Terjadi akibat proses erosi selektif dimana mineral yang berat ( kasiterit
) terendapkan sedangkan mineral yang ringan terbawa jauh. Endapan
ini dicirikan lokasi terdapatnya dilembah lembah dan di atas bed rock
serta butirannya tidak semua besar atau kasar.
Perlu kita ketahui perbedaan pengertian antara placer dan aluvial yaitu
perbedaan mengenai terjadinya pengendapan bahan galian, akan
tetapi di Indonesia sebagian besar dari placer itu berupa aluvial
sehingga tambang placer tersebut juga kita namakan tambang aluvial
Menurut bentuk dan tempat pengendapannya placer dapat
digolongkan menjadi :
Residual Placer
Creet Placer
Bech Placer
Terdapat pada teras teras sungai dalam bentuk halus dan agak
berongga.
Terdapat pada daerah pantai yaitu pada daerah pasang surut air laut.
Beach Placer
Terbentuk oleh aliran gelombang air laut biasa terdapat pada lerenglereng pasir pantai dan tak jauh dari daratan.
3. ENDAPAN SEDIMENTER
Merupakan endapan-endapan yang terbentuk(terkonsentrasi) oleh
proses-proses mekanis,terutama yang terjadi pada mineral-mineral
berat (heavy minerals) yang memiliki ketahanan (resistensi) terhadap
pelapukan. Contoh endapan Placer adalah : Kasiterit (SnO2), kromit
(FeCr2O4),
intan,
emas,ilmenit
(FeTiO3),
magnetit
(Fe3O4),
monazite[(Ce,La,Nd,Th)PO4], platinum, rutil (TiO2), xenotim[Y(PO4)]
dan zirkon (ZrSiO4), serta batu mulia(garnet, ruby, sappire, dll).
Gambar : Laterite
5. Endapan pantai
(offshoreplacer)
(beach
placer)
dan
Endapan
Lepas
Pantai
Endapan Porfiri adalah endapan mineral yang terjadi akibat suatu intrusi yang
bersifat intermedier-asam, yang kemudian terjadi kontak dengan batuan samping
yang mengakibatkan terjadinya mineralisasi. Porfiri bersifat epigenetik. Produk
utama dari Porfiri adalah Cu-Au atau Cu-Mo.
Porfiri terbentuk dari beberapa aktifitas intrusi, terdiri dari kumpulan dike dan
breksi intrusi. Mineralisasi terjadi akibat alterasi batuan samping, disseminated
dan stockwork mineralization. Alterasi yang terjadi pada host rock intensif dan
ektensif akibat dari fluida hidrotermal yang terbentuk. Pada dasarnya endapan
porfiri mempunyai tonnase yang besar dan grade yang kecil.
Endapan Porfiri adalah endapan penghasil tembaga (Cu) terbesar, lebih dari 50 %.
Endapan porfiri umumnya terbentuk pada jalur orogenik, contohnya pada lingkar
Pasifik. Contoh endapan ini di Indonesia, terdapat di Grassberg, SelogiriWonosari
Lowell-Guibert membagi endapan porfiri menjadi beberapa zona bedasarkan
asosiasi mineralnya, yaitu
Potassic Zone selalu hadir dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: Kfelspar sekunder, biotit, dan atau klorit yang menggantikan K-felspar.
Phyllic Zone tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh:
vein quartz, sericite and pyrite and minor chlorite, illite dan rutile
menggantikan K-spar and biotite.
Argillic Zone tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh:
mineral lempung kaolinite dan montmorillonite dengan sedikit
disseminated pirit. Plagioclase teralterasi kuat, K-spar tidak terpengaruh,
dan biotit mengalami kloritisasi.
Propylitic Zone selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: klorit,
kalsit dan minor epidote. Mineral mafik terubah sangat kuat sedangkan
plagioklas sedikt terubah.
10
11
3. Tipe alterasi
a) Porfiri tembaga
- Propylitic
- Argillic
- Phyllic/Sericitization
- Potassic
b) Porfiri timah
- Propylitic
- Argillic
- Phyllic/Sericitization
- Tourmalinization
4. Tectonic setting
Metallogenic Province yang relatif memanjang dan dangkal yang berasosiasi
dengan sabuk (jalur) orogenik.
a. Endapan tembaga porfiri
Andesitic stratovolcanoes yang berhubungan dengan subduksi pada
tatanantektonik busur kepulauan dan busur benua.
b. Endapan molibdenum porfiri
An-orogenic batuan granit yang terbentuk pada kerak benua, khususnya pada zona
regangan.
c. Beberapa endapan Porfiri Mo, Porfiri W-Mo dan Porfiri Sn terbentuk pada
kerak benua yang sangat tebal yang berhubungan dengan collosion.
5. Fluida Bijih
a. Fluid inclusion
Kisaran: 250-750C dengan salinitas 15-70 wt.% pada sistem orthomagmatik,
jenis airnya adalah air magmatik dan air meteoric
b. Sumber metal
Produk sampingan dari kristalisasi magmatic (incompability element). Metal dan
sulfur berasal dari batuan samping.
6. Kontrol Mineralisasi
Endapan porfiri terbentuk dan berhubungan erat dengan intrusi-intrusi epizonal
dan mesozonal. Pada intrusi felsik dicirikan dengan keberadaan tekstur-tekstur
tertentu, seperti comb-quartz. Hubungan yang erat antara aktivitas magma dan
mineralisasi hidrothermal dicirikan dengan keberadaan mineral-mineral pada
intrusi dan breksi hydrothermal.
7. Karakteristik Mineralisasi
Dalam skala endapan bijih (ore deposits), beberapa tipe mineralisasi berupa veins,
vein sets, stockworks, fractures, 'crackled zones' and breccia pipes pada umumnya
berasosiasi dengan struktur. Secara regional, suatu kompleks endapan porfiri yang
memiliki nilai ekonomis biasanya dicirikan oleh tingginya tingkat kerapatan
mineralized veins and fractures. Jumlah/konsentrasi veinlets tersebut akan
semakin besar dengan bertambahnya permeabilitas batuan induk (host rock)
12
13