Anda di halaman 1dari 16

EKSTRAKSI METALURGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi
untuk memperoleh sampai pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih
mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-
sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan
produk rekayasa tertentu. Berdasarkan tahapan rangkaian kegiatannya, metalurgi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu metalurgi ekstraksi dan metalurgi fisika. Metalurgi ekstraksi yang
banyak melibatkan proses-proses kimia, baik yang temperatur rendah dengan cara pelindian
maupun pada temperatur tinggi dengan cara proses peleburan utuk menghasilkan logam
dengan kemurnian tertentu, dinamakan juga metalurgi kimia. Meskipun sesungguhnya
metalurgi kimia itu sendiri mempunyai pengertian yang luas, antara lain mencakup juga
pemaduan logam denagn logam lain atau logam dengan bahan bukan logam. Beberapa aspek
perusakan logam (korosi) dan cara-cara penanggulangannya, pelapisan logam secara
elektrolit,dll. Adapun proses-proses dari ekstraksi metalurgi / ekstraksi logam itu sendiri
antara lain adalah pyrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur tinggi),
hydrometalurgy(proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur yang relatif rendah dengan
cara pelindian dengan media cairan), dan electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan
penerapan prinsip elektrokimia, baik pada temperatur rendah maupun pada temperatur
tinggi). BAB II PEMBAHASAN TAHAPAN PROSES EKSTRAKSI METALURGI 2.1
Hidrometalurgi Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara harfiah
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya
dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya proses
Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana
dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel
tertentu. Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan
reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100º C. Reaksi kimia yang dipilih biasanya
yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan
kemudian dipisahkan dari material yang tak diinginkan. Peralatan yang dipergunakan adalah :
a. Electrolysis / electrolytic cell. b. Bejana pelindian (leaching box). Saat ini hidrometalurgi
adalah teknik metalurgi yang paling banyak mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari
banyaknya publikasi ilmiah semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas
pereduksian logam secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian
adalah nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn). Hidrometalurgi memberikan
beberapa keuntungan: 1. Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. 2. Pemakaian batubara dan kokas pada
pemanggangan bijih dan sekaligus sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan. 3.
Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida, arsenik (III)
oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan. 4. Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade),
metode ini lebih efektif. 5. Suhu prosesnya relatif lebih rendah. 6. Reagen yang digunakan
relatif murah dan mudah didapatkan. 7. Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer
dengan kemurnian yang tinggi. Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses
yang dapat disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang
saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan aplikasinya yang terus
berkembang terutama sebagai material sel katodik pada baterai isi ulang. Baterial ion litium
konvensional telah lama dikenal dan diketahui memiliki kapasitas penyimpanan energi yang
cukup besar. Namum jika katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka
kapasitas penyimpanan energi baterai tersebut menjadi jauh lebih besar. Kondisi yang baik
untuk hidrometalurgi adalah : 1. Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang
murah. 2. Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan mudah dan
murah. 3. Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses
berikutnya. 4. Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak
menyerap (bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai. 5. Zat pelarutnya harus dapat
“diperoleh kembali” untuk didaur ulang. Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan
banyak mengandung lempung (clay minerals), karena akan sulit memisahkannya. 6. Zat yang
diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar mudah (cepat)
bereaksi pada suhu rendah. 7. Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-
corrosive and non-toxic), jadi tidak membahayakan alat dan operator. Secara garis besar,
proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu: 1. Leaching atau pengikisan logam dari
batuan dengan bantuan reduktan organik. 2. Pemekatan larutan hasil leaching dan
pemurniannya. 3. Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching. Leaching
adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang dapat larut.
Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam berharga dalam bijih dan
karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya bijih dilindi oleh reagen kimia tertentu. Secara
hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching, yaitu : 1. Leaching in Place (In-situ
Leaching) 2. Heap Leaching 3. Vat Leaching /Percolation Leaching 4. Agitation Leaching 5.
Autoclaving Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan
yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu sendiri maupun
produk hasil oksidasinya. Kebanyakan reduktan yang digunakan adalah kelompok monomer
karbohidrat, turunan aldehid dan keton karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi.
Contohnya adalah proses reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:
C6H12O6 + 12MnO2 + 24H+ = 6CO2 + 12Mn2+ + 18H2O Larutan hasil leaching tersebut
kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada tiga proses pemurnian yang umum digunakan
yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut dan presipitasi (pengendapan). Di antara ketiganya,
presipitasi adalah yang paling mudah dilakukan, juga lebih cepat. Namun cara ini kurang
efektif untuk metalurgi adalah : • Pada PBG : v bijih / mineral v tetap mineral v kadar logam
rendah v kadar logam tinggi v sifat-sifat fisik dan kimia v tak berubah • Pada ekstraktif
metalurgi : v bijih / mineral v jadi logam (metal) v sifat-sifat fisik dan kimia v berubah
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG yang bertujuan
untuk : a. Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya. b.
Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses
berikutnya. c. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat
lain, misalnya reagen flotasi. Tahapan proses (process aims) pada metalurgi ekstraktif adalah
: a. Pemisahan (separation), yaitu pembuangan unsur, campuran atau material yang tidak
diinginkan dari bijih (sumber metal ) b. Pembentukan campuran (compound foramtion), yaitu
cara memproduksi material yang secara struktur dan sifat-sifat kimianya berbeda dari
bijihnya (sumbernya). c. Pengambilan/produksi metal (metal production), yaitu cara-cara
memperoleh metal yang belum murni. d. Pemurnian metal (metal purification), yaitu
pembersihan, metal yang belum murni (membuang unsur-unsur pengotor dari metal yang
belum murni), sehingga diperoleh metal murni. 2.2 Pirometalurgi Suatu proses ekstraksi
metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang hanya 50º - 250º C (proses
Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000º C (proses pembuatan paduan
baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu tersebut kebanyakan
metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar dapat mengurangi
pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat juga dilakukan dengan memilih
dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik (exothermic). Sumber energi panas dapat berasal
dari : 1. Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik). 2. Bahan bakar
(hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi. 3. Energi listrik. 4. Energi
terselubung/tersembunyi, panas buangan dipakai untuk pemanasan awal (preheating process).
Peralatan yang umumnya dipakai adalah : 1. Tanur tiup (blast furnace). 2. Reverberatory
furnace. Sedangkan untuk pemurniannya dipakai : 1. Pierce-Smith converter. 2. Bessemer
converter. 3. Kaldo cenverter. 4. Linz-Donawitz (L-D) converter. 5. Open hearth furnace.
Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu : 1. Drying (Pengeringan) Adalah proses
pemindahan panas kelembapan cairan dari material. Pengeringan biasanya sering terjadi oleh
kontak padatan lembap denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar
fosil. Pada beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas
yang secara tidak langsung memanaskan. Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas
titik didih air sekitar 120ºC.pada kasus tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat
larut, suhu pengeringan yang lebih tinggi diperlukan. 2. Calcining (Kalsinasi) Kalsinasi
adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi hydrate seperti ferric Hidroksida
menjadi ferric oksida dan uap air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida
dan karbon diosida dan atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses kalsinasi membawa
dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor. 3.
Roasting (Pemanggangan) Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara
dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan
ini tidak mencapai titik leleh (didih). Kegunaan Roasting adalah : -Mengeluarkan sulfur,
Arsen, Antimon dari persenyawaannya - Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur
2 ZnS + 3O2 2 ZnO + 2 SO4 - Membentuk material menjadi porous - Menguapkan impurity
yang foltair. Dapur yang digunakan pada proses roasting, yaitu : - Hazard Vloer Oven -
Suspensi roasting oven - Fluiized bed roasting Jenis-jenis roasting, yaitu : a. Oksida Roasting
Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida pada temperatur tinggi (direduksi
langsung). Pada temperatur rendah : - sulfida logam dapat direduksi dengan Carbon
membentuk CS dan CS2. - Tidak dapat direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih
stabil b. Reduksi Roasting Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida
mengalami proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang dimaksudkan untuk menurunkan
derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa reduksi ini tidak dapat tercapai untuk suatu oksida
yang sangat stabil. c. Chlor Roasting Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama
senyawa klorida (CaCl2,NaCl) atau dengan gas Cl2. Tujuan chlor roasting adalah : -
Menghasilkan senyawa klorida logam dalam air (di ekstraksi) Menghasilkan senyawa klorida
logam-logam yang mudah menguap agar dapat dipisahkan dari mineral-mineral pengganggu
(Metalurgi Halida). d. Fluor Roasting Pemanggangan ini menggunakan reagent F2. e.
Yodium Roasting Pemanggangan ini menggunakan reagent I2. 4. Smelting Adalah proses
peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam ,leleh dan mecair setelah mencapai
titik didihnya. Oven yang digunakan, yaitu : a. Schacht Oven b. Scraal Oven (revergeratory
Furnace c. Electric Oven (Electric Furnace) Dalam pemakaian oven yang perlu diperhatikan,
yaitu : a. Ketahanan mekanis dari feeding b. Kemurnian dari bahan bakar. Smelting terbagi
beberapa jenis, yaitu : a. Reduksi smelting b. Oksidasi smelting c. Netral smelting d.
Sementasi smelting e. Sulfida smelting f. Presipitasi smelting g. Flash smelting (peleburan
semprot) h. Ekstraksi timbal dan seng secara simultan. 5. Refining (Pemurnian) Pemunian
adalah pemindahan kotoran dari material dengan proses panas. Contoh Proses Ekstraksi
Metaluri Secara Pirometalurgi 1. Peleburan Besi Proses pembuatan besi baja berlangsung
didalam Convertor. Plat baja tebal sebelah dalam dilapisi refractory asam (silikat). Pipa-pipa
udara di bagian bawah 200 buah dengan diameter 1-3 cm. O2 dimasukan melalui pipa-pipa
udara yang ada di bagian bawah convertor. Kemudia O2 yang dihembuskan tersebut pada
metal bad akan mengoksider logam-logam tertentu untuk membentuk slag. Slag dan logam
yang didapat dalam keadaan cair akan terpisah oleh berat jenis. Slag yang dihasilkan 10%.
Dampak Negatif dari Esktraksi Metalurgi Secara Pirometalurgi Pencemaran lingkungan yang
terjadi adalah : 1. Panas yang terasa oleh para pekerja yang berada di sekitar peralatan lebur.
2. Gas buangan yang mengandung racun (CO, NO2, SO2, dll). 3. Debu dan padatan yang
beterbangan di sekitar pabrik. 4. Terak (slag) yang bisa mengotori atau merusak lahan,
walaupun dapat juga dimanfaatkan sebagai material pengisi (land fill), pengeras jalan (road
aggregate) dan campuran beton ringan (light weight concrete aggregate). 2.3
Elektrometalurgy Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang
menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk
mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai hasil pelindian. Prinsip Elektro Metalurgy
Untuk prinsip elektro metalurgy ini adalah suatu elektrolisa dimana penggunaan tenaga listrik
untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada salah satu elektrodanya. Proses
elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu : 1. Suatu elektrolisa di dalam larutan
air,terbagi atas : · Elektrowinning,merupakan tahap pemerolehan kembali suatu logam dari
larutannya dengan menggunakan arus listrik yang diberikan dari luar. Logam yang dihasilkan
murni, maka pengendapan dengan cara ini lebih disukai. · Elektrorefining,untuk
mengekstraksi logam-logam sehingga diperoleh logam dengan tingkat kemurnian yang
tinggi. · Elektrodissolution 2. Elektrolisa di dalam larutan garam. Biasanya digunakan untuk
mengekstraksi logam-logam yang sangat reaktif, seperti Al dan Mg. 3. Elektrolisa di dalam
larutan zat organik. 4. Elektroplating dan Anodisasi. 5. Korosi logam dan teknik
penanggulangannya. Yang banyak digunakan pada elektrolisa metal adalah elektrolisa dalam
larutan air dan elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam larutan zat
organik sedikit sekali digunakan. Pekerjaan elektrolisa ini terdiri atas 2 tingkatan, yaitu
elektro Winning dan elektro Refinary. Hasil dari elektro Winning selanjutnya dimurnikan
melalui elektro Refinery. Pekerjaan di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC,
dimana daerah elektrolisa positif disebut anoda, sedangkan daerah elektrolisa negative
disebut katoda. Banyaknya penempelan logam pada plat katoda adalah berbanding lurus
dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet = joule coulomb. Sifat Proses Elektro
Metalurgy 1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan. 2.
Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan. Jika tidak terjadi
keseimbangan, maka reaksi akan terjadi sebaliknya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh sampai pengolahan
logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam,
sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu. Tahapan proses
ekstraksi metalurgi : 1. Hidrometalurgi Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari
metalurgi. Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari
batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara
detilnya proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy,
dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel
tertentu. 2. Pirometalurgi Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu
yang dicapai ada yang hanya 50º - 250º C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada
yang mencapai 2.000º C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya
berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau paduan metal sudah
dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas. 3. Elektrometalurgy Elektrometalurgi
merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik sebagai sumber
panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai
hasil pelindian.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap


