111)
Perencanaan tambang terbuka
A. PERHITUNGAN KADAR BATAS (Cut-off Grade)
B. NISBAH PENGUPASAN PULANG POKOK (Break Even Stripping Ratio = BESR)
C. PERHITUNGAN KADAR EKIVALEN
A. Perhitungan kadar Batas (Cut Off Grade)
dalam teori ekonomi, pendapatan tepat sama dengan ongkos atau biaya yang
dikeluarkan (keuntungan = 0).
Dalam pertambangan, yang ingin diketahui adalah berapa besar kadar
bijih yang menghasilkan angka yang sama antara pendapatan yang
diperoleh dari penjualan bijih tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
menambang serta memprosesnya.
Kadar ini dikenal dengan nama kadar batas pulang pokok atau ‘Break
Even Cut-off Grade’.
A. Perhitungan kadar Batas (Cut Off Grade)
1. Kadar Batas Pulang Pokok (Break Even Cut-off grade = BECOG)
Biasanya hanya biaya atau ongkos operasi langsung yang diperhitungkan dalam
penentuan Cut-off Grade.
Ongkos-ongkos kapital dan biaya tak langsung seperti penyusutan (depresiasi) pada
umumnya tidak dimasukkan.
Untuk keperluan perancangan batas akhir pit (pit design) asumsi yang diambil
bahwa umur tambang cukup panjang sehingga depresiasi tidak lagi merupakan
faktor yang penting, karena pada tahap akhir penambangan, dimana batas
lereng akhir dari tambang telah dicapai, kapital dan peralatan telah
terdepresiasi secara penuh.
B. Break Even Stripping Ratio = BESR
Nisbah pengupasan didefinisikan sebagai nisbah dari jumlah material penutup
(waste) terhadap jumlah material bijih (ore). Pada tambang bijih, nisbah ini
biasanya dinyatakan dalam ton waste / ton ore. Di tambang batubara sering
dipakai m3 waste / ton batubara.
Catatan :
Nilai BESR adalah 0 pada titik BECOG (tidak dapat mendukung
stripping)
untuk harga komoditas, perolehan, ukuran pabrik, tingkat produksi
dan ongkos tertentu, BESR merupakan fungsi linier dari kadar bijih
BESR merupakan masukan dalam metode perancangan tambang
secara manual
C. Perhitungan Kadar Ekivalen
Dalam cebakan bijih Terdpt lebih dari satu
mineral (mineral utama dan ikutan).
Dalam kadar ekivalen : NSR (Net Smelter
Return) sebagai nilai kotor dari satu ton bijih
setelah dikurangi dengan ongkos-ongkos
smelting, refining dan freight (SRF).
C. Perhitungan Kadar Ekivalen
Tahap-tahap perhitungan kadar ekivalen (misalnya Cu ekivalen) :
Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) tembaga yang berkadar bijih 1%
Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) mineral ikutan, misal moly dengan kadar 1 % (atau
emas dengan kadar 1 oz/ton atau 1 gr/ton, dst)
Hitung faktor ekivalensi sebagai nisbah (ratio) antara NSR untuk mineral ikutan terhadap
NSR untuk mineral utama.
Jadi Cu ekivalen = total Cu + Faktor x moly
Jika kadar total Cu dan kadar moly (emas, perak, dst) dalam blok diketahui, maka kadar Cu
ekivalen dari blok tersebut dapat dihitung
C. Perhitungan Kadar Ekivalen
Kadar ekivalen dapat didefinisikan sebagai kadar yang menghasilkan gabungan nilai NSR dari
semua mineral yang ada.
Kadang-kadang lebih mudah untuk menggunakan nilai NSR dan bukan kadar ekivalen
Hitung nilai NSR untuk satu blok dan gunakan angka ini sebagai sebuah variabel kadar
ekonomik untuk perencanan tambang
Kadar Batas Pulang Pokok (BECOG) hanyalah mengandung ongkos-ongkos
penambangan, pengolahan dan G&A. Perolehan mill dan smelter, ongkos-ongkos
SRF dan harga komoditas sudah dihitung dalam NSR.
Contoh perhitungan BECOG Catatan :
Angka 20 adalah faktor
konversi dari 1% ke pound
(dengan satuan pound per
persen). Untuk proyek
dengan satuan metrik, faktor
konversinya adalah
22.046. Untuk logam mulian
(misalnya emas) tidak
diperlukan faktor konversi
karena satuannya sudah
langsung dalam satuan
produksi (oz/ton atau
gr.ton).
Contoh perhitungan Kadar Ekivalen
Stripping Ratio
Angka yg menyatakan banyaknya lapisan tanah
penutup yg harus dikupa utk mendapatkan 1
bagian end bhn galian
Perbandingan vol OB yg dikupas dg jumlah bijih yg
diambil sesudah pengupasan
Satuan Stripping Ratio
Jumlah Ore/ OB dpt dinyatakan dg sat Vol m3 ataupun dlm sat berat Tonnage (Ton)
Sat utk bijih = ton karena penjualan ore dilakukan dlm Rp/ton bijih atau $/ton bijih
bukan dlm sat Volum m3
Sebenarnya SR tanpa satuan namun utk menilai keuntungan dari suatu kegiatan
tamka harus digunakan konversi dlm ongkos / biaya