Anda di halaman 1dari 64

Kumpulan Soal SKB Teknik Pertambangan

1. jelaskan perbedaan tahap-tahap kegiatan pertambangan & penambangan ?


jawab :
- Pertambangan adalah suatu kegiatan yang mencakup mulai dari prospeksi, eksplorasi,
evaluasi, development, eksploitasi dan penjualan/pemasaran bahan galian.
- Penambangan adalah suatu kegiatan yang berusaha melepaskan bahan galian dari batuan
induknya yang dibawa kepermukaan untuk diolah demi kepentingan/kebutuhan orang
banyak.
2. perbedaan mineral dan maseral ?
jawab :
Mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terdapat di alam secara alamiah mempunyai
komposisi kimia secara tertentu dan sifat fisik yang tetap. Maseral adalah unsur-unsur organik
yang terdapat di alam secara alamiah sebagai pembentuk batubara.
3. skala mosh ?
jawab :
Skala mosh adalah skala yang menunjukkan tingkat kekerasan mineral yaitu daya tahan mineral
terhadap goresan.
1. Talk : Mg3O4Si2O10
2. Gipsum : CaSO4 2H2O
3. Kalsit : CaCO3
4. Fluorit : CaF5
5. Apatit : C5PO4
6. Ortoklas : KalSi2O4
7. Kuarsa : SiO2
8. Topas : Al2(FOH)2SiO2
9. Korundum : Al2O3
10. Intan :C

4. perbedaan sumberdaya dan cadangan ?


jawab :
Sumber daya adalah material yang terdapat di alam baik zat cair, zat pada maupun gas yang
mengandung satu atau lebih komoditas dan diharapkan dapat menguntungkan bila ditambang.
Cadangan adalah endapan bahan galian yang dapat menguntungkan bila ditambang
berdasarkan teknologi pada saat ini, karena telah melalui sutau perhitungan yang teliti.
5. apa yang dimaksud dengan anomali ?
jawab :
Anomali adalah segala sesuatu yang menunjukkan gejala yang lain daripada gejala di tempat
lain.
6. tahap-tahap kegiatan eksplorasi ?
jawab :
Target eksplorasi meliputi dimana daerahnya, bahan galian apa.
Peninjauan lapangan meliputi survei geologi regional, sampling secara acak pada daerah-daerah
prioritas. Eksplorasi pendahuluan meliputi pemetaan topografi, pemetaan geologi, survei
geokimia, survei geofisika dan pemboran awal.
” Eksplorasi lanjut meliputi survei geofisika, pemboran lanjutan.
” Eksplorasi detail meliputi pemboran detail, sampling detail.
” cadangan bahan galian (cadangan terukur).
7. jelaskan metode geofisika dan geokimia ?
jawab :
” Metode geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam
batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas untuk mendapatkan anomali
geokimia.
” Metode geofisika adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan kontras atau perbedaan sifat
fisik dari batuan, mineral, dan bijih dari endapan yang diukur.
8. rumus kimia : galena, kalkopirit, silika, halit dan pirit
jawab :
– galena : PbS
– kalkopirit : CuFeS2
– silika : SiO2
– halit : NaCl
– pirit : FeS2
9. genesa terbentuknya endapan nikel primer dan sekunder ?
jawab :
” Endapan nikel primer adalah endapan nikel yang terbentuk langsung dari pembekuan magma
yang membentuk batuan beku ultra basa peridotit dengan kandungan Ni ± 0,2 %.
” Endapan nikel sekunder adalah endapan nikel yang terbentuk sebagai konsentrasi residu
dan proses pelapukan yang batuannya berasal dari batuan ultra basa peridotit dan serpentinit.
10. batuan-batuan yang mengandung Ni ?
jawab :
– peridotit : 0,2000 %
– gabro : 0,0160 %
– diorit : 0,0040 %
– granit : 0,0002 %
11. apa yang dimaksud dengan skala ?
jawab :
Skala adalah perbandingan antara jarak penggambaran di peta dengan jarak sebenarnya
dilapangan.
12. jelaskan pengolahan dan metalurgi ?
jawab :
” Pengolahan adalah proses pemisahan mineral-mineral berharga dari mineral-mineral tidak
berharga. Proses pengolahan meliputi communution, sizing dan concentration.
” Metalurgi adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya, dimana terjadi perubahan sifat kimia.
13. Apa itu COG ?
jawab :
” Kadar rata-rata terendah yang dapat menguntungkan bila ditambang berdasarkan teknologi
pada saat ini.
” Kadar terendah yang masih menguntungkan bila ditambang.
14. Perbedaan stock yard dan stock pile ?
jawab :
” Stock yard adalah tumpukan material/bahan galian yang belum melalui suatu proses
pengolahan.
” Stock pile adalah tumpukan material/bahan galian yang sudah melalui sutau proses
pengolahan.
15. Apa itu mesh ?
jawab :
Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inch linier.
16. Pebedaan ETO dan EFO ?
jawab :
” ETO adalah produksi yang dilakukan pada front penambangan kemudian diangkut ke stock
yard.
” EFO adalah produksi yang dilakukan pada saat pengosongan grizzly kemudian diangkut ke
stock pile.
17. Perbedaan iklim dan cuaca ?
jawab :
” Iklim adalah keadaan yang berhubungan dengan gejala atmosfir dan daerah cakupannya luas
dengan jangka waktu sangat lama.
” Cuaca adalah keadaan pada suatu tempat dengan jangka waktu terbatas dan daerah
cakupannya kecil.
18. Jelaskan jenis-jenis kontur ?
jawab :
” Kontur indeks adalah garis kontur yang biasanya mempunyai nilai antara 5 – 10 kali dari
kontur biasa, umumnya dibuat garis tebal.
” Kontur setengah adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis putus-putus dengan
nilai ketinggian adalah setengah dari kontur biasa.
” Kontur biasa adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis biasa yang memperlihatkan
titik ketinggian suatu daerah.
19. perbedaan tambang terbuka dan tambang dalam ?
jawab :
” Tambang terbuka adalah segala aktifitas penambangannya berhubungan langsung dengan
udara luar.
” Tambang bawah tanah adalah segala aktifitas penambangannya tidak berhubungan langsung
dengan udara luar.
20. Jelaskan metode tambang terbuka dan tambang dalam ?
jawab :
Metode tambang terbuka :
” Open pit, open cut, open cast dan open mine adalah metode penambangan yang diterapkan
untuk bahan galian logam.
” Quarry adalah metode penambangan yang diterapkan untuk bahan galian non logam.
” Strip mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan bahan galian yang
posisinya horisontal atau agak miring.
” Alluvial mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan alluvial.
Metode tambang bawah tanah :
” Open stope methods :
? gophering adalah sistem yang arah penggaliannya selalu mengikuti arah endapan bijih.
? underground glory hole adalah sistem penggaliannya dimulai dari atas raise dan diperbesar
ke segala arah.
? shrikage stoping adalah sistem penggaliannya dilakukan secara over hand.
? sublevel stoping adalah sistem dimana dibuat sublevel-sublevel dengan jarak tertentu.
” Supported methods :
? cut and fill stoping adalah sistem penggaliannya dimana broken orenya dikeluarkan
seluruhnya dan diganti dengan fiiling material.
? shrinkage stoping adalah sisitem yang menerapkan perpaduan antara shrinkage dan cut and
fill stoping.
? square set stoping adalah sistem penambangannya digunakan timber untuk menyangga
seluruh ruangan bekas tambang.
? stull stoping adalah sistem penambangannya menggunakan stull untuk menyangga antara
hanging wall dan foot wall.
” Caving methods :
? top slicing adalah sistem penggaliannya diawali dari puncak yang dilakukan slice demi slice.
? sublevel caving adalah sistem penggaliannya dengan membuat sublevel-sublevel.
? block caving adalah penambangannya dengan memanfaatkan runtuhnya broken ore dalam
tiap block level.
21. Apa itu stripping ratio dan BESR ?
jawab :
” Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah overburden yang akan dikupas dengan
endapan bijih yang akan dikupas.
” BESR adalah perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos pengupasan
overburden.
22. apa perbedaan over burden dan inter burden ?
jawab :
” Overburden adalah material yang berada diatas endapan bahan galian.
” Inter burden adalah material yang berada diantara endapan bahan galian.
23. curah hujan dalam mm buktikan ?
jawab :
Curah hujan mempunyai satuan mm, sebab dalam luas 1 m2 dapat diperoleh air sebanyak N
mm. Misal : 10 mm/24 jam artinya dalam waktu 24 jam terdapat air sebanyak 10 liter dalam
luas 1 m2.
Bukti : 1 liter = 1 dm3
10 liter = 0,01 m3
10 liter/m2 = 0,01 m3/ m2
= 0,01 m = 10 mm (terbukti)
24. cara menentukan % kemiringan jalan ?
jawab :
Rumus dasar :
Sin ? = a/b
Cos ? = c/b
ab tg ? = a/c
c
25. jelaskan cara menentukan lintang dan bujur ?
jawab :
Keliling bumi di katulistiwa : 40.070 km
Keliling bumi di kutub : 39.941 km
Maka tiap derajat bumi setara dengan :
Lintang = 40.070 km/360º = 111,3056 km
Bujur = 39.941 km/360º = 110,9472 km
Bila letak kontra karya penambangan antara 116,40º BT – 116,55º BT (selisih 0,15º ) dan 8,5º
LS – 9,05º LS (selisih 0,55º), maka luasnya adalah :
= (0,15º x 110,9472 km/º) x (0,55º x 111,3056 km/º)
= ( 16,64208 x 61,21808) km
= 1018,7961 km2
SOAL PILIHAN GANDA PERTAMBANGAN INDONESIA

1. Daerah yang terkenal menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah hancur adalah….
a. Ombilin
b. Sawah Lunto
c. Sorong
d. Bukit asam
e. Wonokromo
Jawaban : a

2. Proses terbentuknya minyak bumi adalah….


a. Endapan mikroplankton selama jutaan tahun
b. Adanya kegiatan vulkanisme
c. Adanya kegiatan tektonisme
d. Endapan tumbuhan purba selama jutaan tahun
e. Endapan mikroplankton dan tumbuhan purba
Jawaban : a

3. Daerah penghasil minyak bumi di Jawa adalah….


a. Sungai gerong
b. Cepu
c. Tarakan
d. Sorong
e. Kutai
Jawaban : b

4. Inkolen adalah proses pembentukan….


a. Minyak bumi
b. Gas alam cair
c. Batu bara
d. Mineral logam
e. Barang tambang
Jawaban : c

5. Posisi Indonesia berada pada Pacific Ring of Fire sangat menguntungkan, karena….
a. Indonesia kaya akan minyak bumi
b. Indonesia kaya hutan hujan tropis

c. Indonesia kaya mineral logam


d. Banyak ditemui dataran tinggi
e. Kaya akan flora dan fauna
Jawaban : c

6. Tempat untuk menyimpan benda-benda saksi sejarah yang penting untuk mempelajari
sejarah adalah….
a. Rumah adat
b. Benteng
c. Museum
d. Monemen
e. Candi
Jawaban : d

7. Wilayah perairan indonesia yang sangat rawan terhadap illegal fishing adalah….
a. Laut Arafufu
b. Laut Jawa
c. Selat Malaka
d. Selat Bali
e. Laut Aru
Jawaban : a

8. Berikut hasil laut yang dapat memberikan potensi lestari kelautan adalah….
a. Ikan
b. Terumbu karang
c. Mutiara
d. Mangrove
e. Barang tambang
Jawaban : a

9. Luas hutan mangrove yang terbesar berada di pulau….


a. Jawa
b. Kalimantan
c. Sumatra
d. Papua
e. Sulawesi
Jawaban : d

10. Salah satu potensi laut yang paling mudah dan banyak untuk dimanfaatkan penduduk
adalah….
a. Ikan
b. Terumbu karang
c. Mutiara
d. Mangrove
e. Barang tambang
Jawaban : a

11. Berikut yang bukan merupakan peruntukan dari pesisir laut adalah untuk….
a. Pemukiman
b. Perikanan
c. Pelabuhan
d. Pariwisata
e. Pertanian
Jawaban : e

12. Pulau dengan luas hutan mangrove paling kecil di Indonesia adalah pulau….
a. Jawa
b. Kalimantan
c. Sulawesi
d. Papua
e. Sumatera
Jawaban : a
13. Negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia adalah….
a. Cina
b. Malaysia
c. Indonesia
d. Meksiko
e. Amerika Serikat
Jawaban : c

14. Hasil lautan yang dihasilkan dari koral adalah….


a. Mutiara
b. Kerang
c. Terumbu karang
d. Gua di bawah laut
e. Mineral garam laut
Jawaban : c

15. Hutan heterogen merupakan salah satu ciri dari hutan….


a. Hujan tropis
b. Musim
c. Bakau
d. Sabana
e. Stepa
Jawaban : a

16. Berikut merupakan peranan usaha pertambangan di Indonesia, kecuali….


a. Menambah pendapatan negara
b. Memperluas lapangan pekerjaan
c. Memajukan bidang transportasi dan telekomunikasi
d. Memajukan industri dalam negeri
Jawaban : e

17. Berikut yang tidak termasuk hasil olahan minyak bumi….


a. Avtur
b. Bensin
c. Gas alam cair
d. Minyak tanah
e. Solar
Jawaban : c

18. Dalam memanfaatkan sumber daya alam khususnya barang tambang harus menggunakan
prinsip….
a. Daur ulang
b. Memakai ulang
c. Ekoefisensi
d. Boros
e. Penggunaan sejenis barang tambang
Jawaban : c

19. Berikut langkah-langkah yang dapat di ambil dalam proses produksi suatu industri dalam
menerapkan prinsip ekofisensi, kecuali….
a. Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi
b. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan
c. Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang
d. Penganekaragaman sumber daya alam
e. Mampu menghasilkan produk yang tahan lama
Jawaban : a

20. Integrated Coastal Zone Management atau ICZM merupakan cara terpadu untuk
mengelola….
a. Pariwisata
b. Pertambangan
c. Kelautan
d. Keutanan
e. Ekonomi
Jawaban : c

21. Hutan hujan tropis merupakan jenis hutan yang membutuhkan curah hujan yang ….
a. Tinggi
b. Rendah
c. Sedang
d. Tidak ada
e. Jarang
Jawaban : a

22. Pelapukan batuan granit akan membentuk barang tambang berupa….


a. Batu gamping
b. Kaolin
c. Tembaga
d. Besi
e. Timah
Jawaban : b

23. Daerah pegunungan kapur akan menghasilkan barang tambang berupa….


a. Koalin
b. Tembaga
c. Timah
d. Gamping
e. Almunium
Jawaban : d

24. Di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi selatan) di temukan
tambang….
a. Emas
b. Nikel
c. Tembaga
d. Marmer
e. Pasir kuarsa
Jawaban : b

25. Berikut merupakan daerah pertambangan emas dan perak, kecuali….


a. Tembagapura di Papua
b. Batu Hijau di Nusa Tenggara
c. Tasikmalaya di Jawa Barat
d. Melaboh di Nanggroe Aceh Darussalam
e. Ombilin di Sumatera Barat
Jawaban : e