Metalurgi adalah pengetahuan yang mengkaji tentang cara-cara pengolahan logam dari
bijihnya hingga memperoleh logam yang siap untuk digunakan. Proses metalurgi dibagi
menjadi 3 prinsip pengerjaan : (1) Perlakuan awal, dengan cara melakukan pemekatan bijih
(concentration of ore) agar bijih yang diinginkan terpisah dari materi pengotor (gangue). (2)
Proses reduksi, yaitu mereduksi senyawa logam yang ada pada bijih agar berubah menjadi
logam bebas. (3) Pemurnian (refining), yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui
proses kimia agar diperoleh tingkat kemurnian tinggi.

Klasifikasi Proses Ekstraksi Metalurgi :

1. Pirometalurgi

Proses pirometalurgi ini merupakan pengambilan logam dari bijihnya yang umumrnya paling
tua. Proses ini berhubungan dengan temperatur tinggi dan sebagian besar berlangsung sampai terjadi
peleburan. Sifat dari proses pirometalurgi ini cepat (jam).

2. Hidrometalurgi

Proses ekstraksi logam yang biasanya berlangsung pada temperatur kamar dan melibatkan
reaksi air. Proses hidrometalurgi ini lebih mampu untuk mengolah bijih-bijih yang berkadar rendah.
Proses yang terjadi biasanya pelarutan. Sifat dari proses hidrometalurgi ini adalah lamabt (proses
berlangsung antara hari sampai bulan)

3. Elektrometalurgi

Proses-proses ekstraksi dan pemurnian yang melibatkan energi listrik sebagai dasar-dasar
ekstraksinya. Prinsip yang digunakan adalah elektrolisis dan elektrokimia. Proses-proses
hidrometalurgi umumnya berhubungan dengan elektrometalurgi baik secara fisik maupun kepada
penggunaannya. Sedangkan suatu proses pirometalurgi yang pembangkit panasnya dari energi listrik
disebut proses elektrothermik.
MATERI TECNOPRENEURSHIP

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas
dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan
baik hubungan dari setiap aspek.

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.

Pengertian analisis SWOT dan manfaatnya – Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di
dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam
usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek
maupun tujuan jangka panjang.

A. Penjelasan lain Analisi SWOT

Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT
ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi
permasalahan yang sedang dihadapi.

SWOT adalah singkatan dari:

 S = Strength (kekuatan).

 W = Weaknesses (kelemahan).

 O = Opportunities (Peluang).

 T = Threats (hambatan).

B. Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :

a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau
perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau
organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya.
Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat
di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas
yang lebih maju.

Apa itu analisis SWOT?

b. Weaknesses (W)

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi
atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau
organisasi.

c. Opportunity (O)

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah
untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi
bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak
segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik
di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

C. Manfaat analsis SWOT

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat
untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari
analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk
menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga
menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-
sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT
merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan
sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi
serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Mood merupakan suasana hati yang dapat dipengaruhi karena adanya rangsangan dari luar
yang kita terima. Mood itu hanya terbagi 2, yaitu mood baik (good mood)dan mood buruk
(bad mood). Sebagai contoh, tentunya kita semua pernah merasakan yang namanya “Jatuh
Cinta” dengan lawan jenis. Coba ingat-ingat kembali pada masa pertama kali Anda jatuh
cinta, Indah bukan?? Ya, itu memang sangat indah. Saking indahnya yang Anda tak biasa
bangun cepat, bisa tiba-tiba bangun cepat. Yang tak biasa memakai minyak wangi, bisa
sampai habis 1 botol minyak wangi untuk bajunya sendiri (agak lebay sikit).

Mood yang baik akan terlihat dari perilaku psoitif yang ditunjukkan individu, sedangkan
mood yang buruk akan terlihat juga dari perilaku buruk yang ditunjukkan individu. Secara
umum, mood dengan emosi adalah satu hal yang sama. Akan tetapi, sebenarnya ada terdapat
perbedaan diantaranya.

