MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Operasional
Yang dibina oleh Ibu Yuli Agustina, S.Pd., SE., MM
Disusun oleh :
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 13
B. Saran ....................................................................................... 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, kami memilih Bandoeng Guest House sebagai tujuan
observasi manajemen kualias perusahaan jasa. Bandoeng Guest House yang
1
terleak ditengah pusat kota, membuat kami tertarik untuk meneliti bagaimana
sejarah Bandoeng Guest House, bagaimana cara mengelola, bagaimana untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas layanan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan, didapat beberapa
rumusan masalah. Adapun beberapa rumusan masalah tersebut, yaitu:
1. Bagaimana sejarah Bandoeng Guest House?
2. Apa saja fasilitas yang ada di Bandoeng Guest House?
3. Bagaimana cara Bandoeng Guest House menjaga dan meningkatkan
kualitas layanan?
4. Bagaimana Bandoeng Guest House menerapkan 7 konsep TQM untuk
mencapai tujuan kepuasan pelanggan?
5. Apakah Bandoeng Guest House melakukan inspeksi kamar kepada
konsumen?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kualitas
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2015:246), “ISO 9000 adalah
standar kualitas dengan pengakuan internasional”. Fokusnya adalah untuk
menambah sukses melalui delapan prinsip pengelolaan kualitas yaitu:
3
C. Biaya Kualitas
Biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar
karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan
dengan biaya kualitas, yaitu:
1. Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen
atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan
kualitas.
2. Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses,
komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan
pemriksa.
3. Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang
rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan
waktu tunggu akibat mesin rusak.
4. Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat.
Contoh: rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan
kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
4
D. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2015:248), adapun tujuh konsep
program TQM yang efektif :
1. Perbaikan berkesinambungan
Manajemen kualitas total mengharuskan proses perbaikan yang
tidak pernah berhenti yang mencakup orang, pemasok, material dan
prosedur. Kata lain dari perbaikan berkesinambungan dapat juga dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengecekan, dan tindakan.
3. Pemberdayaan karyawan
Pemberdayaan karyawan berarti melibatkan karyawan di setiap
langkah dari proses produksi. Cara untuk membangun pemberdayaan
karyawan yaitu membangun jaringan komunikasi yang melibatkan
karyawan, mengembangkan pengawas yang terbuka dan sportif,
memindahkan tanggung jawab dari kedua manajer dan staf kepada
karyawan produksi, membangun organisasi dengan moral yang tinggi,
menciptakan struktur organisasi yang formal sebagai tim dan siklus
kualitas.
5
4. Tolok ukur
Tolok ukur adalah bahan lain didalam program TQM suatu
organisasi. Tolok ukur melibatkan pemilihan standar barang, jasa, biaya
atau praktik yang mewakili kinerja yang paling baik untuk proses atau
aktivitas sangat serupa dengan milik sendiri.
6. Konsep taguchi
Sebagian besar masalah kualitas adalah hasil dari produk dan
proses rancangan yang buruk. Genichi Taguchi telah memberikan tiga
konsep yang ditujukan untuk memperbaiki baik produk maupun proses
kualitas yaitu kekuatan kualitas, fungsi kehilangan kualitas, dan kualitas
yang berorientasi sasaran.
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bangunan ini dibangun tahun 1953, yang dulunya adalah rumah orang
tua untuk tempat tinggal keluarga yang berisi 8 orang, orang tua beserta 6 orang
anaknya. Lalu, atas restu dari sang ibu, akhirnya rumah ini dibangun menjadi
Guest House pada tahun 2011 yang menjadi usaha keluarga. Enam bersaudara
ini berbagi tugas, ada yang mengurus operasional, bagian konsumsi dan lain-
lain. Keuntungan Guest House juga dibagi rata, sesuai dengan berapa investasi
yang diberikan.
7
C. Cara Bandoeng Guest House Menjaga dan Meningkatkan Kualitas
Layanan
8
Krida dan Graha Cakrawala, Bandoeng Guest House juga tidak pernah
sepi penyewa.
Momen-momen liburan juga menjadi satu waktu di mana seluruh
kamar tersewa penuh, bahkan sampai harus menolak konsumen dan
menaikkan harga untuk mengatur permintaan dan penawaran konsumen.
9
Bandoeng Guest House juga melarang para penyewanya untuk
membawa barang-barang haram seperti minuman keras, narkoba dan
lain-lain untuk di bawa masuk ke dalam kamar. Membawa binatang
peliharaan juga dilarang, ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan
seluruh tamu yang ada.Semua peraturan dan larangan sudah tertera di
bagian depan Bandoeng Guest House.
4. Standar dalam Penentuan Kualitas
Sebenarnya tidak ada standar tertentu yang ditentukan oleh
Bandoeng Guest House. Standar satu kamar di Bandoeng Guest House
adalah kasur dengan ukuran king (untuk family room) dan queen untuk
kamar standar, kamar mandi dalam, selimut, sandal rumah, sabun,
shampoo, odol dan sikat gigi, meja dan lemari. Ada TV untuk kamar
eksekutif.
10
variasi jenis kamar juga sudah sesuai dengn fasilitas yang disediakan dan
harga yang ditawarkan.
3. Employ Empowerment
Karyawan merupakan aset penting bagi Bandoeng Guest House,
karena usaha dengan pelayanan jasa seperti ini sangat mengutamakan
hubungan baik antara karyawan guest house dengan konsumen.
Karyawan yang bekerja di Bandoeng Guest House harus melayani
konsumen dengan sebaik-baiknya. Terlihat ramah pada konsumen,
berperilaku baik, melayani setiap keinginan dan keluhan penyewa dan
yang paling penting adalah menjaga kepercayaan konsumen.
4. Benchmarking
Tolak ukur kinerja Bandoeng Guest House adalah seberapa besar
keuntungan yang di dapat dan seberapa baik kepuasan konsumen setelah
menyewa kamar di Bandoeng Guest House. Jika konsumen melakukan
transaksi kembali di Bandoeng Guest House, berarti kinerja usahanya
baik.
Untuk karyawan sendiri, tidak bisa membandingkan satu pekerjaan
dengan pekerjaan lain, karena jenis peekerjaan yang dilakukan juga
berbeda. Yang paling penting adalah seberapa puas pelanggan dengan
pelayanan yang telah diberikan.
5. JIT
Ketepatan waktu dalam usaha jasa mungkin bisa diartikan sebagai
seberapa cepat tanggapan pihak usaha terhadap permintaan konsumen.
Sebarapa tanggap dalam menghadapi konsumen. Di Bandoeng Guest
House, seluruh karyawannya diharuskan dapat melayani konsumen
dengan baik dan cepat, sehingga konsumen tidak harus menunggu lama
untuk mendapat layanan, seperti pembersihan kamar dan lain-lain.
6. Taguchi Konsep
Untuk meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh konsumen,
Bandoeng Guest berusaha sebaik mungkin untuk mencegahnya. Misal,
ada konsumen yang membawa barang-barang di dalam kamar untuk di
bawa pulang, atau kerusakan fasilitas yang ada di dalam kamar seperti
11
kasur atau yang lain. Sebelum penyewa kamar keluar, karyawan diminta
melakukan pemeriksaan terlebih dulu. Hal ini juga dapat untuk menekan
biaya yang sumber daya yang dikeluarkan.
7. TQM Tools
Untuk mengawasi perkembangan dan mempertahankan kualitas
yang ada di Bandoeng Gest House, ada lembar pemeriksaan yang berisi
item apa saja yang ada di setiap kamar dan perkembangan keadaannya.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berawal dari bangunan yang dibangun tahun 1953, rumah ini dibangun
menjadi Guest House pada tahun 2011 yang menjadi usaha keluarga.
Terdapat enam bersaudara yang bersama – sama menjalankan usaha ini.
Misi dari membangun rumah keluarga menjadi Guest House adalah
mempertahankan dan memberdayakan keberadaan rumah. Selain untuk
keuntungan, usaha Guest House ini juga untuk mempererat tali
persaudaraan dengan mengelola usaha bersama.
Bandoeng Guest House memiliki total 13 kamar dengan berbagai
macam harga dan fasilitas.
Dengan mengedepankan nilai dari Sumber Daya Manusia, dimulai dari
pelayanan, keramahan, kebersihan kamar, dengan lebih mengutamakan
komunikasi antaraa karyawan/pemilik/pengelola Bandoeng Guest
House dengan para penyewa kamar yang menjadi strategi Bandoeng
Guest House mampu mempertahankan konsumen. Terlebih lagi
kekuatan dari word of mouth, yang membuat nama Bandoeng Guest
House semakin dikenal masyarakat luas.
Bandoeng Guest House menerapkan 7 prinsir total quality
management dalam meningkatkan kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction melalui pengembangan layanan, kemajuan bisnis
pemberdayaan sumber daya manusia, kinerja, ketepatan, antisipasi
terhadap kerugian yang mungkin terjadi dan evaluasi sistem.
Adanya inspeksi kamar di Bandoeng Guest House untuk mengantisipai
adanya tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
B. Saran
13