Anda di halaman 1dari 25

 

 
MODUL PERKULIAHAN
 

 
LINGKUNGAN
ORGANISASI
 

  A. Definisi Lingkungan Organisasi


B. Segmen-segmen Lingkungan
C. Perspektif Modernist
D. Ketidakpastian Lingkungan
 
 
 

             

  Fakultas   Program  Studi   Tatap  Muka   Kode  MK   Disusun  Oleh    


  Pascasarjana   Magister  Ilmu   MK  52004   Dr.  Nur  Kholisoh,  M.Si  
Komunikasi  
03  

Abstract   Kompetensi  
   
Modul ini menjelaskan tentang Melalui pokok bahasan in i d ih a ra p k a n
pengertian lingkungan organisasi, mahasiswa dapat mengerti dan
segmen-segmen lingkungan m em ah am i pengertian lingkungan
organisasi, serta elemen-elemen yang organisasi, segmen-segmen lingkungan
berpengaruh terhadap organisasi   organisasi, serta mampu mengidentifikasi
elemen-elemen yang berpengaruh
terhadap organisasi  
 
 
 

Pembahasan
 

Organisasi adalah suatu sistem terbuka, sehingga pandangan ini mengubah

pandangan kita terhadap permasalah organisasi, yaitu dengan memberikan perhatian

terhadap pengaruh lingkungan dalam memberikan penjelasan mengenai perilaku organisasi.

Perilaku elemen-elemen organisasi dan juga efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh

keadaan lingkungan. Karakteristik organisasi seperti struktur, sasaran, teknologi, dan

strategi, hingga suatu derajat tertentu sebenarnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya.

Karena itu, untuk memperoleh pemahaman yang utuh mengenai suatu organisasi diperlukan

adanya pengertian yang sempurna mengenai keadaan lingkungannya.

Definisi Lingkungan

Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak

berhingga (infinit) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi.

Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan yang berpengaruh secara

langsung terhadap organisasi. Karena itu, definisi sebelumnya bisa dipersempit. Untuk

keperluan analisis, lingkungan bisa diartikan sebagai seluruh eleman yang terdapat di luar

batas-batas organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun

suatu organisasi secara keseluruhan.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  2 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Segmen-segmen Lingkungan

Keadaan lingkungan suatu organisasi bisa dipahami melalui analisis terhadap

segmen-segmennya, yaitu bagian-bagian dari lingkungan yang berpengaruhi terhadap

perilaku maupun performasi organisasi.

Sebagian orang berpendapat bahwa lingkungan suatu organisasi terdiri dari 9

(sembilan) segmen, yaitu : industri, bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi,

kondisi ekonomi, pemerintah dan kebudayaan. Setiap segmen ini perlu dianalisis untuk

mengetahui elemen-elemennya dan juga kesempatan serta hambatan yang dapat

ditimbulkannya bagi organisasi.

Penjelasan mengenai setiap segmen lingkungan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Industri

Mencakup seluruh organisasi lain yang bergerak di sektor kegiatan yang sama dan

merupakan saingan bagi organisasi yang kita pelajari. Corak dari segmen industri ini

berpengaruh terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu dilakukan, jenis

konsumen serta tingkat keuntungan rata-rata dari seluruh organisasi yang bergerak di

sektor kegiatan tersebut.

Banyaknya organisasi yang bergerak di sektor kegiatan yang sama berpengaruh

terhadap tingkat ketidakpastian dalam persaingan antar organisasi. Jika saingan terdiri

dari perusahaan-perusahaan besar dalam jumlah yang terbatas, maka tingkat

ketidakpastian lingkungan menjadi semakin tinggi.

2. Bahan Baku

Organisasi harus mendapatkan bahan baku dari lingkungannya. Kadang-kadang

lingkungan tidak dapat menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, ataupun

tersedia dengan harga yang tinggi. Sehingga membahayakan bagi organisasi.

Perubahan keadaan segmen bahan baku ini berpengaruh terhadap industri. Contohnya,

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  3 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
kenaikan harga minyak menyebabkan industri mobil cenderung memproduksi mobil

berukuran kecil yang irit bahan bakar.

3. Tenaga Kerja

Organisasi perlu mendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian, kualifikasi dan

jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja ini tidak dapat dipenuhi oleh

lingkungan, maka organisasi akan memperoleh kesulitan dalam menghasilkan output.

Kelangkaan ini juga menyebabkan tenaga kerja mahal dan sulit diperoleh.

4. Keuangan

Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber

keuangan bagi organisasi . bursa saham, pasar modal, bank dan perusahan asuransi

merupakan bagian dari segmen keuangan ini. Tingkat bunga yang berlaku juga

berpengaruh terhadap kemudahan memperoleh sumber keuangan. Tersedianya sumber

keuangan dengan tingkat bunga yang rendah akan merangang pertumbuhan organisasi

secara cepat. Pertumbuhan yang lambat umumnya terjadi apabila organisasi tidak

mampu mendapatkan sumber keuangan yang murah dari lingkungannya, sehingga

terpaksa menggunakan sumber keuangan dari dalam organisasi sendiri. Peminjaman

uang yang berlebihan dari luar juga akan menyebabkan sebagian kontrol terhadap

organisasi terpaksa diberikan kepada pihak yang memberikan pinjaman.

