Oleh:
EKA NUROHMAN HADI P
11.2015.1.00515
Ada 3 yaitu
1. Mineral Dressing
Yaitu memisahkan mineral berharga , pengotor, memanfaatkan sifat fisik mineral
tanpa mengubah identitas kimia dan fisiknya
2. Extraktive Metallurgi
Yaitu memanfaatkan reaksi kimia untuk memisahkan mineral berharga dari
pengotor, terjadi perubahan sifat fisik dan kimia
3. Fuel Technologi
Yaitu pengolahan bahan galian dengan memanfaatkan reaksi kimia untuk
memisahkan fraksi fraksinya, sehingga terjadi perubahan dalam sifat sifat fisik
dan kimia dari mineral mineral tersebut.
Hasil
tambang
Produk tailing
konsentrat Industri
Ekstraksi
metallurgi
logam Industri
Keuntungan dan Kerugian dari Pengolahan Bahan Galian
Keuntungan PBG
a. Menghemat ongkos pengangkutan
b. Mengurangi kehilangan logam dalam peleburan
c. Mengurangi ongkos peleburan.
Kerugian PBG :
a. Kehilangan mineral yang diinginkan
b. Adanya biaya untuk operasi pengolahan
1. Pengertian Mineral
a) Pengertian Mineral Secara definisi
Mineral secara definisi adalah bahan alam an-organik yang mempunyai
komposisi kimia dan struktur/ susunan atom tertentu, dapat berupa unsure
atau senyawa.
b) Pengertian Mineral Dalam PBG
Dalam PBG mineral yaitu semua bentukan alam berupa unsur-unsur kimia
batuan, mineral dan mineral bahan bakar yang merupakan endapan-
endapan alam , yang cara memperolehnya dengan kegiatan menggali atau
mengebor, atau menambang.
a) Kekerasan (hardness)
Kekerasan pada mineral adalah daya tahan terhadap gesekan/abrasi.
Satuan : skala Moh (Moh scale). Mis. Talk : 1 dan Intan = 10
b) Berat jenis
Setiap mineral mempunyai berat jenis berbeda. Beberapa mineral
mempunyai berat jenis hampir sama. Tidak semua mineral dapat
dipisahkan berdasarkan berat jenis melalui proses konsentrasi gravitasi
(Gravity concentration).
c) Kemagnitan (magnetic suseptibility)
Beberapa mineral dapat dipengaruhi medan magnet. Sifat kemagnetan
mineral sangat berguna dalam proses pemisahan mineral bersifat magnet
dan non magnet. Perbedaan disebabkan perbedaan komposisi mineral
yang dikandung concentration).
d) Kelistrikan (electric conduktivity)
Proses konsentrasi mineral dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat
konduktivitas listrik suatu mineral. Pada umumnya mineral sulfida
metalnya mempunyai konduktivitas yang baik (relatif), sedangkan
gangue mineral (mineral pengotor) mempunyai konduktivitas yang
jelek.
e) Bidang belah
Sifat bidang belah banyak digunakan dalam proses peremukan dalam
meningkatkan derajat liberasi mineral. Mineral galena, pirit dan kalsit,
jika diremuk akan mengikuti bidang belahnya. Kuarsa tidak mempunyai
bidang belah, hanya hancur saja tidak mengikuti arah bidang tertentu.
f) Kehancuran (frackture)
Sifat kehancuran mineral/batuan adalah sifat remuk yang tidak
mengikuti bidang belah. Ada kehancuran yang tidak berbentuk atau
kasar, ada yang berbentuk pelat tipis, dan ada yang berbentuk pelat tipis
atau ulir
g) Warna
Mineral satu mempunyai warna yang berbeda dengan mineral lain.
Perbedaan warna dapat digunakan untuk prinsip pemisahan.
Pengambilan dengan tangan dari mineral tertentu karena perbedaan
warna disebut Hand picking dan Hand sorting
h) Perubahan sifat mineral karena pemanasan
Beberapa mineral bila dipanaskan akan kehilangan beberapa unsur
karena menguap, sehingga menjadi porous, berat jenis berkurang, dan
membantu proses konsentrasi.
i) Perubahan sifat permukaan mineral.
Beberapa mineral dapat dipengaruhi sifat permukaannya apabila terkena
bahan kimia tertentu. Mis. Permukaan yang mudah dibasahi air menjadi
susah dibasahi air (menolak air=water repellent) Pada proses flotasi
5) Liberasi
Ada dua macam operasi pokok dalam mineral processing, yaitu liberasi dan
konsentrasi. Liberasi adalah proses untuk melepaskan mineral berharga dari
mineral pengotor (gangue minerals) yang terdapat bersama sama dalam satu
butir atau bongkah sehingga terle[as satu sama lain
a) Partikel bebas sempurna apabila satu butiran terdiri dari hanya satu macam
mineral saja, terlepas dari mineral-mineral lain yang tadinya terikat dalam
bongkah yang lebih besar.
b) Partikel terikat apabila satu butiran terdiri dari dua macam mineral atau
dan masing-masing mineral masih terikat / menyatu sama lain.
