Disusun oleh :
Widiastuti 1710111039
Mahira 1710111069
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulisdapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Manajemen
Kualitas”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Kualitas
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan pembuatan makalah ini, dan
terutama kepadayang terhormat :
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan
yangtelah diberikan. Serta penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis sendiri, umumnya bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 30
B. Saran .............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan
kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan oleh tidak
adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pimpinan kepada bawahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas ada beberapa masalah yang
perlu dirumuskan dan dibahas yaitu :
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan Sistem Manajemen Kualitas
2. Mengetahui Sistem Manajemen Kualitas ISO 9000
3. Mengetahui Sistem Manajemen Kualitas ISO 14000
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
yang akan diterapkan dalam organisasi, kemudian disusun model sistem
manajemen yang berlaku pada organisasi itu. Berbeda dengan Sistem
Manajemen Mutu Informal, Sistem Manajemen Mutu Formal terikat
kepada kriteria-kriteria formal yang telah ditetapkan oleh institusi penyusun
model sistem manajemen mutu itu sendiri. Dengan demikian apabila
manajemen suatu organisasi ingin mengadopsi model Sistem Manajemen
Mutu Formal dan ingin memperoleh pengakuan bahwa organisasi itu telah
berhasil menyusun model Sistem Manajemen Mutu Formal, maka
manajemen organisasi harus bisa membuktikan kepada institusi formal yang
menilai kelayakan penerapan model Sistem Manajemen Mutu Formal
itu, untuk mendapatkan award atau penghargaan.
2. Sistem Manajemen Mutu Formal biasanya terdiri dari sebuah kerangka
kerja yang memiliki nilai-nilai inti serta prinsip-prinsip keunggulan. Prinsip-
prinsip ini merupakan landasan untuk membangun kerangka kerja, yang
terdiri dari sejumlah penilaian kriteria dan item. Sistem Manajemen Mutu
Formal ada yang berlaku secara nasional (di suatu negara), regional, dan
internasional. Sistem manajemen mutu formal yang berlaku secara nasional
menurut Miguel (2005:36) mula-mula dikembangkan di Australia, Kanada,
Jepang, dan Amerika Serikat, masing-masing berupa, Australian Business
Excellence Award (ABEA), Canadian Quality Award (CQA), Deming Prize
(DP), dan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Sistem
manajemen mutu formal, yang berlaku secara regional adalah Asia Pasifik
Quality Award (APQA), Iberoamerican Quality Award (IQA), dan
European Quality Award (EQA). Sedangkan sistem manajemen mutu yang
diakui secara internasional menurut Gaspersz (2008:264) adalah ISO.
6
Kelebihan implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000
1. Manajemen
Pentingnya sistem manajemen kualitas ISO-9000 sangat dipengaruhi
oleh keyakinan akan arti penting dan manfaat bagi perusahaan.
2. Wilayah pemasaran
Bila pasar bersifat lokal dan konsumen tidak mensyaratkan sistem
manajemen kualitas ISO-9000, maka sistem manajemen kualitas
ISO-9000 tidak begitu penting. Tetapi pasar lokal dapat saja menjadi
pemicu diterapkannya sistem manajemen kualitas ISO-9000 apabila
konsumen mereka adalah perusahaan yang menggunakan produk
mereka sebagai bahan baku dan perusahaan tersebut sudah
menerapkan sistem manajemen kualitas ISO-9000. Sehingga sebagai
perusahaan supplier harus menerapkan sistem manajemen kualitas
ISO-9000 apabila tetap ingin sebagai supplier.
3. Tuntutan konsumen
Apabila pasar bersifat Internasional atau global dan ada tuntutan
dari konsumen, maka sistem manajemen kualitas ISO-9000
menjadi penting dan merupakan keharusan bila perusahaan ingin
tetap eksis, sehingga implementasi sistem manajemen kualitas ISO-
9000 dapat meningkatkan daya saing perusahaan lebih - lebih
dalam memasuki pasar Eropa.
8
Proses implementasi ISO-9000 menuju sertifikasi
1. Adopsi
Sebelum manajemen mengadopsi sistem manajemen kualitas ISO-
9000, maka pihak manajemen harus mengetahui dan memahami
terlebih dahulu apa itu sistem manajemen kualitas ISO-9000. Dari
mengetahui dan memahami akan timbul keyakinan akan manfaat
sistem manajemen kualitas ISO-9000. Keyakinan akan menimbulkan
niat dan motivasi yang akhirnya timbul komitmen untuk
mengadopsinya.
2. Persiapan
Tahap persiapan ini berisikan segala bentuk persiapan yang perlu
dilakukan mulai dari seleksi konsultan untuk mendiagnostik sistem
9
organisasi hingga menyusun program kerja. Kegiatan dalam
persiapan ini adalah :
a. Seleksi konsultan
b. Menentukan lingkup
c. Membentuk komite
d. Menunjuk manajer
e. Kick off meeting
f. Audit pendahuluan
g. Menyusun program kerja
3. Pengembangan
Kegiatan yang harus dilakukan dalam pengembangan ini adalah
perumusan dokumentasi sistem kualitas.
a. Menyebarkan pengertian kepada semua karyawan
b. Menentukan kebijakan kualitas (quality policy)
c. Menyusun rencana kualitas (quality planning)
d. Membuat manual kualitas (quality mannual) atau pedoman
kualitas
e. Membuat prosedur kualitas (quality procedure)
f. Menyusun prosedur operasional
g. Pengadaan sumber daya
h. Membentuk tim audit mutu internal
4. Implementasi
10
Pada tahap implementasi ini tanggung jawab sangat penting
karena karyawanlah yang menjalankan sistem tersebut. Jika terjadi
beberapa proses tidak sesuai dengan prosedur yang telah disusun,
maka akan mempengaruhi perusahaan dalam memperoleh
sertifikat. Kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap
implementasi adalah :
a. Distribusi dokumen ke setiap departemen atau bagian
b. Impelementasi
c. Rekaman data kegiatan
d. Pemeriksaan oleh tim audit
e. Umpan balik
f. Tinjauan manajemen (management review)
g. Tindakan koreksi
h. Verifikasi
5. Assessment
2. ISO 9000-1, Petunjuk untuk Aplikasi ISO 9001, ISO 9002 dan ISO
9003.
No Elemen Subbagian
Tujuan kualitas
Motivasi
13
Pelatihan dan pengembangan
Komunikasi
Obligasi pemasok
Service brief
Manajemen jasa
Spesifikasi jasa
14
7 6.3 Proses penyerahan jasa Penilaian pemasok
Status jasa
15
d. Terintegrasi ke dalam sistem manajemen organisasi
e. Konsistensi dalam kegiatan dan perilaku
f. Operasi standar
g. Mencerminkan visi jangka panjang dan kegiatan jangka pendek
Versi terbaru ISO 14000 dirilis pada tahun 2004 oleh Organisasi
Internasional untuk Standarisasi (ISO) yang memiliki komite perwakilan dari
seluruh dunia. ISO-14000 memiliki beberapa seri, yaitu :
16
a. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi
b. Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel
sehingga mencerminkan organisasi yang baik.
c. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan
yang mungkin timbul.
d. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat
memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak –
pihak yang peduli terhadap lingkungan.
e. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak
manajemen puncak terhadap lingkungan.
f. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen
dan memperbesar pangsa pasar.
g. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang
berkaitan dengan lingkungan, sehingga memiliki image yang baik dimata
pemerintah, pelanggan, karyawan dan masyarakat umum.
h. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
i. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja
1. Perlindungan Lingkungan
b. Mengurangi atau meminimalisasi limbah
c. Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam
d. Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global
2. Dasar persaingan yang setara ISO-14000 akan mengurangi sekecil
mungkin timbulnya perbedaan-perbedaan pembiayaan lingkungan oleh
sebab perbedaan sistem/geografi.
3. Kesesuaian terhadap peraturan yang ada dengan menggunakan sertifikat
ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan
kemampuan telusuran dan kesesuaian dokumen dalam mendukung
peraturan yang ada.
4. Terbentuknya sistem manajemen yang efektif dengan adanya
bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan
lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat
pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah di internasional.
5. Memiliki kekuatan pasar
18
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan
b. Meningkatkan peran pasar /market Share
c. Memenuhi persyaratan pelanggan
d. Membuka peluang investasi
6. Pengurangan biaya dasar utama dalam penekanan biaya adalah
mengurangi penanganan bahan kimia dan sisa limbah lainnya. Lebih
sedikit bahan kimia/limbah, akan semakin sedikit biaya dan semakin
tinggi tingkat mutu air/ tanah. Dengan ISO-14000 diharapkan semakin
kecil peluang menyimpangnya operasi. Biaya yang dapat dikurangi
meliputi :
a. Biaya kesalahan
b. Biaya operasional yang terakumulasi
c. Biaya taksiran
7. Pengurangan kerugian “sistem” akan melindungi atau meminimumkan
akibat ke lingkungan,dan juga meminimumkan akibat buruk bagi
karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi
sistem manajemen lingkungan ISO-14000.
8. Meningkatkan hubungan masyarakat dalam “Gall-up” pool 1994, di
dapat bahwa warga di 24 negara mempertimbangkan perlindungan
lingkungan lebih penting dari pada pertumbuhan ekonomi. jika
perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini
berarti mengembangkan hubungan kemasyarakatan.
9. Mengembangkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan
dimilikinya sertifikat ISO-14000, pelanggan akan merasa lebih aman
dan lingkungannya terlindungi. hal ini akan meyakinkan pelanggan
bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang
sesuai untuk mendukung pernyataan tersebut.