5. Pasar

Segmen ini menggambarkan besarnya permintaan konsumen tehadap produk

ataupun ataupun jasa yang menghasilkan oleh organisasi. Segmen pasar berpengaruh

terhadap organisasi melalui besarnya permintaan akan output organisasi. Jika pasar

menjadi kecil, maka organisasi harus mengurangi kegiatannya ataupun mengalihkan

kegiatannya pada jenis produk atau jasa lainnya. Jika permintaan bertambah, maka

perusahaan perlu dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan

dapat menjaga posisinya dalam persaingan dengan organisasi lainnya. Pentingnya

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  4 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
segmen pasar ini juga menyebabkan perlunya dilakukan usaha untuk menjaga

konsumen agar tetap setia terhadap output yang dihasilkan oleh organisasi.

6. Teknologi

Merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang digunakan untuk membuat produk

atau jasa, berpengaruh terhadap cara pengelolaan organisasi. Tingkat teknologi yang

digunakan berpengaruh terhadap ukuran dan tingkat keahlian yang harus dimiliki dalam

organisasi. Organisasi yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi seringkali

terpaksa menghentikan kegiatannya.

7. Kondisi Ekonomi

Segmen ini menggambarkan keadaan umum dari perekonomian daerah ataupun

negara di mana suatu organisasi berada. Kondisi ekonomi ini antara lain digambarkan

oleh besarnya daya beli konsumen, tingkat pengangguran, tingkat bunga yang berlaku,

besarnya inflasi, kemudahan memperoleh bahan baku dan tenaga kerja, tingkat

permintaan terhadap produk suatu sektor, dan kapasitas produksi total dari sektor.

Pengaruh kondisi ekonomi ini terasa oleh semua jenis organisasi, baik organisasi

pemerintah, perusahaan maupun organisasi sosial yang tidak mencari keuntungan.

8. Pemerintah

Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan sistem pemerintahan serta politik

yang melingkupi organisasi. Sistem politik, seperti ideology kapitalis atau pun sosialis,

berpengaruh terhadap kebebasan organisasi dalam menjalankan usahanya.

9. Kebudayaan

Segmen ini mencakup karakteristik demografis dan sistem nilai yang berlaku pada

masyarakat di mana organisasi berada. Karakteristik demografis mencakup distribusi

penduduk menurut umur, distribusi pendapat, tingkat pendidikan, penyebaran penduduk,

dan sebagainya.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  5 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Sistem nilai merupakan komponen penting dari kebudayaan, dan seringkali

berpengaruh terhadap Jepang jarang sekali melakukan pemutusan hubungan kerja

dengan karyawannya walaupun kegiatannya sedang menurun. Hal ini terjadi karena

pekerja dianggap sebagai anggota keluarga oleh perusahaan, tidak dipandang sebagai

tenaga sewaan yang bisa dihentikan jika tidak lagi diperlukan.

Sembilan segmen lingkungan ini terdiri dari berbagai elemen yang dianggap

mempunyai potensi untuk mempengaruhi organisasi. Setiap segmen dapat diamati dan

dianalisis oleh pimpinan organisasi untuk menetapkan cara pengelolaan organisasi yang

sesuai menghadapinya. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua segmen sama pentingnya

bagi organisasi. Walaupun ada kaitan antara masing-masing segmen, tetapi biasanya ada

satu atau lebih segmen yang berpengaruh besar terhadap organisasi sehingga perlu

mendapatkan perhatian yang khusus.

Indentifikasi Elemen-elemen Lingkungan

Tidak semua orang dapat menyetujui pendapat tentang adanya sembilan jenis

segmen lingkungan seperti yang telah diuraikan di atas. Sesuai dengan prinsip keterbukaan

dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya muncul pendapat yang menyatakan

bahwa komposisi elemen-elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap organisasi akan

berlainan, sesuai dengan perbedaan organisasi maupun kondisi lingkungannya. Karena itu,

pendapat ini juga menyatakan bahwa yang penting adalah menemukan cara untuk

mengidentifikasikan elemen-elemen lingkungan yang dapat digunakan pada semua

organisasi yang berbeda pada lingkungan yang berbeda.

Salah satu cara untuk melakukan identifikasi ini diungkapkan oleh Lubis (1984)

dalam sebuah penelitian mengenai karakteristik organisasi industri di Indonesia. Penelitian

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  6 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
ini menggunakan uraian mengenai proses yang terjadi dalam operasi suatu organisasi untuk

mengidentifikasikan elemen-elemen lingkungan. Dinyatakan bahwa ada suatu proses yang

terjadi secara berulang-ulang pada suatu organisasi, yang dimulai dari masuknya bahan

baku di dalam organisasi, transformasi bahan baku tersebut menjadi produk jadi dan

kahirnya pemasaran produk jadi kepada konsumen.

Bahan baku yang digunakan diperoleh dari leveransir bahan baku, yang merupakan

salah satu elemen lingkungan. Proses transformasi memerlukan adanya peralatan, energi,

teknologi serta tenaga kerja. Peralatan dan energi masing-masing diperoleh dari leveransir.

Teknologi yang digunakan akan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan teknologi.

Tenaga kerja didapat dari pasar tenaga kerja, yang juga merupakan bagian dari masyarakat.

Transformasi yang dilakukan juga akan sangat dipengaruhi oleh corak permintaan pasar,

yang juga merupakan salah satu elemen lingkungan. Pemasaran produk jadi dipengaruhi

oleh kondisi pasar, di mana terdapat saingan maupun konsumen, yang keseluruhannya

merupakan bagian dari lingkungan ekonomi.

Keseluruhan proses ini memerlukan adanya modal, yang cara mendapatkannya

tergantung pada kondisi lingkungan keuangan. Selain itu, organisasi juga beroperasi dalam

kaswasan suatu Negara sehingga pemerintah juga merupakan salah satu dari elemen-

elemen lingkungan.