Mood merupakan suasana hati kita, cuma ada baik dan ada buruk. Sedangkan emosi, ada
baik/positif dan ada buruk/negatif juga. Perbedaannya adalah, emosi positif dan negatif
terbagi dalam beberapa hal lagi. Misalnya yang positif berupa rasa senang, bahagia, tertawa,
dsb. Sedangkan, yang negatif berupa rasa kecewa, marah, sedih, dsb.

Fakta Tentang Mood

Tahukah Anda, sebenarnya mood itu adalah diri Anda sendiri. Anda-lah yang mengendalikan
mood Anda. Sebagai contoh kasus, Anda besok akan menghadapi ujian yang paling sulit.
Sudah belajar mati-matian, pas waktu ujian tidak bisa menjawab dan sudah di pastikan nilai
bakalan hancur.

Pada saat situasi seperti inilah mood itu Anda yang bentuk. Kalau Anda terbawa suasana,
maka akan munculah “bad mood”. Akan tetapi, kalau Anda enjoy-enjoy saja dengan hasilnya
nanti, maka bad mood tadi tidak akan muncul, tapi yang muncul adalah “good mood”.

Ketika Anda bad mood, maka akan muncullah perasaan sedih, kecewa. Lalu ditunjukkanlah
melalui tindakan seperti tidak mau makan, tidak mau keluar rumah, banting Hp (orang kaya
bisa beli baru lagi), dan lain-lain.

Jadi kesimpulan yang dapat saya buat agar Anda dapat lebih memahami seperti ini:

