`Citation : Makmun, Moh. Sukron & Susandini, Aprilina (2022), Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai perusahaan dengan Good Corporate Governanvce Sebagai Variabel moderasi. Jurnal
Kajian Ilmu Manajemen, 1 (1), hlm. xx–xx
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha saat ini membuat perusahaan mendapatkan
tantangan yang lebih besar dan persaingan usaha yang semakin ketat baik di pasar ekspor
maupun domestic. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk dapat memanfaatkan
peluang dan kesempatan yang ada agar mampu bertahan dan berkembang serta
meningkatkan nilai perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini mendorong manajemen
untuk melakukan strategi yang tepat dalam mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Oleh karena itu, kinerja keuangan adalah salah satu hal yang penting dalam
meningkatkan nilai perusahaan.
Potensi usaha jasa konstruksi sangat berperan dalam kegiatan perekonomian
khususnya dalam kegiatan pembangunan. Baik pembangunan sarana umum,
pembangunan gedung, maupun pembangunan lainnya. Dengan adanya industri jasa
konstruksi akan memberikan peluang yang besar bagi penyerapan tenaga kerja yang
memiliki keahlian dibidang industri jasa konstruksi dan bangunan, dengan tersedianya
lapangan pekerjaan maka akan menciptakan pendapatan bagi tenaga kerja dan
mengurangi tingkat pengangguran. Secara prospektif keberadaan industri jasa konstruksi
baik skala kecil, menengah, maupun skala besar mempunyai nilai strategik bagi Indonesia,
mengingat proporsi perannya cukup besar dan menyangkut banyaknya tenaga kerja yang
terlibat dalam kegiatan pelaksanaan suatu proyek dan pembangunan.
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar yang menjadi acuan investor terhadap
perusahaan yang berkaitan dengan harga saham guna menanamkan modalnya. Semakin
tinggi harga saham maka nilai perusahaan juga meningkat (Khumairoh dkk, 2014).
Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi
dengan mencapai laba yang ditargetkan. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan
untuk mengukur nilai perusahaaan adalah price to book value (PBV) yang nantinya
menyajikan penilaian tentang bagaimana investor memandang kinerja perusahan. Rasio
ini menunjukkan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah ditanamkan oleh
pemilik perusahaan. Semakin tinggi rasio maka semakin besar tambahan kekayan yang
diperoleh pemilik perusahaan, yang artinya kinerja keuangan juga dinilai baik.
Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan
atas berbagai aktivitas yang dilakukan, dengan kata lain kinerja keuangan adalah suatu
alat analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar
(Fahmi, 2012: 2). Penilaian prestasi perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
tersebut dalam menghasilkan laba atau keuntungan. Laba perusahaan selain merupakan
indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandangan
dananya juga merupakan bagian dalam menciptakan nilai perusahaan yang menujukkan
progress perushaan kedepannya. Sehingga dalam penelitian ini kinerja keuangan
menggunakan indikator rasio profitabilitas yang diwakilkan oleh ROE (Return On Equity)
dan ROA (Return On Asset) merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisis
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan dinilai mampu memberikan pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu, supaya memperoleh hasil yang maksimal
dalam penelitian ini terdapat Good Corporate Governance sebagai variabel moderasi untuk
memperkuat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.
Claessens (2013) menyatakan bahwa, pengertian tentang Good Corporate
Governance dapat dimasukkan dalam dua kategori. Kategori pertama, lebih condong pada
serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan, struktur
pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang saham dan stakeholders. Penelitian ini
menggunakan kepemilikan menejerial sebagai indikator dari good corporate governance.
Diharapkan dengan adanya mekanisme corporate governance tersebut monitoring
terhadap manajer perusahaan dapat lebih efektif sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan pada perusahaan kontruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
HASIL
Uji Regresi Linier Berganda dilakukan setelah uji asumsi klasik sudah terpenuhi semua.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Keterangan:
1. Konstanta sebesar 1,612 memberikan arti bahwa apabila variable independent
diasumsikan = 0, maka nilai perusahaan secara konstan akan bernilai sebesar
1,612
2. Koefisien regresi ROA sebesar 0,297 bertanda positif. Hal ini berarti setiap
kenaikan 1 satuan Return on Assets, maka akan meningkatkan nilai perusahan
sebesar 0,297 begitu pula sebaliknya, jika setiap penurunan 1 satuan Return on
Assets maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,297 dengan anggapan
variabel yang lain tetap atau konstan.
3. Koefisien regresi ROE sebesar -0,048 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap
kenaikan 1 satuan Return on Equity, maka akan menurunkan nilai periusahan
sebesar 0,048 begitu pula sebaliknya, jika setiap penurunan 1 satuan Return on
Equity maka akan menaikkan nilai perusahan sebesar 0,048 dengan anggapan
variabel lain tetap atau konstan.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 1.807 .255 7.090 .001
ROA .303 .116 1.210 2.612 .048
1 ROE -.078 .053 -.726 -1.460 .204
KM .003 .017 .066 .156 .882
ROA.KM .015 .060 .836 .245 .816
ROE.KM -.002 .022 -.303 -.090 .932
a. Dependent Variable: PBV
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Assets berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini di karenakan Tingkat Return on Assets yang
tinggi akan mencerminkan prospek perusahaan yang cerah di masa depan. Prospek
perusahaan yang cerah akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap
perusahaan. Investor akan berusaha mencari perusahaan yang memiliki kinerja yang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Equity berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Yang menyebabkan Return on Equity tidak
signifikan adalah karena adanya perusahaan PT. Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk. yang
memiliki nilai Return on Equity berfluktuasi dari tahun ke tahun yang seharusnya
mengakibatkan perusahaan nilai perusahaannya juga berfluktuasi akan tetapi hal tersebut
meningkatkan Nilai Perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan menurunnya pada
tahun 2019 modal sebesar Rp 671.150.000.000 dan laba tahun berjalan sebesar Rp101,16
miliar sedangkan pada tahun 2020 modal sebesar Rp 646.080.000.000 dan laba tahun
berjalan sebesar Rp55,12 miliar sehingga menghasilkan nilai ROE menurun, namun harga
saham dan jumlah saham beredar pada tahun tersebut nilainya tetap sehingga
menghasilkan PBV meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa Return on Equity
berpengaruh tidak searah dengan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara Return on Assets dengan
Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini disebabkan
proporsi kepemilikan yang terlalu kecil menyebabkan kinerja pihak manajer kurang optimal
dan manajer sebagai pemilik saham minoritas belum dapat berpatisipasi aktif dalam
membuat suatu keputusan sehingga tidak berpengaruh terhadap Return On Asset
perusahaan. Hal ini akan menurunkan nilai Price Book Value perusahaan. semakin kecil
proporsi kepemilikan manajerial maka semakin besar terjadinya konflik karena jika pemilik
bertindak sebagai pengelola perusahaan maka dalam pengambilan keputusan tidak
berhati-hati sehingga merugikan perusahaan dan akhirnya dapat menurunkan Return On
Asset. Adanya kekhawatiran investor dengan tindakan manajemen yang opportunistic
yang cenderung mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri akan menurunkan
nilai perusahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara Return on Equity dengan
Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Nilai koefisien bertanda
negatif, menunjukkan semakin tinggi kepemilikan manajerial maka Return On Equity akan
semakin menurun dikarenakan pada perusahaan Kontruksi dan Bangunan yang terdaftar
di BEI dengan adanya kepemilikan manajerial status manajer perusahaan sekaligus
sebagai pemilik perusahaan. Manajer mampu melakukan manipulasi laba untuk
kepentingannya, sehingga bersifat oportunistik. Manajer akan cenderung melakukan
tindakan atas kepentingan diri sendiri yang akan berdampak pada menurunnya nilai
perusahaan dimata para pelanggan maupun investor. Karena tidak terjadi ketidaksamaan
kepentingan antara manajer dengan pemilik yakni pemegang saham minoritas. Adanya
kepemilikan manjerial kontrol antar pemilik dengan manajemen tidak optimal, sehingga
dianggap mekanisme kontrol pemilik dengan manajemen tidak baik akan menimbulkan
turunnya nilai perusahaan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai koefisien untuk variabel Return on Assets
sebesar 2,850 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,029 yang berarti lebih kecil dari
tingkat signifikan 5% (taraf signifikan α = 0,05), Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Return on Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada
perusahaan Kontruksi Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2016-2020.
2. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai koefisien untuk variabel Return on Equity
sebesar -1,591 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,163 yang berarti lebih besar
dari tingkat signifikan 5% (taraf signifikan α = 0,05), Sehingga dapat disimpulkan
DAFTAR PUSTAKA
Khumairoh, N. D., Sambharakreshna, Y., & Kompyurini, N. (2014). Pengaruh Kualitas
Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening. JAFFA, 02(1), 51–60.
Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Kinerja Keuangan”. Bandung: Alfabeta
Claessens, S., & Yurtoglu, B. B. (2013). Corporate governance in emerging markets :A
survey . Emerging Markets Review, 15, 1–33.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.