Dengan cara yang telah diuraikan ini diharapkan seluruh elemen lingkungan yang

berpengaruh terhadap organisasi dapat diidentifikasi secara lengkap dan juga dapat

diketahui pengaruhnya terhadap organisasi.

Ketidakpastian Lingkungan

Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensinya,

yaitu melalui kompleksitas dan stabilitasnya. Kedua dimensi ini menentukan besarnya

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  7 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi harus

mampu menghadapi ketidakpastian lingkungannya.

Ketidakpastian (uncertainty) lingkungan menunjukkan keadaan di mana pimpinan

organisasi tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungannya,

sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam memperkirakan perubahan-

perubahan lingkungan yang akan terjadi. Ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan

yang akan diambil oleh organisasi mempunyai resiko kegagalan yang tinggi.

Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukkan heterogenitas atau banyaknya

elemen-elemen yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi. Lingkungan

terdiri dari jenis lingkungan yang sangat kompleks hingga lingkungan yang sangat

sederhana, di mana hanya ada sedikit elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap

organisasi. Suatu lingkungan dinyatakan sebagai lingkungan yang sederhana jika hanya ada

paling banyak 3 (tiga) atau 4 (empat) elemennya yang berpengaruh terhadap organisasi.

Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada

elemen-elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat stabil

hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan dinyatakan sebagai stabil apabila

elemen-elemennya jarang sekali mengalami perubahan, sehingga keadaan lingkungan

boleh dianggap tetap selama bertahun-tahun.

Lingkungan yang tidak stabil secara drastis tanpa diduga sebelumnya, sehingga

akan mengejutkan bagi organisasi. Dimensi kompleksitas serta stabilitas itu dapat

menggambarkan kondisi ketidakpastian lingkungan.

Pada lingkungan yang sederhana dan stabil, terdapat ketidakpastian yang rendah.

Hanya ada sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen-elemen ini tidak

ataupun jarang sekali mengalami perubahan.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  8 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Lingkungan yang kompleks dan stabil mengakibatkan ketidakpastian lingkungan

yang agak lebih besar dari segmen sebelumnya. Terdapat lebih banyak elemen lingkungan

yang perlu diperhatikan dan dianalisis agar organisasi berfungsi dengan baik. Tetapi,

ketidakpastian yang dihadapi tidaklah luar biasa besarnya karena, walaupun jumlahnya

banyak, elemen-elemen lingkungan tersebut tidak atau pu jarang sekali mengalami

perubahan.

Lingkungan yang sederhana dan tidak stabil menunjukkan tingkat ketidakpastian

yang lebih tinggi lagi. Elemen-elemen lingkungan lebih berpengaruh terhadap besarnya

ketidakpastian jika dibandingkan dengan pengaruh dari jumlah elemen-elemen lingkungan

suatu organisasi. Karena itulah segmen ini dipandang mempunyai ketidakpastian yang lebih

tinggi dari segmen lingkungan yang sebelumnya.

Lingkungan yang kompleks dan juga tidak stabil merupakan segmen lingkungan

dengan tingkat ketidakpastian yang paling tinggi. Terdapat sejumlah besar elemen

lingkungan yang selalu berubah secara tidak terduga dan dapat dimengerti sehingga

menjadi sulit untuk dianalisis dan menimbulkan ketidakpastian yang tinggi bagi organisasi.

Tekstur Lingkungan (Casual Texture)

Karakteristik dari elemen-elemen lingkungan berpengaruh terhadap tingkat

ketidakpastian yang harus dihadapi oleh suatu organisasi. Elemen-elemen tersebut, jika

ditinjau sebagai suatu kesatuan yang saling berkaitan, merupakan elemen-elemen yang

menentukan corak ini sebagai casual tekture, untuk memperlihatkan bagaimana elemen-

elemen lingkungan yang saling berkaitan membentuk kesempatan ataupun ancaman bagi

organisasi. Selanjutnya mereka menyatakan bahwa terdapat empat jenis tekstur (corak)

lingkungan, yaitu :

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  9 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
1. Lingkungan Tenang-Acak (Placid-Randomized)

Merupakan jenis lingkungan yang paling sederhana. Keadaannya tenang, yang

berarti elemen-elemennya berubah secara perlahan. Kesempatan dan ancaman

munculnya sangat jarang. Tetapi, lingkungan ini bersifat acak, yaitu perubahan pada

suatu elemen terhadi tanpa bisa diduga sebelumnya dan tanpa ada kaitannya dengan

elemen-elemen lainnya. Contoh dari jenis lingkungan ini adalah lingkungan suatu apotek

di sebuah kota kecil. Perubahan jarang terjadi dan jumlah elemen yang berkaitan

dengan pengusahaan apotek sangat sedikit. Persediaan dibeli secara teratur dari

sumber yang tetap. Sementara, jumlah apotek juga selalu tetap karena peraturan

pemerintah hanya mengizinkan adanya sejumlah tertentu apotek di suatu daerah,

sehingga persaingan juga polanya tetap. Konsumen juga pada dasarnya tidak sering

berubah, sesuai dengan kondisi sebuah kota berukuran kecil. Apotek tidak bisa berbuat

banyak untuk mempengaruhiataupun mengubah lingkungannya, sementara dari

lingkungan sendiri juga jarang sekali ada peristiwa yang bisa mempengaruhi

perusahaan.

Dalam kondisi lingkungan seperti ini, organisasi bisa memusatkan perhatian pada

pengelolaan sehari-hari dari usaha yang dilakukan. Lingkungan bukan merupakan

masalah utama yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh pemimpin organisasi.