Mood ——> Emosi ——-> Perilaku/Tindakan


Jadi, mood itu kita yang bentuk berdasarkan rangsangan dari luar yang kita dapat.
Selanjutnya setelah terbentuk, maka muncullah emosi seperti yang saya jelaskan di atas.
Setelah Anda merasakan emosi, barulah muncul yang namanya tindakan/perilaku yang
ditunjukkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Usaha : “Distro Kaos Ta”na Model”
B. Rasional Kegiatan
Bisnis “Distro Kaos Ta”na Model” ingin kami dirikan ini dalah sebuah jenis usaha kecil
khususnya menjual kaos-kaos dengan desain kami sendiri. Alasan kami memilih usaha
tersebut karena sebagai berikut:
1. Anak muda sekarang menyukai kaos-kaos dengan desain khusus dan unik.
2. Kaos merupakan pakaian yang sehari-hari digunakan secara umum bagi semua
kalangan.
Selain berniat memproduksi dan menjual kaos dengan desain sendiri, kami juga akan menjual
pakian dan pernak-pernik yang digunakan anak muda, seperti: kemeja, hem, topi.
C. Tujuan Kegiatan:
1. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat kami gunakan untuk menunjang
kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Untuk belajar mengaplikan apa yang kami dapatkan dari perkuliahan kewirausahaan
tentang bisnis dari usaha kecil ini.
3. Mengembangkan dan berinovasi denagn mendesain gambar kaos lucu dan digemari
oleh kalangan anak muda saat ini.
4. Untuk menyalurkan hobi menggambar dan mendesain berbagai tulisan yang dapat
menarik minat anak muda saat ini.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Distro kaos lucu adalah konsep distro kaos yang menjual kaos dengan desain yang unik dan
lucu. Distro kaos lucu menawarkan penjualan kaos secara eceran maupun pesanan dalam
jumlah besar. Karena kaos merupakan pakainan yang umum digunakan di masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Distro ini di buat berbeda dengan disto lain yang sudah ada.
Distro kaos lucu menawarkan pelanggan dengan kualitas bahan yang enak digunakan dan
sablon yang berkualitas. Kaos yang dibuat oleh ahlinnya dengan jaitan yang rapi, sablon yang
berkualitas serta desai esklusif bagi setiap pelanggan yang menginginkan kaos yang
istimewa. Sebagai pelengkap disto ini maka akan di jual pula barang seperti: kemeja, jaket,
topi dan pernak-pernik anak muda lainnya.
Distro kaos lucu yang pertama akan didirikan di pertokoan daerah depan pasar Bantul,
Yogyakarta. Peluang pembangunan Distro kaos lucu di daerah Bantul masih terbuka
lebarkarena bag masyarakat, kaos merupakan hal yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, dan kaos distro merupakan hal yang merupan gaya hidup abgi anak muda jaman
sekarang. Selain desain yan dibuat, Distro kaos lucu juga menerima pesanan dengan desain
yang dibuat sendiri oleh pembeli.
Elemen-elemen utama yang di tawarkan antara Distro kaos lucu dengan distro kaos yang lain
pada umumnya:
1. Bahan kaos yang berkualitas tinggi.
2. Jahitan kaos yang rapi.
3. Metode pemasaran yang unik.
4. Lokasi distro yang strategis dan dengan desain yang menarik.
5. Desain kaos yang bagus dan dibuat dalam jumlah terbatas.
6. Memberikan pelayanan yang prima.
Tahap awal dari bisnis ini adalah membuka distro dan tempat produksi seluas 100m2, namun
target jangka panjang adalah dapat membuka distro penjualan di seluruh wilayah di
Yogyakarta.
2. Bisnis
a. Konsep Bisnis
“Distro Kaos Ta”na Model” adalah konsep distro kaos yang menjual kaos dengan desain
yang unik dan lucu. “Distro Kaos Ta”na Model” menawarkan penjualan kaos secara eceran
maupun pesanan dalam jumlah besar. Karena kaos merupakan pakainan yang umum
digunakan di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Distro ini di buat berbeda dengan
disto lain yang sudah ada.
Distro ini pertama kali akan dibuka di Bantul dan akan dikembangkan di kota-kota lain yang
ada di Yogyakarta. Konsep disto ini berbeda dengan distro pada umumnya, distro ini tidak
hanya menyediakan kaos biasa tetapi distro ini menyediakan desain-desai khusus yang
menarik dan unik. Seperi aplikasi teknik gambar yang lucu, ceria, dan memilik cirri khas
yang menonjol.
Rencana jangka pendek perusahaan akan membuka distro dan tempat produksi seluas
100m2.Rencana jangka menengah perusahaan adalah melakukan strtegi ekspansi di kota
Bantul (dengan menambah 2 distro). Sementara itu target jangka panjang adalah dapat
membuka distro penjualan di seluruh wilayah di Yogyakarta.
Manajemen perusahaan ini menekankan pada peluang membuka distro kaos di daerah Bantul
masih sangat terbuka, karena kaos merupakan gaya hidup bagi anak muda jaman sekarang.
Semua orang menggunakan kaos dan menyukai berbelanja di distro yang unik.
Berikut ini adalah elemen utama yang di tawarkan antara Distro kaos lucu dengan distro kaos
yang lain pada umumnya:
1) Bahan kaos yang berkualitas tinggi.
Pada distro ini menyediakan kaos yang berkualitas tinggi. Bahan kaos yang bagus digunakan
adalah bahan dari cotton combed. Mengingat kaos distro mengandalkan kekuatannya selain
ada di desain ada dikualitas bahan. Karena kaos distro lebih segmented.
2) Jahitan kaos yang rapi.
Setiap orang membeli pakian dengan memperhatikan kualitas jahitan yang baik sehingga
dapat awet lama dan nyaman digunakan. Maka, distro ini merekrut karyawan yang
professional dalam bidang penjahitan khususnya menjahit kaos. Selain itu juga menyediakan
jahitan yang memiliki model tertentu, tidak hanya seperti kaos pada umumnya. Dan
menggunakan mesin jahit modern.
3) Metode pemasaran yang unik.
