Anda di halaman 1dari 5

Nama : LA DARMA

Nim : 2009056003
Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Ke 6
SOAL

1.Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal?


2. Apa yg dimaksud dengan kebijakan Moneter?
3. Apa perbedaan antara kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif?
4. Apa perbedaan kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif?
5. Sebutkan dan jelaskan tujuan ditetapkannya kebijakan fiskal!
6. Sebutkan dan jelaskan ditetapkannya kebijakan moneter!
7.Sebutkan dan jelaskan Instrumen kebijakan fiskal!
8.Sebutkan dan jelaskan instrumen kebijakan moneter!
9. Kebijakan pemerintah terhadap kebijakan moneter, melalui otoritasnya apa?
10. Moral Suasion, adalah untuk mempengaruhi sikap lembaga moneter dan
individu yg bergerak dibidang moneter. Ini Siapa orang orangnya yg dimaksud?
11. Bank Indonesia melalui Gubernur Bank Indonesia memberi saran kepada
perbankkan untuk mengurangi pemberian kredit kepada masyarakat.Siapa yg
dimaksud perbankkan disini?
12. Pedagang(Merchant) adalah penjual barang dan atau jasa yg menerima
transaksi dari penggunaan uang elektronik.Bagaimana cara pedagang ini
mencairkan /kliring uangnya?
13. Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran bisa memberikan
manfaat salah satunya adalah sangat aplicable. Apa maksud kata applicable itu?
14. Siapa pihak pihak yg sah membuat uang elektronik itu? Jelaskan!
15. Uang elektronik adalah uang yg tersimpan, tetapi tidak memiliki bunga apabila
dalam waktu lama tidak digunakan.Ini atas dasar apa atau kesepakatan dari apa?
16. Apa perbedaan Kartu ATM kartu Kredit dan Kartu Uang Elektronik?
17. Politik Diskonto didalam kebijakan moneter apa maksudnya?
18. apa yang dimaksud dengan Politik Cadangan Minimum dalam kebijakan
moneter itu?
19. Didalam Politik Pasar terbuka dengan membayar pembelian srt srt berharga
jumlah uang beredar akan bagaimana?
20. Bagaimana usaha pemerintah untuk memperbaiki posisi Neraca Perdagangan
dan neraca Pembayaran?
JAWABAN

1. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang berkiatan dengan penerimaan


pemerintah. Bentuk penerimaan ini adalah pajak bersih yang diperoleh dari sektor rumah
tangga. Pajak ini digunakan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran yang
disebabkan oleh kegiatan pemerintahan.
2. Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka
menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan
jumlah peredaran uang di masyarakat. Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga
kestabilan ketersediaan uang suatu negara.
3. Kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan fiskal yang bertujuan meningkatkan output
perekonomian. Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif bertujuan mengurangi output
perekonomian. ... Tabungan merupakan instrumen yang dipengaruhi oleh kebijakan
fiskal (penerimaan pajak dan belanja negara mempengaruhi tabungan nasional).
4. Kebijakan ekspansif bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di
masyarakat ketika terjadi resesi atau depresi. Sementara itu, kebijakan kontraktif justru
sebaliknya. Bank sentral mengurangi peredaran jumlah uang ketika inflasi.

5. Kebijakan fiskal umumnya bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian agar


dapat meningkatkan PDB dan pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Sebab,
pertumbuhan tersebut berpengaruh besar terhadap pemasukan atau pendapatan negara,
seperti bea cukai, pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, serta devisa negara.
Sedangkan fungsi kebijakan fiskal ialah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya,
baik berupa sumber daya alam maupun manusia. Kebijakan ini juga berfungsi untuk
mengoptimalkan aktivitas investasi agar dapat menguntungkan semua pihak, baik
pemerintah, pengusaha, dan investor. Tujuan dari kebijakan fiscal ialah :

1.Menyediakan lapangan pekerjaan yang luas.

2.Mempercepat laju investasi di Negara.

3.Menciptakan keadilan nasional.

4.Pendapatan bisa bisa mengalami pemerataan dan pendistribusian.

5.Mencapai kestabilan ekonomi secara nasional.

6.Memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional.


6.  Kebijakan moneter merupakan kebijakan dalam upaya mengendalikan perekonomian
negara secara makro untuk mencapai perekonomian yang lebih baik dengan cara mengatur
jumlah uang yang beredar. Perekonomian yang baik sendiri dapat dilihat dari kestabilan
harga melalui tingkat inflasi yang terkontrol,jenis-jenis kebijakan moneter:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif sering disebut kebijakan uang Longgar (easy money
policy) ialah kebijakan yang mengatur jumlah uang yang dipasok dalam perekonomian. 

2. Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi


jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami
inflasi.

7. secara umum ada empat instrumen kebijakan fiskal yaitu:

1. Perpajakan
Instrumen pajak pada kebijakan fiskal bisa dikatakan paling kuat keberadaannya di
tangan otoritas publik.
Hal tersebut karena pajak mampu memengaruhi ekonomi suatu negara secara makro.
Misalnya saja perubahan perilaku konsumsi masyarakat, daya beli, hingga investasi.
2. Pengeluaran
Pengeluaran pemerintah sangat erat kaitannya dengan upaya pembangunan negara. Mulai
dari pembangunan infrastruktur atau pembangunan SDM.
Pengeluaran negara ini nantinya akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi. Misalnya saja pembangunan lalu lintas transportasi darat, fasilitas kesehatan,
atau pendidikan.
3. Utang Publik
Upaya pemerintah untuk meminjam kepada bank dunia atau pinjaman publik dengan cara
mengeluarkan surat utang dan obligasi.
Hal itu muncul dari anggapan bahwa pemasukan pemerintah tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran.
4. Anggaran
Segala rencana pengeluaran dan penerimaan negara untuk menjalankan program
pertumbuhan ekonomi terutama program-program jangka panjang.

8. kebijakan moneter terdapat instrumen-instrumen yang harus ada didalam kebijakan


tersebut, antara lain: 
1. Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral
dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
2. Tingkat Bunga Diskonto (Discount Rate) tingkat bunga diskonto adalah kebijakan
bank sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank.
3. Cadangan Kas Minimal (Cash Ratio/Reserve Requirement) cadangan kas minimal
adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas
bank umum.
4. Pengawasan Kredit Selektif (Selective Credit Control) Pengawasan kredit selektif ini
juga merupakan kebijakan dari bank sentral lho, kebijakan ini menentukan jenis-jenis
pinjaman mana yang harus dikurangi dan jenis pinjaman mana yang perlu
didorong.
5.  Pembujukan Moral (Moral Suasion) pembujukan moral ini merupakan kebijakan
bank sentral dengan cara mengadakan pertemuan langsung antara bank sentral dengan
pimpinan-pimpinan bank umum untuk meminta bank-bank umum melakukan langkah-
langkah tertentu.

9. Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank


sentral dalam bentuk pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Pihak
yang dapat memberikan kebijakan moneter ialah pemerintah suatu negara
atau otoritas moneter.

10. Operasi Moneter (OM) bertujuan untuk mendukung pencapaian stabilitas moneter yang
dilaksanakan di pasar uang dan pasar valas secara terintegrasi. OM dapat dilakukan
secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah. Upaya mencapai stabilitas moneter
melalui OM dilakukan dengan mengendalikan suku bunga di Pasar Uang Antar Bank
(PUAB) Overnight agar bergerak di sekitar suku bunga kebijakan Bank Indonesia yaitu
BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7-DRR) dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah agar
bergerak stabil sejalan dengan nilai tukar fundamental. Untuk mengendalikan suku bunga
PUAB Overnight sebagai sasaran operasional kebijakan moneter, Bank Indonesia
melakukan pengelolaan likuiditas di pasar uang Rupiah dengan cara absorpsi likuiditas
dan/atau injeksi likuiditas. Untuk menjaga nilai tukar agar sejalan dengan nilai tukar
fundamental, OM dilakukan melalui pelaksanaan intervensi dan/atau transaksi valas
lainnya di pasar valuta asing. OM terdiri dari Operasi Pasar Terbuka (OPT) dan Standing
Facilities (SF).

11. perbankan disituasi tersebut disebut dengan bank yang memiliki kuasa meminjamkan
uang kepada masyarakat yaitu bank swasta maupun bank negri.

12. Uang Elektronik (Electronic Money) didefinisikan sebagai alat pembayaran yang
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit;
nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;dan
nilai uang elektronik yang di kelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

13. Sangat applicable untuk transaksi massal yg nilainya kecil namun frequensinya
tinggi,seperti : transportasi, parkir, jalan Tol, fast food, dan lainnya.Walaupun di satu sisi
uang elektronik terdapat beberapa manfaat, tetapi disisi lain ada resiko yg perlu disikapi
dengan kehati-hatian dari para penggunanya, seperti :
1. Resiko hilang shg dapat digunakan oleh pihak lain karena pada prinsipnya uang
elektronik sama seperti uang tunai apabila hilang tidak bisa di klaim kepada penerbitnya.
2. Resiko karena kurang fahamnya si pengguna awal. Apabila ditempelkan pada reader 2
kali
apabila ada transaksi yg sama sehingga uang elektronik berkurang lebih besar dari nilai
transaksi.
14. PIHAK PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK :

1. Pemegang Kartu adalah pengguna yang sah dari uang Elektronik.


2. Prinsipal adalah Bank atau lembaga selain Bank yg bertanggung jawab atas
pengelolaan sistem atau jaringan antar anggotanya baik yg berperan sbgai penerbit
dan/atau acquirer, dlm transaksi uang elektronik yg kerja sama dengan anggotanya
didasarkan atas perjanjian tertulis.

15. Penyelenggaraan penyelesaian akhir adalah Bank atau lembaga selain Bank yg
melakukan dan bertanggung jawab terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kuajiban
keuangan masing-masing penerbit dan/atau acquirer dalam rangka transaksi Uang
elektronik berdasarkan hasil perhitungan dari penyelenggara kliring.

16. Perbedaan antara kartu kredit, kartu debit, dan kartu e-money adalah


kemampuannya untuk digunakan di ATM untuk tarik tunai. Untuk tarik tunai di ATM,
hanya kartu debit dan kartu kredit yang bisa dipakai sedangkan e-money tidak bias

17. Politik/kebijakan diskonto adalah kebijakan krusial yang dapat mempengaruhi


pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, biasanya Bank Indonesia
melakukan perhitungan matang dan mendalam dulu sebelum memutuskan politik
diskonto.

18. Kebijakan cadangan minimum dilakukan melalui kebijakan uang ketat


atau kebijakan uang longgar. Kebijakan ini bertujuan untuk mempengaruhi jumlah
uang beredar. Kebijakan uang ketat dilakukan jika pemerintah berkeinginan menurunkan
jumlah uang beredar.

19. Open market operation atau operasi pasar terbuka adalah kegiatan bank sentral untuk
membeli atau menjual surat berharga pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Ini adalah salah satu instrumen kebijakan moneter selain
suku bunga kebijakan dan rasio cadangan wajib. Kebijakan operasi pasar terbuka yang
dilakukan secara masif dinamakan dengan pelonggaran kuantitatif (quantitative
easing).jika srt nik maka penjgedaran jumlah uang akan stabil.
20. Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca
pembayaran. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah maka, harga-harga barang
yang diproduksi di Indonesia akan menjadi lebih murah di pasar internasional, sehingga
memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor.

Anda mungkin juga menyukai