2. Lingkungan Tenang-Mengelompok (Placid-Clustered)

Jenis lingkungan ini juga cukup stabil tetapi lebih kompleks dibanding lingkungan

Tenang-Acak. Elemen-elemen lingkungan berkaitan satu sama lain dan dapat berubah

secara bersamaan. Karena itu, kesempatan dan ancaman dalam lingkungan ini muncul

dalam bentuk kelompok, sehingga lebih membahayakan bagi organisasi. Karena

perubahan lingkungan ini sangat berbahaya, maka organisasi perlu mengatisipasi dan

berusaha menghindari bahaya karena perubahan ini. Akibatnya, perencanaan dan

peramalan merupakan hal yang penting bagi organisasi, sedangkan pengelolaan sehari-

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  10 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
hari harus dilakukan dengan cara tertentu yang selalu siap untuk menghadapi

perubahan lingkungan.

Contoh dari lingkungan Tenang-Mengelompok ini adalah lingkungan suatu industri

kimia. Keluhan mengenai polusi akibat buangan industri dapat terjadi secara simultan,

yaitu dari penduduk sekeliling, pemerintah, lembaga pecinta alam, bahkan hingga

mempengaruhi konsumen serta suplier bahan. Kelompok-kelompok luar ini seringkali

membentuk pengelompokan yang menurut pabrik memperhatikan akibat dari

buangannya. Karena itu, organisasi perlu merencanakan dan mengantisipasikan

jawaban yangtepat bagi tuntutan kelompok ini.

3. Lingkungan Diganggu-Bereaksi (Disturbed-Reactive)

Pada jenis lingkungan ini, perubahan tidak lagi bersifat acak. Dalam lingkungan ini

tindakan suatu organisasi bisa menggangu ketenangan lingkungan sehingga akan

mengundang reaksi dari organisasi lainnya. Karen aitu, lingkungan seperti ini hanya bisa

terbentuk jika terdiri dari sejumlah organisasi besar yang masing-masing cukup kuat

untuk mempengaruhi lingkungan. Selain itu, organisasi-organisasi ini juga terlihat

(visible) satu sama lain, sehingga tindakan setiap organisasi bisa diamati secara jelas

oleh organisasi lainnya. Lingkungan ini seringkali dinamakan sebagai lingkungan

oligopolistik.

Contoh dari lingkungan jenis ini adalah ligkungan industri rokok kretek di Indonesia,

yang terdiri dari sejumlah industri rokok kretek yang besar (misalnya, Bentoel, Djarum,

dan Gudang garam). Jika suatu jenis rokok berusaha menaikkan penjualannya melalui

penjualan rokok berhadiah mobil, maka segera pabrik lainnya akan melakukan tindakan

balasan yang serupa. Tindakan pabrik rokok yang memulai pemberian hadiah itu

mengganggu keseimbangan yang telah terjadi dalam persaingan. Karena itu, tindakan

ini segera dibalas oleh pabrik rokok lainnya.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  11 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Dalam lingkungan ini, pimpinan organisasi harus membuat perencanaan serta

keputusan secara hati-hati dan strategis, sehingga siap untuk menghadapi reaksi dari

pihak lain. Perencanaan tidak hanya mempertimbangkan kondisi internal organisasi

tetapi harus memperhitungkan pula perilaku organisasi lainnya. Organisasi juga harus

mengamati secara cermat seluruh tindakan dari organisasi lainnya. Karena itu, jenis

lingkungan ini lebih kompleks dan lebih tidak stabil dari lingkungan Tenang-Acak

maupun lingkungan Tenang-Mengelompok.

4. Lingkungan Kacau (Turbulent Field)

Lingkungan ini ditandai dengan kompleksitas yang tinggi dan perubahan yang

cepat. Berbagai sektor berubah secara drastic, dengan perubahan yang saling

berkaitan. Lingkungan jenis ini biasanya memberikan akibat yang negatif bagi

organisasi. Perubahan lingkungan bisa cukup dramatis hingga mampu melenyapkan

organisasi. Hal ini mislanya terjadi jika ada penemuan teknologi yang sangat dramatis

sehingga semua produk dengan teknologi lama tidak bisa lagi digunakan. Peraturan

pemerintah juga bisa memberikan pengaruh yang sama seperti contoh mengenai

teknologi tersebut.

Karena saling mempengaruhi, perubahan elemen-elemen lingkungan bisa

memberikan akibat negatif yang berlipat ganda kepada organisasi. Lingkungan-Kacau ini

jarang terjadi, tetapi jika ada maka perencanaan menjadi tidak berarti bagi organisasi.

Perubahan-perubahan terjadi secara sangat drastis sehingga tidak dapat diantisipasikan

oleh organisasi. Cara terbaik menghadapi jenis lingkungan ini adalah melakukan

adaptasi, walaupun juga tidak menjamin kelangsungan hidup organisasi secara pasti.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  12 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa karakteristik lingkungan berpengaruh terhadap

organisasi. Hal ini terjadi karena adanya ketergantungan organisasi terhadap sumber-

sumber yang terdapat pada lingkungan, seperti diuraikan berikut ini :

Ketergantungan Sumber

Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya. Produk dan

jasa merupakan output dari organisasi dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat pada

lingkungan. Dari pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari

lingkungannya. Posisi organisasi menjadi berbahaya jika pertukaran input dan output ini

menjadi tidak seimbang. Input yang diperhatikan oleh organisasi seringkali sumbernya

dikuasai oleh organisasi lain yang terdapat pada lingkungannya, sehingga organisasi

terpaksa mempunyai ketergantungan sumber terhadap lingkungannya. Jika tingkat

ketergantungan ini tidak terlalu besar, seperti yang terjadi pada lingkungan Tenang-Acak,

maka organisasi tidak perlu terlalu memperhatikan lingkungannya dan dapat memusatkan

perhatiannya terhadap kegiatan produksi. Tetapi, jika ketergantungan ini sangat besar,

maka organisasi perlu beradaptasi terhadap ketergantungan tersebut dan melakukan

tindakan-tindakan yang sesuai untuk menguranginya.