Melakuakn perlombaan desain kaos untuk menyaring bakat dalam desain grafis, dan
pemenagnya hasil desain dijadikan kaos produksi esklusif bagi pembukaan pertama distro.
Upaya ini dilakukan sebagai sarana promosi awal mula pembukaan. Hasil yang dapat dicapai,
para peserta lomba dapat mengetahui distro baru ini. dan pada acara pembukaan diadakan
peragaan kaos di depan distro sehingga masyarakat umum dapat melihat kaos yangdi buat
oleh Distro Kaos Lucu ini.
4) Lokasi distro yang strategis dan dengan desain yang menarik.
Pasar merupakan tempat yang strategis untuk menjalankan kegiatan usaha. Dengan membuat
distro ditempat keramaian lebih memudahkan masyarakat untuk mengenal produk kaos yang
di hasilkan. Selain itu kami menciptakan suasana yang nyaman dan sesuai dengan keinginan
anak muda saat ini tempat yang santai dan memberikan fasilitas pendukung seperti
pelayanann Hot Spot.
5) Desain kaos yang bagus dan dibuat dalam jumlah terbatas.
Distro ini hanya membuat desain kaos dengan jumlah yang terbatas, sehingga sangat kecil
kemungkinan orang menggunakn desain yang sama, apabila bukan dalam pesanan secara
besar
6) Memberikan pelayanan yang prima.
Tujuan distro ini adalah mengembangkan layanan positif dan proaktif yang kan di alami oleh
konsumen setiap kali mereka membeli kaos di distro ini. Karen akonsep ini masih merupakan
konsep baru yang di terapkan pada setiap usaha.dan distro mengharapkan kunjungan kembali
konsumen maka interaksi kepada konsumen merupakan hal yang pentingdan merupakan
kunci sukses distro ini. Pegawai memegang peranan penting. Oleh karena itu perusahaan
menetapkan pegawai yang di rekrut adalah orang-orang yang berpenamilan menarik dan
sopan, ramah, cekatan, memiliki motivasi yang tinggi dan memiliki komitmen untuk
melayani konsumen dengan baik. Perusahaan juga memberikan perhatian kepada pelatihan,
pengembangan diri karyawan dan kompensasi bagi hasil para karyawan agar dapat
memberikan pelayanan yang prima dalam hal produksi maupun penjualan kaos di Distro.
b. Produk yang Ditawarkan
Meskipun yang ditawarkan adalah kaos, tetapi distro ini juga menawarkan berbagai macam
produk lain.
a) Alat Pembuatan
1) Film sablon. Film ini dibuat dengan cara dibikin desain dulu di komputer, bisa dengan
corel atau photoshop kemudian diprint pake tinta laser.
2) Screen media. Merupakan alat yang digunakan untuk mengantarkan tinta sablon ke
obyek sablon. Ukurannya bermacam-macam, misalnya ada screen yang berukuran 30×40cm,
20×30 cm, sampe ada screen ukuran besar untuk spanduk.
3) Rakel. Alat untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di Screen supaya tercipta gambar
di obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang.
4) Meja sablon. Meja sablon terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah kaca
transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon.
5) Hair dryer, berguna untuk mengeringkan sablonan, apalagi pada saat musim hujan yang
jarang ada sinar matahari terik.
6) Lampu Neon
7) Tempat penjemuran.
8) Beberapa peralatan pendukung. Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa
peralatan pendukung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak perlatan yang kadang
tak terpikirkan malah bisa membantu proses menyablon jadi lebh mudah.
b) Cara Membuat
1) Memilih Bahan. Untuk bahan, bahan kaos yang bagus dari cotton combed. Mengingat
kaos distro kekuatannya selain ada di desain ada di kualitas bahan. Karena kaos distro lebih
segmented.
2) Pemotongan. Setelah bahan didapat, barulah dipotong sesuai dengan ukuran yang di
inginkan, bisanya yaitu S, M atau L serta XL. Mulai dari All Size dulu atau L diperbanyak.
Tidak membuat produk secara massal, tetapi dengan limited edition.
3) Desain. Dalam proses pedesainan diperlu inspirasi dan pemahaman yang baik akan
kebutuhan customer. Jika desainnya dapat memotret keinginan pasar, yakinlah berapapun
produk akan habis terjual. Ada dua tools penting, pertama tentang seluk beluk desain, yang
kedua alatnya. Dapat menggunakan Corel + Photoshop, dapat juga menggunakan Adobe
Illustrator. Ada 3 hal yang perlu di perhatikan dalam membut desain, logo, packaging dan
gambar dikaosnya.
4) Penyablolan. Ada berbagai macam teknik sablon, mulai waterbase sampai yang gradasi.
Maka perlu mencari karyawan yang berpengalaman dalam sablon kaos.
5) Penjahitan. Setelah dilakukan sablon, baru dijahit. Cari penjahit yang berpengalaman
menjahit kaos, agar kaos awet dan tidak murah robek jika digunakan gerak. Kualitas jahitan
bisa dilihat dari kerapian dan kerapatan jahitan.
6) Packaging. Jika kaos sudah jadi buatlah packaging yang lucu, packaging yang unik
akan membantu pemsaran kaos.
c) Produk Kaos
1) Kaos Eceran
Distro ini menjual kaos secara eceran kaos yang di produksi pada distro yang dibanguan.
Kaos yang dijual dengan desain khusus dan hanya bebarapa biji dalam berbagai ukuran mulai
dari S,M,L dan XL.
2) Kaos dalam jumalah besar.
Disto ini menerima pula pesanan kaos dengan jumlah besar, pihak pemesan dapat
memberikan desainnya yang diinginkan, namun dapat pula desain dari pihak distro. Pesanan
dapat menggunakan ukuran normal seperti S,M,L dan XL, dan dapat pula dengan mengukur
barang.
d) Produk Lainnya
1) Jaket
Distro ini juga menjual jaket dengan produksi sendiri tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit,
dapat pula menerima pesanan jaket.
2) Topi
Distro ini juga menyediakan topi, namun topi yang dijual bukan produksi sendiri namun
hanya mengambil dari pembuatnya.
3) Pernak-pernik
