yang dikenal, seperti :
metoda flotasi
metoda amalgamasi
metoda sianida
metoda
amalgamasi
merupakan
proses
pemisahan
2 Au (CN)
+ 2OH
2.
tanah dan emas alluvial dari benda-benda yang dapat mengganggu proses
pengolahan seperti potongan akar, ranting atau batang tumbuhan yang terikut.
Oleh karena itu alat ini digunakan agar saat umpan yang akan dimasukkan pada
ball mill telah bersih dari hal-hal di atas dan proses pengolahan pada ball mill
dapat berlangsung dengan baik. Feed pada vibrating screen ini memiliki rentang
ukuran 10 100 mesh.
Gambar 2.1
Proses pengecilan ukuran
Gambar 2.2
Vibrating Screen
b. Ball Mill
Ball mill adalah tumbling mill yang mempunyai ukuran panjang kira-kira
sama dengan diameternya yang berisi grinding media berupa bola-bola baja atau
alloy. Bentuknya dapat berupa silinder disebut cylindrical ball mill atau berbentuk
cone disebut conical ball mill. Posisi grinding media pada cylindrical ball mill
terbagi rata sepanjang shell, sedangkan pada conical ball mill terbagi menurut
diameter bola-bola baja yang sama dengan diameter shell. Jadi bola-bola baja
yang besar berada pada diameter shell yang besar untuk menghancurkan
partikel yang besar, sedangkan bola-bola baja yang kecil berada pada cone
section dekat ujung pengeluaran untuk menghancurkan pertikel yang sudah
halus.
Feed (umpan) untuk ball mill dapat berukuran 3 inchi (max) dan digiling
sampai menjadi 50 mesh (0,29 mm). Kalau feed (umpan) makin kecil maka
produknya dapat lebih halus lagi (200 mesh = 0,074 mm).
Gambar 2.3
Ball Mills
c. Saringan (Screen)
Saringan ini, prinsipnya sama dengan saringan jenis lainnya yaitu
memisahkan material ukuran tertentu dan menahan material yang memiliki
ukuran lebih besar daripada spesifikasi yang dimiliki alat. Dan ukuran yang
dipakai disesuaikan dengan hasil ball mill dan terutama ukuran feed bagi jig,
karena tahap pengecilan ukuran hanya sampai tahap ini saja, sehingga jika
terlalu besar akan menggangu kerja jig, dan jika terlalu kecil, maka kemungkinan
untuk terbuangnya lebih besar.
Gambar 2.4
Screen
d. Jig
Alat jig terdiri dari sebuah tank atau disebut dengan hutch yang dibagi
atas dua bagian secara garis besar yaitu ayakan pendukung yang berupa
process bed (semacam bantalan) di atas dan bagian lain berupa volume dimana
getaran/aliran air terbentuk. Denver jig mempunyai diafragma untuk membangun
aliran air. Sedangkan Baum Jig dibuat dengan menggunakan tekanan udara
untuk membangun aliran air. Denver Jig ini digunakan untuk proses roughing,
cleaning, dan scavenging dari mineral kasiterit atau emas yang relatif kasar.
Pemisahan harus dilakukan dengan laju dan persen solid yang konstan.
Umpan yang masuk harus merata pada seluruh permukaan jig. Umpan berupa
slurry dengan 25% - 45% solid masuk pada salah satu ujung jig, dan mengalir
membentuk arus horizontal (crash flow) di permukaan jig.
10
Gambar 2.5
Jig Separator
e. Shaking Table
Shaking Table merupakan peralatan yang realtif kuno yang mempunyai
peran kecil tapi penting dalam proses konsentrasi mineral. Prinsip yang
digunakan oleh shaking table adalah perbedaan berat jenis dalam proses gravity
concentration.
Material/bijih
yang
dipisahkan
dengan
shaking
Tables
merupakan bijih yang karakteristik bijihnya terlalu halus bila dilakukan oleh
jigging. Karena kegunaannya yang khusus tersebut alat ini susah digantikan oleh
alat lain kendati alat ini dipandang kurang efesien.
Shaking table (meja goyang) bagian utamanya terdiri dari sebuah meja
yang terdiri dari deck yang sedikit miring. Umpan dimasukkan melalui sebuah
kotak pengumpanan, air pencuci didistribusikan sepanjang sisi pengumpanan.
Meja goyang bergerak dengan getaran longitudinal oleh gerakan maju mundur
yang cepat, dan menyebabkan partikel bergerak melintasi dek.
Gambar 2.6
Shaking Table
11
2.2
Pirometalurgi
Pirometalurgi merupakan proses ekstraksi metal dengan penggunaan
energi panas / kalor. Suhu yang digunakan mulai dari 50 0C 250 0C (proses
Mond untuk pemurnian nikel), hingga mencapai 2.000 0C (proses pembuatan
campuran baja). Pada umum dipakai hanya berkisar 500 0C - 1.600 0C. Pada
suhu tersebut kebanyakan logam ataupun campurannya sudah dalam fase cair
bahkan kadang-kadang dalam fase gas.
Umpan yang baik digunakan yaitu konsentrat dengan kadar metal yang
tinggi agar dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi
panas dapat juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia
eksotermik.
Sumber energi panas dapat berasal dari:
Energi listrik
Reverberatory furnace.
Pierce-Smith converter.
Bessemer converter.
Kaldo cenverter.
2.2.1
Proses-proses Pirometalurgi
Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu:
1.
12
Kalsinasi
merupakan
suatu
proses
dekomposisi
panas
material.
13
4.
Peleburan
(Smelting)
merupakan
proses
peleburan
logam
pada
5.
Reduksi smelting
Oksidasi smelting
Netral smelting
Sementasi smelting
Sulfida smelting
Presipitasi smelting
logam industri, umumnya besi. Pada tungku ini, bahan bakar dan bijih dan fluks
(kapur) yang terus menerus diberikan melalui bagian atas tungku, sementara
udara (kadang-kadang dengan pengayaan oksigen) ditiupkan ke bagian bawah
ruang, sehingga reaksi kimia berlangsung sepanjang tungku sebagai bahan
bergerak ke bawah. Produk akhir yang biasanya logam cair dan terak fase
disadap dari bawah, dan gas buang keluar dari bagian atas tungku.
Gambar 1
Mekanisme Blast Furnace
14
Keterangan:
1.
Uap panas dari Tungku Cowper Hot blast from Cowper stoves
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kolom kokas/gamping/bijih
9.
Pembersihan slag
10.
11.
15
Gambar 2
Alat Blast Furnace
Spesifikasi
Suhu
: hingga 1150 0C
Tekanan
Dimensi
Tinggi
: 2896 mm
Panjang
: 1067 mm
Lebar
: 1880 mm
Kapasitas
: 76.46 liter
Konfigurasi
: Bell
Atmosfir
Pengontrol
: PLC
Voltase
16
2.
Tanur Metalisasi
Gambar 3
Tanur Metalisasi
Spesifikasi
Suhu
: 400 0C 1000 0C
Tekanan
: 120 psi
Dimensi
Tinggi
: 2007 mm
Lebar
: 1600 mm
Panjang
: 12827 mm
Kapasitas
: 76.46 liter
Konfigurasi
: Bell
Atmosfir
: Udara
Voltase
: 8 kaki kubik
Eksternal
Aplikasi
: Pengeringan; Pembakaran
17
3.
Kiln
Gambar 4
Alat Kiln
Spesifikasi
Suhu
: hingga 2200 0F
Kapasitas
: 40 kaki kubik
External
Aplikasi
4.
Fitur
Pengontrol
Oven
Gambar 5
Oven
Spesifikasi
Suhu
: hingga 1400 0F
Kapasitas
: 8 kaki kubik
External
Aplikasi
: Penguatan
: Dapat diprogram
18
2.2.3
dengan air, kemudian diendapkan di dalam ember agar cake dengan air terpisah.
Setelah cake terpisah dengan air, air tersebut di buang dan cake akan di oven
pada suhu 200 selama
Foto 4.20
Oven PT. CIBALIUNG SUMBER DAYA
19
Foto 4.21
Smelting Fumace PT. CIBALIUNG SUMBER DAYA
pengeringan
sehingga
berbentuk
menjadi
padatan,
setelah
dilepaskan dari cetakannya dan direndam pada bak yang berisi air untuk
didinginkan. Setelah didinginkan, Bullion di palu untuk menghilangkan bekas
kotoran kotoran yang menempel lalu setelah semua bagian dibersihkan bullion
tersebut di Gerinda untuk dibersihkan juga dan untuk mempercantik bullion nya
agar lebih mengkilap. Setelah itu Bullion-bullion tersebut diberi ditimbang untuk
mengetahui berat bullion yang diproduksi sebelum dilakukan pengiriman.
20
BAB III
KESIMPULAN
2.
merupak suatu cara pemurnian untuk menghasilkan suatu logam mulai dari
mineral berharga yang dapat laku dalam pasaran dunia.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
.Anonim.
Pirometalurgi.
Diperoleh
pada
20
Oktober
2013
dari
2013
dari
http://www.senyawa.com/2010/02/pirometalurgi.html.
Anonim.
Hidrometalurgi.
Diperoleh
pada
20
Oktober
http://www.senyawa.com/2010/02/ hidrometalurgi.html.