Terdapat 2 (dua) cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Cara pertama

adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan menyesuaikan struktur internal organisasi,

pola kerja, perencanaan, dan aspek internal lainnya terhadap karakteristik lingkungan. Cara

kedua adalah dengan berusaha untuk menguasai dan mengubah kondisi lingkungan

sehingga menguntungkan bagi organisasi. Berbagai cara adaptasi organisasi dijelaskan

berikut ini ;

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  13 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Struktur Organisasi

a. Kompleksitas Struktur Organisasi

Jika lingkungan bertambah kompleks, maka organisasi juga harus menjadi lebih

kompleks agar mampu menghadapinya. Setiap elemen dari lingkungan perlu dihadapi

oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Karena itu, organisasi yang terdapat pada

lingkungan yangkompleks seharusnya memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas

b. Peredam (buffers)

James Thompson menggambarkan organisasi sebagai suatu inti teknis pelaksana

produksi yang dikelilingi oleh sejumlah bagian peredam. Inti teknis merupakan bagian

yang mengerjakan tugas utama organisasi, misalnya produksi pada sebuah perusahaan

industri atau pendidikan pada sebuah perguruan tinggi. Inti teknis ini dikelilingi oleh

sejumlah bagian peredam yang bertugas untuk meredam ketidakpastian lingkungan.

Untuk setiap segmen lingkungan digunakan satu bagian peredam secara khusus.

Bagian peredam ini berusaha membuat kondisi inti teknis menjadi seperti sebuah sistem

tertutup agar bisa berfungsi dengan cara yang paling efisien. Bagian-bagian peredam ini

misalnya adalah bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), keuangan, pembelian,

dan penjualan.

Bagian pembelian dapat menjamin tersedianya bahan baku untuk proses produksi

yang dilakukan oleh inti teknis. Jika bahan baku sulit didapat, maka bagian ini perlu

menyediakan sejumlah persediaan yang dapat menjamin bahwa inti teknis tidak pernah

kehabisan bahan baku untuk diproses. Bagian-bagian penjualan, promosi, dan

pemasaran, merupakan peredam inti teknis dari sisi output. Bagian-bagian ini

bertanggungjawab untuk menjaga agar inti dapat berproduksi dengan produktivitas yang

tetap tanpa terganggu oleh fluktuasi permintaan. Dengan perkataan lain, bagian-bagian

non-produksi meredam ketidakpastian lingkungan maupun fluktuasi permintaa,

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  14 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
sehinggga inti teknis bisa bekerja secara efisien. Ancaman, perubahan serta

ketidakpastian seluruhnya diredam oleh bagian-bagian peredam ini.

Elemen-elemen Perbatasan (Boundary Spanning)

Elemen-elemen perbatasan menghubungkan dan menyelaraskan organisasi

terhadap unsur-unsur penting dari lingkungannya, baik berupa individu maupun organisasi

lain. Peran ini dijadikan oleh elemen-elemen perbatasan melalui pertukaran informasi antara

lingkungan dan organisasi, sehingga rencana maupun kegiatan dapat dikoordinasikan dan

ketidakpastian dapat dikurangi. Dengan pertukaran informasi ini, organisasi akan dapat

beradaptasi dengan cara yang lebih tepat terhadap lingkungannya.

Elemen-elemen perbatasan mempunyai dua fungsi, yaitu : pertama, mendeteksi dan

memproses informasi mengenai perubahan yang terjadi pada lingkungan; kedua,

merepresentasikan organisasi terhadap lingkungan.

Bagian-bagian peredam (buffers) mempertukarkan produk, jasa, bahan baku dan

uang antara organisasi dengan lingkungannya, sedangkan elemen-elemen perbatasan

secara khusus hanya melakukan pertukaran informasi antara organisasi dengan

lingkungannya. Karena itu, elemen perbatasan bisa merupakan bagian dari bagian

peredam, tetapi secara khusus hanya mengelola pertukaran informasi.

Salah satu contoh dari elemen perbatasan adalah bagian yang melaksanakan riset

pasar, yang bertugas memantau perubahan selera konsumen. Melalui pemantauan ini

riset pasar dapat memberikan informasi bagi para pengambil keputusan. Elemen

perbatasan lainnya mengamati perkembangan teknologi, inovasi, bahan peraturan

pemerintah, sumber bahan baku, dan perubahan-perubahan penting lainnya, sehingga

organisasi dapat membuat perencanaan serta penyesuaian yang diperlukan. Elemen

perbatasan juga memberikan informasi mengenai organisasi kepada bagian-bagian dari

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  15 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
lingkungan untuk mempengaruhi persepsi pihak luar terhadap organisasi. Di bagian

pemasaran, misalnya, dilakukan usaha untuk memperkenalkan organisasi terhadap

lingkungan, seperti melalui iklan, promosi, dan kegiatan lainnya, sehingga berbagai

pihak yang ada di lingkungan tersebut akan memiliki pandangan yang baik dan tertarik

untuk mempergunakan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi.