Distro ini juga menjual pernak-pernik seperti: gelang, cincin, bros, bando, jam, jepit dan
dompet.
3. Harga
Harga yang ditawarkan oleh “Distro Kaos Ta”na Model” kompettif dan tidak terlalu jauh
berbeda dibandingkan dengan pesaingnya.
Berikut adalah daftar harga:
1) Kaos tangan pendek Rp 32.000,00
2) Kaos tangan panjang Rp 35.000,00
3) Jaket Rp 90.000,00
4) Topi Rp 15.000.000,00
5) Pernak-pernik Rp 1.500,00- Rp 20.000.000,00
Harga yang ditawarkan relative bersaing dibandingkan dengan pesaing.
“Distro Kaos Ta”na Model” juga akan melakukan pelatihan kepada para pembuat desain dan
penjahit yang menghasilkan kaos tersebut. Agar dapat mendorong konsumen untuk slalu
mengikuti perkembangan kaos yang dihasilkan oleh distro ini.
4. Persaingan barang dan Pemasaran
Startegi pemasaran “Distro Kaos Ta”na Model” adalah untuk mengenalkan merk distro ini
sehingga dapat mendorong pembelian melalui segaala macam promosi yang dilakukan
perusahaan
Impelentasi promosi meliputi hal-hal sebagi berikut:
1) Melakuakan perlombaan desain kaos untuk menyaring bakat dalam desain grafis, dan
pemenagnya hasil desain dijadikan kaos produksi esklusif bagi pembukaan pertama distro.
2) Diadakan peragaan kaos di depan distro sehingga masyarakat umum dapat melihat kaos
yangdi buat oleh “Distro Kaos Ta”na Model”. Dan mengenalkan kelebihan distro ini
dibandingkan distro pada umumnya.
3) Memberikan vocer kepada konsumen yang melakukan pembelian lebih dari Rp
100.000,00. Merupakan upaya agar konsumen kembali melakukan pembelian pada “Distro
Kaos Ta”na Model”.
4) Layanan proaktif karyawan: melatih dan mendidik karyawan bagaimana melayanai
konsumen dengan sikap yang ramah dan sopan agar konsumen merasa nyaman membeli
produk pada “Distro Kaos Ta”na Model”.
5) Memberiakn jasa antar gratis pembelian dalam jumlah yang besar.
6) Penempelan spanduk yang dapat menarik konsumen.
Berbetuk lain strategi pemasaran adalah dengan meletakkan logo “Distro Kaos Ta”na Model”
pada setiap desain yang diproduksi oleh “Distro Kaos Ta”na Model”. Dengan begitu maka
mudah orang untuk mengenal kaos yang diproduksi “Distro Kaos Ta”na Model”.
5. Layanan pelanggan
Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para konsumen, “Distro Kaos Ta”na Model”
akan meyelenggarakan pemasaran internal melalui rekrutmen, pelatihan dan motivasi para
karyawan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada karyawan mengenai
peranan mereka pada kepuasan konsumen. Hal menjadi poin penting bagi “Distro Kaos
Ta”na Model” dibandngkan para pesaingnya.
Selain itu, karyawan juga sebagai promosi yang mengenalkan “Distro Kaos Ta”na Model”
kepada masyarakat umum. Karyawan menggunakan seragam yang dibuat oleh “Distro Kaos
Ta”na Model” sediri dengan kesan yang trendi namun tetap menjaga kesopanan. Smerupakan
salah satu ajang promosi yang efektif.
6. Desain Gerai
“Distro Kaos Ta”na Model” akan dirancang dengan konsep minimalis dan trendy.
Suasanayag dimunculkan adalah simple, modern, bersih, dan keren. Desain distro ini
dilakukan sendiri dengan konsep yang sederhana dan elegan.
7. Lokasi dan pilihan Wilayah
Pilihan lokasi dan wilayah distro adalah dengan kriteria pasar dengan lalu lintas pengunjung
yang tinggi, mudah dijangkau dan terlibat dari jarak yang cukup jauh. Pilihannya adalah
dikawasan pasar Bantul sebagi pusat perdagangan di kota Bantul sendiri. Dan dalam waktu
jangka panjang akan menambah “Distro Kaos Ta”na Model” diwilayah jogya (seperti Jalan
Gejayan, Mall Malioboro, Wonosari, dan Wates).
8. Pasokan Barang Dagang
Pasokan barang dagang yang dibutuhkan pada “Distro Kaos Ta”na Model”, yaitu:
1) Bahan baku kain cotton combed.
2) Bahan jaket
3) Benang
4) Tinta sablon
5) Topi
6) Perna-pernik
9. Operasi Distro dan Manajemen
Distro akan dioperasikan oleh satu orang manajer took yang akan bekerja penuh waktu, 3
karyawan bagian produksi dan 3 orang bagian pemasaran di Distro. Distro ini beroprasi pada
jam pkl. 09.00-20.00 setiap hari Senin-Minggu.
C. Pasar
Berdasarkan studi Lowe dan majalah SWA (tahun 2005) segmentasi pasar Indonesia dibagi
menjadi 8 segmen, yaitu:
1. Segmen #1: Pasrah/introvert Wall Flower (8,1%)
Ciri-ciri : Wanita, usia matang berpendidikan rendah dan tinggal didaerah. Umumnya tidak
punya banyak keinginan dan tidak terlalu optimis terhadap masa depan.
2. Segmen #2: Gaul Glam/ The Networking Pleasure Seeker (11%)
Ciri-ciri : Wanita, usia matang yang sangat terbuka, suka bergaul dan penuh gairah, tinggal di
daerah perkotaan dengan tingkat social ekonomi A+. mereka sangat materialistis dan
memiliki harta/benda adalah puncak kebahagiaan hidup. Sisi menarik segmen ini adalah
mereka percaya bahawa pertemanan merupakan investasi. Dimata mereka, pengakuan diri itu
ada jikamereka bisa diterima oleh lingkungan pergaulannya.
3. Segmen #3: Orang Alim/ Confident establish (5,2%)
Ciri-ciri : Pria, usia matang berpendidikan tinggi, di daerah perkotaan. Maka sangat percaya
diri dan berkarakter kuat, menyukai kedamaian dalam kehidupan sosilnya, sangat normative
adan suka menolong.
4. Segmen #4: Ibu-ibu PKK/ The Optimistic family
Cirri-ciri; wanita, usia matang dari daerah rural denagn status sosil-ekonomi rendah, hidup
dengan bersahaja, realistis, kekeluargaan dan normative. Mereka menyukai masak sebagi
hobi, tidak sekedar kewajiban. Hidup diabdikan untuk keluarga, tidak materialistis. Keluarga
adalah segalnnya.
5. Segmen #5: Anak Nongkrong/ The change expect Lad (10,5%)