10. Mengembangkan perhatian manajemen yang lebih tinggi, departemen
lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan sebagai kegiatan
pemborosan biaya. Dengan ISO-14000 departemen lingkungan
19
dipandang positif dan merupakan konponen penting dalam perusahaan.
keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO-14000 akan
merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai
pengelolaan lingkungan.
b. Prosedur
Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan standar ISO 14000
dalam pengelolaan lingkungan di dunia industri. Seperti yang disebutkan di
atas bahwa negara Indonesia telah menerapkan standar ISO dari tahun 1993.
Hal ini terus dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan
Standardisasi Nasional (BSN) dan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000.
Berbagai program seminar dan penelitian mengenai ISO 14000 terus
dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar,
lokakarya, penelitian dan proyek percontohan Sistem Manajemen Lingkungan
telah diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan
BSN dan berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk
menjadi investasi awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia dalam
menumbuhkan sisi “demand” maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang
wajar.
22
badan sertifikasi yang menjembatani antara kebutuhan calon konsumen dengan
para pemasok dalam masalah kinerja lingkungan.
23
BAB III
KASUS
ANALISA DATA
Dari hasil survei yang diperoleh, data – data yang ada selanjutnya diolah
dengan menggunakan aplikasi statistik yaitu analisa mean, analisa uji t, dan analisa
importance performance. Hasil analisa ini ditunjukkan dalam bentuk tabel dan
gambar.
Berikut ini akan dijelaskan secara berurutan hasil analisa mean dari bagian A
dan C lalu dilanjutkan ke bagian B.
24
Adapun alasan yang dianggap paling penting adalah untuk meningkatkan
konsistensi dalam pelaksanaan (5,6). Sedangkan alasan untuk memperbaiki mutu
pelayanan dan mutu produk menduduki peringkat kedua dengan rata – rata 5,5.
Selanjutnya dilakukan perbandingan alasan – alasan yang dianggap penting
tersebut terhadap nilai rata-rata secara keseluruhan (5,25). Nilai rata – rata secara
keseluruhan tersebut diwakili oleh garis mendatar yang dipertebal. Adapun tiga
alasan yang di bawah rata – rata secara keseluruhan adalah Agar dapat bertahan
dalam bisnis, pengurangan biaya dan tekanan konsumen jasa konstruksi.
25
dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kontraktor adalah pembekalan serta
pengendalian manajemen waktu dan biaya.
26
terdapat perbedaaan yang berarti antara penilaian harapan dan kenyataan dari
pengguna ISO 9000:2000.
Dari hasil analisa rata-rata yang terdapat pada kolom ketiga dan keempat
pada Tabel 3 digambarkan dalam Gambar 2. Nilai Harapan diambil dari nilai Y
dan nilai realita diambil dari nilai X masingmasing prinsip manajemen mutu (P1 -
P8). Selanjutnya garis horizontal dan garis vertical digambarkan berdasarkan
27
perhitungan rata-rata keseluruhan (baris terakhir Tabel 3) yang merupakan titik
potong dari analisa importance performance (lihat Gambar 2). Garis horizontal
dan vertical membagi Gambar 2 tersebut menjadi empat kuadran yang selanjutnya
pengelompokkannya dirangkum dalam Tabel 4
28
KESIMPULAN KASUS
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur yang
terdokumentasi serta praktik-praktik standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa)
terhadap kebutuhan dan persyaratan tertentu. Sistem manajemen kualitas di
bagi menjadi formal dan infromal.
Sistem manajemen kualitas ISO-9000 didefinisikan sebagai standar sistem
manajemen kualitas yang mengelola proses pencapaian kualitas. Sistem
manajemen kualitas ISO-9000 mengatur hubungan antara supplier,
perusahaan dan konsumen (pelanggan). Oleh karena itu, sistem manajemen
kualitas ISO-9000 sama sekali tidak berbicara tentang kualitas suatu produk,
tetapi berbicara tentang proses pencapaian suatu tingkat kualitas tertentu
Sistem manajemen lingkungan adalah bagian dari keseluruhan sistem
manajemen yang meliputi organisasi, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
dan sumber daya untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai,
mengevaluasi dan memelihara kebijakan lingkungan. ISO 14000 adalah
standar internasional yang dapat diterapkan oleh organisasi yang
dimaksudkan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan
sistem manajemen lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apa pun,
terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan.
B. Saran
Kualitas sebagai prioritas dalam setiap pembuatan produk maupun jasa
dengan itu perlunya setiap bisnis menerapkan sistem manajemen kualitas baik
menggunakan sistem manajemen kualitas ISO 9000 yang berbasis pelanggan
30
atau pun ISO 14000 yang memperhatikan ligkungan dalam membangun
bisnis.
31
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11163863/Makalah_ISO_14000_BAB_I_PENDAHU
LUAN_1.1._Sejarah_ISO_14000
http://abby1807.blogspot.com/2013/06/makalah-pengetahuan-lingkungan-iso-
14000.html
file:///C:/Users/user/Downloads/6219-15046-1-PB.pdf
32