26. Tambang yang dapat digunakan sebagai perhiasan serta pisau pemotong kaca adalah….
a. Perak
b. Tembaga
c. Perunggu
d. Intan
e. Marmer
Jawaban : d

27. Upaya yang dapat menghilangkan dampak dari kegiatan tambang dapat dilakukan dengan….
a. Eksploitasi
b. Eksplorasi
c. Reklamasi
d. Grand desain
e. Rehabilitasi
Jawaban : d

28. AMAL merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari
kegiatan….
a. Kehutanan
b. Pertambangan
c. Pertanian
d. Pariwisata
e. Kalautan
Jawaban : b

29. Berikut yang sangat berpotensi dalam merusak lingkungan, yaitu….


a. Kehutanan
b. Pertambangan
c. Pertanian
d. Pariwisata
e. Kelautan
Jawaban : b

30. Berikut merupakan potensi kelautan yang ikut menjaga kelestarian lingkungan yaitu….
a. Ikan
b. Bakau
c. Terumbu karang
d. Mutiara
e. Barang tambang
Jawaban : b
SOAL SKB Sumber Daya Tambang Alam

#Soal 1
Sesuatu zat yang ada di dalam maupun di luar bumi yang dapat dilibatkan dalam proses produksi
barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup manusia, disebut ….
a. sumber daya alam
b. sumber daya air
c. sumber daya manusia
d. sumber daya energi
e. sumber daya mineral

Pembahasan:
Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat
digunakan untuk kepentingan hidupnya.
Jawaban: a

#Soal 2
Sumber daya alam di bawah ini yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui
(renewable) adalah ....
a. emas
b. hutan
c. batu bara
d. besi
e. bauksit

Pembahasan:
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang apabila digunakan
terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, akan kembali seperti semula dan dapat digunakan
lagi. Contohnya, tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
Jawaban: b

#Soal 3
Ciri sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ....
a. proses pembentukannya lama
b. jumlah dan persebarannya terbatas
c. tidak menghasilkan limbah
d. merusak lingkungan
e. proses pembentukannya cepat

Pembahasan:
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui memiliki sifat bahwa volume fisik yang tersedia
tetap dan tidak dapat diperbarui atau diolah kembali. Terbentuknya sumber daya alam yang
tergolong dalam kelompok ini memerlukan waktu ribuan tahun. Misalnya, batu bara, minyak
bumi, mineral, batu-batuan, dan logam.
Jawaban: a
#Soal 4
Sumber energi dapat diambil dari berbagai barang tambang. Barang tambang di bawah ini yang
termasuk sumber energi adalah ....
a. timah
b. belerang
c. batu kapur
d. batu granit
e. batu bara

Pembahasan:
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ada tiga, yaitu mineral logam, mineral bukan
logam, dan mineral energi. Minyak bumi, batu bara, dan gas alam adalah bahan-bahan tambang
yang menghasilkan sumber energi.
Jawaban: e

#Soal 5
Belerang merupakan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
baku ....
a. makanan
b. minuman
c. kimia
d. obat-obatan
e. tekstil

Pembahasan:
Pemanfaatan penggunaan belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik,
bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu,
industri kimia, bahan peledak, pertenunan, flm dan fotograf, industri logam dan besi baja,
bahan korek api, obat-obatan, dan lain-lain.
Jawaban: d

#Soal 6
Sumber daya alam mineral energi minyak bumi dihasilkan di wilayah ....
a. Lampung, Maluku, dan NTB
b. Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta
c. Papua, Jakarta, dan Banten
d. Cilacap, Cirebon, dan Aceh
e. Cepu, Kepulauan Natuna, dan Delta Sungai Brantas

Pembahasan:
Sumber daya alam mineral energi minyak bumi dihasilkan di Babo (Papua), Cepu (Jawa Tengah),
Delta Sungai Brantas (Jawa Timur), Dumai (Riau), Kembatin (Kalimantan Tengah), Kepulauan
Natuna (Riau), Klamano (Papua), Peureulak (Jawa Barat), Plaju (Sumatra Selatan), Pulau Bunyu
(Kalimantan Timur), Pulau Seram (Maluku), Sungai Gerong (Sumatra Selatan), dan Surolangun
(Jambi).
Jawaban: e
#Soal 7
Penambangan batu bara yang pertama kali dilakukan di Indonesia adalah di wilayah ....
a. Arun
b. Ombilin
c. Pengaron
d. Tembagapura
e. Freeport

Pembahasan:
Penambangan batu bara di Indonesia pertama kali dilakukan sekitar tahun 1849 di daerah
Pengaron, Kalimantan Timur. Tahun 1892 ditemukan tambang batu bara Ombilin di Sumatra
Barat.
Jawaban: c

#Soal 8
Berikut ini yang termasuk sumber daya perikanan berdasarkan jenis airnya adalah ....
a. perikanan air darat atau laut
b. perikanan sungai arus deras
c. perikanan di bendungan
d. perikanan tambak
e. perikanan danau

Pembahasan:
Jenis perikanan yang ada di Indonesia ada dua, yaitu perikanan laut dan perikanan darat.
Perikanan laut adalah usaha penangkapan ikan di laut yang dilakukan di perairan pantai atau
tengah laut. Sedangkan perikanan darat atau perikanan air tawar adalah usaha pembudidayaan
dan penangkapan ikan di sungai, danau, waduk, rawa, sawah (yang digenangi air selama padi
masih muda), dan tambak.
Jawaban: a

#Soal 9
Berikut adalah jenis ikan darat yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia yaitu ....
a. mas, mujahir, lele
b. sepat, tongkol, belut
c. koki, nila, tawes
d. bawal, lele, gurame
e. tengiri, bawal, sepat

Pembahasan:

Perikanan air tawar atau darat adalah pembudidayaan jenis ikan air tawar yang banyak
dikomsumsi meliputi ikan mas, gurami, mujahir, tawes, lele, dan nila.
Jawaban: a
#Soal 10
Sistem pertanian lahan kering dengan cara pembukaan hutan dan berpindah-pindah disebut ....
a. tegalan
b. sawah
c. ladang
d. kebun
e. bencah

Pembahasan:
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga ”huma”. Sistem
pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan cara pembakaran
lahan yang telah terbuka kemudian ditanami padi dan jenis-jenis palawija. Sistem ini berakibat
pada kerusakan hutan, tanah longsor, dan banjir.
Jawaban: c

#Soal 11
Berikut ini adalah jenis sumber daya alam berdasarkan jenis kebutuhan manusia, kecuali ....
a. energi,
b. bahan baku
c. mineral
d. bahan makanan
e. air

Pembahasan:
Berdasarkan jenis kebutuhan manusia, sumber daya alam dapat dibagi menjadi energi, bahan
baku, dan bahan makanan, serta air.
Jawaban: c

#Soal 12
Usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu ....
a. intensif dan kuratif
b. preventif dan produktif
c. kuratif dan preventif
d. selektif dan inovatif
e. inpreventif

Pembahasan:
Pelestarian sumber daya alam di Indonesia dilakukan dengan dua macam usaha, yaitu usaha
preventif atau pencegahan dan usaha kuratif atau perbaikan.
Jawaban: c

#Soal 13
Pemanfaatan sumber daya alam seharusnya dilakukan secara ekonomis dan efsien, contohnya
....
a. pemakaian sumber daya alam sebanyak-banyaknya
b. menanam berbagai jenis tanaman di satu lahan sampai penuh
c. bertani secara intensif dengan tanaman yang produktif
d. penggunaan sumber daya alam secukupnya saja
e. eksplorasi barang tambang yang berlebihan

Pembahasan:
Pemanfaatan sumber daya alam secara ekonomis dan efsien maksudnya adalah dalam
pengolahannya diusahakan sehemat mungkin sesuai kebutuhan dan memperhatikan langkah
pelestarian sumber daya alam yang ada.
Jawaban: d

#Soal 14
Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam adalah ....
a. penggunakan insektisida
b. masalah kependudukan
c. penggalian bahan tambang
d. pengolahan tanah
e. pembuatan tanah terasering

Pembahasan:
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan sumber daya alam adalah masalah
kependudukan,kecenderungan gas rumah kaca, dan peningkatan suhu bumi.
Jawaban: b

#Soal 15
Berikut ini adalah bukan merupakan usaha-usaha dalam menjaga kesuburan tanah, yaitu ....
a. pemanfaatan tanah secara optimal
b. pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk
buatan
c. sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan
d. pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan
e. menyelenggarakan pertanian di daerah miring sacara benar

Pembahasan:
Usaha-usaha dalam rangka menjaga kesuburan tanah yaitu sebagai berikut.
1) Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk
buatan.
2) Sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan.
3) Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan.
4) Reboisasi lereng-lereng dan lahan yang telah gundul.
5) Menyelenggarakan pertanian di daerah miring sacara benar
Jawaban: a
Kumpulan Soal Perencanaan Tambang

1. Penentuan persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat
penting serta urutan teknis pelaksanaanya, merupakan pengertian dari…
a. Perencanaan Tambang
b. Perencanaan
c. Perancagan
d. Penambagan
Jawaban : b.
Penjelasan : Perencanaan adalah Penentuan persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan
sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis pelaksanaannya.
2. Yang merupakan tujuan dari sebuah Perencanaan Tambang adalah…
a. Membuat suatu rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan bijih dengan biaya yang
semurah mungkin.
b. Menentukan kualitas dan kuantitas
c. Mentukan batas-batas penambangan pada suatu cebakan bijih.
d. Menentukan bentuk 3D cadangan dalam ruang sehingga dapat diketahui metode
penambangan yang akan digunakan.
Jawaban : a.
Penjelasan : Tujuan Perencanaan Tambang adalah membuat suatu rencana produksi tamabng
untuk sebuah cebakan bijih atau batubara yang akan :
- Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya semurah
mungkin.
- Menghasilkan aliran kas (cast flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik
seperti rate of retrun atau net present value.

3. Yang bukan fungsi dari Perencanaan adalah…


a. Untuk mengurangi ketidak pastian
b. Pengarah kegiatan bagi pelakasanaan kegiatan dalam mencapai tujuan
c. Menetukan umur tambang
d. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik.
Jawaban : c.
Penjelasn : Fungsi dari Perencanaan
- Pengarah kegiatan bagi pelaksanaan dalam pencapaian tujuan
- Usaha untuk mengurangi ketidak pastian
- Kesempatan unutk memilih kemungkinan terbaik
- Penyusun urutan kepentingan tujuan
- Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian.
4. Factor – factor yang harus diperhatikan dalam penentuan system penambangan adalah,
kecuali…
a. Faktor teknik
b. Faktor teknologi
c. Factor ekonomis
d. Factor density
Jawaban : d.
Penjelasan : Dalam penentuan system penambangan terdapat beberapa factor yang harus
diperhatikan :
- Letak kedalam endapan apakah dekat dengan permukaan bumi atau jauh dari permukaan
- Factor ekomonis yang tujuannya untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan
“Mining Recovery” yang maksimal dan relative aman
- Factor teknis
- Factor teknologi
5. Penetuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yangrinci dan pasti untuk mencapai
tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan teknik pelaksanaan, merupakan pengertian dari..
a. Perencanaan
b. Perancangan
c. Penambagan
d. Pertambangan
Jawaban : b.
Penjelasan :
- Perencanaan adalah penentuan persyartan teknik untuk mencapai tujuan dan sasaran
kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis pelaksanaanya.
- Perancangan adalah penetuan persyaratan spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan
pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan teknik pelaksanaannya.
- Penambagan adalah kegiatan pengambilan mineral serta batuan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi
6. Berikut ini yang merupakan salah satu pengertian Kadar Batas / COG (Cut Of Grade)
adalah…
a. Perolehan pendapatan yang tepat sama dengan biaya-biaya yang dikeluarkan atau tudak
untung dan tidak rugi.
b. Kadar (kekayaan) endapan bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan
apabila ditamabang.
c. Perbandingan antara jumlah material penutup yang harus dikupas terhadap jumlah bahan
galian yang akan ditambang.
d. Kadar terendah yang masih dapat di tambang.
Jawaban : b.
Penjelasan : Pengertian Kadar Batas / COG (Cut Of Grade) :
- Kadar (kekayaan) endapan bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan
apabila ditambang.
- Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian yang masih meberikan keuntungan
apabila ditambang.
7. Berikut ini yang merupakan pengertian dari Striping Ratio (SR) adalah…
a. Perolehan pendapatan yang tepat sama dengan biaya-biaya yang dikeluarkan atau tudak
untung dan tidak rugi.
b. Kadar (kekayaan) endapan bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan
apabila ditamabang.
c. Perbandingan antara jumlah material penutup yang harus dikupas terhadap jumlah bahan
galian yang akan ditambang.
d. Kadar terendah yang masih dapat di tambang.
Jawaban : c.
Penjelasan : Striping Ratio adalah perbandingan antara jumlah material penutup yang akan
dikupas terhadap bahan galian yang akan ditambang.
8. Berikut ini adalah factor yang mepengaruhi cadangan dari aspek geologi, kecuali…
a. Geometri atau Volume
b. Density atau tonnage factor
c. Striping Ratio
d. Tenor atau kadar
Jawaban : c.
Penjelasan : Factor yang mempengaruhi cadangan dari aspek geologi adalah :
- Geometri atau volume
- Density atau tonnage factor
- Tenor atau kadar
- Lokasi keterdapatan cadangan

9. Yang bukan merupakan tujuan perhitungan cadangan adalah…


a. Menetukan kuantitas dan kualitas
b. Memperkirakan bentuk 3D cadangan dalam ruang sehingga dapat diketahui metode
penambangan dan urutan penambangan
c. Umur tambang
d. Menentukan Batas Kadar / COG (Cut Of Grade)
Jawaban : d.
Penjelasan : Tujuan perhitungan cadangan :
- Menetukan kuantitas dan kualitas
- Memperkirakan bentuk 3D cadangan dalam ruang sehingga dapat diketahui metode
penambangan dan urutan penambangan
- Umur tambang
- Menentukan Batas Kadar / COG (Cut Of Grade)
10. Factor yang mendasari penaksiaran cadangan dianggap penting adalah, kecuali…
a. Penaksiran cadangan memberikan taksiran dari kuantitas dan kualitas dari candangan.
b. Penaksiran cadangan memberikan bentuk dua dimensi dari cadangan.
c. Penaksiran cadangan memberikan batas batas kegiatan penambanga (pit limit).
d. Penaksiran cadangan memberikan jumlah cadangan sehingga dapat menentukan umur
tamabang.
Jawaban : b.
Penjelasan : factor yang mendasari penaksiran cadangan sangat penting :
- Penaksiran cadangan memberikan taksiran dari kuantitas dan kualitas dari candangan.
- Penaksiran cadangan memberikan bentuk tiga dimensi dari cadangan serta distribusi
ruang dari nilainya.
- Penaksiran cadangan memberikan batas batas kegiatan penambanga (pit limit).
- Penaksiran cadangan memberikan jumlah cadangan sehingga dapat menentukan umur
tamabang.
11. Syarat-syarat untuk dapat melaksanakan penaksiran cadangan suatu daerah penambangan
adalah, kecuali…
a. Suatu taksiran harus mencerminkan kondisi geologi dan karakter atau sifat dari
mineralisasi
b. Model candangan yang akan digunakan untuk perancangan harus konsisten dengan
metode penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan
c. Taksiran yang baik harus didasarkan pada data factual yang diolah secara objektif
d. Metode penaksiran yang digunakan tidak haru memberikan hasil yang dapat diuji ulang.
Jawaban : d.
Penjelasan : Syarat-syarat untuk dapat melaksanakan penaksiran cadangan suatu daerah
penambangan adalah :
- Suatu taksiran harus mencerminkan kondisi geologi dan karakter atau sifat dari
mineralisasi.
- Model candangan yang akan digunakan untuk perancangan harus konsisten dengan
metode penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.
- Taksiran yang baik harus didasarkan pada data factual yang diolah secara objektif.
- Metode penaksiran yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau
diverifikasi.
12. Yang bukan merupakan Metode estimasi konvensional…
a. Metode Poligon
b. Metode kriging
c. Metode cross section
d. Metode triangular
Jawaban : b.
Penjelasan : Metode kriging adalah salah satu metode estimasi cadangan block model dengan
cara memakai pendekatan bahwa data yang dianalisis dianggap sebagai suatu realisasi dari
suatu variabel acak, dan keseluruhan variable acak dalam suatu daerah yang dianalisis tersebut
akan membentuk suatu fungsi acak dengan menggunakan model structural variogram atau
kovariogram.
13. Metode yang memanfaatkan garis kontur dalam mengestimasi cadangan adalah…
a. Metode isoline
b. Metode triangular
c. Metode cross section
d. Metode included dan extended
Jawaban : a.
Penjelasan : Metode Isoline adalah metode estimasi cadangan dengan cara menghitung luasan
daerah yang terdapat didalam garis contur.
14. Berikut ini yang merupakan factor yang menyebabkan suatu daerah dikatakan potensial
adalah…
a. Penyebaran batuan yang tidak merata
b. Jumlah cadagan yang besar
c. Lapisan batubara yang tidak merata
d. Terdapat banyak gambut.
Jawaban : b.
Penjelasan : beberapa factor yang menyebabkan suatu daerah dikatakan sangat potensial :
- Penyebaran batuan yang merata
- Jumlah cadangan yang besar
- Lapisan batubara yang tebal
- Kualitas batubara yang baik
15. Longsoran yang biasa terjadi pada lereng dengan batuan yang sudah mengalami pelapukan,
tanah atau batuan yang ikatan antara butirnya relative lemah disebut…
a. Longsoran bidang
b. Longsoran busur
c. Longsoran baji
d. Longsoran guling
Jawaban : b.
Penjelasan : Longsoran busur adalah longsoran yang biasa terjadi pada lereng dengan batuan
yang sudah mengalami pelapukan tanah atau batuan yang ikatan antara butirnya relative
lemah.
16. Berikt ini, keterangan yang benar tentang nilai Fk pada perhitungan kemantapan lereng
adalah…
a. Fk < 1 berarti lereng tidak aman
b. Fk > 1 berarti lereng dalam keadaan stabil
c. Fk = 1 berarti lereng labil
d. Fk > 1 berarti lereng aman
Jawaban : d.
Penjelasan :
- Nilai Fk > 1 berarti lereng aman
- Nilai Fk = 1 berarti lereng dalam keadaan aman
- Nilai Fk < 1 berarti lereng tidak aman / tidak stabil
17. Beberapa factor yang mempengaruhi kemantapan lereng diantaranya adalah. Kecuali…
a. Geometri lereng
b. Struktur geologi
c. Factor waktu
d. Factor teknis
Jawaban : d.
Penjelasan : beberapa factor yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah:
- Geometri lereng
- Sifat fisik dan mekanik tanah/batuan
- Struktur geologi
- Pengaruh air tanah
- Pengaruh gaya – gaya luar
- Kedudukan lereng terhadap bidang perlapisan batuan
- Factor waktu
18. Upacaya untuk mencegah atau mengeluar air yang masuk atau mengenangi suatu daerah
penambangan yang terdapat aktivitas penamabang, adalah pengertian dari…
a. Pemompaan
b. Penirisan tambang
c. Settling pond
d. Sump
Jawaban : b.
Penjelasan : Penirisan tambang adalah upayah unutk mencegah atau mengeluarkan air yang
masuk atau mengenangi suatu daerah penambangan yang terdapat aktivitas penambagan
dengan cara pembuatan drainage/ saluran air, pemompaan, atau pembutan sumur.
19. Berapa persenkah kemiringan jalan angkut tambang biasanya dibuat.?
a. 2%-5%
b. 8 % - 15 %
c. 1 % - 10 %
d. 8 % - 20 %
Jawaban : b.
Penjelasan : jalan angkut tamabang biasanya dibuat dengan kemiringan antara 8 % - 15 %
20. Mengapa rancangan switchback sangat dihindari dalam sebuah perncangan jalan
tambang.?
a. Pembuatan jalan yang rumit
b. Memakan banyak biaya dalam pembuatannya
c. Memperlambat lalu lintas
d. Perawatan jalan yang rumit.
Jawabana : c.
Penjelasan : Rancangan switchback dihindari sebisa mungkin, karena cenderung
memperlambat lalu lintas, juga ban akan lebih cepat aus dan perawatan ban akan lebih besar,
dan factor keamanan.
21. Dalam pembuatan jalan keluar tambang, factor yang paling diperhatikan adalah…
a. Topografi
b. Geologi
c. Kondisi lingkungan
d. Model endapan mineral / batubara
Jawaban : a.
Penjelasan : Topografi merupakan factor yang penting dalam penentuan jalan keluar tambang,
karena akan sulit sekali bagi truck untuk keluar dari pit ke medan yang curam.
22. Jika diketahui lebar truck HD 773D Cat adalah 5,076 m maka berapakah lebar minum jalan
angkut yang harus di buat jika jumlah jalur yang akan dipakai adalah 2 jalur.?
a. 19,76 m
b. 17,77 m
c. 18,15 m
d. 15,77 m
Jawaban : b.
Penjelasan : Lmin = n.Wt + (n + 1) (1/2 x Wt)
= 2(5,076) + (2+1) (1/2 x 5,076)
= 10,152 + 3 (2,537)
= 10, 152 + 7,614 = 17,77 m
23. Dasar perhitungan lebar jalan angkut pada belokan adalah…
a. Lebar truck
b. Panjang juntai truck
c. Jarak dari kedua tepi jalan
d. Lebar jalan angkut pada jalan lurus
Jawaban : c.
Penjelasan : Dasar pehitungan lebar jalan angkut pada belokan adalah :
- Lebar jejak ban
- Lebar juntai alat angkut bagian depan dan belakang pada saat belokan.
- Jarak antara alat angkut pada saat bersimpangan
- Jerak dari keduu tepi jalan
24. Lebar sebuah ban pada kondisi bermuatan dan bergerak pada jalan lurus adalah 0,70 m.
jarak antara kedua pusat ban 3,30 m. pada saat membelok meniggalkan jejak diatas jalan
selebar 0,80 m untuk ban depan dan 1,65 m untuk ban belakang. Bila jarak antara truk sekitar
4,50 m. maka berapakah lebar jalan angkut pada belokan.?
a. 20,25 m
b. 21,75 m
c. 22,85 m
d. 23.00 m
Jawaban : b.
Penjelasan :
Dik. Lebar jejak roda = 3,30 m
Lebar juntai depan = 0.80 m
Lebar juntai belakang = 1,65 m
Jarak antara kendaraan = 4,50 m
Dit. Lebar jalan angkut pada belokan.?
Penyelesaian : Wmin = 2(U + Fa + Fb + Z ) + C
Lebar tepi jalan (Z) =
=
= 2,875
Wmin = 2 (3,30 + 0,80 + 1,65 + 2,875) + 4,50
= 21, 75 m
25. Lebar jalan angkut tambang tergantung pada…
a. Lebar alat angkut
b. Panjang jalan yang akan dibuat
c. Produksi alat muat
d. Lebar tepian jalan
Jawaban : a.
26. Jari jari tikungan jalan angkut tergantung pada..
a. Lebar jalan angkut
b. Jarak poros roda depan dan belakang dan sudut penyimpangan roda depan
c. Kemampuan maneuver alat angkut
d. Tergantung pada skill operato kendaraan
Jawaban : b.
27. Makin besar kecepatan alat angkut pada radius yang besar maka..
a. Superelevasi menjadi kecil
b. Superelevasi menjadi besar
c. Superelevasi tidak berubah
d. Superelevasi tetap
Jawaban : a.
28. Untuk menghindari kecelakaan pada jalan angkut maka…
a. Kondisi tidak aman harus dihindarkan
b. Kecepatan alat angkut dikurangi
c. Produksi alat angkut dikurangi
d. Jumlah alat angkut dikurangi
Jawaban : a.
29. Manakah yang benar…
a. Jarak pandang operator harus sama dengan jarak berhenti alat
b. Jarak pandang operator harus lebih kecil dari jarak berhenti alat
c. Jarak pandang operator harus lebih besar dari jarak berhenti alat
d. Jarak pandang operator tidak berpengaruh pada jarak berhenti alat
Jawaban : b.
30. Rambu lalu lintas jalan angkut ditempatkan pada daerah..
a. Mudah dilihat dan jelas
b. Dekat denga lokasi tambang
c. Pada jalan angkut, mudah dilihat dan jelas
d. Dekat pada pintu masuk jalan tambang
Jawaban : c.

31. Batas kecepatan aman tergantung pada..


a. Kondisi jalan
b. Operator
c. Jarak pandang
d. Kondisi kendaraan, kemampuan kendaraan tersebut untuk dikendalikan, kondisi jalan,
geometri jalan, jarak pandang.
Jawaban : d.
32. Untuk menghindari kecelakan yang mungkin terjadi karena rem blong maka..
a. Dibuat dua jalur pararel
b. Dibuat jalur pengelak dengan arah menaik
c. Dibuat rambu rambu lalu lintas
d. Dibuat pembatas jalan
Jawaban. b.
33. Apabila jalan angkut tambang tidak menerapkan drainase/penirisan maka..
a. Produksi alat angkut sukar tercapai
b. Mengurangi ongkos perawatan
c. Waktu siklus alat angkut menjadi kecil
d. Lokasi tambang akan becek
Jawaban : a.
34. Salah satu tujuan penirisan adalah..
a. Ongkos operasi alat berat meningkat
b. Mencegah erosi pada daerah yang dilindungi
c. Mempermudah pengawasan operasi pengankutan
d. Menampung air yang masuk ke areh tambang
Jawaban : b.
Penjelasan : Tujuan penirisan adalah untuk mencegah erosi pada daerah yang dilindungi dan
mencegah dan mengurangi masuknya air ke dalam areah tambang.
35. Salura penirisan harus selalu dirawat agar..
a. Agar curah hujan menjadi kecil
b. Agar selalu kelihatan rapih
c. Agar tidak mengotori alat angkut
d. Agar air tidak tumpah ke jalan angkut tambang
Jawaban : d.
36. Penempatan saluran penirisan harus..
a. Pada daerah yang stabil, hindari bekas daerah urugan
b. Dimana saja lokasinya
c. Harus dekat dengan sungai
d. Harus di luar aerah tambang
Jawaban : a.
37. Tujuan perkerasan jalan angkut tambang adalah..
a. Agar produksi alat angkut dapat tercapai
b. Agar waktu siklus alat angkut menjadi besar
c. Agar beban yang diterima jalan menjadi kecil
d. Agar jalan terlihat rapi
Jawaban : a.
38. Apabila tanah asli cukup keras menahan beban maka..
a. Lapisan perkerasan tidak diperlukan lagi hanya perlu perawatan jalan
b. Lapisan permukaan dan lapisan fondasi bawah harus ditambahkan
c. Hanya lapisan fondasi bawah perlu ditambahkan
d. Tidak perlu dilakukan perawatan jalan.
Jawaban : a.
39. Lapisan permukaan berfungsi sebagai…
a. Sebagai lapisan peresapan untuk lapisan bawah
b. Sebagai lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh
lapisan lain yang mempunyai daya dukung yang lebih jelek.
c. Sebagai bantalan bagi lapisan fondasi
d. Sebagai lapisan tambahan saja.
Jawaban : b.
40. Menggunakan grafik CBR maka perlu..
a. Data berat kendaraan
b. Data berat kendaraan, lapisan tanah asli
c. Data berat kendaraan dan data data pendukung lainnya
d. Data berat kendaraan dan data operator
Jwabana : c.
41. Factor yang mempengaruhi jalan angkut tambang…
a. Kondisi alat angkut
b. Jenis alat angkut yang digunakan
c. Berat alat angkut
d. Kepadatan lalulintas
Jawaban : d.
Penjelasan : Faktor yang mempengaruhi jalan angkut tambang yaitu :
- Kepadatan lalu lintas
- Sifat fisik dan mekanik
- Daya dukung tanah dasar
42. Lapisan perkerasan jalan angkut tambang terdiri dari..
a. Lapisan permukaan, lapisan pondasi atas, lapisan pondasi tengah, lapisan pondasi bawah
b. Lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah
c. Lapisan permukaan dan lapisan pondasi atas
d. Lapisan permukaan, lapisan pondasi atas, dan lapisan pondasi bawah.
Jawaban : d.
Penjelasan : Lapisan perkerasan jalan angkut tambang terdiri dari : lapisan permukaan, lapisan
pondasi atas dan lapisan pondasi bawah.
43. Tujuan pemasangan rambu rambu keselamatan, kecuali…
a. Pengemudi dan kendaraan itu sendiri
b. Binatang yang ada disekitar jalan angkut
c. Tanda adanya kecelakaan
d. Tanda adanya perempatan, pertigaan.
Jawaban : c.
Penjelasan : tujuan pemasangan rambu rambu keselamatan :
- Untuk pengemudi dan kendaraan itu sendiri
- Bintang yang ada disekitar jalan angkut
- Masyarakat setempat yang biasa menggunakan jalan tambang
- Tanda adanya perempatan, pertigaan, dan persilangan dengan jalan umum
44. Berikut ini ada lokasi tempat dipasang lampu lampu penerangan jalan, kecuali…
a. Tikungan
b. Perempatan atau pertigaan jalan
c. Jembatan
d. Jalur lurus
Jawaban. : d.
Penjelasan : tempat dipasanganya lampu lampu penerangan :
- Tanjakan dan turunan yang curam
- Perempatan dan pertigaan
- Jembatan
- Tikungan
45. Yang bukan factor yang mempengaruhi produktifitas pada pengangkutan..
a. Keadaan jalan pengangkutan
b. Pada saat pengisian material ke alat angkut akan terjadi pertambahan volume material
c. Kemampuan operator dan jumlah alat angkut yang digunakan
d. Kondisi areah sekitar tambang
Jawaban d.
Penjelasan : produktifitas pengangkutan di pengaruhi oleh factor :
- Keadaan jalan pengangkutan
- Kemampuan operator dan jumlah alat yang digunakan
- Volume material pada saat mengisian ke alat angkut.
46. Tinggi jenjang tergantuk dari..
a. Factor keamanan lereng
b. Tinggi pengalian alat gali
c. Skill operator dalam menggunakan alat gali
d. Tinggi maksimum pengalian dari alat gali dan factor keamanan lereng
Jawaban : d.
47. Kegiatan memuat material ke alat angkut adalah…
a. Penggalian
b. Pemuatan
c. Pengangkutan
d. Pembongkaran
Jawaban : b.
48. Kegiatan melepaskan batuan dari batuan induknya adalah..
a. Penggalian
b. Pemuatan
c. Pengangkutan
d. Pembongkaran
Jawaban : d.
49 Kegiatan mengangkut material ke titik dumping atau disposal atau stock pile adalah…
a. Penggalian
b. Pemuatan
c. Pengangkutan
d. Pembongkaran
Jawaban : c.
50. Berikut ini adalah hal terpenting dari perencanaan jalan angkut, kecuali...
a. Kemiringan jalan
b. Ketinggian jalan
c. Panjang jalan
d. Lebar jalan
Jawaban : b.
Penjelasan : hal terpenting dalam perencanaan jalan angkut adalah :
- Lebar jalan
- Kemiringan jalan
- Jari jari tikungan
- Superelevansi
- Cross slope
- Jarak angkut