Ciri-ciri: Usia muda, laki-laki, tinggal didaerah urban, status sosil-ekoenominya menengah
kebawah. Karakter mereka: hidup berorientasi pada teman-temannya (kelompoknya). Konsep
yang dianut: All is one is all.
6. Segmen #6 Lembut Hati/ Cheerful humanist (12,1%)\
Ciri-ciri: Wanita muda,dari daerah pedesaan dengan tingkat sosial ekonomi rendah,
cenderung tidak suka menjadi pusat perhatian, walaupun diterima dilingkungannya.
Menyukai lingkungan damai penuh harmoni, sangat menaruh perhatian dan berempati kepada
lingkungandan orang-oarang disekitarnnya. Tidak mementingkan materi dan slalu ingin
dibutuhkan lingkuangn serta menyenangi kebersamaan.
7. Segmen #7 Main untuk Menang/ The Savvy Conquer (16%)
Ciri-ciri: Pria matang berpendidikan, di daerah perkotaan ini sangat menikmati hidup lugas,
slalu berusaha mencapai kejayaan. Sangat menyukai kompetisi dan cenderung dominan
dalam pergaulan. Senang fashion, menikmati cuisine dan gemar melihat iklan. Keinginan
dasar mereka adalah dimanja materi dan barang-barang yang dipunyai, suka di sanjung dan
dipuja, serta supel dan penuh energi.
8. Segmen #8: Bintang Panggung/ The Spontaneous Fun Loving (13,6)
Ciri-ciri: Wanita dari daerah perkotaan denag status social ekonomi tinggi, senang menjadi
pusat perhatian, suak bergaul, suka pamer, dan menyenangi aktivitas di luar rumah, seperti
pesta dan kumpul-kumpul. Mereka menyukai hal-hal baru yang sedang menjadi tren, serta
fashion dan gadget, serta sangat menikmati hidup, sanjunagan dan pujaan adalah bukti
pengakuan diri, serta kelompok menjadi alat mencapai kepopuleran.
9. Berdasarkan hasil Surve di atas maka potensi segmen yang bisa dijadikan sasaran
“Distro Kaos Ta”na Model” adalah segmen The Networking Pleasure Seeker dengan jumlah
11%, The change expect Lad dengan jumlah 10,5% dan The Savvy Conquer dengan jumlah
16%.
Pelaku konsumen ke Distro:
a) Salah satu periaku konsumen di Indonesia khususnya anak muda sekarang adalah
berbelanja mengikuti perkembangan model masa kini. Tempat berbelanja umumnya adalal di
Mall, Distro, dan Pasar. Perilaku konsumtif masyarakat indonesi amerupaka salah satu cirri
masyarakat Indonesia yang mudah menerima produk baru yang dikeluarkan.
b) Berbelanja di Distro sudah merupakan kebiasaan dari anak muda baik di daerah
perkotaan maupun daerah pedesaan. Salah satu kebiasaan anak muda untuk mengikuti
perkembangan jaman dengan membeli barang bermerk.
c) Perilaku konsumen yang demikian menjadi sebuah peluang yang sagat baik bagi
“Distro Kaos Ta”na Model”.
Positioning
Agar dapat menarik perhatian calon konsumen “Distro Kaos Ta”na Model” merancang
sebuah strategi positioning yang atraktif. Beberapa strategi positioning yang bisa digunakan,
misalnnya:
Distro Kaos Ta”na Model”. Tren masa kini,, ya huddd..
Mau keren pakek Kaos Ta”na….
D. Pelanggan
Pasar sasaran Distro Kaos Ta”na Model”. Adalah anak muda, usia sekolah maupun
mahasiswa, kelas menengah. Distro akan bertempat yang mudah dijangkau pleh kalangan
pelajar. Perusahaan berharap tingkat pembelian ulang konsumen cukup tinggi. Selain itu juga
diharpkan sekitar 59% pesanan melalui take away. Target pelanggan yang kami utamakan
adalah anak muda dan masyarakat luas dengan harga bersaing hingga mudah dijangkau oleh
pemuda/pemudi, kalangan masyarakat dan pelajar yang ada di sekitar lokasi tersebut.
E. Pesaing
Walaupun pada saat sekarang banyak orang yang membuka distro atau jualan pakaian, itu
bahkan tidak berpengaruh sama sekali, karena tempat yang kita pilih sangat menjanjikan
untuk berbisnis, karena daerah tersebut sangat strategis dan dekat dari keramaian, otomatis
masyarakat terpojok untuk bebelanja di distro kita. Selain jauh dari segi waktu dan jarak
tempuh, harga yang kita cocokkan masih bisa bersaing dengan harga pasar, dan kami
pastikan kualitas bahan yang terbaik untuk kepuasan pelanggan.
F. Manajemen
Struktur manajemen akan berkaitan denagn aspek-aspek:
1. Profesionalisme
2. Keahlian dalam hal keungan, manajemen dan aspek hukum.
3. Atribut-atrubut pribadi seperti daya inisiatif, ambisi, dan determinasi serta integritas
4. Memiliki kedisiplinan yang tinggi
5. Dapat disegani oleh para bawahannya.
G. Proyeksi Keuangan
1. Modal
Ringkasan Modal adalah sebagai berikut:
a) Biaya sewa Distro Rp 5.000.000,00
b) Biaya mesin jahit dan sablon Rp 25.000.000,00
c) Biaya interior dan perlengkapan Rp 5.000.000,00
d) Biaya Komputer Rp 10.000.000,00
e) Biaya Promosi Rp 1.000.000,00
f) Biaya Produksi Awal
Kaos pendek 75 buah x Rp25.000,00=Rp 1.875.000,00
Kaos pajang 25 buah x Rp30.000,00=Rp 750.000,00
Jaket 25 buah x Rp70.000,00=Rp 1.750.000,00
Topi 20 buah x Rp10.000,00=Rp 200.000,00
Pernak-pernik =Rp 1.800.000,00 +
Rp 6.375.0000,00
g) Biaya Lin-lain Rp 5.125.000,00+
Jumlah Rp 57.500.000,00
2. Biaya Bulan pertama
a) Brosur berkala Rp 100.000,00
b) Biaya Listrik Rp 200.000,00
c) Biaya gaji karyawan Rp 2.500.000,00+
Jumlah Rp 2.800.000,00
Total biaya investasi keseluruhan= Rp 57.500.000,00+Rp 2.800.000,00
= Rp 60.300.000,00
3. Penjualan
Asumsi penjualan tahap awal adalah rata-rata 50 orang setiap hari berkunjung untuk 6 bulan
pertama.
Perkiraan Penjualan normal 1 bulan:
a) Kaos pendek 75 buah x Rp25.000,00=Rp 1.875.000,00
b) Kaos pajang 25 buah x Rp30.000,00=Rp 750.000,00
c) Jaket 25 buah x Rp70.000,00=Rp 1.750.000,00
d) Topi 20 buah x Rp10.000,00=Rp 200.000,00
e) Pernak-pernik =Rp 1.800.000,00 +
Jadi pendapatan pertama Rp 6.375.0000,00
Pengeluaran per bulan Rp 2.800.000,00 _
Jumlah keuntungan per bulan Rp 3.575.000,00