Derajat liberasi adalah tingkat kebebasan butiran mineral tertentu dalam satu
fraksi ukuran.
Derajat liberasi = + 100 %
III COMMINUTION
Perbandingan antara ukuran umpan yang masuk dengan ukuran produk yang
dihasilkan dari suatu crushing atau grinding disebut reduction ratio ( nisbah
pengecilan )
K = konstanta
E = energi
F = diameter feed
P = diameter produk
3. Bonds third Theory
Kerja yang diperlukan untuk penghancuran sebanding dengan panjangnya
retakan yang timbul pada batuan yang pecah per unit volume
10 10
W=
Tujuan comminution
adalah :
1. PRIMARY CRUSHING
Ada 2 jenis alat primary crushing , yaitu jaw crusher dan gyratory crusher.
Jaw Crusher terdiri dari 2 pelat terbuat dari baja, yang berhadap hadapan ,
membentuk sudut kecil kearah bawah, dimana salah satu pelat diam dan satu lagi
dapat bergerak membuka dan menutup seperti rahang binatang ( jaw )
Jaw crusher dapat dibedakan berdasarkan pada sumbu / poros penahan swing jaw,
yaitu :
- Blake Type Jaw Crusher, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu double toggle
dan single toggle.
- Dodge Type Jaw Crusher
- Universal Type Jaw Crusher
Ukuran umpan jaw crusher terbesar yang masuk sebaiknya tidak melebihi 80 90
% dari gape agar tidak ada proses pengeluaran , lepas dari gigitan jaws.
Kapasitas jaw crusher ialah produk hasil pemecahan yang melalui discharge
opening per satuan waktu, dinyatakan dalam ton per jam, dan secara empiris
dinyatakan dengan rumus
T = 0.6 x Lr x So
Cara feeding pada crusher primer biasanya tidak lebih dari 75 % dari
kapasitasnya.
Gyratory crusher dipakai untuk memecah batuan berbongkah besar maupun kecil,
yaitu sebagai primary crushing dan secondary crushing, kapasitasnya lebih besar
dari jaw crusher.
Pada gyratory crusher, proses penghancuran berjalan terus menerus selama inner
shell ( dinding dalam ) berkisar sambil berputar pada as nya, sedangkan pada
Jaw Crusher, crushing proses terjadi pada saat swing jaw mendekat kepada fixed
jaw.
T = 0,75 So ( L G )
T = kapasitas ( ton/jam )
1. Lubang bukaan dan pengeluaran lebih luas jadi kapasitas lebih besar
2. Untuk kapasitas yang sama mesinnya lebih kecil.
3. Pemakaian tenaga lebih kecil
4. Penghancuran terjadi terus menerus
5. Kapasitas gyratory crusher 2, 5 kapasitas jaw crusher untuk gape yang
sama
6. Gyratory crusher dapat menerima umpan dari semua arah
2. SECONDARY CRUSHING
Produk dari primer crushing menjadi umpan (feed) bagi secondary crushing
dengan ukuran diameter kurang dari 15 cm. Tujuannya untuk memperkecil ukuran
batuan sehingga sesuai untuk dijadikan feed bagi alat grinding.
3. TERTIARY CRUSHING
Tertiary Crushing / fine grinding adalah tahap akhir comminution dimana partikel
partikel yang sudah kecil diperkecil lagi ukuranya oleh kombinasi gaya pukulan
dan gaya gerus dalam keadaan kering atau basah
Alat yang melakukan grinding disebut tumbling mill atau revolving mill
Tumbling Mill
Tumbling mill terdiri dari satu drum ( shell ) berbentuk silinder yang dinding
dalamnya dilapisi dengan liner (pelapis) dan dimuati grinding media ; kemudian
diputar pada as nya yang horizontal, dilengkapi dengan bukaan pada salah satu
ujungnya untuk memasukkan umpannya dan pengeluaran (discharge) pada ujung
yang lain.
a. Bola-bola besi/baja
b. Bola bola keramik atau batu keras
c. Batang batang besi/baja
Tujuan Grinding
Beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan sizing terhadap butiran mineral
yaitu : lab sizing, screening, classifying dan hydrocyclon.
1. LABORATORY SCREENING
Screening / menyaring adalah pemisahaan butiran butiran secara mekanis
berdasarkan perbedaan ukurannya. Dapat dilakukan dengan menggunakan
microscope sizing.