Soal Pilihan Ganda SKB Sumber Daya Alam

1. Yang termasuk usaha melestarikan alam yaitu ...


a. membuang sampah disungai
b. memelihara hewan ternak
c. menebang hutan sembarangan
d. menangkap ikan dengan racun

2. Kelestarian sumber daya alam menjadi kewajiban ...


a. warga setempat
b. petugas kebersihan
c. kita semua
d. petugas kehutanan

3. Menangkap ikan dengan bahan peledak dapat merusak lingkungan karena ...
a. bahan peledak mematikan ikan-ikan yang kecil
b. bahan peledak menimbulkan bau tak sedap
c. bahan peledak mengubah warna air
d. bahan peledak mengubah kandungan air

4. Makanan yang berasal dari tumbuhan yaitu ...


a. tempe, tahu, kedelai
b. semangka, sayuran, keju
c. tahu, tempe, ikan
d. susu, kedelai, tempe
5. Di Pulau Kalimantan sungai digunakan untuk ...
a. pembangkit listrik
b. pengairan sawah
c. tambak ikan
d. sarana transportasi

6. Berikut yang termasuk kelompok hasil tambang adalah...


a. perak, emas, kayu
b. besi, kayu, mutiara
c. bambu, rotan, kayu
d. emas, perak, besi

7. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ….


a. tumbuhan
b. emas
c. tanah
d. hewan

8. Di bawah ini yang menunjukkan sikap memelihara lingkungan adalah ….


a. menanami hutan yang gundul
b. membuang sampah di sungai
c. menebang pohon secara liar
d. membuang limbah ke laut

9. Kekayaan alam harus kita ….


a. kotori
b. pelihara
c. rusak
d. biarkan

10. Contoh sikap yang merusak hutan adalah ….


a. tidak membakar hutan
b. membuang sampah pada tempatnya
c. menanami hutan yang gundul
d. menebang pohon secara liar

11. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ….


a. air
b. minyak
c. hewan
d. tumbuhan

12. Bahan berikut ini yang berasal dari tumbuhan adalah ….


a. gading
b. benang sutra
c. wol
d. kapuk

13. Bahan dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut ….
a. sumber daya alam
b. kekayaan alam
c. sumber hidup
d. alam sekitar

14. Pengolahan minyak mentah menjadi beberapa campuran produk dinamakan ....
a. pengeboran
b. pemanasan
c. penambangan
d. penyulingan

15. Bahan berikut yang merupakan hasil laut adalah ….


a. kerang, minyak, cumi-cumi
b. ikan, udang, rumput laut
c. pasir, batu, karang
d. pasir, rotan, kerang

16. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ….


a. mutiara, batu bara, minyak bumi
b. emas, perak, batu bara
c. air, hutan, tanah
d. emas, plastik, kuningan

17. Hasil hutan yang digunakan untuk anyaman selain bambu adalah ….
a. pinus
b. karet
c. kayu
d. rotan

18. Bahan berikut ini yang berasal dari hewan adalah ….


a. kapuk
b. kulit
c. kayu
d. kapas

19. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah
tangga adalah ….
a. dahan
b. daun
c. akar
d. kayu

20. Biji gandum merupakan bahan untuk membuat ....


a. cokelat
b. gula
c. nasi
d. roti

21. Keju merupakan hasil olahan ….


a. susu
b. kelapa
c. kemiri
d. minyak

22. Berikut ini yang bukan berasal dari hewan adalah ....
a. jaket kulit
b. bantal kapas
c. telur
d. susu

23. Bahan pembuat kertas berasal dari ....


a. tumbuhan
b. batuan
c. logam
d. hewan

24. Mesin diesel menggunakan bahan bakar ....


a. minyak tanah
b. solar
c. bensin
d. bensol

25. Berikut ini yang bukan merupakan hasil penambangan minyak bumi adalah ....
a. bensin
b. solar
c. minyak tanah
d. minyak goreng

26. Logam yang digunakan untuk membuat perhiasan adalah ....


a. emas
b. tembaga
c. besi
d. aluminium

27. Pasir ditambang di ....


a. gunung
b. pantai
c. laut
d. sungai

28. Porselen dibuat dengan cara menambahkan ... ke dalam tanah liat sebelum dipanaskan.
a. batu
b. pasir
c. besi
d. kapur

29. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah ....


a. tembikar berasal dari tanah liat
b. solar berasal dari minyak bumi
c. minyak bumi berasal dari fosil hewan
d. batu bara berasal dari minyak bumi
30. Kain sutra berasal dari ....
a. bahan tambang
b. tumbuhan
c. hewan
d. mineral

31. Berikut ini tidak termasuk akibat penggundulan hutan adalah ...
a. Pencemaran udara
b. Longsor
c. Erosi tanah
d. Banjir

32. Manfaat ulat sutra bagi manusia adalah ...


a. Sebagai bahan pangan
b. Merusak daun
c. Menghasilkan serat kayu
d. Menghasilkan serat sutra

33. Bahan yang tidak diperlukan dalam pembuatan kertas daur ulang adalah ...
a. Soda kue
b. Koran bekas
c. Kertas bekas
d. Tepung kanji

34. Sumber daya alam adalah ...


a. Segala sesuatu yang ada di hutan
b. Segala sesuatu yang ada di alam
c. Segala sesuatu yang ada di alam dan kita butuhkan
d. Segala sesuatu yang ada di rumah kita

35. Hutan yang gundul disebabkan oleh ...


a. Adanya erosi
b. Pemungutan ranting ranting
c. Penebangan pohon secara liar
d. Datangnya hujan

36. Berikut adalah sumber daya alam dari pertanian ...


a. jagung dan cengkeh
b. rambutan dan anggrek
c. padi dan jagung
d. kopi dan karet
Iklan (Tutup K!ik 2x)

37. Hewan bagi manusia sangat berguna karena dimanfaatkan sebagai ...
a. Perabotan rumah tangga
b. Bahan makanan
c. Bahan listrik
d. Bahan bangunan

38. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ...
a. Hewan
b. Perak
c. Emas
d. Gas alam

39. Manakah yang dapat digunakan sebagai makanan pokok selain padi?
a. ketela
b. mangga
c. telur
d. kubis

40. Berikut ini adalah bahan alam yang tidak hidup, kecuali ....
a. batu bara
b. logam
c. kayu
d. tanah

41. Reboisasi memiliki arti . . . .


a. pelestarian air sungai
b. pelestarian terumbu karang
c. penanaman kembali pohon-pohon
d. pemupukan tanah pertanian

42. Menggunakan sumber daya alam harus dengan ...


a. boros
b. semaunya sendiri
c. seadanya
d. bijaksana

43. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang dapat merusak lingkungan adalah ...
a. Penebangan hutan lindung
b. Penangkapan ikan menggunakan peledak
c. Penangkapan ikan menggunakan racun
d. Penangkapan ikan menggunakan pancing

44. Bahan yang tidak dapat di daur ulang kembali adalah ...
a. Kaleng
b. Minyak bumi
c. Plastik
d. Kertas

45. Berikut ini yang bukan merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan adalah ...
a. Getuk
b. Minyak goreng
c. Nasi
d. Minyak tanah

46. Berikut ini yang tidak termasuk tumbuhan yang digunakan untuk pembuatan obat obatan
adalah ..
a. Kencur
b. Pohon karet
c. Kumis kucing
d. Jahe

47. bahan dari tumbuhan yang digunakan untuk pembuatan tepung terigu adalah ...
a. Biji kapuk
b. Biji sawi
c. Biji gandum
d. Biji kapas

48. Tumbuhan yang dapat dioleh menjadi kain katun adalah ...
a. Tanaman kapas
b. Tanaman kangkung
c. Tanaman padi
d. Tanaman kapuk

49. Kegiatan yang mengubah kapas menjadi benang disebut ...


a. Penumbukan
b. Penenunan
c. Penggilingan
d. Pemintalan

50. Bahan tambang yang dimanfaatkan untuk bahan bakar adalah ...
a. Batubara
b. Perak
c. Tembaga
d. Minyak goreng

Kunci Jawaban Soal Sumber Daya Alam (Pilihan Ganda)


1 B 11 B 21 A 31 A 41 C
2 C 12 D 22 B 32 D 42 D
3 A 13 A 23 A 33 A 43 D
4 A 14 C 24 B 34 C 44 B
5 D 15 B 25 D 35 C 45 D
6 D 16 C 26 A 36 C 46 B
7 B 17 D 27 D 37 B 47 C
8 A 18 B 28 D 38 D 48 A
9 B 19 D 29 D 39 A 49 D
10 D 20 D 30 C 40 C 50 A

Soal Pilihan Ganda SKB Sumber Daya Alam Mineral

1. Di bawah ini yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ...
A. air, hewan, dan tumbuhan
B. air, gas, dan minyak bumi
C. air, tanah, dan batu bara
D. batu bara, hewan, dan air

2. Berdasarkan lingkungannya sumber daya alam dibedakan menjadi 4, kecuali ...


A. sumber daya laut
B. sumber daya hutan
C. sumber daya sungai
D. sumber daya matahari

3. Sumber daya alam yang merupakan paru-paru dunia adalah ...


A. laut
B. hutan
C. gunung
D. lembah

4. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat dari sungai adalah ...
A. sarana transportasi
B. irigasi
C. reboisasi
D. tempat wisata

5. Karena wilayah Indonesia dilewati dua jalur pegunungan dunia, maka di Indonesia terdapat
banyak bahan ...
A. tambang mineral dan logam mulia
B. makanan dan minuman
C. makanan dan batu bara
D. minyak bumi dan minuman
Iklan (Tutup K!ik 2x)

6. Berikut ini yang bukan merupakan pemanfaatan hasil hutan adalah ...
A. penyimpan air
B. penghasil kayu
C. tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan
D. penyimpan sumber makanan

7. Sebelum digunakan, sumber daya alam harus ... terlebih dahulu.


A. didiamkan
B. diolah
C. dihemat
D. disia-siakan

8. Fungsi daerah pegunungan, kecuali ....


A. untuk berjalan-jalan
B. untuk berkemah
C. untuk pendakian gunung
D. untuk membangun hotel

9. Kertas dibuat dari....


A. sellulosa
B. pikosianin
C. xylem
D. floem

10. Untuk menghasilkan nasi yang enak diperlukan berbagai ...


A. teknologi
B. ilmu
C. pengetahuan
D. latihar

11. Berikut ini yang bukan merupakan jenis bahan sandang adalah ...
A. kapas
B. nilon
C. wol
D. sutera

12. Di bawah ini yang merupakan pohon yang banyak digunakan untuk membuat kertas adalah
...
A. pohon jati dan pohon cemara
B. pohon duku dan pohon jati
C. pohon pinus dan pohon cemara
D. pohon pinus dan pohon mangga

13. Kain wol diperoleh dari ...


A. buah pohon randu
B. kapas
C. bulu domba
D. kepompong ulat sutera

14. Kain katun atau cita berasal dari ...


A. kapas
B. nilon
C. sutera
D. wol

15. Di bawah ini bahan yang tidak dapat didaur ulang adalah ...
A. plastik
B. kaca
ORANG LAIN JUGA MEMBUKA :
40 Soal IPA Kelas 4 Semester 1 & Kunci Jawaban (Kurikulum 2013)
60 Soal IPA : Daur Air & Peristiwa Alam + Jawaban (Essay, ...)
50 Soal IPA SD Penggolongan Makhluk Hidup & Jawaban (Pilgan, Essay)
40 Soal Pilihan Ganda : Perubahan Makhluk Hidup & Jawaban (IPA SD)
30 Soal Pilihan Ganda IPA Kelas 4 SD + Jawaban (K13)
C. kertas
D. kayu

16. Bahan yang cocok untuk daerah dingin adalah ...


A. kapas
B. katun
C. wol
D. sutera

17. Berikut ini yang merupakan contoh pemanfaatan teknologi, kecuali ...
A. pengolahan padi menjadi beras
B. pengolahan kayu menjadi kertas
C. pengolahan kapas, wol, dan sutera menjadi kain
D. pengolahan kain perca menjadi kerajinan
18. Bahan yang sangat mudah didaur ulang adalah ...
A. kertas
B. plastik
C. logam
D. kaca
Soal IPA Sumber Daya Alam (SDA) dan Jawabannya,

19. Di bawah ini adalah upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan lingkungan, kecuai ...
A. tidak membuang sampah sembarangan
B. mendirikan cagar alam
C. menanami lahan kosong di pekarangan rumah
D. tidak membunuh burung-burung yang adadi lingkungan rumah

20. Yang merupakan usaha pemerintah untuk melestarikan sumber daya alam adalah ...
A. melakukan reboisasi
B. menebang pohon
C. meracuni sungai
D. membangun pemukiman

Jawaban Soal Pilihan Ganda


1 A 5 A 9 A 13 C 17 D
2 D 6 D 10 A 14 A 18 A
3 B 7 B 11 B 15 D 19 B
4 C 8 D 12 C 16 C 20 A

Soal Essay Sumber Daya Alam


1. Ikan merupakan kekayaan laut yang banyak dimanfaatkan oleh ...
2. Udang, ikan, dan kerang merupakan contoh sumber daya alam yang dapat ...
3. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ...
4. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ...
5. Ikan merupakan sumber daya ... yang sangat bermanfaat
6. Daratan yang banyak ditumbuhi pepohonan adalah ...
7. Wilayah Indonesia dilewati oleh dua jalur peğunungan dunia, yaitu ... dan ...
8. Selulosa banyak terdapat pada batang ...
9. Bahan sutera diperoleh dari ...
10. Bahan yang paling cocok untuk lingkungan tropis adalah bahan ...
11. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan ...
12. Penebangan hutan secara liar dapat merusak kelestarian ...
13. Mengeruk, mengeksploitasi, dan memanfaatkan alam secara berlebihan akan menimbulkan
terjadinya ...
14. Pengolahan kembali bahan yang telah digunakan agar dapat bermanfaat disebut ...
15. Contoh benda yang dapat didaur ulang adalah ...

Soal Uraian Sumber Daya Alam


1. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya alam?
2. Mengapa Negara Indonesia dijuluki zamrud khatulistiwa?
3. Mengapa kita tidak boleh mengambil dan memanfaatkan sumber daya alam yang
berlebihan?
4. Tuliskan 5 cara untuk melestarikan sumber daya alam!
5. Tuliskan 4 bahan yang dapat didaur ulang!
Kunci Jawaban Soal Sumber Daya Alam (SDA)
Jawaban Soal Essay
1. Manusia
2. Diperbarui
3. Sumber daya alam yang tidak dapat dibentuk kembali oleh alam dalam waktu yang singkat
4. Batu bara, minyak bumi, gas
5. Hewani
6. Hutan
7. Sirkum pasifik dan mediterania
8. Berkayu
9. Kepompong ulat sutra
10. Katun
11. Sumber daya alam
12. Lingkungan
13. Bencana
14. Daur ulang
15. Botol plastik

Jawaban Soal Uraian


1. Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia
2. Karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Air, kesuburan tanah, hutan,
hewan, dan bermacam bahan tambang banyak terkandung di Indonesia.
3. Sebab dapat mengganggu kelestarian lingkungan
4. Cara untuk melestarikan sumber daya alam yaitu :
a. Mencegah perburuan liar dan menertibkan aturan tentang larangan membunuh hewan dan
tumbuhan langka
b. Mencegah terjadinya pencemaran air, tanah, dan udara dengan menindak tegas para pelaku
c. Membuat waduk atau bendungan
d. Memuat undang-undang tentang kewajiban pelestarian lingkungan
e. Menggunakan bahan tambang (SDA yang tidak dapat diperbarui) sehemat mungkin dan
mencari penggantinya (subtitusinya)
f. Penebangari hutan dengan cara tebang pilih dan menanam 10 pohon baru untuk tiap 1 pohon
yang ditebang
g. Menjaga kesuburan tanah dengan cara pemupukan (kandang maupun buatan), pembuatan
sengkedan, dan sistem tanam tumpang sari
h. Penanaman kembali lahan-lahan yang telah gundul (reboisasi)
i. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan sebagainya
5. 4 bahan yang dapat didaur ulang antara lain : Bahan yang terbuat dari logam, Kaca, Kertas,
Plastik
Penyebab Kecelakaan Tambang

PENYEBAB SWABAKAR, LEDAKAN GAS, LEDAKAN DEBU PADA BATUBARA

1. Pendahuluan
Swabakar terjadinya api dengan sendirinya tanpa menggunakan nyala api secara langsung
dalam material yang mudah terbakar. Kejadian tersebut biasanya disebabkan karena proses
oksidasi lambat pada kondisi tanpa kehilangan gas.
Suatu ledakan yang berasal dari gas-gas yang ada didalam batubara dan terakumulasi disuatu
tempat sehingga tekanan dan temperature meningkat, yang sangat mudah terjadi proses
pembakaran sempurna jika adanya percikan api. Gas-gas yang dapat meledak antara lain
Methane (CH4), Propane (C3H8), Acetylene (C2h2).
Debu batubara adalah material batubara yang terbentuk bubuk (powder),yang berasal dari
hancuran batubara ketika terjadi pemrosesannya(breaking, blending, transporting, and
weathering). Debu batubara yang dapat meledak adalah apabila debu itu terambangkan di
udara sekitarnya.

2. Latar Belakang
Usaha pertambangan adalah kegiatan yang mempunyai resiko yang sangat besar. Oleh sebab
itu, maka kegiatan ini harus selalu dilakukan dengan penuh perhitungan, sehingga potensi-
potensi resiko tadi tidak menjadi resiko ril (menjadi kenyataan). Pada tambang batubara bawah
tanah, potensi kecelakaan kerja lebih besar bila dibandingkan dengan pada tambang batubara
terbuka. Besarnya potensi kecelakaan kerja itu juga sejalan dengan besarnya kerusakan atau
kerugian yang dapat ditimbulkan oleh kecelakaan kerja itu. Salah satu potensi kecelakaan kerja
pada tambang batubara bawah tanah adalah swabakar, ledakan gas dan debu batubara.
Batubara terbentuk dari tumbuhan purba yang berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia
yang berlangsung selama jutaan tahun. Karena berasal dari material organik yaitu selulosa,
sudah tentu batubara tergolong mineral organik pula. Reaksi pembentukan batubara adalah
sebagai berikut :
5(C6H10O5) —> C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O + 6CO2 + CO
C20H22O4 adalah batubara, dapat berjenis lignit, sub-bituminus, bituminus, atau antrasit,
tergantung dari tingkat pembatubaraan yang dialami. Konsentrasi unsur C akan semakin tinggi
seiring dengan tingkat pembatubaraan yang semakin berlanjut. Sedangkan gas-gas yang
terbentuk yaitu metan, karbon dioksida serta karbon monoksida, dan gas-gas lain yang
menyertainya akan masuk dan terperangkap di celah-celah batuan yang ada di sekitar lapisan
batubara.

Secara teoretis, jumlah gas metan yang terkumpul pada proses terbentuknya batubara
bervolume satu ton adalah 300m3. Kondisi terperangkapnya gas ini akan terus berlangsung
ketika lapisan batubara atau batuan di sekitarnya tersebut terbuka akibat pengaruh alam
seperti longsoran atau karena penggalian (penambangan).

SWABAKAR
1. Pengertian Swabakar
Swabakar (spontaneous combustion) pada gambar 1 adalah terjadinya api dengan sendirinya
tanpa menggunakan nyala api secara langsung dalam material yang mudah terbakar. Kejadian
tersebut biasanya disebabkan karena proses oksidasi lambat pada kondisi tanpa kehilangan gas.
Swabakar batubara merupakan pemanasan dan pembakaran batubara atau material yang
mengandung batubara secara perlahan yang dimulai dengan terserapnya oksigen.
Reaksi sederhana kejadian swabakar batubara adalah:
C + O2 (>5%) -> CO2 (150°F - 200° F)CO2 + C --> CO (212° F - 300° F)

Gambar 1
Swabakar (Spontaneous Combustion)
2. Tahapan Terjadi Swabakar
· Tahap pertama : mula-mula batubara akan menyerap oksigen dari udara secara perlahan-
lahan dan kemudian temperature batubara akan naik.
· Tahap kedua : sebagai akibat temperature naik kecepatan batubara menyerap oksigen dari
udara bertambah dan temperature kemudian akan mencapai 100-1400C
· Tahap ketiga : setelah mencapai temperature 1400C, uap dan CO2 akan terbentu
· Tahap keempat : sampai temperature 2300C, isolasi CO2 akan berlanjut
· Tahap kelima : bila temperature telah berada diatas 3500C, ini berarti batubara telah
mencapai titik sulutnya dan akan cepat terbakar.
3. Penyebab terjadinya Swabakar
Batubara merupakan bahan bakar organik dan apabila bersinggungan langsung dengan udara
dalam keadaan temperature tinggi (misalnya musim kemarau yang berkepanjangan) akan
terbakar sendiri.
Keadaan ini akan dipercepat oleh :
a. Rekasi eksothermal (uap dan oksigen diudara), hal ini yang paling sering terjadi
b. Bacteria
c. Aksi katalis dari benda-benda anorganik
Sedangkan kemungkinan terjadinya terbakar sendiri terutama antara lain :
a. Karbonisasi yang rendah (low carbonization)
b. Kadar belerangnya tinggi (>2%). Ambang batas kadar belerang sebaiknya 1,2%
4. Solusi Pencegahan
Bilamana batubara ditimbun ditempat penimbunan yang tertutup (indoor storage) maka harus
dibuat peraturan agar gudang penyimpanan tersebut bersih dari endapan-endapan debu
batubara, terutama yang ditemukan dipermukaan alat-alat. Dengan demikian maka perlu ada
perawatan yang terus menerus dan konstan.
a. Penyiraman air ke lapisan batubara terbakar untuk mengikat oksigen yang dilakukan dengan
cara menginjeksi air dari atap terowongan di daerah titik api dan flushing air dari permukaan
melalui lubang pemboran ke lapisan batubakar terbakar.
b. Semen grouting untuk menutup pori-pori, cleat, dan retakan yang terdapat pada lapisan
batubara dengan maksud mencegah suplai aliran oksigen.
c. Sealing atap untuk menutup rapat lubang guna mencegah runtuhnya batuan atap.
Apabila tempat penimbunan ini terbuka (outdoor storage) maka sebaiknya dipilihkan tempat
yang rata dan tidak lembab, hal ini untuk menghindari penyusupan kotoran-kotoran
(impurities). Untuk batubara yang berzat terbang tinggi perlu dipergunakan siraman air
(sprinkler). Penyimpanan batubara yang terlalu lama juga membahayakan, paling lama
sebaiknya 1 bulan.

LEDAKAN GAS BATUBARA


1. Pengertian
Suatu ledakan yang berasal dari gas-gas yang ada didalam batubara dan terakumulasi disuatu
tempat sehingga tekanan dan temperature meningkat, yang sangat mudah terjadi proses
pembakaran sempurna jika adanya percikan api. Gas-gas yang dapat meledak antara lain
Methane (CH4), Propane (C3H8), Acetylene (C2h2).
Sebagian besar gas penyebab ledakan adalah metan (CH4). Metan adalah gas ringan dengan
berat jenis 0,558, tidak berwarna, dan tidak berbau. Gas ini muncul secara alami di tambang
batubara bawah tanah sebagai akibat terbukanya lapisan batubara dan batuan di sekitarnya
oleh kegiatan penambangan, maka perlunya suatu alat kontrol serta operator yang memerikasa
kadar methane sebelum pekerja masuk ke area tambang (Gambar 2)

Pembentukan gas methan (CH4) sejalan dengan proses pembatubaraan. Selama proses
pembatubaraan itu gas-gas methan terperangkap dan terkumpul dalam lapisan batubara
(coalseam) dan juga dapat terjebak pada batuan sampingnya. Pada waktu itu terjadi perubahan
daya serapnya terhadap oksigen dan sebaliknya terjadi peningkatan kandungan karbon.

2. Tahapan dan Penyabab Ledakan Gas Metan


Secara umum kebakaran dapat terjadi bila dipenuhi tiga unsur pemicu kebakaran itu, yakni
adanya api, oksigen dan bahan bakar (triangle fire). Sedangkan ledakan dapat terjadi jika ada 5
syarat yang terpenuhi, yakni ada panas (heat), bahan bakar (fuel), udara (oxygen), ruang
terisolasi (confinement), dan ada tahanan (suspension).
1. Terakumulasinya gas methane, bisa diakibatkan ventilasi kurang baik.
2. Gas methane yang terakumulasi didalam udara hingga 5-15% metan dan sekurangnya 12.1%
oksigen, menjadi syarat yang telah terpenuhi untuk meledak.
3. Gas yang telah memenuhi syarat untuk meledak dapat dipicu oleh percikan bunga api, yang
bersumber dari peledakan (blasting), listrik, lampu keamanan, rokok (api), swabakar atau
kebakaran tambang, bunga api gesekan.
Jika ledakan terjadi akan menghasilkan karbon dioksida dan uap air, dimana reaksinya : CH4 +
2O2 = CO2 + 2H2O.
Bila jumlah oksigen berkurang, gas akan terbakar secara tidak sempurna menghasilkan karbon
monoksida (CO) yang sangat beracun, hydrogen (H), dan air (H2O). Reaksi kimianya: CH4 + O2
= CO + H2 + H2O
3. Solusi Pencegahan Ledakan
Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan batubara ini adalah:
1. Pengetahuan dasar-dasar terjadinya ledakan, membahas:
a. Gas-gas dan debu batubara yang mudah terbakar/meledak
b. Karakteristik gas dan debu batubara
c. Sumber pemicu kebakaran/ledakan
2. Metoda eliminasi penyebab ledakan, antara lain:
a. Pengukuran konsentrasi gas dan debu batubara
b. Pengontrolan sistem ventilasi tambang
c. Pengaliran gas (gas drainage)
d. Penggunaan alat ukur gas dan debu batubara yang handal
e. Penyiraman air (sprinkling water)
f. Pengontrolan sumber-sumber api penyebab kebakaran dan ledakan
3. Teknik pencegahan ledakan tambang
a. Penyiraman air (water sprinkling)
b. Penaburan debu batu (rock dusting)
c. Pemakaian alat-alat pencegahan standar.
4. Fasilitas pencegahan penyebaran kebakaran dan ledakan, antara lain:
a. Lokalisasi penambangan dengan penebaran debu batuan
b. Pengaliran air ke lokasi potensi kebakaran atau ledakan
c. Penebaran debu batuan agak lebih tebal pada lokasi rawan
5. Tindakan pencegahan kerusakan akibat kebakaran dan ledakan:
a. Pemisahan rute (jalur) ventilasi
b. Evakuasi, proteksi diri, sistem peringatan dini, dan penyelamatan secara tim.
LEDAKAN DEBU BATUBARA

1. Pengertian
Debu batubara adalah material batubara yang terbentuk bubuk (powder),yang berasal dari
hancuran batubara ketika terjadi pemrosesannya(breaking, blending, transporting, and
weathering). Debu batubara yang dapat meledak adalah apabila debu itu terambangkan di
udara sekitarnya.
Butiran debu batubara yang sangat halus dapat menjadi sumber kebakaran dan ledakan yang
sangat dahsyat dalam tambang batubara bawah tanah. Campuran antara debu batubara
dengan gas atau uap yang mudah terbakar (dalam bentuk awan debu batubara), dapat meledak
bila di sekitarnya ada api atau pijaran bunga api.
Berikut ini dijelaskan secara sepintas masing-masing debu yang ada pada tambang batubara
bawah tanah.
1.1 Debu yang dapat meledak (Explosive dust)
Debu tambang ini dapat menimbulkan ledakan pada tambang bawah tanah. Jenis debu ini
adalah:
1. Debu bijih sulfide
2. Debu pyrite (FeS)
3. Debu batubara.
Debu dapat dihasilkan dari kegiatan seperti Tumbukan, Penghalusan, Penghancuran, dan
Penggerusan. Debu batubara pyrite atau sulfida adalah debu yang dapat meledak diudara
dalam kondisi yang tepat. Terjadinya peledakan debu debu tersebut adalah karena adanya
suatu kenaikan tekanan yang tiba-tiba oleh pembakaran yang dengan cepat dari debu dalam
udara.
1.2 Faktor Utama Ledakan Debu Batubara
1. Besar butiran debu batubara
2. Kualitas batubara
3. Konsentrasi debu Batubara
4. Keberadaan gas metan
2. Terjadi Ledakan Debu Batubara
Peristiwa ledakan debu batubara pada tambang batubara bawah tanah dapat terjadi jika ada
tiga syarat berikut terpenuhi, yakni:
· Ada debu batubara yang beterbangan (awan debu batubara).
· Ada sambaran bunga api.
· Ada oksigen.
Faktor Penyebab Ledakan
1. Konsentrasi debu batubara
· Kandungan zat terbang (volatile matter).
· Ukuran partikel (particle size).
· Kandungan air (water content).
2. Ukuran partikel (particle size)
Debu batubara ukuran partikelnya antara 20 – 40 mesh, tidak dapat meledak dengan sendirinya,
debu batubara dengan partikel sampai 200 mesh akan sangat mudah meledak. Karena
perbedaan kondisi pembentukan batubara, beberapa negara menemukan karakteristik ledakan
debu batubara:
· Inggris: zat terbang 12,5% debu batubara dapat meledak.
· Jerman: zat terbang fresh coal dengan kadar 14% dapat meledak
· Belgia: zat terbang melebihi 15% dapat meledak.
· Jepang: zat terbang melebih 11% dapat meledak
3. Kadar abu (ash content)
Bahaya ledakan debu batubara akan semakin kecil jika pada nya terdapat kandungan abu yang
cukup banyak, (abu melekat ditambah dengan abu dari debu batu) dalam jumlah lebih kurang
50% pencegah kebakaran/ledakan. Biasanya untuk mencegah terjadinya ledakan debu
batubara dapat ditambahkan debu batuan sampai mencapai kadar abunya lebih dari 75%.
4. Kadar air (water content)
Debu batubara yang mengandung air yang banyak tidak akan dapat meledak atau terbakar. Air,
disamping penyerap sulutan api (ignition), juga berfungsi sebagai penyerap panas. Kadar air
sampai 30% dapat mencegah terjadinya ledakan debu batubara itu.
5. Kesegaran (freshness)
Debu batubara segar lebih berbahaya dibandingkan dengan debu batubara yang sudah lama
ada dalam udara terbuka. Debu batubara segar akan lebih mudah meledak karena adanya gas
methan yang masih terperangkap pada butiran debu batubara tersebut.
3. Solusi Pencegahan Ledakan
3.1 Penanganan Debu Batubara
1. Cara pengontrolan munculnya debu batubara
2. Cara pengontrolan terbangnya debu batubar
3. Penanganan debu batubara yang terakumulasi
4. Pencegahan debu batubara dengan pembersihan
5. Memberikan kapur atau air dll yang memiliki sifat tidak terbakar sebagai pencegah ledakan.
3.2 Pengontrolan dan Pengendalian debu
1. Pemasangan Water Spray untuk membasahi debu (gambar 4.1)
2. Pengontrolan debu pada pengangkutan
3. Pengontrolan pada Ore pass
4. Pengontrolan pada Mucking dan Pemuatan
5. Pengontrolan Pada Penggalian (Rod Header)
6. Pengontrolan Udara masuk
7. Damper (peredam) Air & Pasir untuk Peledakan
8. Penyemprotan Air Pada saat Penggalian dan Pengangkutan Material
9. Pengaturan sistem Ventilasi

Ulasan Lengkap

Tentang Status Kerja


Tenaga kerja dengan status kontrak atau tenaga kerja kontrak adalah istilah sehari-hari yang
ditemui dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Kebalikannya disebut pekerja tetap.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”)
mengenal istilah pekerja kontrak sebagai pekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu
(“PKWT”). Sedangkan pekerja tetap disebut sebagai pekerja dengan perjanjian kerja waktu tidak
tertentu (“PKWTT”).[1]

Mana yang lebih baik antara status tenaga kerja kontrak atau tenaga kerja tetap, masih
menimbulkan perdebatan. Untuk para pekerja dengan keahlian tertentu, banyak yang memilih
bekerja dengan status kontrak. Dengan status kontrak, mereka berpikir ada batas waktu
tertentu untuk bekerja. Jika kontrak akan habis, dia dapat berunding ulang tentang besaran
upah dan fasilitas-fasilitas baru yang akan dia dapatkan di dalam kontrak yang baru. Sebaliknya,
jika tidak ada perubahan gaji dan tawaran fasilitas yang lebih bagus, dia akan memilih pekerjaan
di tempat lain yang menjanjikan gaji yang lebih tinggi dan fasilitas yang lebih baik. Mereka tidak
khawatir tentang gaji pensiun karena mereka sudah mengikuti program asuransi pensiun
dengan jumlah pembayaran premi yang besar.
Demikian juga dengan status pekerja tetap. Umumnya calon pekerja lebih memilih bekerja
dengan status pekerja tetap dengan alasan kenyamanan. Dalam artian, yang bersangkutan tidak
perlu repot mencari pekerjaan baru, penghasilan yang didapat relatif stabil, dan ada harapan
untuk mendapat pesangon jika terjadi pemutusan hubungan kerja. Selain itu, pekerja juga
mendapat tunjangan tetap seperti tunjangan hari raya keagamaan, jaminan adanya kenaikan
gaji mengikuti upah minimum regional yang ditentukan pemerintah setempat, pensiun, serta
berbagai alasan lain.

Tetapi perlu diingat bahwa kesepakatan para pihak yang merupakan prinsip utama suatu
perjanjian, juga berlaku di dalam perjanjian kerja.[2] Dengan demikian, sepanjang kedua belah
pihak sepakat, status kerja dengan sistem pekerja kontrak maupun dengan sistem pekerja tetap
adalah sama baiknya.

Kepala Teknik Tambang (KTT)


Bagi dunia pertambangan, Kepala Teknik Tambang (“KTT”) adalah salah satu jenis pekerjaan
yang sangat dikenal.

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara, pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan
umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.

Bidang pertambangan itulah yang membutuhkan para tenaga kerja untuk bekerja. Salah
satunya adalah pekerjaan dengan jabatan atau tugas sebagai KTT.

Definisi KTT diatur dalam Pasal 1 angka 18 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara. KTT adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi
dalam struktur organisasi lapangan pertambangan yang memimpin dan bertanggung jawab atas
terlaksananya operasional pertambangan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang
baik.

Rincian tugas dan tanggung jawab KTT sendiri dapat ditemukan dalam Keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik (“KEPMEN ESDM 1827/2018”). Tugas dan
tanggung jawab KTT terdiri atas:[3]
membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan kaidah teknik pertambangan
yang baik;
mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis;
mengesahkan Penanggung Jawab Operasional (“PJO”);
melakukan evaluasi kinerja PJO;
memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang beroperasi di bawahnya memenuhi
kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
menerapkan standar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
dan seterusnya.

Status Pekerjaan KTT


Jabatan atau kedudukan KTT itu memang sangat tinggi. Tetapi setinggi-tingginya
kedudukannya, tetap saja yang mendudukinya adalah seorang atau beberapa orang pekerja
yang otomatis terikat kepada UU Ketenagakerjaan.
Kembali kepada status pekerjaan KTT di atas, apakah dibuat dengan status PKWT atau PKWTT,
diserahkan kepada kesepakatan antara KTT sebagai pekerja dengan perusahaan yang
mempekerjakannya.

Namun dalam memilih status kerja tersebut hendaknya diperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku mengenai PKWT. PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan
tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu
tertentu, yaitu:[4]
pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling
lama tiga tahun;
pekerjaan yang bersifat musiman; atau
pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang
masih dalam percobaan atau penjajakan.

PKWT tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap. PKWT juga dapat diperpanjang
atau diperbaharui. PKWT yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk
paling lama dua tahun dan hanya boleh diperpanjang satu kali untuk jangka waktu paling lama
satu tahun.[5]

Pengusaha yang bermaksud memperpanjang PKWT tersebut, paling lama tujuh hari sebelum
PKWT berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada pekerja/buruh yang
bersangkutan. Pembaruan PKWT hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu
30 hari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang lama. Pembaruan perjanjian kerja
waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan satu kali dan paling lama dua tahun.[6]

PKWT yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan di atas demi hukum menjadi PKWTT.[7]
Namun demikian, Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 7/PUU-
XII/2014 (hal. 53) telah menyatakan bahwa frasa “demi hukum” dalam ketentuan tersebut
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang tidak dimaknai “Pekerja/buruh dapat meminta pengesahan nota
pemeriksaan pegawai pengawas ketenagkerjaan kepada Pengadilan Negeri setempat dengan
syarat:
Telah dilaksanakan perundingan bipartit namun perundingan bipartit tersebut tidak mencapai
kesepakatan atau salah satu pihak menolak untuk berunding; dan
Telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.”

Kesimpulan
Status KTT sebagai pekerja kontrak atau pekerja tetap tergantung kepada kesepakatan kedua
belah pihak, yaitu KTT sebagai pekerja (buruh) dengan pengusaha pertambangan. Dalam hal ini,
keduanya perlu memerhatikan syarat-syarat PKWT, seperti jangka waktu dan sifat pekerjaan.
SOAL Pengawas Operasional Pertama (POP) Pertambangan

1. Sebutkan 3 (tiga) hak dan 3 (tiga) kewajiban tenaga kerja (termasuk pekerja tambang)
berdasarkan peraturan perundang-undangan ?
Hak pekerja tambang:
• Mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang menjadi kewajiban perusahaan
• Mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memadai
• Menyatakan keberatan kerja kepada atasannya apabila persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja tidak dipenuhi
• Kewajiban pekerja tambang meliputi:
• Mematuhi peraturan K3
• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi dan tata cara kerja yang aman
• Memperhatikan atau menjaga keselamatan dirinya serta orang lain yang mungkin
terkena dampak perbuatannya dan segera mengambil tindakan dan atau melaporkan
kepada pengawas tentang keadaan yang menurut pertimbangannya akan dapat
menimbulkan bahaya
• Menggunakan dan merawat alat-alat keselamatan dan pelindung diri dengan benar
dalam melaksanakan tugasnya
• Memberikan keterangan yang benar apabila diminta keterangan oleh Inspektur
Tambang atau KTT
• Melaporkan setiap kecelakaan atau cidera yang ditimbulkan oleh pekerjaan atau yang
ada hubungannya dengan pekerjaan

2. Sebutkan tugas dan tanggung jawab seorang pengawas operasional yang diatur dalam
Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan kaidah Teknik
Pertambangan yang baik ?
Bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang untuk keselamatan semua pekerja tambang
yang menjadi bawahannya;
Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian;
Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya dan
Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian.

3. Sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018, cidera akibat kecelakaan
tambang digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori, sebutkan ketiga kategori tersebut?
Cidera ringan: Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari dan kurang dari 3 minggu, termasuk hari
minggu dan hari libur;
Cidera berat:
a. Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu
melakukan tugas semula selama lebih dari 3 minggu termasuk hari Minggu dan hari-hari libur;
b. Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap (invalid)
yang tidak mampu menjalankan tugas semula dan
c. Cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami cidera seperti salah satu di bawah ini:
Keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan bawah, lengan atas, paha atau
kaki;
Pendarahan di dalam, atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen;
Luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap
Persedian yang lepas di mana sebelumnya tidak pernah terjadi.
Mati: Kecelakaan tambang mengakibatkan dalam waktu 24 jam terhitung dari waktu terjadinya
kecelakaan tersebut.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahaya dan risiko ? Sebutkan tipe bahaya utama yang
ada di pekerjaan atau area kerja Saudara ?
Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian (cidera pada manusia,
kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar).
Resiko adalah kemungkinan mendapatkan kerugian (cidera pada manusia, kerusakan pada
alat/proses /lingkungan sekitar) dari suatu bahaya.Tipe-tipe bahaya:
Bahan Kimia, contoh: asap, gas, uap,dll.
Bahaya Fisik, contoh: radiasi, temperatur, tekanan, pencahayaan, dll.
Bahaya Biologi, contoh: serangga, binatang buas, dll.
Bahaya Ergonomi, contoh: menarik, mendorong, repetitive motion, dll
Bahaya Psikososial, contoh: intimidasi, trauma, dll
Bahaya Mekanis, contoh: pemotongan, pemboran titik jepit (pinch point), dll.
Bahaya Lingkungan Sekitar, contoh: kemiringan, permukaan tidak rata atau licin, cuaca buruk,
dll.
Bahaya Tingkah Laku, contoh: kurang keahlian, terlalu merasa percaya diri, tidak perduli, dll
Bahaya Kelistrikkan, contoh: pemasangan kabel, penyambungan tahanan pembumian
(grounding system), panel listrik, saklar, dll.

5. Bahaya – bahaya yang diidentifikasi harus dilakukan pengendalian secara tepat. Sebutkan
dan jelaskan cara – cara yang dilakukan dalam hirarki pengendalian bahaya (hirarki kontrol
bahaya) yang Saudara ketahui secara berurutan ?

1. Hirarki pengendalian adalah sebagai berikut:


a. Primary Control Methods/Engineering Control
Rekayasa engineering merupakan pengendalian yang ditujukan langsung pada hazard-nya
sehingga menjadi paling efektif. Ketika hazard telah dikendalikan, maka pekerja yang ada dapat
bekerja aman.
Pengendalian dengan rekayasa engineering meliputi modifikasi/perubahaan peralatan dan
pabrik (plant), mengunci sumber energi (lock out), mengurangi penggunaan zat berbahaya, dan
lain sebagainya.

Related
Standart Jalan Tambang KepMen 1827-K-30-MEM-2018
Peran Pengawas Pertambangan
b. Secondary Control Methods/Administrative Control
Variasi proses manajemen dapat untuk mengendalikan pengaruh bahaya seperti: pemilihan
staff, pembatasan jam kerja, program pemeliharaan, prosedur pembelian.

c. Tertiary Control Methods/works Practice


Pengendalian tersebut meliputi praktek-praktek kerja yang sesuai dalam bentuk prosedur yang
tepat dan pelatihan (training) untuk memastikan bahwa para pekerja mengetahui bagaimana
mengenal dan menghindari bahaya.

d. Alat Pelindung Diri (APD)


APD dipilih sebagai suatu langkah terakhir dalam pengendalian bahaya. Pengandalian ini tidak
efektif karena ditujukan kepada pekerja dan bukan kepada hazard-nya. Jenis-jenis APD meliputi
Safety Helmet (Kepala), Face shield (Muka); Safety glass/goggles (Mata), Ear plug/ear muff
(Telinga), Safety gloves (Tangan), Safety shoes (Kaki), dan apron (Tubuh).
Selain hirarki pengendalian yang disebutkan di atas, banyak buku-buku keselamatan dan
kesehatan kerja atau perusahaan pertambangan menetapkan hirarki pengendalian sebagai
berikut:
Eliminasi
Substitusi
Engineering Control
Administratif Control
Alat Pelindung Diri
Ada juga yang menyatakan hierarcy pengendalian terdiri atas:
Elimination
Substitution
Engineering/Redesigning
Isolation
Monitoring
Administrative
Education & Training
Work Practice
Maintenance
Alat Pelindung Diri

6. Sebutkan 5 (lima) objek inspeksi / pengamatan ?


Melihat atas, bawah, depan, dan belakang
Mendengarkan suara asing/aneh
Mencium bau yang asing/aneh
Meraba temperatur atau permukaan
Merasakan getaran

7. Pada saat melakukan inspeksi pada suatu area kerja, Saudara melihat seorang karyawan
sedang menggunakan perkakas tangan. Untuk memastikan pekerjaan itu aman, ada
beberapa aspek dari peralatan yang harus diperiksa. Sebutkan tiga aspek dari peralatan yang
harus diperiksa ?
Apakah perkakas tangan yang digunakan sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Apakah perkakas tangan sudah dipergunakan dengan benar
Apakah perkakas tangan yang digunakan aman kondisinya

8. Pada saat melakukan inspeksi di lapangan, Saudara melihat pekerja sedang bekerja tanpa
menggunakan APD. Apa yang Saudara lakukan terhadap pekerja tersebut ?
Menghentikan pekerjan yang sedang dilakukan pekerja dengan aman.
Menanyakan mengapa tidak memakai APD.
Menjelaskan pentingnya penggunaan APD
Menginstruksikan agar pekerja menggunakan APD
Menginstruksikan pekerja untuk melanjutkan pekerjaannya setelah APD digunakan.tal

9. Dalam pembuatan laporan inspeksi, temuan yang seperti apakah yang harus mendapat
perhatian lebih dan mendapatkan tanda khusus ?
Temuan bahaya yang dapat mengakibat cidera serius
Temuan dengan tingkat resiko tinggi bahkan sampai fatal
Temuan dengan klasifikasi bahaya A atau mati

10. Sebutkan tujuan investigasi kecelakaan ? Dan kecelakaan tambang yang bagaimanakah
yang harus dilaporkan sesegara mungkin oleh KTT kepada KAIT ?
Tujuan investigasi kecelakaan adalah mencari fakta-fakta dan penyebab kecelakaan sehingga
dapat diambil tindakan pencegahan, agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.
Kecelakaan tambang yang harus dilaporkan sesegara mungkin oleh KTT kepada KAIT adalah
kecelakaan tambang berakibat cidera berat atau mati.

11. Kecelakaan terjadi karena ada penyebabnya dan penyebab kecelakaan dapat dihilangkan.
Apa penyebab langsung kecelakaaan ? Sebutkan dan beri contoh penyebab langsung
kecelakaaan yang kemungkinan ada di area / tempat kerja Saudara ?
Penyebab langsung terjadinya kecelakaan adalah tindaan tidak aman dan kondisi tidak aman.
Contoh-contoh tindakan tidak aman:
Mengoperasikan alat tanpa ijin
Mengoperasikan alat diluar batas kecepatan maximum
Menggunakan alat yang tidak lengkap
Menggunakan alat yang rusak
Tidak memakai APD
Merokok di tempat terlarang
Bekerja dengan posisi tidak benar
Bekerja di bawah pengaruh alkohol
Penggunaan alat yang tidak tepat
Terlalu memforsir tenaga
Tidak mengikuti prosedur kerja mengabaikan perintah/peraturan/larangan

12. Apabila terjadi kecelakaan, seorang pengawas harus segera datang ke lokasi kecelakaan
dan melaksanakan tanggap darurat. Apa yang harus dilakukan pengawas dalam tanggap
darurat kecelakaan ?
Lakukan pengendalian pada tempat kejadian
Pastikan pertolongan pertama dan panggilan untuk pelayanan darurat
Lakukan pengendalian terhadap potensi kecelakaan kedua/ lanjutan yang mungkin timbul
Identifikasi sumber dari fakta-fakta, dan keterangan yang ada di tempat kecelakaan
Lindungi fakta-fakta dari perubahan, penggantian atau pemindahan
Investigasi untuk menentukan potensi kerugian, cidera dan kerusakan
Pemberitahukan kepada manager/ atasan yang terkait.

13. Suatu kecelakaan di pertambangan dapat dikatagorikan sebagai kecelakaan tambang


apabila memenuhi 5 kriteria. Sebutkan 5 (lima) kriteria kecelakaan tambang ?
Benar-benar terjadi;
Mengakibatkan cedera pada pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh Kepala Teknik
Tambang.
Akibat kegiatan usaha pertambangan.
Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat bagi orang yang
diberi izin dan
Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek.

14. Jelaskan kerugian dan biaya yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan tambang!
Kerugian dari kecelakaan tambang diantaranya biaya kecelakaan, kerusakan peralatan, cidera
pada karyawan, dampak lingkungan, image perusahaan,dll.
Biaya kecelakaan tambang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung, yang jumlahnya
diibaratkan seperti gunung es, dimana biaya langsung sebagai bongkahangunung es di atas
permukaan laut, sedangkan biaya tidak langsung sebagai bongkahan yang berada dibawah
permukaan laut yang tidak terlihat namun jumlahnya jauh ebih besar.
Biaya langsung meliputi biaya ganti rugi pengobatan/ perawatan asuransi, perbaikan asuransi,
perbaikan peralatan yang rusak, kompensasi terhadap korban/keluarga korban, biaya
pemeriksaan dll. Biaya tidak langsung meliputi biaya terhentinya produksi, upah korban yang
tidak bekerja, biaya lembur karyawan yang melakukan penyelidikan kecelakaan, biaya latihan
pekerja baru.

15. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dibuat JSA ? Sebutkan
langkah-langkah pembutan JSA tersebut ?
Pekerjaan yang harus dibuatkan JSA adalah pekerjaan yang kritis yaitu tugas baru atau
pekerjaan yang memiliki peluang, kekerapan, dan keparahan kecelakaan yang tinggi.
Langkah-langkah pembuatan JSA:
Memilih pekerjaan (kritis)
Menguraikan tahapanya
Mengidentifikasi bahaya
Mengendalikan bahaya

16. JSA yang sudah dibuat dapat digunakan untuk beberapa tujuan. Sebutkan 5 (lima) hal
penggunaan JSA tersebut ?
JSA dapat digunakan untuk:
Orientasi pekerja/tugas baru
Pelatihan pengawas baru
Observasi tugas terencana
Bahan safety talk /pertemuan K3
Bahan investigasi kecelakaan
Instruksi tugas yang benar
Pelatihan ketrampilan

17. Jelaskan apa yang dimaksud dengan safety talk / tool box meeting ? Bagaimana agar dapat
melaksanakan safety meeting dengan baik ?
Safety talk/tool box meeting adalah pertemuan antara pengawas dengan anak buahnya
membahas pekerjaan yang akan dilakukan dan bagaimana melakukan pekerjaan tersebut
dengan aman.
Safety talk/tool box meeting dilakukan di awal shift karena untuk memastikan pekerja
memahami apa yang harus dikerjakan dan bagaimana melakukan pekerjaan tersebut dengan
aman.

18. Apa yang harus dilakukan seorang pengawas agar tanggung jawabnya menjadi terukur
(akuntabel) ?
Yang harus dilakukan pengawas agar menjadi pengawas yang accountable adalah:
Merinci tahapan pekerjaan pengawasan K3 yang akan dilaksanakan
Membuat jadwal pengawasan dengan baik
Menentukan waktu/lamanya pengawasan
Membuat petunjuk (guidelines) pengawasan
Menentukan aspek atau bagian yang wajib diperiksa (Check list) Menentukan daerah yang akan
diawasi
Mengevaluasi kuantitas pengawasan, daftar hadir dan presentase ketaatan terhadap K3
Menentukan siapa yang bertanggung jawab melakukan pengawasan
Menentukan standar evaluasi
Membuat laporan dan arsip
19. Jelaskan potensi dampak lingkungan akibat kegiatan pertambangan serta komponen
lingkungan yang terkena dampaknya !
Pencemaran air
Pencemaran udara
Perubahan iklim mikro
Pencemaran tahan
Perubahan bentang alam
Perubahan fungsi lahan atau tanah
Perubahan ekosistem

20. Jelaskan pelaksanaan pengelolaan limbah di kegiatan pertambangan anda !


Pengolahan limbah air asam tambangan dengan setting pond
Pengelolaan limbah oli bekas dengan oil trap
Pengelolaan limbah B3 dengan pemisahan TPS
Pengelolaan kualitas udara
Pengelolaan pencemaran tanah dengan proses pengkapsulan, dll
Pengertian, Jenis, Asas dan Tahapan Pertambangan

Apa itu Pertambangan?


Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan
dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pasca tambang (Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI, 1990), pengertian menambang adalah menggali
(mengambil) barang tambang dari dalam tanah. Sedangkan menurut Supramono (2012),
pertambangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan penggalian ke dalam tanah (bumi) untuk
mendapatkan sesuatu yang berupa hasil tambang.

Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, diluar
panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. Mineral yaitu senyawa organik yang terbentuk di
alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabunganya yang
membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Pertambangan batubara adalah
pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan
batuan aspal.

Industri pertambangan sebagai industri hulu yang menghasilkan sumber daya mineral dan merupakan
sumber bahan baku bagi industri hilir yang diperlukan oleh umat manusia di seluruh dunia. Sektor
pertambangan merupakan sektor yang strategis, selain itu bagi daerah yang kaya sumber daya
alamnya, pertambangan merupakan tulang punggung bagi pendapatan daerah tersebut
(Djajadiningrat 2007).

Jenis-jenis Pertambangan
Berdasarkan sistem penambangan yang dilakukan, pertambangan dibagi menjadi dua jenis, yaitu
(Sudrajat, 2010):
Tambang terbuka (surface mining). Pemilihan sistem tambang terbuka biasanya diterapkan untuk
bahan galian yang keterdapatannya relatif dekat dengan bumi. Sebelum melakukan penggalian atau
pengambilan bahan galian, terlebih dahulu harus melakukan pekerjaan-pekerjaan pendahuluan
seperti; pembersihan rencana tambang (land clearing), pengupasan tanah penutup (over burden) dan
penggalian atau pembongkaran bahan galian (digging).
Tambang bawah tanah (underground mining). Pemilihan metode penambangan dengan sistem
tambang bawah tanah (underground mining), sangat ditentukan oleh beberapa faktor teknis kondisi
geologi bahan galian yang akan ditambang dan faktor pendukung lainnya.

Berdasarkan pengurusan izin usaha pertambangan yang dilakukan, pertambangan dibagi menjadi
menjadi tiga jenis, yaitu (Sulto, 2011):

Bahan galian strategis golongan A, terdiri dari: minyak bumi, aspal, antrasit, batu bara, batu bara
muda, batu bara tua, bitumen, bitumen cair, bitumen padat, gas alam, lilin bumi, radium, thorium,
uranium, dan bahan-bahan galian radio aktif lainnya (antara lain kobalt, nikel dan timah).
Bahan galian vital golongan B, terdiri dari: air raksa, antimon, aklor, arsin, bauksit, besi, bismut, cerium,
emas, intan, khrom, mangan, perak, plastik, rhutenium, seng, tembaga, timbal, titan/titanium,
vanadium, wolfram, dan bahan-bahan logam langka lainnya (antara lain barit, belerang, berrilium,
fluorspar, brom, koundum, kriolit, kreolin, kristal, kwarsa, yodium, dan zirkom).
Bahan galian golongan C, terdiri dari; pasir, tanah uruk, dan batu kerikil.
Berdasarkan jenis komoditas tambang yang diusahakan, pertambangan dibagi menjadi empat jenis,
yaitu (UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara):
Mineral radioaktif. Mineral radioaktif adalah mineral yang mengandung elemen uranium dan thorium.
Mineral radioaktif dibagi menjadi lima macam yaitu radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan
galian radio aktif lainnya.
Mineral logam. Mineral logam merupakan mineral yang tidak tembus pandang dan dapat menjadi
penghantar panas dan arus listrik. Mineral logam dibagi menjadi 59 macam yaitu litium, berilium,
magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangan, platina,
bismuth, molybdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimony,
kobalt, tantalum, cadmium, gallium, indium, yytrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium,
zirconium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium,
neodymium, hafnium, scandium, alumunium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium,
selenium, telluride, strontium, germanium dan zenotin.
Mineral bukan logam. Mineral bukan logam dibagi menjadi 40 macam yaitu intan, korundum, grafit,
arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriorit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika,
magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolite, kaolin, feldspar, bentonit, gypsum, dolomite,
kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zircon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu
gamping.
Batuan dan batubara. Batuan adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi, yang bukan
logam. Batuan dibagi menjadi 47 macam yaitu pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah
diatome, tanah serap, slare, granit, granodiorit, andesit, garbo, periodit, basalt, trakhit, leusit, tanah
liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan,
gamet, giok, agat, diorite, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu
kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, sirtu, tanah, urukan tanah setempat,
tanah merah, batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam
atau unsur mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Batuan dibagi menjadi 4 macam yaitu bitumen padat, batuan aspal, batubara dan gambut.

Asas-asas Pertambangan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
terdapat empat asas yang berlaku dalam penambangan mineral dan batubara, yaitu:

a. Manfaat, Keadilan, dan Keseimbangan


Asas manfaat dalam pertambangan adalah asas yang menunjukkan bahwa dalam melakukan
penambangan harus mampu memberikan keuntungan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Asas keadilan adalah dalam melakukan
penambangan harus mampu memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional
bagi seluruh warga negara tanpa ada yang dikecualikan. Sedangkan asas keseimbangan adalah dalam
melakukan kegiatan penambangan wajib memperhatikan bidang-bidang lain terutama yang berkaitan
langsung dengan dampaknya.

b. Keberpihakan kepada Kepentingan Negara


Asas ini mengatakan bahwa di dalam melakukan kegiatan penambangan berorientasi kepada
kepentingan negara. Walaupun di dalam melakukan usaha pertambangan dengan menggunakan
modal asing, tenaga asing, maupun perencanaan asing, tetapi kegiatan dan hasilnya hanya untuk
kepentingan nasional.

c. Partisipatif, Transparansi, dan Akuntabilitas


Asas partisipatif adalah asas yang menghendaki bahwa dalam melakukan kegiatan pertambangan
dibutuhkan peran serta masyarakat untuk penyusunan kebijakan, pengelolaan, pemantauan, dan
pengawasan terhadap pelaksanaannya. Asas transparansi adalah keterbukaan dalam
penyelenggaraan kegiatan pertambangan diharapkan masyarakat luas dapat memperoleh informasi
yang benar, jelas dan jujur. Sebaliknya masyarakat dapat memberikan bahan masukan kepada
pemerintah. Sedangkan asas akuntabilitas adalah kegiatan pertambangan dilakukan dengan cara-cara
yang benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada negara dan masyarakat.

d. Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan


Asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah asas yang secara terencana mengintegrasikan
dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya dalam keseluruhan usaha pertambangan mineral dan
batubara untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa mendatang.

Tahapan Aktivitas Petambangan


Menurut Latupono (2005), terdapat empat tahap aktivitas penambangan modern saat ini, yaitu
sebagai berikut:
Prospecting, bertujuan untuk mencari bahan tambang yang mempunyai nilai jual (mineral logam atau
non logam).
Exploration, bertujuan untuk mendeterminasi keakuratan cadangan bahan tambang. Pada tahap ini
dilakukan studi kelayakan.
Development, merupakan tahap pembukaan deposit bahan tambang untuk tahap selanjutnya yaitu
produksi, pada tahap ini dilakukan: a) penghentian kegiatan jika pada tahap 2 (tahap eksplorasi) tidak
layak tambang; b) studi dampak lingkungan, teknologi yang sesuai, serta perizinan; c) konstruksi akses
jalan dan sistem transportasi; d) penentuan lokasi pabrik dan fasilitas konstruksi; e) pembukaan lahan
bahan tambang.
Eksploitation, merupakan tahap produksi bahan tambang.
Tahapan kegiatan Pertambangan :
Prospecting (Penyelidikan Umum)
Exploration (Peninjauan / pengambilan sampel)
Evaluation (Studi Kelayakan)
Mine Plant Design Finance (Perencanaan Tambang)
Development (Persiapan / Konstruksi)
Exploitation (Penambangan)
Pengolahan / Metalurgi
Pemasaran
Mine Closer (Reklamasi)
Tahapan kegiatan Pertambangan :
Gali / Pembongkaran (Loosening)
Muat / Pemuatan (Loading)
Angkut / Pengangkutan (Hauling)
Hasil-hasil pertambangan secara umum :
Logam : Ni, Cu, Fe, Zn, Al, Ar
Logam dan batu mulia : Au, Ag, Pt, Intan, Topaz
Mineral mineral industri : Batu gamping, Tanah Liat, Pasir Kuarsa, Gipsum, Kaolin, dan Sulfur
Batu bangunan / Hias : Marmer, Andesit, Granit, Asbes
Bahan bakar : Minyak dan Gas Bumi, Batubara dan Uranium

Pembagian bahan galian :


Golongan A (Strategis)
Strtegis untuk pertahanan dan keamanaan, seperti Batubara, Nikel, Aspal, Gas Bumi, Uranium,
Radium, Timah, Antrastite, Cobalt, dan Bahan-Bahan Radioktif lainnya.
Golongan B ( Vital )
dapat menjamin hajat hidup orang banyak, seperti Besi, Mangan, Crom, Bauksit, Tembaga, Timbal,
Emas, Intan, Perak, Platina, Air Raksa, Sulphur, Brom, Korundum, dll.
Golongan C ( Untuk Industri dan Bangunan)
Seperti Batu Gamping, Pasir, Gypsum, Talk, Asbes, Pasir, Kuarsa, Kaolin dan Bentonit

BERIKUT PENGERTIAN PERTAMBANGAN MENURUT UU MINERBA NO.4 TAHUN 2009


Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka


penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang.

2. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki


sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya
yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.

3. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara


alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.

4. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa


bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.
5. Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di
dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.

6. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau


batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.

7. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan.

8. IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan
umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.

9. IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi
untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.

10. Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.

11. Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk
melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

12. IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan
umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

13. IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi
untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

14. Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi
regional dan indikasi adanya mineralisasi.

15. Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari
bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

16. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha
pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang.

17. Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi,
penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.

18. Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas
operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.

19. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau
batubara dan mineral ikutannya.
20. Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu
mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

21. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau
batubara dari daerah tambang dan atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat
penyerahan.

22. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau
batubara.

25. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang selanjutnya disebut amdal, adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.

26. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.

27. Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya disebut pascatambang, adalah kegiatan terencana,
sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah
penambangan.

28. Pemberdayaan Masyarakat adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baik
secara individual maupun kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya.

29. Wilayah Pertambangan, yang selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang memiliki potensi
mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang
merupakan bagian dari tata ruang nasional.

Tahapan Kegiatan Pertambangan

1. Penyelidikan Umum (Prospeksi)


Prospeksi merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian, atau penemuan endapan mineral
berharga yang bertujuan untuk menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan
galian yang memberikan harapan untuk diselidiki lebih lanjut.

Metode prospeksi antara lain; tracing float, dan pemetaan geologi dan bahan galian.
Metode tracing float digunakan terutama pada anak sungai, yang lebih mudah dilakukan
pada musim kemarau. Metode ini dilakukan untuk mencari atau menemukan float bahan
galian yang diinginkan, yang berasal dari lapukan zone mineralisasi yang melewati
lereng buki! atau terpotong anak sungai dan terhanyutkan oleh aliran sungai. Dengan
melakukan tracing float dari hilir ke hulu sungai, diharapkan ditemukan zone mineralisasi
yang tersingkap pada arah hulu sungai. Pada metode ini litologi setempat sebagian
besar sudah diketahui.

Metode pemetaan geologi dan bahan galian dilakukan apabila litologi setempat pada
umumnya tidak diketahui, atau diperlukan data yang rinci lagi.

2. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi atau setelah endapan
suatu bahan galian ditemukan yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang
endapan bahan galian yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar)
endapan bahan galian serta karakteristik fisik dari endapan bahan galian tersebut.

Selain untuk mendapatkan data penyebaran dan ketebalan bahan galian, dalam kegiatan
ini juga dilakukan pengambilan contoh bahan galian dan tanah penutup. Tahap
eksplorasi ini juga sangat berperan pada tahap reklamasi nanti. Melalui eksplorasi ini kita
dapat mengetahui dan mengenali seluruh komponen ekosistem yang ada sebelumnya.

Metode eksplorasi

Setelah diketahui terdapat bahan galian di suatu daerah dalam kegiatan prospeksi, maka
dilakukanlah eksplorasi dengan metode atau cara antara Iain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penyebaran secara lateral dan vertikal dapat dilakukan dengan cara
membuat parit uji, sumur uji, pembuatan adit dam pemboran inti.
2. Untuk mengetahui kualitas bahan galian, diambil contoh bahan galian yang berasal
dari litik percontohan dan dianalisis di laboratorium.
3. Pada beberapa jenis bahan galian juga dapat dilakukan beberapa penyelidikan
geofisik seperti seismic, SP, IP dan resistivity.
4. Setelah titik percontohan yang dibuat dianggap cukup memadai untuk mengetahui
penyebaran lateral dan vertikal bahan galian, maka dibuat peta penyebaran cadangan
bahan galian dan dilakukan perhitungan cadangan bahan galian.
5. Selain dari itu, kadang-kadang diperlukan analisis contoh batuan yang berada di
lapisan atas atau bawah bahan galian untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan
keteknikannya.
6. Tahapan Eksplorasi
Tahapan eksplorasi secara umum ada dua, yaitu eksplorasi awal atau pendahuluan dan
eksplorasi detil‘ Penjelasan tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut,

Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang diperlukan masih kecil
sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi pendahuluan juga berskala kecil 1
: 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini
adalah:

Studi Literatur.

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan
peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-
laporan temuan d||,, lalu dipilih daerah yang akan di survei.

Setelah pemilihan lokasi, ditentukan langkah berikutnya yaitu; studi faktor geologi
regional dan provinsi metalografi dari peta geologi regional. Hal ini penting dilakukan
untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian
dipengaruhi dan tergantung pada proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-
tandanya dapat dilihat di lapangan.

Survei dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, make survei dan
pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta
topografi skala 1:50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan
pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi,
maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk
mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan
mengambil contoh dari singkapan-singkapan yang penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batu bara (sasaran
langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi
lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya.
Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti
kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-landa alami seperti bukit, lembah,
belokan sungai, jalan, kampung, dll, Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi
atau dibuat baru (peta singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat
penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi
hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan contoh dengan cara acak,
pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan
dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta
(dengan bantuan alat ukur, theodolit, BTM, dll.).

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran
mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah
survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau daerah
tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi
selanjutnya.

Tahap Eksplorasi Detail

ARTIKEL PILIHAN

Review Mobil Hiace Tahun 2020


Pelajar Indonesia temukan cara pulihkan diabetes secara permanen!
Herbal Glucoactive

Informasi Seputar Kopi Loyalty, Pilihan Paket, dan Keuntungannya

Murid Jakarta temukan cara lenyapkan bb 30 kg 2 minggu


Slimgard

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada


mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White,
1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat
(rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan
data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan),
penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari samping yang rapat
tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan
yang kecil (<20%), sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang dibuat
menjadi lebih teliti dan risiko dapat dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan,
dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai
kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan
sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau
kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi
bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.

Studi Kelayakan

Merupakan tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang dilakukan sebelumnya
sebagai penemu apakah kegiatan penambangan endapan bahan galian tersebut layak
dilakukan atau tidak. Dasar pertimbangan yang digunakan meliputi pertimbangan teknis
dan ekonomis dengan teknologi yang ada pada saat ini, dan dengan memperhatikan
keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan hidup. Bila tidak atau belum layak maka
data tersebut diarsipkan.

Lihat video eksplorasi tambang oleh Freeport di Papua Indonesia

3. Perencanaan Tambang
Perencanaan tambang akan dilakukan apabila sudah ditemukan cadangan bahan galian
yang sudah layak untuk ditambang, dengan tingkat cadangan terukur. Seperti kita
ketahui bahwa cadangan itu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

• Pertama, cadangan terukur merupakan cadangan dengan tingkat kesalahan maksimal


20% dan pada cadangan terukur ini telah dilakukan pengeboran untuk pengambilan
sampel.
• Kedua, cadangan terindikasi, merupakan cadangan dengan bahan galian dengan
tingkat kesalahan 40% dan belum ada dilakukan pengeboran.
• Ketiga, cadangan tereka, merupakan cadangan dengan tingkat kesalahan 80% dan
belum dilakukan pengeboran. Apabila tahap telah sampai pada tahap perencanaan
tambang. Berarti cadangan bahan galiannya telah sampai pada tingkat cadangan
terukur.
Perencanaan tambang dilakukan untuk merencanakan secara teknis, ekonomi dan
lingkungan kegiatan penambangan, agar dalam pelaksanaan kegiatannya dapat
dilakukan dengan baik, aman terhadap lingkungan.

4. Persiapan/Konstruksi (Development)
Persiapan/konstruksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas
penambangan sebelum operasi penambangan dilakukan. Pekerjaan tersebut seperti
pembuatan akses jalan tambang, pelabuhan, perkantoran, bengkel, mes karyawan,
fasilitas komunikasi dan pembangkit listrik untuk keperluan kegiatan penambangan,
serta fasilitas pengolahan bahan galian.

5. Penambangan(Eksploitasi)
Penambangan bahan galian dibagi alas tiga bagian yaitu tambang terbuka, tambang
bawah tanah dan tambang bawah air. Tambang terbuka dikelompokkan atas quarry strip
mine, open cut, tambang alluvial, dan tambang semprot. Tambang bawah tanah
dikelompokkan atas room and pillar, longwall, caving, open stope, supported stope, dan
shrinkage. Sistem penambangan dengan menggunakan kapal keruk dapat
dikelompokkan menjadi tambang bawah air, walaupun relatif dangkal.

Metode tambang terbuka

Pengertian tambang terbuka secara umum adalah kegiatan penambangan bahan galian
yang berhubungan langsung dengan udara luar. Terdapat tahapan umum dalam
kegiatan penambangan terbuka yaitu pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk dan
menyimpannya di tempat tertentu, pembongkaran dan penggalian tanah penutup
(overburden) dengan menggunakan bahan peledak atau pun tanpa bahan peledak dan
memindahkannya ke disposal area, penggalian bahan galian atau eksploitasi, dan
membawanya ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan serta melakukan reklamasi lahan
bekas penambangan.

Tambang Bawah Tanah


Pengertian tambang bawah tanah secara umum adalah tambang yang tidak
berhubungan langsung dengan udara luar. Terdapat beberapa tahapan dalam tambang
bawah tanah yaitu, pembuatan jalan utama (main road), pemasangan penyangga
(supported), pembuatan lubang maju untuk produksi, ventilasi, drainase, dan fasilitas
tambang bawah tanah lainnya. Setelah itu melakukan operasional penambangan bawah
tanah dengan atau tanpa bahan peledak dan kemudian membawa bahan galian
ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan.

Tambang bawah air

Pengertian tambang bawah air adalah metode penambangan di bawah air yang
dilakukan untuk endapan bahan galian alluvial, marine dangkal dan marine dalam.
Peralatan utama penambangan bawah air ini ialah kapal keruk.

6. Pengolahan/Metalurgi
Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah terlebih dahulu
di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh tercampurnya pengotor
bersama bahan galian, perlunya spesifikasi tertentu untuk dipasarkan serta kalau tidak
diolah maka harga jualnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan yang sudah
diolah. Selain itu, bahan galian perlu diolah agar dapat mengurangi volume dan ongkos
angkut, meningkatkan nilai tambah bahan galian, dan untuk mereduksi senyawa kimia
yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.

Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi alas pengolahan secara
fisika, secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, dan pengolahan secara fisika dan
kimia dengan ekstraksi metal. Pengolahan bahan galian secara fisika ialah pengolahan
bahan galian dengan cara memberikan perlakuan fisika seperti peremukan,
penggerusan, pencucian, pengeringan, dan pembakaran dengan suhu rendah. Contoh
yang tergolong pengolahan ini seperti pencucian batu bara. Pengolahan secara fisika
dan kimia tanpa ekstraksi metal, yaitu pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa
adanya proses konsentrasi dan ekstraksi metal. Contohnya, pengolahan batu bara skala
rendah menggunakan reagen kimia. Pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia
dengan ekstraksi metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar.
7. Pemasaran
Jika bahan galian sudah selesai diolah maka dipasarkan ke tempat konsumen. Biasanya,
antara perusahaan pertambangan dan konsumen terjalin ikatan jual beli kontrak jangka
panjang, dan penjualan sesaat.

8. Reklamasi
Merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang rusak akibat
penambangan. Reklamasi dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan
suatu kawasan. Reklamasi perlu dilakukan karena Penambangan dapat mengubah
lingkungan fisik, kimia dan biologi seperti bentuk lahan dan kondisi tanah, kualitas dan
aliran air, debu, getaran, pola vegetasi dan habitat fauna, dan sebagainya. Perubahan ini
harus dikelola untuk menghindari dampak lingkungan yang merugikan seperti erosi,
sedimentasi, drainase yang buruk, masuknya gulma / hama / penyakit tanaman,
pencemaran air permukaan / air tanah oleh bahan beracun dan lain-lain.

Reklamasi terdiri dari dua kegiatan yaitu; pemulihan lahan bekas tambang untuk
memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya, dan mempersiapkan lahan bekas
tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan lebih lanjut.
Begini Jadinya Industri Pertambangan Gara-Gara Penyebaran Virus Corona

duniatambang.co.id - World Health Organization (WHO) telah mengumumkan jika Virus


Corona (COVID-19) merupakan sebuah wabah pandemi yang sudah menyebar ke seluruh
dunia. Kasus COVID-19 per tanggal 9 April telah menginfeksi lebih dari satu juta penduduk
dunia. Seluruh sektor industri mengalami perlambatan ekonomi termasuk sektor
pertambangan.

Lalu bagaimana dampak penyebaran covid-19 terhadap sektor pertambangan?

1. Produksi Berkurang

Beberapa negara yang melakukan lockdown seperti China, India serta salah satu negara
dengan dampak corona terburuk diluar China yaitu Italy melakukan lockdown sesuai
dengan instruksi dari pemerintahan negara tersebut. Hal ini berakibat pada berhentinya
perusahaan pertambangan di negara tersebut untuk melakukan kegiatan produksi.
Produksi yang terhenti akan berakibat pada supply beberapa komoditas mengalami
penurunan.

2. Permintaan Menurun

Sektor pertambangan terutama sektor batubara merupakan salah satu sektor komoditas
pertambangan yang mengalami dampak terbesar dari adanya pandemik ini. Permintaan
yang terbesar biasanya berasal dari China, Korea dan India mengalami penurunan
permintaan terutama untuk support kepada Industri mereka.

Virus corona akan berdampak terhadap pertumbuhan permintaan karena pelambatan


ekonomi di negara importir batu bara seperti China dan Korea akibat penyebaran virus
Corona. Hal ini diakibatkan oleh adanya kebijakan lockdown yang membuat industri di
negara tersebut melambat untuk beberapa waktu.

3. Prospek kedepan

Beberapa perusahaan mulai khawatir akan keadaan pasar yang kurang stabil, setelah
musim penghujan hampir selesai artinya masuk ke musim panas yang berarti peningkatan
produksi namun dengan adanya pandemic ini,akan berakibat pada sektor pertambangan
karena tidak adanya kepastian kapan pandemi ini akan berakhir. Hal ini memberikan
kewaspadaan pada setiap perusahaan akan masa depan sektor ini kedepanya.

Anda mungkin juga menyukai