 . Proyeksi Penjualan

Harga pokok ditentukan melalui harga pasar, karena penentuan harga penjual menaikkan harga
sebanyak 25% dari harga pokok, jadi apabilka harga pokok Rp25.000 ditambah sebanyak 25% maka
harga jual barang jual berkisar sekitar Rp32.000 per satuan. Dengan asumsi kenaikan harga ini akan
menjanjikan bagi penjualuntuk meningkatkan benefit bisnis dari keuntungan laba tersebut.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa target pasar cukup luas untuk prospek
kedepannya cukup menjanjikan. Dengan modal awal Rp57.000.000,00 di dapat kan laba sebesar
Rp42.900.000,- Per tahunnya. Jadi semakin besar modal yang kita tanam, maka semakin besar pula
laba yang kita peroleh, dan diiringi dengan keuletan, keteguhan jiwa pantang menyerah dan cara kerja
yang baik.

B. Rekomendasi

Demikianlah proposal yang penulis buat, dengan serinci-rinci, dan sedetail-detailnya, semoga langkah
yang saya lakukan bermanfaat bagi penulis sebagai pegusul dan masyarakat pada umumnya demi
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kokoh, dan dapat dipertimbangkan oleh Dosen
Kewirausaahaan Ibu Sukanti,M. Pd Semoga kebijakan ini dapat turut andil dalam mencerdaskan umat
dan memberikan lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi berbasis Kerakyatan. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai