Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Ruang Lingkup Manajemen Mutu ”

Diajukan Sebagai
Tugas Kelompok

Mata Kuliah Sistem Manajemen Mutu

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Muhammad Naufal Zahid Marpaung (0506212083)


Henni Setiani (0506211024)

Cut Dila Sari (0506213189)

Nisa alifatuzzahra (050621)

Dosen Pengampu :

NURI ASLAMI MSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami masih
diberi kesempatan untuk berkerja sama menyelesaikan makalah ini yaitu tentang “Ruang
lingkup manajemen mutu ”.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan teman-teman sekalian
yang telah memberikan dukungan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman-
teman sekalian.

Medan, September 2023

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar belakang ................................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................5
A. Pengertian Ruang lingkup manajemen mutu .................................................................5
B. Ciri manajemen mutu.....................................................................................................6
C. Manfaat...........................................................................................................................8
D. Penerapan.....................................................................................................................10
E. Contoh kasus ...............................................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
A. Kesimpulan ..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

Iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep manajemen mutu telah berkembang seiring waktu sebagai respons terhadap
kebutuhan konsumen yang semakin tinggi akan produk dan layanan berkualitas. Dalam era
industri awal, fokus utama adalah pada produksi massal tanpa perhatian yang cukup terhadap
kualitas. Namun, seiring berjalannya waktu, kesadaran akan pentingnya kualitas telah
tumbuh, mendorong perkembangan manajemen mutu sebagai pendekatan yang lebih
terstruktur. Misalnya, pada awal abad ke-20, gerakan seperti Gerakan Kualitas Total di
Jepang menekankan pentingnya melibatkan seluruh organisasi dalam perbaikan kualitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dibahas pada makalah ini, yakni sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Ruang lingkup manajemen mutu ?


2. Apa itu konsep dasar yang penting dalam bermanajement mutu?
3. Apa saja ciri dalam manajemen mutu?
4. Apa saja yang di dapat/manfaat dalam manajemen mutu?
5. Bagaimana cara pemanfaatan pelaksanaan manajemen mutu?
6. Apa salah satu contoh kasus dalam manajemen mutu

C. Tujuan Penulisan
Secara umum, makalah ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan informasi
kepada pembaca mengenai Ruang lingkup manajemen mutu . Namun, penulisan makalah ini
juga memiliki tujuan khusus yaitu :

1. Mengetahui Pengertian Ruang lingkup manajemen mutu .


2. Mengetahui yang dimaksud dengan konsep dasar manajemen mutu
3. Mengetahui ciri / kriteria manajemen mutu
4. Mengetahui yang terkait dengan manfaat dalam manajemen mutu
5. Mengetahui Hakikat dari pelaksanaan manajemen mutu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ruang lingkup manajemen mutu

Manajemen Mutu adalah pendekatan sistematis untuk mengoordinasikan proses, orang,


dan sumber daya dalam organisasi dengan tujuan meningkatkan kualitas produk atau layanan
serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ruang lingkup manajemen mutu mengacu pada sejauh mana atau seberapa luas suatu
organisasi menerapkan konsep manajemen mutu dalam operasinya. Ini mencakup semua
aspek, departemen, proses, dan fungsi yang terlibat dalam upaya organisasi untuk mengontrol
dan meningkatkan kualitas produk atau layanan yang mereka hasilkan. Untuk memahami
konsep ini secara lebih detail, berikut beberapa poin penting:

1. Aspek Organisasi: Ruang lingkup manajemen mutu mencakup semua bagian


dari organisasi tersebut, mulai dari tingkat puncak manajemen hingga tingkat
operasional. Ini berarti bahwa semua departemen dan fungsi, termasuk
produksi, pemasaran, penjualan, sumber daya manusia, dan lainnya, harus
terlibat dalam upaya untuk mengelola mutu.

2. Proses dan Aktivitas: Manajemen mutu mengharuskan organisasi untuk


mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mengontrol semua proses yang
mempengaruhi kualitas produk atau layanan mereka. Ini termasuk proses
produksi, pengemasan, distribusi, pelatihan karyawan, pemantauan pelanggan,
dan lain sebagainya.

3. Standar dan Pedoman: Organisasi perlu merujuk pada standar dan pedoman
yang relevan dalam ruang lingkup mereka. Ini bisa mencakup standar industri,
regulasi pemerintah, atau standar internasional seperti ISO 9001. Organisasi
harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua persyaratan yang berlaku.

4. Pengukuran dan Pemantauan: Pengukuran kualitas dan performa adalah


bagian penting dari manajemen mutu. Organisasi perlu mengembangkan
metrik yang sesuai untuk memantau dan mengukur mutu produk atau layanan
mereka secara teratur. Hasil pengukuran ini digunakan untuk mengidentifikasi
peluang perbaikan.
5. Perbaikan Berkelanjutan: Salah satu aspek utama dalam ruang lingkup
manajemen mutu adalah peningkatan berkelanjutan. Organisasi harus
memiliki proses untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebabnya,
dan mengimplementasikan perbaikan yang diperlukan. Ini dapat mencakup
pelatihan karyawan, perubahan proses, atau penggunaan teknologi baru.

6. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan: Untuk berhasil dalam menerapkan


manajemen mutu, organisasi perlu melibatkan karyawan dalam pendidikan
dan pelatihan yang sesuai. Karyawan harus memahami pentingnya mutu,
bagaimana mereka dapat berkontribusi, dan bagaimana melaksanakan
prosedur dan praktik terkait manajemen mutu.

7. Kepuasan Pelanggan: Ruang lingkup manajemen mutu juga mencakup


upaya untuk memahami dan memenuhi kebutuhan serta harapan pelanggan.
Organisasi perlu berkomunikasi secara teratur dengan pelanggan,
mengumpulkan umpan balik, dan berusaha untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.

Dengan memahami dan menerapkan ruang lingkup manajemen mutu secara komprehensif,
organisasi dapat mencapai peningkatan yang signifikan dalam kualitas produk atau layanan
mereka, meningkatkan efisiensi, dan mencapai keunggulan kompetitif. Itulah mengapa
manajemen mutu menjadi pendekatan yang sangat penting dalam dunia bisnis modern.

B. Ciri manajemen mutu


Ciri-ciri manajemen mutu adalah karakteristik kunci yang membedakannya dari pendekatan
bisnis atau manajemen lainnya. Berikut adalah beberapa ciri utama dari manajemen mutu:
1. Fokus pada Kepuasan Pelanggan: Manajemen mutu ditenagai oleh orientasi
kuat terhadap kepuasan pelanggan. Ini berarti organisasi berusaha untuk
memahami dan memenuhi kebutuhan serta harapan pelanggan, serta
menjadikan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama.

2. Pendekatan Berbasis Proses: Manajemen mutu berpusat pada pemahaman


dan pengelolaan proses bisnis. Organisasi mengidentifikasi, mendefinisikan,
mengukur, dan mengoptimalkan proses-proses yang berkontribusi pada
kualitas produk atau layanan.
3. Peningkatan Berkelanjutan: Manajemen mutu menekankan perbaikan
berkelanjutan sebagai prinsip utama. Organisasi berkomitmen untuk terus
memperbaiki proses, produk, atau layanan mereka melalui penggunaan data
dan pengalaman.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data: Keputusan dalam manajemen


mutu didasarkan pada data dan fakta, bukan pada asumsi atau intuisi semata.
Penggunaan data objektif memungkinkan organisasi untuk mengambil
keputusan yang lebih tepat dan efektif.

5. Keterlibatan Karyawan: Manajemen mutu mendorong partisipasi aktif


karyawan dalam usaha perbaikan dan pengendalian mutu. Karyawan dianggap
sebagai aset berharga yang dapat memberikan kontribusi untuk mencapai
tujuan mutu.

6. Pendekatan Sistematis: Manajemen mutu menganggap organisasi sebagai


sistem terintegrasi yang terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait.
Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk mengelola mutu secara
holistik.

7. Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang baik di seluruh organisasi


adalah ciri penting dari manajemen mutu. Ini termasuk komunikasi internal
antara departemen dan komunikasi eksternal dengan pelanggan dan pihak
terkait.

8. Komitmen Pimpinan: Kesuksesan manajemen mutu memerlukan komitmen


dari pimpinan organisasi. Pimpinan harus menjadi contoh dalam menerapkan
prinsip-prinsip manajemen mutu dan mendukungnya secara aktif.

9. Kualitas sebagai Tanggung Jawab Bersama: Manajemen mutu mengubah


pandangan tentang mutu menjadi tanggung jawab bersama dalam organisasi.
Setiap individu, bukan hanya departemen kualitas, bertanggung jawab atas
kualitas produk atau layanan yang dihasilkan.
10. Orientasi pada Perbaikan Akar Penyebab: Manajemen mutu mencari akar
penyebab masalah atau ketidaksesuaian, bukan hanya menangani gejala. Ini
memungkinkan organisasi untuk mencegah masalah berulang.

Ciri-ciri ini menciptakan kerangka kerja yang kuat untuk mencapai dan mempertahankan
kualitas yang tinggi dalam produk atau layanan organisasi. Manajemen mutu bukan hanya
tentang mengontrol cacat tetapi juga tentang menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan
dan fokus pada pelanggan.

C. Manfaat manajemen mutu

Manfaat dari menerapkan manajemen mutu yang komprehensif dan efektif sangat signifikan
bagi suatu organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari manajemen mutu:

11. Peningkatan Kualitas Produk atau Layanan: Salah satu manfaat paling jelas
dari manajemen mutu adalah peningkatan kualitas produk atau layanan.
Dengan mengidentifikasi, mengukur, dan mengontrol faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu, organisasi dapat menghasilkan produk atau layanan
yang lebih baik dan lebih konsisten.

12. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi: Produk atau layanan yang lebih
baik secara konsisten akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan adalah faktor penting dalam mempertahankan dan memperluas
pangsa pasar, serta menciptakan pelanggan yang loyal.

13. Efisiensi Operasional: Manajemen mutu juga berkontribusi pada efisiensi


operasional. Dengan mengoptimalkan proses dan mengurangi kesalahan,
organisasi dapat menghemat waktu dan sumber daya, yang pada gilirannya
dapat mengurangi biaya produksi.

14. Keunggulan Kompetitif: Organisasi yang menerapkan manajemen mutu


yang baik memiliki keunggulan kompetitif. Mereka dapat bersaing lebih baik
dalam pasar, menghasilkan produk yang lebih menarik bagi pelanggan, dan
menarik investasi serta mitra bisnis yang potensial.
15. Penurunan Risiko: Manajemen mutu yang baik juga dapat mengurangi
risiko hukum dan keuangan. Organisasi yang mematuhi standar dan peraturan
mutu memiliki peluang lebih kecil menghadapi tuntutan hukum atau kerugian
finansial akibat cacat produk atau layanan.

16. Peningkatan Proses Keputusan: Dalam manajemen mutu, pengambilan


keputusan didasarkan pada data dan bukti. Ini memungkinkan organisasi
membuat keputusan yang lebih tepat waktu, terinformasi, dan efektif, yang
dapat mengarah pada peningkatan strategi bisnis.

17. Peningkatan Reputasi dan Citra: Organisasi yang terkenal karena kualitas
produk atau layanan mereka akan membangun reputasi yang baik di mata
pelanggan dan mitra bisnis. Reputasi yang baik dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen dan membuka pintu bagi peluang bisnis baru.

18. Perbaikan Berkelanjutan: Manajemen mutu mendorong perbaikan


berkelanjutan dalam semua aspek operasional. Organisasi dapat terus belajar
dari pengalaman mereka, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan beradaptasi
dengan perubahan pasar.

19. Kepatuhan Regulasi: Dalam beberapa industri, manajemen mutu adalah


kunci untuk mematuhi regulasi pemerintah. Ini dapat menghindarkan
organisasi dari sanksi hukum dan masalah kepatuhan.

20. Kesempatan Internasional: Organisasi yang mematuhi standar mutu


internasional, seperti ISO, memiliki kesempatan untuk beroperasi di pasar
global dan menjalin kemitraan dengan organisasi internasional.

Dengan semua manfaat ini, manajemen mutu tidak hanya meningkatkan kualitas produk atau
layanan tetapi juga mendukung pertumbuhan dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
Itulah mengapa banyak organisasi mengintegrasikan manajemen mutu ke dalam strategi
bisnis mereka.

D. Penerapan sistem manajemen mutu


Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menerapkan manajemen mutu dalam suatu
organisasi:

1. Pengertian dan Komitmen Pimpinan:


- Pemimpin organisasi harus memahami pentingnya manajemen mutu dan memiliki
komitmen untuk menerapkannya.
- Mereka perlu mengkomunikasikan visi dan tujuan manajemen mutu kepada seluruh
organisasi.

2. Penilaian Awal:
- Identifikasi area di organisasi yang memerlukan perbaikan dalam hal kualitas produk atau
layanan.
- Lakukan audit awal untuk menilai kualitas proses, sistem, dan produk saat ini.

3. Pemahaman Standar dan Regulasi:


- Jika relevan, pelajari dan pahami standar atau regulasi yang berlaku untuk industri atau
sektor Anda, seperti ISO 9001 untuk manajemen mutu.

4. Tim Manajemen Mutu:


- Bentuk tim manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengelola implementasi dan
pemeliharaan sistem manajemen mutu.
- Pastikan tim ini memiliki pelatihan dan pemahaman yang cukup tentang konsep
manajemen mutu.

5. Perencanaan:
- Buat rencana implementasi manajemen mutu yang mencakup tujuan, jadwal, sumber daya
yang dibutuhkan, dan metrik kinerja.
- Rencanakan bagaimana Anda akan melibatkan karyawan dalam proses ini.

6. Pemantauan dan Pengukuran:


- Kembangkan metrik dan indikator kinerja yang sesuai untuk mengukur kualitas produk
atau layanan.
- Mulai memantau dan mengumpulkan data untuk mengidentifikasi area yang memerlukan
perbaikan.
7. Peningkatan Berkelanjutan:
- Gunakan data yang diperoleh untuk mengidentifikasi penyebab cacat atau ketidaksesuaian
dan rencanakan tindakan perbaikan yang sesuai.
- Libatkan karyawan dalam proses perbaikan dan pelatihan yang dibutuhkan.

8. Pengawasan Mutu:
- Implementasikan prosedur pengawasan mutu untuk memastikan bahwa produk atau
layanan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
- Lakukan audit internal secara teratur untuk memantau kepatuhan terhadap prosedur dan
standar.

9. Kepuasan Pelanggan:
- Lakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala untuk memahami harapan dan
kebutuhan pelanggan.
- Gunakan umpan balik pelanggan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.

10. Pemantauan dan Peninjauan Terhadap Perencanaan:


- Selama proses ini, lakukan pemantauan dan peninjauan berkala terhadap rencana Anda.
- Sesuaikan rencana jika diperlukan berdasarkan hasil dan perkembangan yang ada.

11. Pelatihan Karyawan:


- Berikan pelatihan yang diperlukan kepada karyawan untuk memastikan pemahaman
mereka tentang konsep manajemen mutu dan peran mereka dalam menjaga kualitas.

12. Sertifikasi (Opsional):


- Jika relevan, pertimbangkan untuk mendapatkan sertifikasi sesuai dengan standar
manajemen mutu yang berlaku, seperti ISO 9001.

Penerapan manajemen mutu memerlukan komitmen jangka panjang dan upaya berkelanjutan.
Ini melibatkan seluruh organisasi dari atas ke bawah dan mendorong perbaikan berkelanjutan
dalam proses, produk, dan layanan.
E. Contoh kasus
Contoh Kasus: Peningkatan Kualitas Produk pada Perusahaan Manufaktur

Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi suku cadang otomotif mengalami


masalah dengan cacat produk, keluhan pelanggan yang meningkat, dan penurunan pangsa
pasar. Perusahaan ini memutuskan untuk menerapkan manajemen mutu secara lebih
menyeluruh untuk mengatasi masalah ini.

1. Pengertian Masalah: Perusahaan menyadari bahwa produk mereka


mengalami cacat yang sering, seperti kebocoran minyak dan kerusakan
mekanis. Pelanggan mulai mengeluh tentang ketidakpuasan mereka terhadap
produk tersebut, dan pangsa pasar perusahaan mengalami penurunan.
2. Analisis Kualitas Produk: Perusahaan mulai menganalisis setiap tahap
produksi untuk mengidentifikasi penyebab cacat. Mereka menemukan bahwa
beberapa bahan baku berkualitas rendah dan bahwa proses perakitan belum
memenuhi standar yang benar.
3. Implementasi Manajemen Mutu: Perusahaan memutuskan untuk
menerapkan ISO 9001, standar internasional untuk manajemen mutu. Mereka
membuat tim khusus yang bertanggung jawab untuk mengelola program
manajemen mutu.
4. Peningkatan Proses: Perusahaan memperbaiki proses produksi mereka. Ini
melibatkan pemantauan yang lebih ketat terhadap bahan baku, pelatihan
karyawan dalam teknik perakitan yang benar, dan penggunaan alat pengujian
berkualitas tinggi.
5. Pengukuran Kualitas: Mereka mulai mengukur kualitas produk secara
teratur selama setiap tahap produksi dan menjalankan uji kualitas akhir
sebelum produk dikirim ke pelanggan.
6. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data: Data mengenai kualitas produk
digunakan untuk mengambil keputusan strategis. Jika ada penyimpangan,
tindakan perbaikan segera diambil.
7. Pengawasan Berkelanjutan: Perusahaan terus memantau dan mengukur
kualitas produk serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan
tambahan.
Hasilnya, dalam beberapa bulan, perusahaan berhasil mengurangi cacat produk secara
signifikan, dan keluhan pelanggan menurun. Kualitas produk yang ditingkatkan
meningkatkan reputasi perusahaan di pasar, dan pangsa pasarnya mulai pulih. Ini adalah
contoh konkret bagaimana manajemen mutu dapat memberikan manfaat yang signifikan, baik
dalam meningkatkan kualitas produk maupun dalam mendukung pertumbuhan bisnis.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam kasus penerapan manajemen mutu dalam perusahaan manufaktur alat elektronik, kita
dapat menyimpulkan bahwa manajemen mutu adalah pendekatan yang efektif untuk
meningkatkan kualitas produk dan layanan, memperbaiki proses produksi, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan. Beberapa poin kunci yang dapat disimpulkan dari contoh kasus ini
adalah:

1. Komitmen Pimpinan: Kesuksesan implementasi manajemen mutu dimulai dengan


komitmen pimpinan untuk memahami dan menerapkan konsep ini dalam seluruh
organisasi.
2. Identifikasi Masalah: Evaluasi awal yang cermat untuk mengidentifikasi masalah
dan cacat yang ada adalah langkah penting untuk perbaikan mutu.
3. Pemahaman Standar: Memahami dan mematuhi standar manajemen mutu, seperti
ISO 9001, adalah penting untuk menciptakan kerangka kerja yang kuat.
4. Keterlibatan Tim Manajemen Mutu: Membentuk tim khusus yang bertanggung
jawab untuk mengelola implementasi manajemen mutu adalah langkah yang bijak.
5. Perencanaan dan Pemantauan: Rencana yang baik, pemantauan terus-menerus, dan
peninjauan terhadap perencanaan adalah kunci untuk mencapai tujuan manajemen
mutu.
6. Peningkatan Berkelanjutan: Perbaikan berkelanjutan dalam proses, produk, dan
layanan adalah salah satu tujuan utama manajemen mutu.
7. Pengawasan Mutu: Penerapan pengawasan mutu yang ketat membantu memastikan
kualitas produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
8. Kepuasan Pelanggan: Berkomunikasi dengan pelanggan dan merespons keluhan
adalah bagian penting dari manajemen mutu untuk memahami dan memenuhi harapan
pelanggan.

Dengan penerapan manajemen mutu yang baik, perusahaan dalam contoh kasus ini berhasil
meningkatkan kualitas produk mereka, mengurangi cacat, dan memperoleh kembali
kepercayaan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen mutu adalah alat yang
efektif dalam mencapai tujuan bisnis yang lebih tinggi dan memastikan kelangsungan dan
pertumbuhan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Zuhrinal M. Nawawi, MA dan Ahmad Syakir, MA. KEWIRAUSAHAAN. Teori,


Motivasi dan Aplikasi. (Medan: 2023).
Dwinta Mulyanti, Yani Restiani Widjaja, Heni Rohaeni. Keterkaitan Budaya dan Ruang
lingkup manajemen mutu Pada UMKM. (2020). http://dx.doi.org/10.37253/altasia.v2i2.
Siti Aisyah. S.I.Kom. M.M. Manajemen Pemasaran. (Medan: FEBI UIN-SU Press, 2020).
http://titisfahreza.lecture.ub.ac.id/files/2017/08/1.-Ruang-Lingkup-Manajemen-Mutu-
2017.pdf
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BT_Manajemen%20Mutu_Jimmy%20Ludin,
%20SST.,M.Si_2176.pdf
https://www.linovhr.com/manajemen- mutu/
https://www.mas-software.com/blog/pengertian- manajemen- mutu-tujuan-manfaat-dan-proses

Anda mungkin juga menyukai