Diferensiasi dan Integrasi

Diferensiasi organisasi dinyatakan sebagai perbedaan orientasi kognitif dan

emosional para pejabat dari bagian-bagian dengan fungsi yang berlainan, dan perbedaan

struktur formal dari bagian-bagian ini. Jika lingkungan luar bersifat kompleks dan berubah

secara cepat, bagian-bagian organisasi terpaksa memiliki spesialisasi yang tinggi agar bisa

menghadapi ketidakpastian lingkungan. Keberhasilan di setiap bagian menuntut adanya

kegiatan yang bersifat khusus. Contohnya, karyawan di bagian Penelitian dan

Pengembangan (R&D) akan mempunyai sikap, nilai, sasaran dan tingkat pendidikan yang

berbeda dari bagian Produksi ataupun Pemasaran.

Paul Lawrence dan Jay Lorsch mengamati 3 (tiga) bagian perusahaan, yaitu bagian

Penelitian dan Pengembangan, Produksi, dan Pemasaran, pada sepuluh perusahaan yang

berbeda. Penelitian ini menunjukkan bahwa setiap bagian ini menunjukkan orientasi dan

struktur yang berbeda agar dapat berinteraksi dengan elemen-elemen lingkungan yang

berbeda.

Perbedaan jenis lingkungan yang dihadapi, selanjutnya membuat ketiga bagian ini

mempunyai sifat yang berbeda. Agar dapat bekerja secara efektif dalam kaitannya dengan

karakteristik dari lingkungan ilmiah yang harus dihadapinya, bagian Penelitian dan

Pengembangan mempunyai sasaran berupa peningkatan kualitas produk, horison waktu

yang cukup panjang (hingga 5 tahun), struktur yang tidak formal, dan karyawan yang

orientasinya kepada tugas. Bagian Pemasaran mempunyai sifat yang sangat berlawanan.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  16 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Sasaran bagian ini adalah kepuasan konsumen, horison waktu yang cukup pendek (kira-kira

2 minggu), struktur yang sangat formal dan karyawannya mempunyai orientasi sosial.

Tingginya tingkat diferensiasi menyebabkan pengkoordinasian bagian-bagian

menjadi sulit. Lebih banyak waktu serta sumber daya lainnya yang harus dikorbankan untuk

melakukan koordinasi jika sikap, sasaran dan orientasi pada setiap bagian sangat berbeda.

Integrasi adalah kualitas kerjasama antar bagian organisasi. Integrator formal

seringkali diperlukan untuk menjembatani perbedaan antar bagian. Jika lingkungan penuh

dengan ketidakpastian, perubahan seringkali terjadi, sehingga menuntut adanya lebih

banyak pertukaran informasi antar bagian, untuk mencapai koordinasi. Dengan demikian,

adanya integrator diperlukan oleh organisasi. Integrator ini berfungsi sebagai

penanggungjawab pertukaran informasi antar bagian dan untuk menciptakan kerjasama

serta koordinasi. Integrator ini dinamakan juga sebagai penghubung. Suatu penelitian yang

dilakukan Lorsch dan Lawrence menunjukkan bahwa pada organisasi yang terdapat di

lingkungan yang sangat tidak pasti dan dengan diferensiasi tinggi, kira-kira 22% dari

pimpinan terlibat pada kegiatan sebagai integrator, seperti menjadi anggota komite satuan

tugas dan kelompok kerja koordinatif lainnya. Pada organisasi yang terdapat di lingkungan

yang sederhana dan stabil tidak ada pimpinan yang terlibat pada kegiatan integrator.

Struktur Organik dan Mekanik

Burns dan Stalker melakukan pengamatan pada 20 organisasi di Inggris dan

menemukan bahwa terdapat hubungan antara lingkungan dengan struktur internal

organisasi.

Jika lingkungan stabil, maka organisasi internal ditandai oleh peraturan, prosedur

dan hierarki otoritas yang jelas. Organisasi bersifat formal dengan sentralisasi yang tingggi,

dan disebut sebagai organisasi “mekanistik”.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  17 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Pada lingkungan yang berubah secara cepat, organisasi internal bersifat lebih bebas,

mudah beradaptasi terhadap perubahan. Peraturan seringkali tidak tertulis, ataupun jika

tertulis seringkali diabaikan. Hierarki otoritas tidak jelas, dan terjadi desentralisasi dalam

pengambilan keputusan. Organisasi semacam ini mereka sebut sebagai organisasi

“organik”.

Perencanaan dan Peramalan Masa Depan (Forecasting)

Jika lingkungan stabil, organisasi dapat memusatkan perhatian terhadap

permasalahn yang dijumpai dalam pelaksanaan opersai rutin sehari-hari dan efisiensinya.

Perencanaan maupun peramalan jangka panjang bisa dilakukan dengan mudah karena

kondisi lingkungan di masa depan pada dasarnya tidaklah berbeda dari keadaan sekarang.

Jika lingkungan berubah, perencanaan dan peramalan masa depan menjadi sangat

diperlukan. Rencana yang baik dapat mengurangi besarnya akibat dari perubahan

lingkungan. Karena itu, organisasi yang terdapat pada lingkungan yang tidak stabil seringkali

mempunyai suatu bagian yang khusus menangani perencanaan. Pada lingkungan

Diganggu-Bereaksi, para perencana perlu mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang

berpengaruh terhadap organisasi dan menganalisis kegiatan maupun reaksi yang akan

dilakukan oleh organisasi lain. Perencanaan dilakukan secara ekstensif dan harus

memperkirakan munculnya berbagai scenario yang harus dihadapi organisasi karena

ketergantungannya terhadap lingkungan. Selain itu, rencana yang dimiliki juga perlu selalu

diperbaiki dari waktu ke waktu. Hal ini mempunyai pengaruh terhadap bentuk organisasi.