Satuan Mesh
Satuan mesh adalah besarnya ukuran lubang saringan dimana untuk panjang 1
inci terdapat sejumlah lubang dan kawat saringan yang sama jumlahnya dengan
banyak mesh yang ditentukan.
Analisis Saringan
Dalam analisis saringan biasanya digunakan satu susun saringan, yaitu satu
serie saringan yang susunannya mulai dari yang kasardiatas sampai yang halus
dibagian bawah berdasarkan kepada saringan standar 200 mesh dan skala
saringan atau angka pembanding 2.
Kegunaan dari analisis saringan adalah :
a. Untuk mengetahuisize reduction ( distribusi ukuran )
b. Untuk mengetahui derajat liberasi dari mineral.
c. Penentuan kapasitas dari suatu alat.
2. INDUSTRIAL SCREENING
Prinsip screening / penyaringan adalah untuk meloloskan butiran yang lebih
kecil melalui lubang saringan dan menahan butiran yang lebih besar dari
lubang saringan. Butiran yang lolos dari saringan disebut undersize, sedangkan
yang tertahan disebut oversize.
Tujuan Penyaringan :
a. Untuk mencegah material yang sudah kecil ukurannya masuk ke dalam alat
crusher
b. Mencegah material kasar masuk ke dalam tahap berikutnya dalam sirkulasi
tertutup pada crushing dan grinding operation
c. Untuk mendapatkan produk dengan ukuran tertentu, yang sesuai untuk
proses lebih lanjut
d. Untuk mendapatkan produk ukuran tertentu sesuai dengan permintaan
pasar
Secreen Surface
Screen surface atau permukaan saringan adalah bahan dimana terdapat lubang
lubang untuk lewatnya material, harus cukup kuat menahan beban dan flexibel
untuk menahan gaya vibrasi.
a. Bar screen
b. Punched plate screen
c. Woven wire screen
1. Stationary Screen
Biasanya dipakai untuk menyaring material yang berat dan besar, terdiri
dari beberapa batang besi yang disusun sejajar menjadi satu rangkaian,
disebut Grizzly. Grizzly membentuk sudut antara 20 50 dari
horizontal. Contoh dari grizzly adalah fixed grizzly dan cantilever grizzly.
Sieve Bend Screen adalah saringan statis yang diam, banyak dipakai
dalam industri mineral untuk memisahkan butiran yang sangat halus
secara basah
2. Moving Screen
Berdasarkan gerakan screen surface, moving screen dibadakan menjadi :
a. Moving Grizzly
Dibuat bergerak secara mekanis untuk membantu penyaringan
sekaligus menggerakkan material oversize keluar dari grizzly. Contoh
vibrating grizzly, traveling grizzly, dan roll grizzly
b. Revolving screen
Terdiri dari shell yang berputar bebrbentuk silinder atau prisma,
piramid atau cone dari bahan punched plate atau woven wire
c. Shaking Screen
Terdiri dari kotak persegi panjang yang satu sisinya terbuka yang di
dasarnya dipasang screen surface dan secara mekanis digoyang bolak
balik arah horizontal.
d. Vibrating Screen
Pada prinsipnya terdiri dari screen surface yang dibuat bergetar dengan
amplitudo kecil dan frekuensi tinggi. Adanya getaran tinggi membantu
material terangkat dan bergerak diatas permukaan saringan.
Kemiringan saringan dibuat antara 0 35 dengan kecepatan 600
3600 rpm dan amplitudo 1 1/16 in.
Vibrating screen dapat dibedakan berdasarkan mekanisme
penggeraknya , yaitu secara mekanis atau elektrik :
1. Cam and spring type : leahy screen
2. Eccentric shaft type : symon screen
3. Unbalanced pulley type : Deister plat O screen
4. Electromagnetic type : Hummer screen.
3. CLASSIFICATION
Classification adalah metode pemisahan butiran butiran mineral berdasarkan
perbedaan kecepatan mengendap butiran butiran tersebut dalam cairan. Alat
untuk proses classification adalah classifier. Classifier menghasilkan 2 produk
yaitu :
- Bagian butiran kasar paling cepat mengendap disebut sand, underflow
atau oversize.
- Bagian butiran halus lambat mengendap disebut overflow atau slime.
Secara teoritis bila butiran butiran bergerak dalam suatu fluida, akan berlaku
2 kondisi pengendapan, yaitu free settling dan hindered settling condition.
Terjadi apabila setiap butir mengendap secara bebas dalam cairan yang diam
atau cairan yang bergerak berlawanan arah ke atas, tanpa tertahan oleh butiran
butiran yang lain.
Dalam keadaan free settling, kecepatan jatuh dari butiran tergantung pada
beberapa faktor :
1) Sorting Classifier
Dalam Sorting classifier pengendapan butiran dalam kondisi kurang
lebih hindered settling. Pemisahan ukuran butiran dihasilkan dari sorting
column yang dipengaruhi oleh berat jenis dan brntuk butiran, dengan
penambahan air dibawah yang disebut hydraulic dan biasanya digunakan
untuk butiran kasar. Contoh yang sederhana adalah lauder classifier
yaitu even classifier dan Richards classifier.
2) Sizing Classifier
Pada sizing classifier tidak dibutuhkan penambahan air (hydraulic water)
kecuali air yang ada dalam suspense yang dikerjakan. Sizing dilakukan
dalam kondisi free setting dan sebisa mungkin tidak dipengaruhi oleh
berat jenis dan bentuk butiran. Butiran besar (Berat) mengendap lebih
cepat daributiran kecil (ringan). Sizing classifier dapat di bagi menjadi 3
macam yaitu:
a. Non-Mechanical Classifier (settling Cone)
b. Mechanical Classifier
c. Air Classifier
3) Air Classifier
Air Classifier prinsipnya hamper sama dengan classification dalam air
(cairan), dimana pemisahan butiran-butiran mineral karena perbedaan
kecepatan pergerakanya dalam udara atau gas dalam kondisi free settling
Air sizing adalah satu contoh dari operasi Air Classifier, dimana butiran
butiran yang berbeda ukuranya dipisahkan dalam udara atau gas;
butiran besar akan mengendap lebih cepat dari pada butiran halus, dalam
kondisi free settling dan tidak ada butiran-butiran halus dan bukan
untuk sorting (berbeda berat jenis dan ukuran). type Air Sizing adalah
Gayco Pneumatic Classifier.
4. HYDROCYCLON
Hydrocyclon digunakan untuk pengganti dari classifier sizing. Cyclone ini
merupakan alat mekanik yang sederhana dengan bagian-bagian yang statis,
bentuknya cylindroconical, yaitu bagian atasnya berbentuk silinder vertical
dan bagian bawah berbentuk kerucut (conical) dengan ukuran yang sangat
bervariasi; perbandingan panjang dengan diameter 1-2mdengan 1 sampai 8-9
dengan 1.
Pipa pengeluaran overflow bagian tengah sedikit masuk kedalam disebut
Vortex finder
Bagian bawah berbentuk kerucut beerupa bejana (conical section) terbuka di
sebelah bawah tempat pengeluaran underflow disebut apex
Hydrocyclon menggunakan gaya sentrifugal dalam pemisahan material yang
tersuspensi dalam cairan umpan (pulm)
Gerakan rotasi cairan menimbulkan gaya sentrifugal yang dapat mempercepat
butiran kasar/besar. Butiran yang mengendap lebih cepat akan bergerak
mendekati dinding cyclone. Tekan terbesar berada pada dinding silinder yang
mengecil arah ke bawah, membawa butiran kasar keluar dari bagian bawah
sebagai underflow, sedangkan bagian tengah yang tekanannya kecil terdorong
keatas membawa butiran halus sebagai overflow.
V. PERGERAKAN BUTIRAN DALAM CAIRAN
RQ ' r 2 v 2 Rittinger equation
2
( untuk mineral bulat dengan r > 0,2 cm. dalam air, Q = 0,4 )
VI. PROSES KONSENTRASI
Proses konsentrasi adalah tahap dasar kedua dari Pengolahan Bahan galian, tahap
pertama yaitu Kominusi (Pengecilan ukuran), Proses konsentrasi ini adalah proses
pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya yang masing-masing telah
terliberasi terlebih dahulu dengan sempurna. Proses konsentrasi adalah proses inti
dari semua kegiatan pengolahan bahan galian agar dapat diperoleh produk yang
memenuhi persyaratan sebagai bahan baku bagi industry.
Pada dasarnya Proses konsentrasi adalah proses untuk memisahkan dan
mendapatkan mineral berharga dalam bentuk konsentrat. Dan sisanya berupa
tailing
Proses konsentrasi dapat diklasifikasikan dalam 4 macam:
1. Gravity concentration (konsentrasi gravitasi)
2. Magnetic separation (Pemisah magnetic)
3. Electrostatic separation (Pemisah elektrostatik
4. Flotation (Flotasi)
Tujuan
1. Classification (Sizing) yaitu Pemisahan butiran mineral yang sama berat
jenisnya tetapi beda ukuran.
2. Konsentrasi Gravitasi Pemisahan butiran mineral yang tidak sama berat
jenisnya
KONSENTRASI GRAVITASI
Proses pemisahan butiran mineral berharga dari mineral pengotor berdasarkan
perbedaan berat jenis dalam medium air/cairan berat/suspensi padat dalam air.
KRITERIA KONSENTRASI
Db Dm
K .K
Dr Dm