Seringkali wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan diberikan pada tingkatan

bawah dari organisasi, yaitu tingkatan yang mempunyai informasi mengenai perubahan

lingkungan. Waktu yang tersedia tidak cukup besar untuk menyampaikan informasi tersebut

kepada pimpinan organisasi, sehingga keputusan terpaksa dilakukan oleh tingkat bawah.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  18 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
KETERGANTUNGAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP LINGKUNGAN

Pada lingkungan yang sederhana, struktur organisasi juga sederhana. Jika

lingkungan menjadi lebih kompleks, maka organisasi akan memerlukan lebih banyak bagian

peredam serta pembatas. Jika lingkungan stabil, organiassi akan mempunyai struktur

internal dan prosedur yang mekanistis. Apabila lingkungan tidak stabil, maka struktur

organisasi akan menjadi kurang formal dan tingkat sentralisasi menurun. Organiassi

cenderung bersifat organik. Selain itu, perencanaan menjadi penting karena organisasi

harus mencoba mengurangi bahaya karnea lingkungan yang tidak pasti, yaitu dengan cara

mengantisipasikan perubahan.

Pada lingkungan dengan ketidakpastian agak rendah dijumpai organisasi-organisasi

yang mempunyai lebih banyak bagian sehingga memerlukan integrator untuk

mengkoordinasikan bagian-bagian tersebut. Selain itu, organisasi juga memerlukan adanya

perencanaan karena lingkungannya yang kompleks. Lingkungan dengan ketidakpastian

agak tinggi bersifat tidak stabil. Lingkungan seperti ini ditempati oleh organisasi organik yang

berorientasi pada perencanaan. Lingkungan dengan ketidakpastian tinggi merupakan yang

paling sulit untuk ditempati. Organisasi pada lingkungan seperti ini umumnya berukuran

besar. Banyak karyawan yang khusus bekerja untuk melakukan koordinasi dan integarsi.

Organisasi juga melakukan perencanaan dan peramalan masa depan secara ekstensif.

Strategi untuk Mengendalikan Lingkungan

Struktur organisasi, bagian pembatas, peredam, diferensiasi dan perencanaan

merupakan cara-cara yang dapat dipilih untuk menyesuaikan kondisi organisasi terhadap

tuntutan lingkungan. Karena itu, organisasi yang berada pada lingkungan dengan tingkat

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  19 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
ketidakpastian yang tinggi akan mempunyai struktur dan sistem manajemen yang berlainan

dari organisasi yang beroperasi pada lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang

berbeda.

Dalam hubungannya dengan lingkungan, selain beradaptasi, organisasi juga bisa

berusaha untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungannya. Usaha ini dilakukan

untuk mendapatkan kemungkinan berhasil yang lebih besar bagi organisasi. Terdapat dua

cara yang dapat ditempuh oleh organisasi untuk menguasai ataupun mengendalikan

lingkungan, yaitu : pertama, mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan

elemen-elemen terpenting dari lingkungannya; kedua, berusaha mengendalikan ataupun

membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi.

1. Mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen terpenting dari

lingkungannya.

Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Integrasi melalui merger (penggabungan)

Berusaha mengintegrasikan organisasi lain yang merupakan sumber

ketidakpastian, menggabungkannya menjadi bagian dari organisasi kita sendiri.

Integrasi merupakan cara penciptaan hubungan yang paling baik karena dapat

menghilangkan ketergantungan organisasi terhadap elemen-elemen lingkungannya.

Jika pengadaan bahan baku merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, maka

organisasi bisa membeli perusahaan yang merupakan pemasok bahan baku. Jika

terjadi kelangkaan bahan baku, maka leveransir ini dapat dipastikan akan

mementingkan penyediaan bahan baku untuk perusahaan induknya.

b. Kontrak atau Joint Ventures

Kontrak dan joint ventures (usaha patungan) mengurangi ketidakpastian

melalui ikatan yang bersifat formal dengan organisasi lainnya. Dalam sebuah

perusahaan joint ventures, resiko maupun onskos yang diperlukan untuk suatu

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  20 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
kegiatan dapat ditanggung bersama oleh beberapa organisasi yang melakukan joint

ventures. Kontrak dapat menjamin tersedianya bahan baku untuk jangka panjang,

dan juga menjamin bahwa output organisasi akan selalu diserap oleh konsumen,

melalui perjanjian formal jangka panjang dengan leveransir bahan baku maupun

konsumen. Dengan demikian, ketidakpastian yang harus dihadapi oleh organisasi

akan berkurang besarnya.

c. Kooptasi (cooptation) dan Interlocking Directorates

Yang disebut kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi seseorang yang

dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi anggota organisasi. Contoh

yang sering terlihat dari kooptasi ini adalah banyaknya pejabat pemerintah yang

duduk sebagai komisaris perusahaan swasta. Dengan kedudukan ini, para pejabat

tersebut akan mempunyai perhatian terhadap keberhasilan organisasi, sehingga

dapat diharapkan bahwa tindakan-tindakannya sebagai pejabat pemerintah tidak

akan membahayakan ataupun merugikan organisasi.

Interlocking Directorates pada dasarnya mirip dengan kooptasi. Seseorang

yang mempunyai kedudukan penting pada beberapa organisasi lain diadopsi oleh

suatu organisasi sehingga orang tersebut bisa menjadi saluran komunikasi antar

organisasi. Seseorang bisa diadopsi oleh suatu organisasi karena ia mempunyai

kedudukan penting pada organisasi lain yang merupakan saingan atau pun

konsumen output organisasi.

d. Pengangkatan Eksekutif

Pengangkatan eksekutif merupakan salah satu cara untuk mengembangkan

hubungan yangbaik dengan lingkungan. Seseorang yang mempunyai kedudukan

penting ataupun berpengaruh dalam lingkungan diadopsi oleh organisasi. Cara ini

memberikan kesempatan untuk memperoleh hubungan yang baik dengan

lingkungan tempat asal eksekutif tersebut. Industri penerbangan Amerika Serikat

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  21 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
seringkali mengangkat pensiunan jenderal Angkatan Udara, untuk memudahkan

terjalinnya hubungan baik dengan Angkatan Udara yang merupakan konsumen

utama industri ini.

e. Iklan dan Hubungan Masyarakat

Cara tradisional untuk mengembangkan hubungan baik dengan lingkungan

melalui iklan, yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi selera ataupun

pandangan konsumen.

Hubungan masyarakat pada dasarnya serupa dengan pemasangan iklan, tetapi

dilakukan tanpa mengeluarkan biaya dan ditujukan terutama untuk mempengaruhi

pandangan masyarakat mengusahakan agar organisasi memiliki gambaran (image)

di mata konsumen, leveransir, maupun pihak pemerintah.

2. Berusaha mengendalikan ataupun membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan

bisa menguntungkan bagi organisasi.

Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ;

a. Mengubah bidang kegiatan

Organisasi bisa mengubah bidang kegiatan untuk mendapatkan suasana

lingkungan yang lebih baik. Organisasi bisa memilih segmen lingkungan yang

persaingannya tidak terlalu berat, tidak ada pembatasan gerak karena peraturan

pemerintah, persediaan bahan baku tercukupi, jumlah konsumen cukup besar

dengan daya beli yang memadai, dan situasi khusus yang akan menghambat

munculnya saingan.

b. Kegiatan politik

Melalui kegiatan politik, organisasi seringkali bisa mempengaruhi bentuk

peraturan-peraturan pemerintah, sehingga tidak berbahaya bagi organisasi.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  22 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Organisasi melakukan hal ini melalui lobbying dengan pihak legislative. Dalam

bentuk lain, seringkali terlihat himpunan pengusaha yang sengaja mengikuti suatu

aliran politik tertentu agar dapat memperoleh prioritas sebagai rekanan pemerintah.

c. Asosisasi pengusaha sejenis

Seringkali, usaha untuk mempengaruhi lingkungan terlalu berat apabila

dilaksanakan oleh suatu organisasi. Karena itu, muncul asosiasi pengusaha sejenis

yang merupakan persatuan dari beberapa organisasi yang bertujuan sama.

Persatuan tersebut memungkinkan terkumpulnya kekuatan maupun sumber daya

yang cukup besar untuk mempengaruhi lingkungan.

Hubungan Antar Organisasi

Cara lain untuk menganalisis lingkungan suatu organisasi adalah dengan meninjau

hubungan organisasi tersebut dengan organisasi lain di lingkungannya. Set organisasi

(organizational Sat) menunjukkan kumpulan.

organisasi lain yang mempunyai hubungan dengan suatu organisasi. Saingan, konsumen,

pemerintah, perkembangan teknologi, sumber bahan baku, sumber keuangan, seringkali

harus dihadapi dalam bentuk organisasi. Karena itu, suatu organisasi bisa saja mempunyai

hubungan dengan ratusan organisasi lain di lingkungannya.

Set organisasi (organizational Sat) ini bersifat dinamis. Organisasi seringkali

membina hubungan yang baru dan memutuskan hubungan yang lama jika tidak berguna.

Karena itu, set organisasi selalu berubah bentuknya dari waktu ke waktu. Ada dua alasan

penting yang menyebabkan munculnya ataupun putusnya hubungan antar organisasi

tersebut, yaitu : (1) transaksi sumber, dan (2) peraturan pemerintah.

Pertama, transaksi sumber. Hubungan dengan organisasi lain biasanya terjadi

karena organisasi lain itu memiliki seseuatu yang dibutuhkan oleh organisasi kita. Uang bisa

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  23 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
ditukarkan dengan bahan baku ataupun jenis sumber lainnya. Posisi dalam organisasi juga

bisa dipertukarkan dengan jasa seseorang. Tukar menukar tersebut hanya akan berlanjut

apablia membawa keuntungan pada kedua belah pihak. Jika tukar menukar ini tidak lagi

bersifat positif, maka hubungan antar organisasi akan putus.

Kedua, peraturan pemerintah. Beberapa jenis hubungan antar organisasi terjadi

karena peraturan pemerintah. Suatu perusahaan diwajibkan mempunyai hubugan dengan

kantor pajak, pemerintah daerah, dan badan-badan pemerintah lainnya.

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  24 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

 
Daftar Pustaka

Arni Muhammad (2002), Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta,


Fredric M. Jablin, Linda L. Putnam, Editors (2001) The New Handbook of Organizational Communication:
Advances in Theory, Research and Methods, Sage Publications, USA
Eisenberg, Eric & HL Goodal (1997), Organizational Communication – Balancing Creativity and

Constraint, Second Edition, St. Martin’s Press, New York

Hatch, Mary Jo (1997), Organizational Theory – Modern, Symbolic and Postmodern Prespectives, Oxford

University Press, USA

Lubis, Hari & Martani Huseini, Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), Pusat Antar Universitas

Ilmu-ilmu Sosial, UI, Jakarta

Pace, Wayne R & Don F. Faules (1998), Komunkasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja

Perusahaan – Penerjemah : Deddy Mulyana, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Suminar, Yenny Ratna (2004), Buku Materi Pokok Komunikasi Organisasional, Universitas Terbuka,

Jakarta

2016 Komunikasi Organisasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


  25 Dr. Nur Kholisoh, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai